Professional Documents
Culture Documents
(Hipertensi Emergensi)
Hasna Ibadurrahmi
121 0211 065
Krisis Hipertensi
KLASIFIKASI KRISIS
HIPERTENSI
1.
Hipertensi emergensi
Kenaikan TD mendadak yang disertai kerusakan
organ target yang progresif. Diperlukan
tindakan penurunan TD yang segera dalam
kurun waktu menit/jam
2.
Hipertensi urgensi
Kenaikan TD mendadak yg tidak disertai
kerusakan organ target. Penurunan TD harus
dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam.
Hipertensi Emergensi
Kerusakan organ target
Ensefalopati hipertensi
Diseksi
aorta
Eklamsi
Infark miokard
akut/angina tidak
stabil
Anemia mikroangiopati
hemolitik
FAKTOR RISIKO
1. Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau
minum obat antihipertensi
2. Kehamilan
3. Penggunaan NAPZA
4. Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti
luka bakar berat, phaechromocytoma, penyakit kolagen,
penyakit vaskuler, trauma kepala
5. Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal
ANAMNESIS
1. Riwayat hipertensi (awal
hipertensi, jenis obat
antihipertensi, keteraturan
konsumsi obat)
2. Gangguan organ
(kardiovaskuler, serebrovaskular,
renovaskular, dan organ lain)
Pemeriksaan fisik
1.
2.
3.
4.
PENETAPAN DIAGNOSTIK
TATALAKSANA HIPERTENSI
EMERGENSI
Clonidin (catapres)
IV (150 mcg/ampul)
Diltiazem (Herbesser)
IV (10 mg
dan 50 mg/ampul)
a. Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian
diteruskan dg infus 50 mg/jam selama 20 menit.
b. Bila TD telah turun >20% dari awal, dosis diberikan 30
mg/jam sampai target tercapai.
c. Diteruskan dg dosis maintenance 5-10 mg/jam dg observasi
4 jam kemudian diganti dg tablet oral.
Nicardipin (Perdipin)
IV (12 mg
dan 10 mg/ampul)
a. Nicardipin diberikan 10-30 mcg/kgBB bolus
b. Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 0,56
mcg/kgBB/menit sampai target TD tercapai
Labetalol (Normodyne)
IV
Nitroprusside (Nitropress,
Nipride) IV
Diberikan dlm cairan infus dg dosis 0,2510.00 mcg/kg/menit.
Terima kasih