Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Ernita Susanti, S.Kep, CH,CHt
LATAR BELAKANG
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke
dalam tubuh dengan berbagai cara yang
menghambat respons pada sistem biologis dan
dapat
menyebabkan
gangguan
kesehatan,
penyakit, bahkan kematian. Keracunan sering
dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia.
Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau
bahan kimia saja yang dapat menyebabkan
keracunan. Di sekeliling kita ada racun alam yang
terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan.
Salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang
sering terjadi di daerah tropis dan subtropis.
TUJUAN
pembahasan
Kegawatdaruratan Pada Gigitan Serangga Dan
Binatang Berbisa
1. Definisi gigitan serangga
Insect Bites adalah gigitan atau serangan serangga. Gigitan
serangga seringkali menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa
sakit (senut-senut), dan gatal-gatal. Reaksi tersebut boleh
dibilang biasa, bahkan gigitan serangga ada yang berakhir dalam
beberapa jam sampai berhari-hari.
Bayi dan anak-anak labih rentan terkena gigitan serangga
dibanding orang dewasa.
Insect bites adalah gigitan yang diakibatkan karena serangga
yang menyengat atau menggigit seseorang.
Lanjutan
b. Reaksi racun oleh gigitan atau serangan tunggal dari serangga.
Lanjutan
d. Reaksi kulit yang lebar pada bagian gigitan atau serangan.
e. Infeksi kulit pada bagian gigitan atau serangan.
f. Penyakit serum (darah), sebuah reaksi pada pengobatan
(antiserum) digunakan
seranggan
g. Infeksi virus. Infeksi nyamuk dapat menyebarkan virus West Nile
kepada seseorang, menyebabkan inflamasi pada otak
(encephalitis).
h. Infeksi parasit. Infeksi nyamuk dapat menyebabkan menyebarnya
malaria.
b. Gejala
Gejala dari gigitan serangga bermacam-macam dan tergantung dari
berbagai macam faktor yang mempengaruhi. Kebanyakan gigitan
serangga menyebabakan kemerahan, bengkak, nyeri, dan gatal-gatal
di sekitar area yang terkena gigitan atau sengatan serangga
tersebut. Kulit yang terkena gigitan bisa rusak dan terinfeksi jika
daerah yang terkena gigitan tersebut terluka. Jika luka tersebut tidak
dirawat, maka akan mengakibatkan peradangan akut.
Sedangkan tanda dan gejala dari gigitan binatang berbisa seperti ular
yaitu :
Tanda umum ular berbisa adalah kepalanya berbentuk segitiga. Tanda
lain adalah dari penampakan langsung misalnya corak kulitnya. Dari
bekas gigitan dapat dillihat dua lubang yang jelas akibat dua gigi
taring rahang atas bila ularnya berbisa, dan deretan bekas gigi-gigi
kecil berbentuk U bila ularnya tak berbisa.
Digigit oleh ular berbisa menghasilkan efek yang bervariasi, dari luka
b. Pertolongan Pertama
:
1) Cegah gigitan sekunder atau adanya korban kedua. Ular dapat terus
mengigit dan menginjeksikan bisa melalui gigitan berturut-turut sampai
bisa mereka habis.
2) Buat korban tetap tenang, yakinkan mereka bahwa gigitan ular dapat
ditangani secara efektif di instalasi gawat darurat. Batasi aktivitas dan
imobilisasi area yang terkena (umumnya satu ekstrimitas), dan tetap
posisikan daerah yang tergigit berada di bawah tinggi jantung untuk
mengurangi aliran bisa.
3) Jika terdapat alat penghisap, (seperti Sawyer Extractor), ikuti petunjuk
penggunaan. Alat penghisap tekanan-negatif dapat memberi beberapa
keuntungan jika digunakan dalam beberapa menit setelah envenomasi.
Alat ini telah direkomendasikan oleh banyak ahli di masa lalu, namun alat
ini semakin tidak dipercaya untuk dapat menghisap bisa secara signifikan,
dan mungkin alat penghisap dapat meningkatkan kerusakan jaringan lokal.
4) Buka semua cincin atau benda lain yang menjepit / ketat yang dapat
menghambat aliran darah jika daerah gigitan membengkak. Buat bidai
longgar untuk mengurangi pergerakan dari area yang tergigit.
5) Monitor tanda-tanda vital korban temperatur, denyut nadi, frekuensi
nafas, dan tekanan darah jika mungkin. Tetap perhatikan jalan nafas
Lanjutan
6) Jika daerah yang tergigit mulai membengkak dan berubah warna, ular
yang mengigit kemungkinan berbisa.
7) Segera dapatkan pertolongan medis.
Transportasikan korban secara cepat dan aman ke fasilitas medis darurat
kecuali ular telah pasti diidentifikasi tidak berbahaya (tidak berbisa).
Identifikasi atau upayakan mendeskripsikan jenis ular, tapi lakukan jika tanpa
resiko yang signifikan terhadap adanya gigitan sekunder atau jatuhnya
korban lain. Jika aman, bawa serta ular yang sudah mati. Hati-hati pada
kepalanya saat membawa ular ular masih dapat mengigit hingga satu jam
setelah mati (dari reflek). [5] Ingat, identifikasi yang salah bisa fatal. Sebuah
gigitan tanpa gejala inisial dapat tetap berbahaya atau bahkan fatal.
8) Jika berada di wilayah yang terpencil dimana transportasi ke instalasi
gawat darurat akan lama, pasang bidai pada ekstremitas yang tergigit. Jika
memasang bidai, ingat untuk memastikan luka tidak cukup bengkak
sehingga menyebabkan bidai menghambat aliran darah. Periksa untuk
memastikan jari atau ujung jari tetap pink dan hangat, yang berarti
ekstrimitas tidak menjadi kesemutan, dan tidak memperburuk rasa sakit.
Lanjutan
9) Jika dipastikan digigit oleh elapid yang berbahaya dan tidak
terdapat efek mayor dari luka lokal, dapat dipasang pembalut
dengan teknik imobilisasi dengan tekanan.
Teknik ini terutama digunakan untuk gigitan oleh elapid Australia
atau ular laut.
Balutkan perban pada luka gigitan dan terus sampai ke bagian
atas ekstremitas dengan tekanan seperti akan membalut
pergelangan kaki yang terpeleset.
Kemudian imobilisasi ekstremitas dengan bidai, dengan tetap
memperhatikan mencegah terhambatnya aliran darah.
Teknik ini membantu mencegah efek sistemik yang mengancam
nyawa dari bisa, tapi juga bisa memperburuk kerusakan lokal
pada sisi gigitan jika gejala yang signifikan terdapat di sana.
Mendesah
Sesak nafas
Tenggorokan sakit atau susah berbicara
Pingsan atau lemah
Infeksi
Kemerahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan proses toksikasi
Syok berhubungan dengan tidak adekuatnya
peredaran darah ke jaringan
Rasa gatal, bengkak dan bintik bintik merah
berhubungan dengan proses inflamasi
Gangguan Jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan reaksi endotoksin
Hipertermia berhubungan dengan efek langsung
endotoksin pada hipotalamus
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
pertahanan tubuh tak adekuat
TERIMA KASIH