You are on page 1of 40

Laporan Kasus

BRONKOPNEUMONIA
Okta M.A.
2009730103
Pembimbing : Prof. dr. H. Iskandar Z, Sp.PD, KTI
Nama : An. Andrian
TTL : Jakarta, 13 November 2001
Usia : 13 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Rajawali selatan RT15/2 kel.
Gunung Sahari .Jakarta pusat
No.RM : 00-84-12-XX
Tanggal masuk RS : 9 Juli 2014 pukul 18:50
Ruangan : Marwah Atas
Dokter yang merawat : dr. Suryono, Sp.PD

Identitas Pasien
Keluhan Utama :
Sesak napas yang semakin berat 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan :
Batuk berdahak, demam, pusing, nyeri ulu
hati, mual, nafsu makan berkurang sejak 4
hari yang lalu.
Anamnesa
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSIJ Cempaka Putih
dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari
SMRS yang dirasakan tiba-tiba dan semakin
memberat 1 hari SMRS. Sesak napas tidak
berhubungan dengan aktivitas. Keluhan
sesak nafas tidak disertai adanya suara
nafas berbunyi (mengi) atau mengorok,
juga tidak disertai adanya bengkak-bengkak
pada kedua tungkai maupun kebiruan pada
ujung-ujung jari maupun sekitar mulut.
Riwayat Penyakit Sekarang :
4 hari SMRS pasien juga mengalami batuk. Batuk dirasakan
berdahak, banyak dahak berwarna kekuningan, darah (-), dan
dahak sulit sekali dikeluarkan. Disertai demam dirasakan timbul
mendadak dan naik turun, demam cukup tinggi pada siang
sama dengan malam, demam pernah mencapai 39
o
C,
menggigil (-). Panas badan tidak disertai penurunan kesadaran.
Disertai pusing, pusing dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Terasa
nyeri pada ulu hati, nyeri hilang timbul, nyeri perut terasa
sampai perut terasa tegang, nyeri tidak menjalar, disertai mual,
tetapi tidak sampai muntah. Nafsu makan menurun semenjak
sakit. Badan terasa pegal terutama terasa pada bagian paha
sampai kaki, badan terasa lemas. Keluhan mimisan, gusi
berdarah, dan sakit tenggorokan disangkal oleh pasien. Buang
air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan. Orangtua
pasien mengatakan belum membawa pasien berobat
kemanapun dan baru kali ini datang ke RSIJ Cempaka Putih
untuk berobat.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum Pernah merasakan keluhan ini
sebelumnya Riwayat darah tinggi (-), riwayat
kencing manis (-), riwayat asma (-), riwayat
batuk lama >3 minggu disertai demam tanpa
sebab yang jelas (-).
Riwayat Penyakit Keluarga :
Di anggota keluarga tidak ada yang mengalami
keluhan seperti pasien. Riwayat darah tinggi (-
), kencing manis (-), asma (-), batuk lama (-).
Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah minum obat penurun panas sendiri
(paracetamol) 1x minum, panas sempat turun sesaat
namun panas kembali tinggi. Keluhan yang lain tetap
ada.
Riwayat Alergi:
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi terhadap
obat-obatan, cuaca ataupun makanan.
Riwayat Psikososial
Pasien mengaku tidak memperhatikan pola makan dan
makanan secara teratur. Merokok (+)sejak SD, dan
minum-minuman keras (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Tampak sakit sedang
Compos mentis
Keadaan umum/
Kesadaran
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 90 kali/menit, reguler, isi cukup
Pernapasan : 32 kali/menit
Suhu : 38,8
o
C
Tanda-tanda vital
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 40 Kg
IMT : 16,66 Kurus
Antropometri
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Normocephal, distribusi rambut merata, tidak
mudah rontok
Kepala
Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , pupil isokor
kanan = kiri, refleks cahaya +/+
Mata
Normotia, serumen (-) Telinga
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Normonasi, pernapasan cuping hidung +/+, sekret (-),
septum deviasi -/-
Hidung
Mukosa bibir lembab, perioral sianosis (-), tifoid
tongue (-), faring tidak hiperemis, dan tonsil T1-T1
Mulut
Inspeksi : Bentuk normal, deviasi trakea (-), retraksi
suprasternal (-)
Palpasi : Pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening (-), JVP tidak meningkat
Leher
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan nafas kanan =
kiri
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Suara sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas utama vesikuler, rhonki basah
(+/+), wheezing (-/-)
Pulmo
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V linea
midklavikula sinistra
Perkusi : Batas atas : sela iga III garis sternalis sinistra
Batas kanan : sela iga IV garis parasternalis dextra
Batas kiri : sela iga V garis midklavikula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
Cor
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Inspeksi : Perut tampak datar, retraksi epigastrium (+)
dan tidak ada jaringan parut
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Suara timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Abdomen
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-),
sianosis (-/-)
Ekstremitas
Atas
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-),
sianosis (-/-)
Ekstremitas Bawah
Hasil :

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Jam Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
09-07-2014 21.40 Hemoglobin 13,6 g/dL 12,8 16,8
Leukosit 18,90 Ribu/uL 4,50 13,00
Hematokrit 43 % 40 52
Trombosit 168 Ribu/uL 140 392
Eritrosit 5,23 10^6/uL 4,40 5,90
MCV/VER L 82 fL 80 -100
MCH/HER 26 Pg 26 34
MCHC/KHER 32 g/dL 32 36
22:26 Anti salmonella
IgM
2,0
(-) negatif
<= 2 : negatif
10-07-2014 09.17 Hemoglobin L 12,0 g/dL 12,8 16,8
Leukosit 9,99 Ribu/uL 4,50 13,00
Hematokrit L 37 % 40 52
Trombosit L147 Ribu/uL 140 392
Eritrosit 4,86 10^6/uL 4,40 5,90
MCV/VER 75 fL 80 -100
MCH/HER 25 Pg 26 34
MCHC/KHER 33 g/dL 32 36

18:38 Hemoglobin 13.3 g/dL 12.8-16.8
Leukosit 13.37 Ribu/uL 4.50-13.00
Hematokrit 41 % 40 52
Trombosit 140 Ribu /uL 140-392
Eritrosit 5.03 10^6/uL 4,40 5,90

MCV/VER 81 fL 80-100
MCH/HER 26 Pg 26-34
MCHC/KHER 33 g/dL 32-36
Hasil
10-07-14 18:38 Na 131 meq/L 135-147
K 4.0 meq/L 3.5-5.0
CL 94 g/dL 94-111
11-07-14 08:37 Hemoglobin 11.7 g/dL 12.8-16.8
Leukosit 10.1 Ribu /uL 4.50-13.00
Hematokrit 36 % 40-52
Trombosit 144 Ribu /uL 140-392
Eritrosit 4.72 10^6/uL 4.40-5.90
MCV/VER 76 fL 80-100
MCH/HER 25 Pg 26-34
MCHC/KHER 33 g/dL 32-36
Hasil
Rontgen Tanggal 01 Mei 2014
Thorax Foto Postero Anterior (PA)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Tanggal 10 juli 2014
Thorax Foto Postero Anterior (PA)
Cor : tampak normal
Pulmo : - Infiltrate paru
kanan atas dan bawah dan
paru kiri tengah/bawah
Sinus dan diaphragma baik
Kesan :
Bronkopneumonia duplex
Pneumonia lobaris paru
kanan tengah
Pasien laki-laki 16 tahun datang ke RSIJ Cempaka Putih
dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari SMRS yang dirasakan
tiba-tiba dan semakin memberat 1 hari SMRS. 4 hari SMRS
pasien juga mengalami batuk. Batuk berdahak, dahak
berwarna kekuningan , dan dahak sulit sekali dikeluarkan,
demam dirasakan timbul mendadak dan naik turun, demam
cukup tinggi pada siang sama dengan malam, demam pernah
mencapai 39
o
C, pusing dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Terasa
nyeri pada ulu hati, nyeri hilang timbul, nyeri perut terasa
sampai perut terasa tegang, disertai mual, nafsu makan
menurun semenjak sakit. Badan terasa pegal, badan terasa
lemas. Pasien belum pernah merasakan keluhan ini
sebelumnya
RESUME
Pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, kesadaran compos
mentis, tanda vital : Tekanan darah 110/70 mmHg, Frekuensi nadi
90 kali/menit, reguler, isi cukup, Pernapasan 32 kali/menit, Suhu
38,8
o
C. Pernapasan cuping hidung (+/+), auskultasi pulmo rhonki
basah (+/+), abdomen inspeksi retraksi epigastrium (+), nyeri
tekan epigastrium (+).
Hasil laboraturium : leukosit (18.90 ribu /uL).
Hasil rontgen :
Cor : tampak normal
Pulmo : - Infiltrate paru kanan atas dan bawah dan paru kiri
tengah/bawah
Sinus dan diaphragma baik
Kesan : Bronkopneumonia duplex
Pneumonia lobaris paru kanan tengah

RESUME
Daftar Masalah
1. Sesak Napas
2. Dyspepsia
Sesak Napas
S : sesak napas yang dirasakan tiba-tiba dan semakin memberat, batuk dirasakan
berdahak, dahak berwarna kekuningan, demam dirasakan timbul mendadak dan naik
turun, demam cukup tinggi pada siang sama dengan malam, demam pernah mencapai 39
o

C, nafsu makan menurun semenjak sakit, badan terasa pegal, badan terasa lemas. Pasien
sudah minum obat penurun panas sendiri (paracetamol) 1x minum, panas sempat turun
sesaat namun panas kembali tinggi. Keluhan yang lain tetap ada.
O : tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tanda vital : Tekanan darah 110/70
mmHg, Frekuensi nadi 90 kali/menit, reguler, isi cukup, Pernapasan 32 kali/menit, Suhu
38,8
o
C. Pernapasan cuping hidung (+/+), auskultasi pulmo rhonki basah (+/+), abdomen
inspeksi retraksi epigastrium (+), Hasil rontgen : Pulmo : Infiltrate paru kanan atas dan
bawah dan paru kiri tengah/bawah A : Sesak napas ec Bronkopneumonia
P : Rencana pemeriksaan : C-Reactive Protein (CRP), Pemeriksaan Mikrobiologis
Therapi :
- Bed Rest
- O2 2-4 liter/ menit sampai sesak hilang
- Infus Ringer Asetat 20 tetes per menit mikro
- Cefotaxime 3 x 120 mg
- Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab
- Ambroksol syr 3 x cth


Assessment
Dyspepsia
S : Terasa nyeri pada ulu hati, nyeri hilang timbul, nyeri perut terasa sampai
perut terasa tegang, nyeri tidak menjalar, disertai mual, tetapi tidak
sampai muntah. Nafsu makan menurun semenjak sakit. Pasien mengaku
tidak memperhatikan pola makan dan makanan secara teratur.
O : tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tanda vital : Tekanan
darah 110/70 mmHg, Frekuensi nadi 90 kali/menit, reguler, isi cukup,
Pernapasan 32 kali/menit, Suhu 38,8
o
C. Nyeri tekan epigastrium (+)
A : Dyspepsia ec gastritis akut
P : Rencana pemeriksaan : Pem. Elektrolit / 24 jam

Therapi :
- Ranitidine inj. 25 mg 2 x 1
- Ondansentrone inj. 4 mg 2 x 1


Assessment
Follow-up
Date S O A P
10-07-2014 Demam (+), jika
menarik napas masih
terasa nyeri seperti
menyesak, masih terasa
lemas, pegal-pegal,
pusing (+), nyeri ulu hati
(+), batuk (+)
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 37,7
o
C
Nyeri tekan ulu hati
(+), retraksi
epigastrium (+),
rohnki basah (+)
Bronkopneumonia 1. Infus Ringer Asetat 20
tetes per menit mikro
2. Cefotaxime 3 x 120 mg
3. Paracetamol 500 mg 3 x 1
tab
4. Ambroksol syr 3 x cth
5. Ranitidine inj. 25 mg 2 x 1
11-07-2014 Demam (-), jika menarik
napas masih terasa
nyeri seperti menyesak,
masih terasa lemas,
pegal-pegal, pusing (+),
nyeri ulu hati (-), batuk
(+)
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 25 x/menit
S : 36,8
o
C
Nyeri tekan ulu hati
(-), retraksi
epigastrium (+),
rohnki basah (+)
Bronkopneumonia 1. Infus Ringer Asetat 20
tetes per menit mikro
2. Cefotaxime 3 x 120 mg
3. Ambroksol syr 3 x cth
Follow-up
Date S O A P
12-07-2014 Demam (-), jika
menarik napas masih
terasa nyeri seperti
menyesak, pusing (+),
nyeri ulu hati (-),
batuk (+)
TD : 110/60 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,6
o
C
Nyeri tekan ulu hati (-),
retraksi epigastrium (-),
rohnki basah (+)
berkurang
Bronkopneumonia 1. Infus Ringer Asetat 20
tetes per menit mikro
2. Cefotaxime 3 x 120 mg
3. Ambroksol syr 3 x cth
13-07-2014 Demam (-), jika
menarik napas masih
terasa nyeri seperti
menyesak, pusing (-),
nyeri ulu hati (-),
batuk berkurang
TD : 110/60 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5
o
C
Nyeri tekan ulu hati (-),
retraksi epigastrium (-),
rohnki basah (+)
berkurang
Bronkopneumonia
Dengan perbaikan

1. Infus Ringer Asetat 20
tetes per menit mikro
2. Cefotaxime 3 x 120 mg
3. Ambroksol syr 3 x cth
Tinjauan Pustaka
Bronkopneumonia
Merupakan penyakit peradangan akut pada paru
yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan
sebagian kecil disebabkan oleh penyebab non-
infeksi yang akan menimbulkan konsolidasi jaringan
paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
DEFINISI
Pneumonia hingga saat ini
masih tercatat sebagai
masalah kesehatan utama
pada anak di Negara
berkembang.
Insiden penyakit ini pada
negara berkembang hampir
30% pada anak-anak di
bawah umur 5 tahun dengan
resiko kematian yang tinggi,
sedangkan di Amerika
pneumonia menunjukkan
angka 13% dari seluruh
penyakit infeksi pada anak di
bawah umur 2 tahun Insiden
pneumonia pada anak 5
tahun di negara maju adalah
2-4 kasus/100 anak/tahun,
sedangkan dinegara
berkembang 10-20 kasus/100
anak/tahun.
EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi lesi di paru

- Pneumonia lobaris
- Pneumonia interstitialis
- Bronkopneumonia
Berdasarkan asal infeksi

- Pneumonia yang didapat dari masyarkat
(community acquired pneumonia = CAP)
- Pneumonia yang didapat dari rumah sakit
(hospital-based pneumonia)
Berdasarkan mikroorganisme
penyebab
- Pneumonia bakteri
- Pneumonia virus
- Pneumonia mikoplasma
- Pneumonia jamur
Berdasarkan karakteristik
penyakit
- Pneumonia tipikal
- Pneumonia atipikal
Berdasarkan lama penyakit - Pneumonia akut
- Pneumonia persisten
Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan
Lingkungan dan Pejamu
Tipe Klinis Epidemiologi
Pneumonia Komunitas Sporadis atau endemic; muda atau orang
tua
Pneumonia Nosokomial Didahului perawatan di RS
Pneumonia Rekurens Terdapat dasar penyakit paru kronik
Pneumonia Aspirasi Alkoholik, usia tua
Pneumonia pada gangguan
imun
Pada pasien transplantasi, onkologi, AIDS
Usia
Status lingkungan
Kondisi lingkungan (epidemiologi setempat, polusi
udara)
Status imunisasi
Faktor pejamu (penyakit penyerta, malnutrisi)
Patogen penyebab pneumonia

Etiologi
Umur
Bakteri
Bayi baru lahir (neonatus 2 bulan) Streptokokus grup B, Escheria coli dan kuman
Gram negatif lain, Listeria monocytogenes,
Chlamydia trachomatis tersering .
Usia > 2 12 bulan
S. aureus dan Streptokokus grup A
Usia 1 5 tahun
Streptococcus pneumonia, H. influenzae,
Stretococcus grup A, S. aureus
Usia sekolah dan remaja
S. pneumonia, Streptokokus grup A, dan
Mycoplasma pneumoniae (pneumonia
atipikal)
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Gambaran Klinik
Didahului oleh infeksi saluran
nafas akut bagian atas selama
beberapa hari,
Kemudian diikuti dengan
demam, menggigil, suhu tubuh
kadang-kadang melebihi 40
0
c,
Sakit tenggorok, nyeri otot, dan
sendi,
Juga disertai batuk dengan
sputum mukoid atau purulen,
kadang-kadang berdarah.
Pemeriksaan Fisik
Pada setiap nafas terdapat
retraksi otot epigastrik,
interkostal, suprasternal, dan
pernapasan cuping hidung.
Pada palpasi ditemukan vokal
fremitus yang simetris.
Pada perkusi tidak terdapat
kelainan
Pada auskultasi ditemukan
crackles sedang nyaring.
Pemeriksaan laboratorium Infeksi virus leukosit normal
atau meningkat dan bakteri leukosit meningkat, hitung jenis
leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta peningkatan LED.
Pemeriksaan radiologi
C-Reactive Protein (CRP)
Pemeriksaan Mikrobiologis
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Kriteria nafas cepat, yaitu :
Umur < 2 bl : 60x/menit
2 bl-< 12 bl : 50x/menit
12 bl-5 th : 40x/menit
5 tahun : 30x/menit
Kriteria Diagnosis
Dapat juga dipakai kriteria paling sedikit 3 dari 5 gejala/tanda
berikut :
Sesak nafas disertai pernafasan cuping hidung dan tarikan
dinding dada
Panas badan
Ronki basah sedang nyaring pada bronkopneumonia atau
suara pernafasan bronkial (pada daerah yang dengan
perkusi bernada pekak) pada pneumonia lobaris
Foto toraks menunjukkan adanya infiltrat berupa bercak-
bercak (bronko) difus merata (lober) pada satu atau
beberapa lobus
Leukositosis Pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm
3
dengan limfosit predominan, dan bakteri 15.000-
40.000/mm3 neutrofil dominan.
Klasifikasi Nafas cepat Retraksi
< 2 bl Pneumonia berat + +
Bukan Pneumonia - -
2 bl-5 th Pneumonia
berat
+ +
Pneumonia + -
Bukan Pneumonia - -
Klasifikasi Pneumonia pada anak
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Gejala klinis yang ditemukan
Bronkiolitis - episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun
- hiperinflasi dinding dada
- ekspirasi memanjang
- gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai kurang atau tidak ada respon dengan
bronkodilator
Tuberculosis (TB) - riwayat kontak positif dengan pasien TB dewasa
- uji tuberculin positif (10 mm, pada keadaan imunosupresi 5 mm)
- pertumbuhan buruk/kurus atau berat badan menurun
- demam ( 2 minggu) tanpa sebaba yang jelas
- batuk kronis ( 3 minggu)
pembengkakan kelenjar limfe leher, aksila, inguinal yang spesifik. Pembengkakan
tulang/sendi punggung, panggul, lutut, falang.
Asma - riwayat wheezing berulang, kadang tidak berhubungan dengan batuk dan pilek
- hiperinflasi dinding dada
- ekspirasi memanjang
berespon baik terhadap bronkodilator
Penatalaksanaan
Umur Obat
Neonatus dan bayi muda
(< 2 bulan)
ampicillin + aminoglikosid (gentamisin)
amoksisillin-asam klavulanat
amoksisillin + aminoglikosid
sefalosporin generasi ke-3
Bayi dan anak usia pra
sekolah (2 bl-5 thn)
beta laktam amoksisillin
amoksisillin-amoksisillin klavulanat
golongan sefalosporin
kotrimoksazol
makrolid (eritromisin)
Anak usia sekolah (> 5
thn)
amoksisillin/makrolid (eritromisin, klaritromisin,
azitromisin)
tetrasiklin (pada anak usia > 8 tahun)
Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak
sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurangnya
mobilisasi atau refleks batuk hilang.
Empiema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah
dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh
rongga pleura.
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru
yang meradang.
Infeksi sitemik
Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.

Komplikasi
Sembuh total, mortalitas kurang dari 1 %, mortalitas
bisa lebih tinggi didapatkan pada anak-anak dengan keadaan
malnutrisi energi-protein dan datang terlambat untuk
pengobatan. Infeksi berat dapat memperjelek keadaan
melalui asupan makanan dan peningkatan hilangnya zat-zat
gizi esensial tubuh.
Prognosis
Dengan menghindari kontak dengan penderita atau
mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat
menyebabkan terjadinya bronkopneumonia ini.
Melakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi
kemungkinan terinfeksi antara lain.
Vaksinasi pneumokokus
Vaksinasi H.Influenzae
Vaksinasi varisela
Vaksinasi influenza


Pencegahan
Correa Armando.G, Starke Jeffrey R. Kendigs Disorder of the Respiratory
Tract in Children: Bacterial Pneumoniasi, Sixth Edition. WB. Saunders
Company Philadelphia, London, Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo. 1998.
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
: 1997. Hal 633.
Konsensus Pneumonia. Bagian Pulmonologi FKUI/RSUP Persahabatan.
Jakarta : 2000.
OBrodovich Hugh M, Haddad Gabriel G. Kendigs Disorder of the
Respiratory Tract in Children: The Functional Basis of Respiratory Pathology
and Disease, Sixth Edition. WB. Saunders Company Philadelphia, London,
Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo. 1998.
Pasterkamp Hans. Kendigs Disorder of the Respiratory Tract in Children
:The History and Physical Examination , Sixth Edition. WB. Saunders
Company Philadelphia, London, Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo. 1998.
Pedoman Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Unpad. Bandung : 2005.
Reinhard V. Putz, Reinhard Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 2.
Edisi 21. Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 2000. Hal 99.
Sectish Theodore C, Prober Charles G. Nelson Textbook of Pediatrics :
Pneumonia. Edisi ke-17. Saunders. 2004.
Rahajoe, Nastini.N.2008.Buku Ajar Respirologi,Edisi 1.Jakarta : IDAI
DAFTAR PUSTAKA

You might also like