1 November 2012 Komponen darah Komponen darah Korpuskuli (elemen darah) cairan Bagian Korpuskuli (elemen darah) : o Eritrosit o Lekosit o Trombosit Bagian cair : o Plasma o Serum
Yang menyebabkan pembuluh darah tidak kosong Pembuluh darah memiliki kemampuan untuk berkontraksi dari lapisan ototnya (vasokontriksi dan vasodilatasi) walaupun tidak aktif terlibat dalam transportasi darah (tidak memiliki cukup peristaltik) sehingga mampu menyesuaikan dengan perubahan volume darah. Disamping itu, volume darah yang cukup, secara fisiologis juga membantu kelancaran sirkulasi darah dan mengurangi resiko kegagalan vasokontriksi dan vasodilatasi dari pembuluh darah. Bagaimana cara glukosa digunakan oleh jaringan Glukosa merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Glukosa memasuki sel tubuh apabila terdapat insulin. Glukosa harus melewati tahap pemecahan untuk bisa menjadi energi aktif yang akan digunakan oleh jaringan ATP Ada 4 tahap pemecahan glukosa : 1. Glikolisis 2. Konversi asam piruvat menjadi asetil KoA 3. Siklus Krebs 4. Rantai transpor elektron
Persamaan : C 6 H 12 O 6 + 6O 2 6H 2 O + 6CO 2 + energi (38 ATP) Bagaimana O2 bisa digunakan oleh jaringan ?
Apa fungsi dari eritrosit ? Fungsi primernya adalah mengangkut O 2 dari paru-paru ke jaringan dan CO 2 dari jaringan ke paru-paru.
Apa fungsi dari leukosit Fungsi : mempertahankan tubuh terhadap keasingan Sistem lekosit berfungsi ekstra seluler, berbeda dengan eritrosit dan megakariosit Neutrofil, eosinofil, basofil, monosit fagositosis Limfosit sel khusus yang berhubungan dengan imunitas Fungsi sistem fagosit dan sistem imunitas saling berkaitan
Apa fungsi dari trombosit Berfungsi sebagai hemostasis (penghentian perdarahan)
Mekanisme hemostasis dan pembekuan darah : 1. Vasokontriksi pembuluh darah. Jika pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi yang rusak melepaskan serotonin dan tromboksan A2 (prostagladin), yang menyebabkan otot polos dinding pembuluh darah berkontraksi. Hal ini pad awalnya akan mengurangi darah yang hilang
2. Sumbatan trombosit a.Trombosit membengkak, menjadi lengket, dan menempel pada serabut kolagen dinding pembuluh darah yang rusak, membentuk sumbatan trombosit b.Trombosit melepaskan ADP untuk mengaktifasi trombosit lain,sehingga mengakibatkan agregasi trombosit untuk membentuk sumbat c. Jika kerusakan pembuluh darah kecil,maka sumbatan trombosit mampu menghentikan perdarahan. Jika kerusakannya besar, maka kerusakan trombosit dapat mengurangi perdarahan,sampai proses pembekuan terbentuk 3. Pembekuan darah. Kerusakan pada pembuluh darah akan mengaktifkan protrombin aktivator. Protrombin aktivator mengkatalis perubahan protombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium. Trombin bekerja sebagai enzim untuk merubah fibrinogen menjadi fibrin dengan bantuan ion kalsium. Fibrin berjalan dalam segala arah dan menjerat trombosit,sel darah dan plasma untuk membentuk bekuan darah. Protrombin aktivator dibentuk melalui mekanisme : a. Mekanisme ekstrisik. b. Mekanisme intrinsik. 4. Pembentukan jaringan ikat. Setelah pembekuan terbentuk akan terjadi pertumbuhan jaringan ikat kedalam bekuan darah untuk menutup luka secara permanen Shock Keadaan yang disebabkan oleh defisiensi sirkulasi akibat ketidakseimbangan antara volume darah dengan ruang vaskuler Merupakan sebuah kumpulan gejala Macam : a. Shock primer b. Shock sekunder a. Shock primer o Volume darah tetap, ruang vaskuler membesar o Umumnya bersifat neurogen Contoh : nyeri yang berlebihan (contoh : hernia inkarserata) emosi (contoh : takut yg mendadak, tegang) o gejala : pucat, lemah, nadi kecil dan cepat, hipotensi
b. Shock sekunder ovolume ruang vaskuler tetap, darah berkurang oterjadi beberapa waktu setelah kerusakan jaringan vaskuler ogejala : lemah, kulit basah, kolaps vena, pernafasan dangkal, nadi cepat dan lemah, hipotensi, oliguria.