You are on page 1of 24

SKILL LAB

SMF Ilmu Penyakit Dalam


RSD dr. Soebandi Jember
2014
Gastrointestenial Track, terbagi menjadi dua:
Upper GI Track
Lower GI Track

Keduanya dibatasi oleh Ligamentum Treitz
Muntah darah merah kehitaman seperti kopi
Manifestasi Perdarahan GIT Atas
Hematemesis
Defekasi yg mengandung darah, biasanya berwarna hitam
(darah ada disaluran cerna +/- 14 jam)
Manifestasi Perdarahan GIT Atas
Melena
Keluarnya darah merah terang atau marun dari rektum
Manifestasi Perdarahan GIT Atas yang masif dan Perdarahan
GIT Bawah
Hematokezia
Tinja tampak normal, tapi dengan uji darah samar positif dan
terjadi defisiensi besi
Jika pasien >40th, indikasi untuk Kolonoskopi
PGI Tersamar
Kekurangan SDM dg manifestasi kepala terasa ringan hingga
sinkop
Anemia
Sumber Perdarahan GI Atas
Tukak (31-59%)
Varises (7-20%)
Robekan Mallory Weiss (4-8%)
Erosi Gastroduodenum (2-7%)
Esofagitis Erosif (1-13%)
Neoplasma (2-7%)
Ektasia Vaskular (0-6%)
Tidak teridentifikasi (8-14%)
Sumber Perdarahan dari Usus Halus
Sumber Perdarahan dari Kolon
Grade II
Grade III
Ulkus
Gastric
Robekan
Mallory
Weiss
Muntah / BAB
warna hitam
seperti petis
Sindrom Dispepsia
(riwayat konsumsi
NSAID(+)/alkohol
ulkus peptik
Tingkat Kesadaran
(CM-Apatis)
Dapat terjadi Syok
Hipovolemik
Takikardia Perabaan Dingin
Kulit Pucat
Atasi
Perdarahan
Stabilkan Pasien
Cari Penyebab
Perdarahan


Hematemesis, melena, atau hematochezia
Penilaian klinis awal:
hemodinamik, urine output,
kesadaran, penyakit yang
mendasari, pasang NGT
Tidak stabil (perdarahan berat)
Akses intravena
Blood typing dan cross matching
Resusitasi Cairan
Stabil ( perdarahan tidak
berat)
Anamnesis dan pemeriksaan
fisik lengkap
Lanjutkan dengan
pemeriksaan penunjang
Kondisi membaik
Lanjutkan monitoring klinis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
lengkap
Tidak ada perbaikan
Lanjutkan dengan pemeriksaan
penunjang
Konsultasi bedah awal
(sesuai indikasi)
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Identitas
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
RPS
Onset
Volume darah
Frekwensi
Intensitas
Sifat Serangan
Faktor yang
mempengaruhi
Ada tidaknya
perdarahan di
tempat lain
RPD
Riwayat
Perdarahan
Riwayat
Penyakit Ginjal
Riwayat
Penyakit Paru
Riwayat
Penyakit Hati
Kronis
Riwayat
Transfusi
DM dan
Hipertensi
RPO
Riwayat
mengkonsumsi
NSAID
Obat rematik
Alkohol
Jamu-jamuan,
Obat untuk
penyakit
jantung,
Obat untuk
stroke
RPK
Riwayat
perdarahan
dalam keluarga
Penilaian ABC pasien dengan hematemesis
yang masif dapat mengalami aspirasi atau
sumbatan jalan nafas (sering pada pasien usia
tua atau yang mengalami penurunan
kesadaran)
Pengukuran denyut jantung dan tekanan
darah
Evaluasi jumlah perdarahan untuk
penilaian hemodinamik
Perdarahan < 8% hemodinamik stabil
Perdarahan 8%-15% hipotensi ortostatik
Perdarahan 15-25% renjatan (shock)
Perdarahan 25%-40% renjatan +
kesadaran
Perdarahan >40% moribund

Mencari stigmata penyakit hati kronis( ikterus,
spider nevi, asites, splenomegali, eritema palmaris,
edema tungkai),
Masa abdomen
Nyeri abdomen
Rangsangan peritoneum
Penyakit paru, penyakit jantung, penyakit rematik
dll.
Suhu badan dan perdarahan ditempat lain
a. Tes darah (Darah Lengkap)
b. Hemostasis lengkap untuk menyingkirkan kelainan
faktor pembekuan primer atau sekunder
c. Elektrolit
d. Faal hati
e. EKG& foto thoraks: identifikasi penyakit jantung
(iskemik), paru kronis
f. Endoskopi (GOLD STANDART)
Metode terapi endoskopi:
Contact Thermal (Heater)
Non Contact Thermal (Laser)
Non Thermal (Adrenalin, Polidokanal,
Cyanoacrylate)
Terapi endoskopi menghentikan perdarahan
pada 95% kasus.
Terapi Non Endoskopi:
NGT >> Kumbah Lambung
Vitamin K (jika ada penyakit hati kronis)
Vasopresin
Digunakan untuk vasokonstriksi pembuluh darah
splankik , sehingga aliran darah dan tekanan vena porta
menurun.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan
Octreotide (Somatostatin Analog), penggunaannya
kurang selektif, sehingga sering kali menggunakan
Octreotide.
Terapi PPI IV:
Omeprazole bolus 80mg/IV
Omeprazole perinfus 8mg/khBB/jam selama 72
jam.
Penggunaan antasida dan ARH (Antagonis
Reseptor H2) masih boleh diberikan, tapi
biasanya pada tukak peptik kurang
bermanfaat.
Terapi Ligasi
Merupakan terapi pilihan pada varises esofagus.
Efek samping minimal, ulserasi dan striktur jarang
terjadi.
Teknik:
Dilakukan mulai distal (gastro-esofageal junction) dekat
cardia sampai 1-2cm bergerak spiral ke proximal.
Dilakukan pada varises yang sedang berdarah atau ada
tanda baru perdarahan seperti bekuan darah yang
melekat, bilur merah, dan noda hematokistik.
Skleroterapi
Dilakukan jika:
Teknik ligasi tidak mungkin dilakukan
Ada perdarahan masif
Perdarahan terus berlangsung
Komposisi: polidokanol 3%, NaCl 0,9%, dan
alkohol absolut.
Pada varises lambung menggunakan
cyanoacrylate namun tidak memberi hasil yang
baik.

You might also like