You are on page 1of 34

Peradangan pada

apendik---- apendisitis
Istilah appendisitis
pertama kali ---- Reginal
Fitz (1886) di Boston
Appendektomi --Morton (1887) di
Philadelpia
Semua umur
Laki-laki atau
perempuan

Identitas Pasien
Nama/Jenis

Kelamin/Umur

Tn. H/Laki-laki/ 58 tahun


Pekerjaan

Wiraswasta
Alamat

RT 09 no.102 Simp. III Sipin

Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-

keluarga

Status Perkawinan
Menikah

Jumlah anak/saudara
3 orang

:
:

Status ekonomi keluarga

Kesan

Kondisi Rumah

Os bekerja sebagai seorang petani sawit

mampu

baik

Kondisi Lingkungan Keluarga:


baik

Aspek Psikologis di Keluarga


Baik

Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga :


Riwayat

pernah mengalami sakit


yang sama tidak ada
Riwayat keluarga yang menderita
keluhan yang sama disangkal

Keluhan Utama
Pasien

dating dengan keluhan sakit


pada daerah perut kanan bawah
sejak lebih kurang 3 hari sebelum ke
Puskesmas

Riwayat Penyakit Sekarang (autoanamnesa)

Os dating ke Puskesmas dengan keluhan


nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari
yang lalu, awalnya os merasa perutnya
sakit sehingga os minum obat maag
yang dibeli di apotik, setelah minum
obat tersebut keluhan os tidak kunjung
berkurang bahkan semakin bertambah,
os juga merasa badanya demam yang
turun naik, os juga mengeluh muntah
dan perutnya terasa penuh dan
kembung, nafsu makan os berkurang,

sebenarnya keluhan yang os rasakan


sudah pernah dialami os beberapa bulan
terakhir dan os sudah pernah berobat ke
dokter untuk penyakitnya tersebut, setelah
minum obat dari dokter keluhannnya
berkurang
dan
sembuh,
sekarang
keluahannya tersebut kambuh kembali,
sehingga membuat os memutuskan untuk
berobat ke Puskesmas.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
sedang

: Tampak sakit

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda-tanda

vital

Tekanan darah
Nadi
Suhu

Pernafasan
Berat badan
Tinggi badan

:
: 130/80 mmHg
: 80 x/menit
: 37,8C
: 20 x/menit
: 66 kg
:-

Status generalis : DBN


Status Lokalis

Pemeriksaan Abdomen:
Inspeksi
: Simetris, datar, defans
muscular (+)

Palpasi

: Nyeri tekan Mc Burney (+),

Nyeri lepas (+),


Perkusi
: Timpani, Nyeri ketuk (-)
Auskulltasi : Bising usus (+) melemah
Pemeriksaan Tambahan:
Rovsing Sign (-)
Psoas Sign (+)

Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium berupa darah

rutin.
Hasil Pemeriksaan:

Laeukosit : 15.000 mm3


Hb
: 12 mg/dl

Diagnosis
Kolik abdomen e.c
Suspek Apendisitis
akut

Diagnosis Banding
Infeksi saluran kemih
ureterolitiasis

Manajemen
Promotif :

Menjelaskan kepada pasien bahwa


penyakit ini merupakan infeksi atau
peradangan pada usus buntu
Menjelaskan kepada pasien penyebab
kemungkinan timbulnya penyakit ini
Menjelaskan komplikasi terburuk dari
penyakit ini bila tidak dilakukan
pengobatan secara cepat, tepat, dan
adekuat.

Preventif :

Pasien dianjurkan untuk tirah baring


selama pengobatan
Pasien diminta untuk tidak mengurut

perutnya yang sakit


Meminta pasien untuk makan-makanan
yang lunak dan tidak makan sambal
yang terlalu banyak

Kuratif :
Medikamentosa :

Asam mefenamat

3x500 mg

Ciprofloxacin

2x500 mg
3x10 mg
2x1 tab

Domperidone
B. complek
Rahabilitatif

Pasien dirujuk untuk mendapatkan


pemeriksaan dan pengobatan lebih

lanjut.
Istirahat yang cukup

Dinas Kesehatan Kota Jambi

Puskesmas

Simp. IV Sipin

Dokter

Tata Maretha O.M

Tanggal

22 Oktober 2014

R/ Asam Mefenamat tab 500 mg

No. X

S 3dd tab I
R/ Ciprofloxacin

500 mg

No. X

10 mg

No. X

S 2 dd tab I
R/ Domperidone
S 3 dd tab I
R/ Vitamin B. Complex

No. VI

S 2 dd tab I

Pro

:Tn.H

Umur

: 58 tahun

Alamat

: RT O4 Telanai Pura

Anatomi
Apendik berbentuk

tabung
Panjang 10 cm
Berpangkal di
sekum

Perdarahan
apendik
Dari a. apedikularis
Arteri tanpa

kolateral

Definisi :
Apendisitis adalah peradangan pada

apendiks vermiformis

Etiologi :
Obstruksi lumen
fekalit (batu tinja)
hyperplasia jaringan limfe
tumor apendiks
parasit (cacing asscaris dan strongiloide
species)
Makanan rendah serat

Patogenesis

Peradangan
mukosa

Seluruh permukaan
(24-48 jam)

Mukus terkurung,
Tek. Intraluminar

Stasis bagian distal

Obstruksi Lumen

F. Resiko
Fokalit

Translokasi kuman

Ggn. Sirkulasi dan


limfe (edem)

peritonitis

Ulserasi fokal (app.


Fokal)

Infeksi bakteri--lumen - mukosa

Perforasi (app
perforasi)

Penumpukan nanah
dan T. Intra/odem

Ggn Sirkulasi Atrial

Ulserasi fokal (app.


Fokal)

Tek. Meningkat dan


udem

Gangren

Klasifikasi
APENDISITIS

Apendisitis
Akut

Apendisitis
Abses

Apendisitis akut Sederhana


Apendisitis akut purulenta
Apendisitis akut gangrenosa

Apendisitis
Perforasi

Apendisitis
kronik

Manifestasi klinis :
Nyeri ulu hati
Anoreksia, mual, muntah, diare, opstipasi
Nyeri daerah Mc Burney
Demam
Difens muskular
Leukositosis
Perforasi
Gejala makin berat

Penegakan diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
leukositosis
Pemeriksaan penunjang
USG

Pemeriksaan fisik abdomen :


Inspeksi :
Pasien tampak membungkuk
memegang perutnya yang sakit
Palpasi :
Nyeri tekan daerah Mc Burney
Nyeri Lepas
Difens Muskular
Rovsing Sign (+)
Psoas Sign (+)
Abturator Sign (+)
Perkusi
Nyeri ketok

Auskultasi
Bising usus Normal, kecuali perforasi--peritonitis bisung usus (-)

Rovsing Sign
Nyeri pada

abdomen kanan
bawah apabila
dilakukan
penekanan
abdomen kiri
bawah

Psoas Sign
Rangsangan muskulus psoas

Abturator Sign :
Nyeri apabila lutut diekstensikan

Jenis Pemeriksaan

Interpretasi

Rovsings sign

Positif jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran kiri bawah dan timbul nyeri
pada sisi kanan.

Psoas sign atau Obraztsovas


sign

Pasien dibaringkan pada sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi dari panggul kanan. Positif jika
timbul nyeri pada kanan bawah.

Obturator sign

Pada pasien dilakukan fleksi panggul dan dilakukan rotasi internal pada panggul. Positif jika
timbul nyeri pada hipogastrium atau vagina.

Dunphys sign

Pertambahan nyeri pada tertis kanan bawah dengan batuk

Ten Horn sign

Nyeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut pada korda spermatic kanan

Kocher (Kosher)s sign

Nyeri pada awalnya pada daerah epigastrium atau sekitar pusat, kemudian berpindah ke
kuadran kanan bawah.

Sitkovskiy (Rosenstein)s sign

Nyeri yang semakin bertambah pada perut kuadran kanan bawah saat pasien dibaringkan
pada sisi kiri

Bartomier-Michelsons sign

Nyeri yang semakin bertambah pada kuadran kanan bawah pada pasien dibaringkan
pada sisi kiri dibandingkan dengan posisi terlentang

Aure-Rozanovas sign

Bertambahnya nyeri dengan jari pada petit triangle kanan (akan positif ShchetkinBloombergs sign)

Blumberg sign

Disebut juga dengan nyeri lepas. Palpasi pada kuadran kanan bawah kemudian
dilepaskan tiba-tiba

Pemeriksaan penunjang
USG

CT-Scan
Appendicogram

Alvarado skor
Tanda

Skor

Migrasi nyeri dari abdomen sentral ke fossa iliaka kanan

Anoreksia

Mual atau Muntah

Nyeri di fossa iliaka kanan

Nyeri lepas

Peningkatan temperatur (>37,5C)

Peningkatan jumlah leukosit 10 x 109/L

Neutrofilia dari 75%

Total

10

Interpretasi :
-

Pasien dengan skor awal 4 sangat tidak mungkin menderita apendisitis dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit
kecuali gejalanya memburuk.

Skor 5-6 : dipertimbangkan apendisitis akut tapi tidak perlu operasi segera

Skor 7-8 : dipertimbangkan mengalami apendisitis akut

Skor 9-10: hampir defi-nitif mengalami apendisitis akut dan dibutuhkan tindakan bedah

Terapi
Kecurigaan Apendisitis Akut

Tidak Jelas

Observasi Aktif

Appendisitis

Tidak Jelas

Apendiktomi

USG dan Lab

Penyakit lain

Tindakan yang sesuai

Apendiktomi :

Insisi Grid Iron (McBurney Incision)


Insisi Gridiron pada titik McBurney. Garis insisi parallel dengan otot oblikus
eksternal, melewati titik McBurney yaitu 1/3 lateral garis yang menghubungkan
spina liaka anterior superior kanan dan umbilikus.

Lanz transverse incision


Insisi dilakukan pada 2 cm di bawah pusat, insisi transversal pada garis
miklavikula-midinguinal. Mempunyai keuntungan kosmetik yang lebih baik dari
pada insisi grid iron.
Rutherford Morissons incision (insisi suprainguinal)
Merupakan insisi perluasan dari insisi McBurney. Dilakukan jika apendiks terletak di
parasekal atau retrosekal dan terfiksir.

Low Midline Incision


Dilakukan jika apendisitis sudah terjadi perforasi dan te/rjadi peritonitis umum.

Insisi paramedian kanan bawah


Insisi vertikal paralel dengan midline, 2,5 cm di bawah umbilikus sampai di atas
pubis.

Analisa kasus
Apendisitis

Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
laboratorium

DD:
ISK
Ureterolitiassis

Sesuai
teori

Teori
Apendisitis

You might also like