Eva Nadia EMULSI Pengertian Emulsi adalah suatu sediaan yang mengandung dua zat zair yang tidak saling bercampur, biasanya air dan minyak dimana cairan satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain dan distabilkan dengan emulgator yang cocok Pendahuluan Emulsi yang stabil harus mengandung tiga komponen utama yang disebut fase terdispersi, medium pendispersi dan bahan pengemulsi Bahan pengemulsi disebut juga emulgator yaitu bahan yang digunakan untuk membantu proses emulsifikasi Mengapa emulsifier? Air tidak bisa saling melarut dengan minyak
Memerlukan pengadukan untuk mendispersikan
Dispersi minyak dan air thermodynamically unstable
Emulsifier diperlukan untuk memfasilitasi terbentuknya emulsi Emulsifiers atau Surfactants Emulsifier merupakan komponen berada di permukaan antara dua cairan yang tak bercampur, menurunkan tegangan permukaan antar fase dan memfasilitasi pembentukan sebuah emulsi Emulsifiers Molekul aktif permukaan Terdiri dari bagian suka-air hidrofilik dan suka- minyak lipofilik Menurunkan tegangan permukaan Orientate at oil/water or air/water interface Berinteraksi dengan ingredients lain (seperti pati, protein) EMULGATOR Emulgator yang biasanya digunakan adalah : PGA, tragakan, gelatin, sapo, senyawa-senyawa ammonium kuartener, chlolesterol, surfaktan seperti tween, span dan lain-lain. Emulgator alam
Emulgator dapat dibagi menjadi beberapa kelompok A.Berasal dari tumbuhan 1. Karbohidrat Gum dan bahan-bahan mucilago cocok untuk digunakan dalam emulsi farmasetik. Mereka mempunyai kemampuan mengemulsi banyak substansi secara murni dan menghasilkan emulsi yang Bisaanya bekerja baik jika dilindungi dari fermentasi dengan pengawet. Namun demikian, alkali, sodium borat, caitan alkohol dan garam metalik harus ditambahkan ke dalam gum sangat kationik dan encer, mencegah pemecahan karbohidrat yang banyak digunakan adalah akasia, tragakan, agar, chondrus, dextrum, malt ekstrak dan pektin membentuk minyak dalam air B. Berasal Dari Hewan 1. Protein 2. Gelatin mengemulsi cairan petrolatum dengan lebih mudah dibanding minyak lain dan membuat suatu sediaan yang sangat putih dan lembut serta rasa yang enak. Protein juga membentuk emulsi yang jika digunakan dalam konsentrasi rendah. Kerugian : Emulsi gelatin sulit dijaga dari kerusakan yang membatasi nilainya 3.Kuning telur Keuntungan : Emulsi yang dibuat dengan kuning telur, stabil dengan asam dan garam. Jika kuning telur cukup segar, dapat membentuk emulsi yang creaming yang menunjukkan sedikit kecenderungan untuk memisah Kerugian : Jika digunakan kuning telur, emulsi dapat membentuk koalesens dan dapat terwarnai lebih dalam
Lain lain v Sabun dan Basa Keuntungan : Sering digunakan dalam dermatologi untuk penggunaan luar. Sabun adalah emulgator yang lebih kuat khususnya sabun lembut sebagai bahan yang mengurangi tegangan permukaan dari air Kerugian : Menghasilkan sediaan yang tidak bercampur dengan asam dengan berbagai tipe v Alkohol b) Padatan yang terbagi merata c) Emulgator sintetik Contoh : Anionik, nonionik, kationik 4. Albumin atau putih telur Keuntungan : Serbuk putih telur lebih efektif dari pada putih telur segar karena lebih kental Kerugian : Diendapakan oleh banyak bahan 5. Kasein Protein dan susu telah digunakan sebagai bahan pengemulsi tapi tidak memiliki keuntungan di bandingkan akasia dan kurang stabil daripada akasia, tidak digunakan untuk tujuan berarti 6. Susu kondensasi merupakan emulgator yang memiliki kemampuan mengemulsi sebanyak 15 kali dari beratnya sendiri terhadap campuran minyak atau sekitar 5 kali lebih besar dari minyak menguap.Karena kecenderungan untuk menjadi masam, sehingga hanya digunakan jika bahan-bahan akan dikonsumsi untuk 1 hari atau 2 hari, semua susu terlalu encer untuk sediaan emulsi Lain - Lain 1. Sabun dan Basa Keuntungan : Sering digunakan dalam dermatologi untuk penggunaan luar. Sabun adalah emulgator yang lebih kuat khususnya sabun lembut sebagai bahan yang mengurangi tegangan permukaan dari air Kerugian : Menghasilkan sediaan yang tidak bercampur dengan asam dengan berbagai tipe 2. Alkohol
Emulgator sintetik
Contoh : Anionik, nonionik, kationik
Pemilihan Emulsifier Sistem HLB (hydrophilic-lipophilic balance) HLB : 1 s/d 50 HLB > 10 berarti lebih hydrophilic HLB < 10 berarti lebih lipophilic HLB 4 s/d 6 sesuai untuk emulsi w/o HLB 8 s/d 18 sesuai untuk emulsi o/w KOMPONEN EMULSI Komponen emulsi dapat di golongkan menjadi 2 macam : Komponen dasar, yaitu bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat di dalam emulsi, terdiri atas fase dispers/fase internal/fase diskontinu/fase terdispersi/ fase dalam, yaitu zat cair yang terbagi bagi menjadi butiran kecil di dalam zat cair lain. fase eksternal/fase kontinu/fase pendispersi/fase luar, yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (bahan pendukung) emulsi tersebut. emulgator, adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. komponen tambahan, adalah bahan tambahan, adalah bahan tambahan yang sering di tambahkan ke dalam emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis, odoris, colouis, I pengawet (preservative) dan anti oksidan.
Pengawet yang sering di gunakan dalam sediaan emulsi adalah metal,etil,propil, dan butyl-paraben, asam benzoate dan senyawa ammonium kuarterner. Antioksidan yang sering di gunakan antara lain asam askorbat (vitamin c), tokoferol, asam sitrat, propil galat, dan asam galat.
HLBB Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. Harga keseimbangan ini di kenal dengan istilah HLB (Hydrophyl Lypophyl Balance), yaitu angka yang menunjukan perbandingan antara kelompok hidrofil dengan lipofil. Semakin besar harga HLB, berarti semakin banyak kelompok yang suka air, artinya emulgator tersebut mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya. Kegunaan emulgator dan harga HLB Harga HLB Kegunaan 1-3 Anti Foaming) 4 6 Agent Emulgator Tipe W/O
7 9 Bahan Pembasah (wetting agent 8 10 Emulgator Tipe O/W