Professional Documents
Culture Documents
Kanker Kolon
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karsinoma kolorektal adalah suatu
keganasan paling sering terjadi pada
saluran cerna, menempati peringkat ke
3 yang paling sering menyebabkan
kematian di Amerika Serikat.
Insidensi karcinoma kolorektal di
Indonesia cukup tinggi, demikian juga
angka kematiannya.
Tujuan Umum
Tujuan penulisan referat ini adalah
untuk mengetahui tentang definisi,
etiologi, faktor resiko, patogenesis,
gambaran
klinis,
klasifikasi,
pemeriksaan penunjang, komplikasi,
penatalaksanaan dan prognosis dari
karsinoma kolon.
Tujuan Khusus
Memahami mengenai karsinoma kolon.
Meningkatkan
kemampuan
menulis
ilmiah di dalam bidang kedokteran
khususnya bagian ilmu bedah.
Memenuhi salah satu syarat kelulusan
kepaniteraan klinik senior di bagian Ilmu
Bedah RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya.
Manfaat
Referat ini dapat menjadi sumber
informasi dan ilmu pengetahuan
yang bisa menambah wawasan
penulis
khususnya
dan
para
pembaca
umumnya
terutama
mengenai karsinoma kolon.
Batasan
Untuk mengetahui tentang definisi,
etiologi, faktor resiko, patogenesis,
gambaran
klinis,
klasifikasi,
pemeriksaan penunjang, komplikasi,
penatalaksanaan dan prognosis dari
karsinoma kolon.
BAB II
TINJAUAN PUSTKA
ANATOMI
FISIOLOGI
Absorpsi dan sekresi elektrolit dan air
Kerja bakteri dalam kolon
Komposisi feses
Definisi
Adalah
pertumbuhan
sel
yang
bersifat ganas yang tumbuh pada
kolon
dan
menginvasi
jaringan
sekitarnya.
Faktor Resiko
Usia
Faktor Herediter
Faktor Diet dan Lingkungan
Inflamatory Bowel Diseases
Polip
Faktor resiko lain :
- merokok
- hormon
Patogenesis
1. Jalur APC/-katenin
T0
Tis
Karsinoma in situ
T1
T2
T3
T4
N0
N1
N2
N3
METASTASIS (M)
MX
M0
M1
Metastasis jauh
STADIUM
TNM
PROGNOSIS HIDUP
SETELAH 5 TAHUN
(%)
T1-2, N0
93,2
IIa
T3, N0
84,7
IIb
T4, N0
72,2
IIIa
T1-2, N1
83,4
IIIb
T3. N1
64,1
IIIc
44,3
IV
Berapapun T dan N,
M1
8,1
Klasifikasi
Dukes
Prognosis hidup
Dukes
Dalamnya infiltrasi
setelah 5 tahun
97%
80%
65%
C1
35%
C2
Metastasis jauh
<5%
Metastasis
Perkontinuitatum
Limfogen
Hematogen
Diagnosis
Kanker kolon sisi kiri (sigmoid):
gejala dini obstruksi (sisi kiri memiliki lumen yang lebih
sempit);
tumor tersebut menimbulkan konstriksi seperti cincin
serbet/napkin ring atau bagian tengah apel/apple core
(pertumbuhan anular yang melingkar); dan
dapat mengeluh adanya perubahan pada kebiasaan buang
air besar.
tumor
yang
menyerupai
kembang
kol/cauliflower
(penampakan polipoid atau fungating); dan
feses dalam kolon sebelah kanan masih berupa cairan; jadi,
gejala obstruksi jarang dijumpai.
Tipe tumor
Colon kanan
Colon kiri
Rectum
Vegetative
Stenotik
Infiltratif
ulseratif
Ulseratif
Vegetatif
Kaliber viskus
Besar
Kecil/pipih
Besar
Isi viskus
Setengah cair
Setengah padat
Padat
Fungsi utama
Absorbsi
Penyimpanan
Defekasi
Gejala klinis
Colon kanan
Colon kiri
Rectum
Aspek klinis
Colitis
Obstruksi
Proktitis
Nyeri
Karena penyusupan
Karena obstruksi
Tenesmus
Defekasi
konstipasi progresif
Tenesmus terus
berkala
menerus
Obstruksi
Jarang
Hampir selalu
Tidak jarang
Samar
Samar atau
Makroskopis
makroskopis
Faeces
Normal
Perubahan bentuk
Dispepsi
Sering
Jarang
Jarang
Memburuknya
Hampir selalu
Lambat
Lambat
Hampir selalu
Lambat
Lambat
keadaan umum
Anemia
Pemeriksaan fisik
Rectal touche
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
A. Pembedahan
Kuratif tumor terlokalisir.
Paliatif metastasis multipel.
By pass bila eksisi sulit dilakukan
atau melakukan fecal diversion
dengan pembuatan stoma pada
tempat yang lebih proximal.
Open-and-close tidak dapat
direseksi dan usus kecil sudah
terinvasi.
Tindakan Hemilectomy
Pada carcinoma caecum atau colon
ascendens dilakukan hemicolectomy
kanan. Pembuluh darah ileocolica,
colica dextra, dan cabang kanan
dari colica media diligasi dan
dipisahkan. Ileum terminal sekitar
10 cm ikut direseksi, kemudian
dibuat anastomosis ileum dengan
colon transversum.
Reseksi Anterior
High Anterior Resection
Reseksi bagian distal colon sigmoideum dan
bagian atas rectum. Biasanya digunakan
untuk tumor jinak pada rectosigmoid
junction.
Reseksi abdominoperineal
menurut Quenu-Miles
Membuang rectum, canalis analis, dan
anus
dengan
pembuatan
permanen
colostoma dari colon descendens atau
sigmoideum. Prosedur pada abdomen dan
pelvis sama dengan extended low anterior
resection
Komplikasi
Infeksi luka
Impotensi
Dehiscence atau hernia
Anastomosis bocor atau terlepas, menyebabkan
pembentukan abscess atau fistula, dan atau peritonitis
Perdarahan dengan atau tanpa pembentukan hematom
Adhesi menyebabkan obstruksi usus
Cedera organ di sekitarnya (seringnya usus kecil, ureter,
limpa, dan vesica urinaria)
Komplikasi Cardiopulmonal seperti infark miocard,
pneumonia, aritmia cordis, emboli paru dan sebagainya.
B. Kemoterapi
Berguna untuk mengurangi kemungkinan
metastasis, mengecilkan ukuran tumor, atau
memperlambat
pertumbuhan
tumor.
Biasanya diberikan setelah pembedahan
(adjuvant), atau sebelum pembedahan (neoadjuvant), atau sebagai terapi primer
(palliative). Kemoterapi sesudah pembedahan
biasanya
diberikan
setelah
karsinoma
menyebar ke lymph node (stadium III).
C. Radioterapi
pada karsinoma rectal karena rectum tidak
bergerak sebanyak colon maka lebih mudah
untuk dibidik.
D. Immunoterapi
Prognosis
Prognosis tergantung dari ada tidaknya metastasis
jauh, yaitu klasifikasi penyebaran carcinoma dan tingkat
keganasan sel tumor. Bila disertai diferensiasi sel tumor
yang buruk, maka prognosisnya sangat buruk. Angka
harapan hidup pada stadium awal adalah 5 kali lipat
lebih besar dari stadium akhir. CEA juga secara
langsung berhubungan dengan prognosis dari penyakit.
BAB III
KESIMPULAN
TERIMA KASIH