You are on page 1of 10

Laporan Hasil Praktikum Biokimia analisis

asam amino, peptida dan protein


KELOMPOK 4
I Wayan Gede Arie Saputra (1130472)
(1130190)
Bayu sugio W. (1130152
Pembahasan
Uji biuret adalah uji umum untuk protein(ikatan
peptida), tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino
bebas. Pada uji biuret ini sampele uji(susu,putih
telur,gelatin dan air liur) ditambah NaOH dan larutan
CuSO
4
memberikan hasil positif dimana albumin
yang telah ditetesi NaOH dan CuSO
4
memberikan
warna lembayung atau ungu. Hal ini menunjukkan
adanya senyawa-senyawa yang mengandung gugus
amida asam (-CONH
2
) yang berada bersama gugus
amida yang lain.

Uji millon
Uji millon mengidentifikasi asam amino yang
mengandung monohidroksi benzena. Prinsip dari
uji millon adalah pembentukkan garam merkuri
dari tirosin yang ternitrasi. Tirosin merupakan
asam amino yang mempunyai molekul fenol pada
gugus R nya. Yang akan membentuk garam
merkuri dengan pereaksi millon. Dengan
percobaan millon, albumin berlangsung positif,
kasein juga positif, albumin juga positif, tetapi
untuk gelatin negatif, jika memungkinkan positif
lama sekali sebab gelatin mengandung sedikit
sekali tirosin

Uji Xantoprotein
Uji Xantoprotein didasarkan pada nitrasi inti benzen
yang terdapat pada molekul protein. Pada uji
xantoprotein ini sampel uji(putih telur dan susu) yang
ditambah HNO
3
menghasilkan warna putih dan
setelah dipanaskan lama kelamaan warnanya menjadi
kuning (endapan masih ada dan menggumpal).Hal ini
membuktikan bahwa pada putih telur terdapat cincin
benzen (tirosin, fenilalanin, dan triptofan).Sedangkan
Dalam gelatin terdapat fenilalanin, tirosin, dan
triptofan dalam jumlah yang kecil sekali, sehingga
percobaan xantoprotein berlangsung negatif atau
dapat juga positif tetapi sangat lemah, oleh karena
fenilalanin, dan triptofan tergolong asam amino
essensial
Uji Heller
Uji Heller digunakan untuk menentukan adanya
protein secara kualitatif dan cepat. Protein akan
terkoagulasi dengan adanya asam kuat (asam nitrat
pekat) atau akibat panas. Pada uji Heller ini tabung
reaksi yang telah di beri asam nitrat pekat lalu
ditambahkan sampel uji(air liur encer,putih telur dan
susu) maka terjadilah presipitasi putih.Hal tersebut
membuktikan bahwa dalam sampel uji tersebut
mengandung protein.



Uji koagulasi panas
Uji koagulasi panas dapat digunakan untuk
menentukan adanya protein secara kualitatif
dan cepat. Protein akan terkoagulasi dengan
adanya asam kuat atau akibat panas. Yang
mengandung protein yaitu susu dan putih
telur karena adanya koagulasi, sedangkan
gelatin bukan merupakan protein sebab tidak
terjadi koagulasi.

Uji Pengendapan Protein dengan Logam Berat
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
logam berat terhadap kelarutan protein. Logam
berat Pb asetat dan copper sulfat dapat
mengendapkan protein. Keelektronegatifan
dan energi ionisasi Pb asetat lebih besar dari
pada copper sulfat. Pada susu dan putih telur
terbentuk endapan, tetapi pada gelatin tidak
terjadi endapan.
Uji pengendapan protein dengan garam-
garam anorganik
Pengaruh penambahan garam terhadap
kelarutan protein berbeda-beda,tergantung
pada konsentrasi dan jumlah muatan ionnya
dalam larutan semakin tinggi konsentrasinya
dan jumlah muatan ion garam, semakin efektif
garam dalam mengendapkan protein.
Peristiwa pengendapan protein oleh garam
berkonsentrasi tinggi disebut salting out
Uji denaturasi protein
Uji ini untuk mengamati peristiwa denaturasi protein
dan mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan
perubahan struktur pada protein.Denaturasi protein
adalah perubahan struktur protein dari struktur
asalnya.Proses ini dapat berlangsung secara reversible
ataupun irreversible.Pengumpalan protein biasanya
diawali dengan proses denaturasi yang berlangsung
dengan baik pada titik isolistrik protein. Air diperlukan
untuk proses denaturasi oleh panas. Disamping pH,
suhu tinggi dan ion logam berat,denaturasi juga dapat
terjadi karena adanya gerakan
mekanik,alcohol,aseton,eter, dan detergen.

You might also like