You are on page 1of 22

OTITIS MEDIA AKUT

Definisi
Peradangan pada mukosa telinga tengah
yang terjadi kurang dari 1 bulan
Etiologi
OMA terjadi karena pertahanan tubuh
terganggu
Sumbatan tuba Eustachius penyebab
utama OM.
Karena fungsi tuba Eustachius
terganggu,pencegahan invasi kuman ke
dalam telinga tengah terganggu,sehingga
kuman masuk ke dalam telinga tengah
dan terjadi peradangan

Patofisiologi
ISPA -> faktor pencetus terjadinya OMA
Anak sering terkena ISPA sehingga besar
kemungkinan terjadinya OMA
Patologi
Kuman penyebab utama OMA :
Bakteri piogenik
Cth : streptokokus hemolitikus
Kadang ditemukan juga:
Hemofilus influenza, escherichia colli, streptokokus
anhemolitikus, proteus vulgaris dan pseudomonas
aurugenosa
Stadium OMA
Stadium oklusi tuba eustachius
Stadium hiperemis
Stadium supurasi
Stadium perforasi
Stadium resolusi

Stadium oklusi tuba eustachius
Gambaran retraksi membran timpani akibat
terjadinya tekanan negatif di dalam telinga
tengah, akibat absorpsi udara.
Kadang2 membran timpani tampak normal atau
berwarna keruh pucat.
Efusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat
dideteksi.
Stadium ini sukar dibedakan dengan otitis media
serosa yang disebabkan oleh virus atau alergi.
Stadium hiperemis.
Tampak pembuluh darah melebar di
membran timpani atau seluruh membran
timpani tampak hiperemis serta edem.
Sekret yang telah terbentuk mungkin
bersifat eksudat yang serosa sehingga
sukar terlihat.
Stadium Supurasi
Edema yang hebat pada mukosa telinga
tengah dan hancurnya sel epitel
superfisial, serta terbentuknya eksudat
yang purulen di kavum timpani,
menyebabkan membran timpani menonjol
(bulging) ke arah laing telinga luar.
Pada keadaan ini pasien tampak sangat
sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa
nyeri di telinga bertambah hebat.
Stadium Supurasi
Apabila tekanan nanah di kavum timpani
tidak berkurang, maka akan terjadi
iskemia, akibat tekanan pada kapiler2,
serta timbul tromboflebitis pada vena2
kecil dan nekrosis mukosa dan
submukosa. Nekrosis ini pada membran
timpani terlihat sebagai daerah yang lebih
pendek dan berwarna kekuningan.
Ditempat ini akan terjadi ruptur.
Stadium Supurasi
Bila tidak dilakukan insisi membran timpani
(miringotomi) pada stadium ini, maka
kemungkinan besar membran timpani kana
ruptur dan nanah keluar ke liang telinga luar.
Dengan melakukan miringitomi, luka insisi akan
menutup kembali, sedangkan apabila terjadi
ruptur, maka lubang tempat ruptur (perforasi)
tidak mudah menutup kembali.
Stadium Perforasi
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya
pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang
tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran
timpani dan nanah keluar dari mengalir dari
telinga tengah ke liang telinga luar.
Anak yang tgadinya gelisah sekarang menjadi
tenang, suhu badan turun dan anak dapat tidur
nyenyak, keadaan ini disebut OMA stdium
perforasi.
Stadium Resolusi
Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan
membran timpani perlahan2 akan normal kembali.
Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang
dan akhirnya kering.
Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah,
maka resolusi dapat terjadi walaupu tanpa pengobatan.
OMA menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan
sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul.
OMA dapat meninbulkan gejala sisa (sequele) berupa
otitis media serosa bila sekret menetap di kavum timpani
tanpa terjadi perforasi
Gejala klinik OMA
Gejala klinik bergantung pada stadium serta
umur penderita.
~ Pada bayi dan anak kecil :
rasa nyeri di dalam telinga (pada anak yang sudah bisa
berbicara). suhu tubuh tinggi, dapat sampai 39,5c (pada
stadium supurasi). anak gelisah & sukar tidur, tiba-tiba
menjerit waktu tidur, diare,kejang-kejang & kadang-
kadang anak memegang telinga yang sakit. Bila terjadi
ruptur membran timpani, maka sekret mengalir keluar
telinga, suhu tubuh turun & anak tertidur tenang.
selain itu biasanya ada riwayat batuk pilek sebelumnya.

~ Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa,
selain rasa nyeri terdapat pula gangguan pendengaran
berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar.
Terapi
a) Stadium oklusi
pengobatan terutama bertujuan untuk
membuka kembali tuba eustachius, sehingga
tekanan negatif di dalam telinga hilang. Untuk
itu di berikan obat tetes hidung. Hcl efedrin
0,5% dalam larutan fisiologis (anak < 12th)
atau Hcl efedrin 1% dalam larutan fisiologik
(umur > 12th).
selain itu sumber infeksi harus di obati.
Antibiotika di berikan apabila penyebab
penyakit adalah kuman, bukan oleh virus atau
alergi.

b) Stadium presupurasi
Antibiotika, obat tetes hidung & analgetika.antibiotika
yang di anjurkan ialah golongan penisilin & ampisilin.
Pemberian minimal 7 hari. Bila alergi penisilin di ganti
eritromisin.
- pada anak ampisilin di berikan dengan dosis
50-100mg/kg BB/ hari, di bagi dalam 4 dosis.
Amoksisilin 40mg/kg BB/hari di bagi dalam 3 dosis.
Eritromisin 40mg/kgBB/hari.
c) Stadium supurasi
Selain pemberian antibiotika, idealnya harus di
sertai dengan miringotomi bila membran timpani
masih utuh.
Miringitomi ialah tindakan insisi pada pars tensa
membran timpani agar terjadi drenase sekret
dari telinga tengah keliang telinga luar.
Dengan miringotomi gejala-gejala klinis lebih
cepat hilang dan ruptur dapat di hindari.
d) Stadium perforasi
pengobatan yang di berikan ialah obat antibiotika yang
adekuat. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi
dapat menutup kembali dalam waktu 1-2 bulan.
e) Stadium resolusi
membran timpani berangsur normal kembali,sekret tidak
ada lagi dan perforasi membran timpani menutup. Bila
tidak terjadi resolusi biasanya akan tampak sekret
mengalir di liang telinga luar nelalui perforasi di
membran timpani. pada keadaan demikian antibiotika
dapat di lanjutkan sampai 3 minggu.
Komplikasi
Sebelum ada antibiotika, OMA dapat
menimbulkan abses sub-periosteal sampai
komplikasi yang berat (meningitis dan abses
otak).
DD: furunkel MAE,otitis eksterna

You might also like