You are on page 1of 27

Trauma Alkali

Demas Manurung
Syntia Ambelina
Fitri Zahara
Preseptor:
Dr. Weni Helvinda, Sp.M

Pendahuluan

Gawat
Sangat

Tatalaksa
na Cepat

Bilas
dengan
air

Anatomi

Definisi
Keadaan gawat
sangat dalam
kegawatdaruratan
mata

trauma asam
trauma basa

Definisi
Keparaha
n

pH

Kecepata
n

Jumlah

Definisi

Gawat
Sangat

Tatalaksana
Cepat

Bilas
dengan
air

Epidemiologi
Berdasarkan data CDC di Amerika Serikat
tahun 2000;
sekitar 300.000 cedera mata dirawat di
departemen gawat darurat rumah sakit AS.
Pria : wanita = 4:1
Dalam 70% kasus, cedera itu disebabkan
oleh kontak dengan suatu benda atau
peralatan

Epidemiologi

Dalam 26% kasus, cedera itu disebabkan


oleh paparan zat-zat berbahaya atau
lingkungan. Sumber cedera pada trauma ini
berupa:
limbah, puing-puing (34%)
bahan kimia atau produk kimia (14%),
manusia, tanaman, hewan dan mineral
(9%),
bagian dan material industri (6%),
obor las (6%).

Etiologi
Zat-zat basa atau alkali yang dapat
menyebabkan trauma pada mata antara lain :
Semen
Soda kuat
Amonia
NaOH
Ca(OH)2
Cairan pembersih dalam rumah tangga

Etiologi
Amonia merupakan gas yang tidak
berwarna, dipakai sebagai bahan pendingin
lemari es, bahan pembersih.
Pada konsentrasi rendah ammonia bersifat
merangsang mata.
Amonia larut dalam air dan lemak.
Amonia mudah merusak jaringan bagian
dalam mata seperti iris dan lensa.
pH cairan mata naik beberapa detik setelah
trauma.

Etiologi
Bahan alkali lainnya adalah NaOH dan
Ca(OH)2.
NaOH dipakai sebagai pembersih pipa.
pH cairan mata naik beberapa menit
sesudah trauma akibat NaOH.

Ca(OH)2 memiliki daya tembus yang kurang


pada mata.
pH cairan mata menjadi normal kembali
sesudah 30 sampai 3 jam pascatrauma

PATOGENESIS
stroma &
glikosaminoglikan

Kation

Alkali

Rx
penyabunan

Ion
hidroksil
- Ulkus
- Perforasi

Gang
penyembuhan
epitel
Merangsang
PAF &
kolagenase

Penetrasi ke
segmen anterior

Epitel permukaan
sel rusak
Menembus
stroma
Serat
kolagen
bengkak

Stroma
mati

Terbentuk PMN &


neovaskularisasi

KLASIFIKASI HUGHES

Berat kerusakan tergantung pada:


Jenis
Volume
Konsentrasi (pH)

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
Gangguan penglihatan
Perdarahan konjungtiva
Kekeruhan kornea dan lensa
Iskemik limbus
Peningkatan TIO

Diagnosis Banding
Konjugtivitis hemoragik akut
Konjugtivitis alergi
Keratokunjugtivitis sicca

Pemeriksaan Penunjang

pH

Berkal
a

Penatalaksanaan
parasentesi
s
irigasi
Air / garam fisiologik
Pemeriksaan pH
CaOH EDTA

menguran
gi
inflamasi,
monitor
tekanan
intraokular
,
membatasi
degradasi
matriks
merangsang
reepitelisasi
kornea

kortikosteroid

PMN

10-14 hari
Stromal melting
Infeksi sekunder

proteolitik

tetrasiklin & asam PMN-induced


collagenolysis
sitrat
menghambat adhesi PMN
Sikloplegik
antibiotik
Obat
antiglaukoma

Askorbat

nyeri
Cegah infeksi
Peningkatan TIO

Meningkatkan sintesis
kolagen

Bandage contact lens


tarsorrhapy
Transplantasi
Membran amnion
Limbal stem cell

Komplikasi
konjungtiv
a

kornea

edema
edema

Edema
Edema

Simblefaron
Simblefaron

Kelopak
mata

nekrosis
nekrosis

Lain-lain

Iridosiklitis
Iridosiklitis
lagoftalmos
lagoftalmos

katarak
katarak

Neovaskular
Neovaskular

Iskemia
Iskemia
Skar
Skar

Iris &
korpus
siliaris

Ptisis
Ptisis bulbi
bulbi
Perforasi
Perforasi
skar
skar
Ulkus
Ulkus

iskemia
iskemia

Glaukoma
Glaukoma
sekunder
sekunder

Prognosis
Grade I

baik

Grade II

HughesRoperHall
baik

Grade III

meraguk
an

Grade
IV

buruk

TERIMA KASIH

HAPPY BIRTHDAY
GERRY GANTENG
VALDY
NURULIA CANTIK
KARIMA

You might also like