You are on page 1of 29

KATARAK

M Dimas Ahadianto

1210211015

Definisi

Katarrhakies ( Yunani ) = air terjun


Katarak adalah setiap kekeruhan pada
lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi
protein lensa atau akibat kedua-duanya.

Etiologi

Usia ( Katarak Senilis )


Trauma
Penyakit sistemik ( penderita DM )
Pajanan terhadap sinar matahari berlebih (sinar
UV).
Pajanan radiasi obat tertentu seperti kortikosteroid,
eserin, ergot, dan antikolinesterase topikal.

Defek Kongenital, dari infeksi virus prenatal seperti


German measles atau rubella

Keracunan beberapa jenis obat seperti eserin 0.25


0.5%, kortikosteroid ergot, antikolinesterase topical.
Kelainan kaca mata minus yang dalam.

Klasifikasi

Katarak perkembangan (developmental)


dan degenerative.

Katarak trauma : katarak yang terjadi akibat


trauma pada lensa mata.

Katarak komplikata (sekunder) : penyakit


infeksi tertentu dan penyakit seperti DM dapat
mengakibatkan timbulnya kekeruhan pada
lensa yang akan menimbulkan katarak
komplikata.

Klasifikasi

Berdasarkan usia pasien


Katarak

kongeniatal
Katarak akibat infeksi virus dimasa pertumbuhan janin, genetic atau
kelainan herediter sebagai akibat dari infeksi virus prenatal, seperti pada
German Measles. Dapat ditemukan pada bayi ketika lahir (sudah terlihat
pada usia di bawah 1 tahun)

Katarak

juvenile
Katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun dan di bawah usia 40 tahun

Katarak

presenil
Katarak sesudah usia 30-40 tahun

Katarak

senilis
Katarak yang terjadi pada usia lebih dari 40 tahun. Jenis katarak ini
merupakan proses degeneratif (kemunduran) dan yang paling sering
ditemukan

Insipien :

Lensa membengkak
Mjd penyulit glaukoma

Imatur :

Hipermatur:

Intumesen :

Mulai dari tepi ekuator


Bentuk jeriji menuju
korteks
Vakuol terlihat dlm
korteks

Hanya sebagian saja


yang keruh

Matur :

Mengenai seluruh
lensa
Ada deposisi calsium

Degenerasi lanjut
Protein di korteks
mencair keluar
lensa keriput

Morgagni:

Korteks
berdegenerasi
kantung susu
karena cairan tidak
keluar
Katarak
Senile
Nukleus terbenam
Steps
dalam korteks

Tipe Katarak

Katarak Senilis

Katarak Senilis

Katarak senile

Tipe Stadium Katarak

Manifestasi Klinis

Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat


kabut menghalangi objek.
Peka terhadap sinar atau cahaya.
Dapat melihat dobel pada satu mata
(diplobia).
Memerlukan pencahayaan yang terang
untuk dapat membaca.
Lensa mata berubah menjadi buram
seperti kaca susu

Diagnosis

Tes ketajaman mata

Untuk mengetahui fungsi penglihatan tiap mata


secara terpisah
Alat : kartu snellen, lensa coba
Hasil pemeriksaan :
Terdapat

pada baris dgn tanda 30 : tajam penglihatan

6/30
Terdapat pada baris dgn tanda 6 : tajam penglihatan
6/6 : 100% dapat melihat huruf dgn jarak 6 m, yg
oleh normal huruf dpt dilihat pd jarak 6 m
6/60 : dapat melihat huruf dalam jarak 6 m, yang oleh
normal dapat melihat 60 m

Shadow test

Utk mengetahui derajat kekeruhan lensa


Kekeruhan sedikit makin >>
bayangan iris pada lensa
Kekeruhan tebal makin <<
bayangan iris pada lensa
Shadow test (+) bayangan iris pada
lensa >> letak jauh terhadap pupil
katarak imatur
Shadow test (-) bayangan iris pd
lensa << letak dekat terhadap pupil
katarak matur

Test Tonografi

Deskripsi

Jika TIO dalam batas normal (< 21


mmHg) dilakukan dilatasi pupil dengan
tetes mata Tropicanamide 0.5%. setelah
pupil cukup lebar dilakukan pemeriksaan
dengan slit lamp untuk melihat derajat
kekeruhan lensa apakah sesuai dengan
visus pasien.

Stadium

Derajat 1 : nukleus lunak, biasanya visus masih


lebih baik dari 6/12, tampak sedikit kekeruhan
dengan warna agak keputihan. Refluks fundus
masih mudah diperoleh. Usia penderitanya
biasanya kurang dari 50 tahun.
Derajat 2 : Nukleus dengan kekerasan ringan,
biasanya visus antara 6/12 6/30, tampak
nucleus mulai sedikit berawarna kekuningan.
Refleks fundus masih mudah diperoleh dan
paling sering memberikan gambaran seperti
katarak subkapsularis posterior.

Lanjutan

Derajat 3 : nukleus dengan kekerasan medium,


biasanya visus antara 6/30 3/60, tampak nukleus
berwarna kuning disertai kekeruhan korteks yang
berwarna keabu-abuan.
Derajat 4: nukleus keras, biasanya visus antara 3/60
1/60, tampak nukleus berwarna kuning kecoklatan.
Reflex fundus sulit dinilai.
Derajat 5 ; nukleus sangat keras, biasanya visus hanya
1/60 atau lebih jelek. Usia penderita sudah di atas 65
tahun. Tampak nucleus berawarna kecoklatan bahkan
sampai kehitaman, katarak ini sangat keras dan disebut
juga sebagai Brunescence cataract atau black cataract.

Tata laksana

Ekstraksi katarak ekstrakapsular

Meninggalkan bagian posterior lensa


Insisi pada limbus atau kornea bag.
Superior atau temporal
Korteks lensa disingkirkan dengan
penghisapan manual atau otomatis
Lensa intraokular ditempatkan pada
kantung kapsular & disangga dgn kapsula
posterior

Ekstraksi katarak intrakapsular

Mengangkat seluruh lensa dan kapsulnya


Insidens ablasio retina lebih tinggi

Fakoemulsifikasi

Memakai vibrator ultrasonik menghancurkan


nukleus
Lensa initraokular dimasukkan dgn cara dilipat
Keuntungan :
Kondisi

intraoperasi terkendali
Menghindari penjahitan
Perbaikan luka lebih cepat

Risiko pergeseran materi nukleus lebih >>

Lensa intraokular optik bikonveks,


posisi optimal di dalam kantung
kapsular, bahannya lentur (silikon atau
akrilik)

Pasca bedah

Bergerak dgn hati-hati


Menghindari peregangan
Tidak mengangkat yang berat berat selama 1
bulan
Mata dibalut setelah operasi
Malam hari pakai pelindung logam
Kacamata sementara sambil menunggu
yang permanen
Kacamata permanen (4-8 minggu pasca
operasi)

Referensi

Riordan-Eva,Paul dan Whitcher, John.


2014. Vaughan & Asbury Oftalmologi
Umum. Jakarta. EGC
Ilyas, Sudharta dan Yulianti, Sri Rahayu.
2014. Ilmu Penyakit Mata, edisi kelima.
Jakarta. Balai Penerbit FKUI
Ilyas, Sudharta. 2009. Dasar-Teknik
Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata,
edisi ketiga. Jakarta. Balai Penerbit FKUI

You might also like