You are on page 1of 11

GERD

DEFINISI
Refluks gastroesofageal adalah terjadinya
aliran balik isi lambung ke dalam lumen esofagus
Esofagitis refluks adalah adanya inflamasi
esofagus, terutama pada 1/3 distal, yg
diakibatkan oleh proses refluks tersebut.
Penyakit Refluks Gastroesofageal (PGRE)
adalah adanya simtom atau kerusakan mukosa
esofagus akibat proses gastroesofageal refluks yg
patologis
EPIDEMIOLOGI
Prevalensinya di Eropa berkisar 5-27 %, berbeda
dengan Asia dimana dilaporkan prevalensi dan
komplikasinya relatif lebih rendah
Di Indonesia sendiri belum ada lengkap mengenai
penyakit ini
ETIOLOGI
Beberapa faktor yg mempengaruhi
Lemahnya LES, akibat dari:
penggunaan obat-obatan (anticholinergik, B-adrenergik
agonis, a-adrenergik antagonis, Theophylline)
makanan yg mengandung ( lemak, coklat, etanol,
pappermint)
merokok
kehamilan
Caffeine
Lambatnya pengosongan lambung
Proses pembersihan esofagus
Resistensi Mukosa esofagus
GEJALA KLINIS
Utama:
Heart burn (rasa panas didada)
terjadi di retrosternal/epigastrik dan dapat menjalar ke
leher
diperberat dengan perubahan posisi seperti berbaring
Regurgitasi
Disfagia
GK yg jarang:
Tiba-tiba ada rasa cairan asam dimulut
Cegukan
Mual
muntah
Gejala yg tdk spesifik:
Batuk kronis
Pnemositis berulang
Laringitis
Erosi gigi
Nyeri dada non-kardiak
DIAGNOSIS
Anamnesis
heart burn Terapi empirik
regurgitasi
Endoskopi gastointestinal, untuk menentukan ada
tidaknya suatu esogitis dan komplikasi dari GERD
Px pH-metri
menilai adanya paparan asam di esofagus dan
mengkorelasikan dgn simtomnya
Px Manometri esofagus
menilai ada tidaknya peristaltik esofagus yg
adekuat
Px radiologis esofagus (kontras barium)
memperlihatkan adanya proses refluks selama
px berlangsung, tetapi kurang sensitif/spesifik
Px histopatologis
bila diduga adanya metaplasia epitel kolumnar
di mukosa esofagus
KOMPLIKASI
Striktur, penyempitan akibat proses fibrosis
Pendarahan, bila ulserasi bersifat dalam sampai
lapisan muskularis
Barrets esofagus, terjadi perubahan pola mukosa
esofagus yg bersifat skuamosa menjadi epitel
kolumnar
TATALAKSANA
Terapi awal

Modifikasi pola hidup
kepala tempat tidur yg dielevasi
makan makanan rendah lemak
makan porsi kecil tapi sering
Berhenti merokok
Hindari berbaring setelah makan
Menghindari mekanan/minuman yg mencetuskan gejala
Antasida
H2 reseptor antagonis (simetidin, ranitidin,
famotidin, nizatidin)
Penghambat pompa proton (PPI) (omeprazol,
lanzoprazol, rebeprazol, pantoprazol, dan
esomeprazol)

You might also like