Professional Documents
Culture Documents
HEMOGLOBIN
USIA ERITROSIT
ERITROPOIESIS
RETIKULOSIT
Pembentukan Lekosit
Selsel polimorfonuklear dan monosit dalam keadaan normal hanya dibentuk
didalam sumsum tulang, sedangkan sel sel limfosit dan sel sel plasma
diproduksidalambermacammacamorganlimfoidtermasuklimfe, limpa,tonsil,
danbermacammacamsel-sellimfoidyanglaindidalam sumsumtulang,
usus dan sebagainya. Sel -sel darah putih yang di bentuk di dalam sumsum
tulang, terutama granulosit akan di simpan di dalam sumsum sampai mereka
diperlukan di dalam sistem sirkulasi, kemudian bila kebutuhannya meningkat
makaakanmenyebabkangranulosittersebutdilepaskan. Dalamkeadaannormal
granulosit yang bersirkulasi di dalam seluruh aliran darah kira kira tiga kali
daripada jumlah granulosit yang di simpan dalam sumsum, jumlah ini sesuai
denganpersediaangranulositselamaenamhari.(A.CGuyton,1995).
.PenggolonganLekosit
Berdasarkan jenis granula dalam sitoplasma dan bentuk intinya, sel darah putih
digolongkanmenjadiduagolongan:
1. Lekositbergranula
a. Eosinofil
Eosinofil adalah granulosit dengan inti yang terbagi 2 lobus dan sitoplasma
bergranulakasar,refraktildanberwarnamerahtuaolehzatwarnayangbereaksi
asamyaitu
c.Netrofil
b.Basofil
Selselinidisebutlekositpolimorfonuklearkarenabentukintinyabermacam
Mempunyaibentukbulat,danintinyasukardilihatsebabtertutupolehgranula.
macam.Adaduajenisnetrofilyaitunetrofilbatangdannetrofilsegment.
2.LekositTidakBergranula
a.Limfosit
Sel limfosit mempunyai ukuran yang kecil, kirakira hampir sama
dengan SDM. Limfosit adalah sel lekosit kedua terbanyak di dalam darah
b.Monosit
sesudahlekositnetrofil.
Monosit adalah sel darah yang kasar.Konsentrasi sel monosit ini di
dalamdarahantara5%sampai10%.
Selmonositinihanyaberadadalamdarahselama24jamsaja.
c.SelPlasma
SelPlasmamempunyaicirriciri:ukuran820um,berbentukbulat,berwarna
keunguunguan,kromatintersusunretikulairseperijarijarisepeda,membraninti
tidakjelas,danbutirintitidakada.
Trombosit
Trombosit adalah salah satu komponen darah yang mepunyai fungsi
utama dalam Pembekuan darah, berbentuk cakram bulat, oval,
bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10 hari. Dengan nilai
normal 150.000-400.000/ml
fungsi: Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Ketika terjadi
kerusakan pada pembuluh darah, trombosit memecah trombokinase
sehingga merangsang protombin untuk membentuk Trombin.
Trombin merangsang Fibrinogen membentuk fibrin yang berupa
jaring-jaring yang menutup bagian yang rusak.
Proses Pembentukan: Megakariosit mengalami pematangan
dengan replikasi inti endomiotik dengan memperbesar volume
sitoplasma, dan penambahan lobus. Dalam perkembanganya
sitoplasma menjadi granular dan trobosit diulepaskan.
7.Epidemiologi Anemia
Anemia merupakan masalah yang dihadapi oleh
banyak negara, baik negara maju maupun
berkembang. Di negara maju prevalensi anemia
tergolong relatif rendah dibandingkan dengan negara
berkembang yang diperkirakan mencapai 90 % dari
semua individu.
Beberapa peneliti dan laporan menyatakan bahwa
anemia gizi besi merupakan prevalensi yang paling
tinggi dari berbagai anemia gizi, dan hampir separuh
dari semua wanita di negara berkembang menderita
anemia.
8. Hubungan menstruasi
dengan anemia
Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia
terutama sering dijumpai pada perempuan usia
subur, disebabkan oleh kehilangan darah sewaktu
menstruasi. Dalam keadaan normal tubuh orang
dewasa mengandung 4 sampai 5 gram besi. Lebih
dari besi terdapat didalam hemoglobin. Tiap
milliliter darah mengandung 0,5 mg besi.
Kehilangan besi umumnya sedikit sekali, dari 0,5-1
mg/hari. Namun, yang mengalami menstruasi
kehilangan tambahan sebanyak 15-28 mg/bulan.
Anemia akan muncul ketika terjadi pendarahan
secara berlebihan pada beberapa siklus menstruasi.
Kondisi ini lebih dikenal dengan istilahmenorrhagia.
13.Metabolisme Eritrosit
JALAN EMBDEN-MEYERHOF
Eritrosit tidak mempunyai mitokondria atau organel lainnya dan juga
metabolisme di dalam sitoplasmanya sangat berkurang. Yang diperlukan untuk
fungsinya tentu saja adalah penambahan glukosa yang dipecahkan melalui
glikolisis menjadi laktat. Untuk setiap molekul glukosa yang digunakan,
dihasilkan dua molekul ATP dan dengan demikian dua ikatan fostat berenergi
tinggi. ATP ini menyediakan energi untuk pemeliharaan volume, bentuk dan
kelenturan (flexibility) sel darah merah. ATP juga berfungsi menyediakan
energi bagi Na+/K+ -ATPase, yang menjaga lingkungan ion di dalam eritrosit,
dan ini memakai satu molekul ATP untuk menggerakkan tiga ion natrium ke
luar dan dua ion kalium ke dalam sel. BPG (2,3-Bifosfogliserat) juga berasal
dari pemecahan glukosa.
Jalan Embden-Meyerhof juga menghasilkan NADH yang diperlukan oleh enzim
methhemoglobin reduktase untuk mereduksi methemoglobin yang tidak
berfungsi (hemoglobin teroksidasi) yang mengandung besi Ferri (Fe3+OH)yang diproduksi oleh oksidasi sekitar 3% hemoglobin setiap hari- untuk
menjadi aktif berfungsi sebagai bentuk hemoglobin tereduksi (mengandung
besi ferro, Fe2+).
Metabolisme Eritrosit
B. Katabolisme Hemoglobin
Seiring dengan eritrosit yang semakin tua, sel tersebut menjadi
kaku dan fragil, akhirnya pecah. Hemoglobin terutama difagosit di
dalam limpa, hati, dan sumsum tulang serta direduksi menjadi globin
dan heme. Globin akan masuk kembali ke dalam kumpulan asam
amino. Besi dibebaskan dari heme, dan bagian yang lebih besar
diangkut oleh protein plasma tranferin ke sumsum tulang untuk
kembali memproduksi eritrosit. Sisa besi disimpan dalam hati dan
jaringan tubuh lain dalam bentuk ferritin dan hemosiderin untuk
digunakan di kemudian hari. Sisa bagian heme yang lain akan direduksi
menjadi CO dan Biliverdin. Carbon akan diangkut dalam bentuk
karboksihemoglobin dan akan dikeluarkan melalui paru-paru.
Selanjutnya biliverdin akan diubah menjadi bilirubin bebas yang dilepas
dalam plasma untuk diangkut ke hati dan diekskresi dalam kanalikuli
empedu.
Andi Annisa
Dwi Wahyuni
Adam
(2013730005)
17.Gambaran radiologi.
Anemia Aplastik
Salah satu contoh gambaran radiology yang
sering ditemukan adalah pada penderita
anemia aplastic yaitu dengan abnormalitas
skelet, yang paling sering hypoplasia atau tidak
adanya ibu jari dan anomaly pergelangan
tangan sisi radial.
50% mengalami hypoplasia
25% mengalami osteoporosis
25% mengalami anomaly ginjal, ginjal atopic
atau aplastic dan horse shoe kidney.
Etiologi
Patogenesis
Gejala
Pencegahan
Penatalaksana
Klasifikasi anemia
megaloblastik
Menurut penyebabnya anemia megaloblastik di bagi beberapa
Jenis :
1. Anemia megaloblastik karena defisiensi Vitamin B12
2. Anemia megaloblastik karenma defisiensi asam folat
3. Anemia megaloblastik karena kombinasi defisiensi
vitamin
B12 dan asam folat
ETIOLOGI
1.
2.
3.
4.
vitamin
Manifestasi klinis
Gejala klinis yang biasanya muncul pada anemia megaloblastik
adalah sebagai berikut :
1. Tubuh lemah,tidak bertenaga dan pucat
2. Anemia karena eritropoesis yang efektif
3. Ikterus ringan akibat pemecahan globin
4. Glositis dengan lidah berwarna merah, halus, seperti daging (buff
tongue), stomatitis ang`ularis,dan nyeri.
5. Selain mengurangai pembentukan sel darah merah, kekurangan
vitamin B12 juga mempengaruhi sistem saraf .
6.
purpura trombositopeni karena maturasi megakariosit terganggu.
7. Pada defisiensi vitamin B12 dijumpai gejala neoropati .
Pemeriksaan penunjang
1. Darah Tepi :
anemia makrositer dimana sel-sel eritrosit membesar
anisositosis (ukuran eritrosit abnormal bervariasi)
poikilositosis (bentuk eritrosit yang tidak beraturan)
lekopenia, netropenia hipersegmentasi
trombositopenia
ditemukannya normoblas di dalam darah tepi.
2. Sumsum Tulang:
Eritropoesis: sel besar-besar, pertumbuhan sitoplasma lebih cepat dari pada
inti, banyak ditemukan sel primitif (promegaloblas dan megaloblas basofil).
Lekopoesis: sel besar-besar, banyak ditemukan granulosit atifikal, giant
netrofil batang, terjadi disosiasi inti dan sitoplasma (misalnya mielosit granula
jarang), hipersegmentasi sel netrofil.
Trombopoesis: megakariosit biasanya menurun, atifikal, agranulasi, terjadi
hipersegmentasi nukleus.
Penatalaksanaan
Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12.
vegetarian dapat di cegah atau di tangani dengan penambahan
vitamin per oral atau melalui susu kedelai yang diperkaya. Apabila
defisiensi disebabkan oleh defek absorbsi atau tidak tersedianya
faktor intrinsik,dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
Terapi anemia megaloblastik:
1. Untuk defisiensi vitamin B12: hydroxycobalamin IM 200mg/hari,
atau 1000mg diberikan tiap minggu selama 7 minggu. Dosis
pemeliharaan 200mg tiap bulan atau 1000mg tiap 3 bulan.
2. Untuk defisiensi folat: berikan asam folat 5 mg/hari selama 4
bulan.
3. Respon terhadap terapi: retikulosit mulai naik hari 2-3 dengan
puncak pada hari 7-8. Hb harus naik 2-3g/dltiap 2 minggu.
Neuropati biasanya dapat membaik tetapi kerusakan medulla
spinalis biasanya irreversibel.
Patofisiologi
Dibagi 2 berdasarkan tempat pemecahan
eritrositnya:
1. Hemolisis intravaskuler/ korpuskuler
Terjadi dalam sirkulasi pada kondisi normal
eritrosit yg lisis akan melepaskan
hemoglobin bebas ke sirkulasi akan diikat
haptoglobin dan hemopektin menuju RES
untuk di destruksi, apabila hemolisis berat
di intravskuler
Kadar haptoglobin
menurun
hemoglobinemia
Teroksidasi menjadi
methemoglobin
hemoglobinuria
Penyimpanan besi
melalui tubulus
ginjal berupa
hemosiderin
Hb keluar melalui
tubulus ginjal
metheglobinemia
Simpanan
hemosiderin keluar
melalui urin
( hemosiderinuria
Hemolisis ekstravaskuler/ekstrakorpuskular
Hemoglobin akan di destruksi di RES, ia akan pecah
menjadi globin dan heme. Globin ini akan kembali
disimpan sebagai cadangan, sedangkan heme
nanti akan pecah lagi menjadi besi dan
protoporfirin. Besi diangkut lagi untuk disimpan
sebagai cadangan, akan tetapi protoforfirin tidak,
ia akan terurai menjadi gas CO dan Bilirubin.
Bilirubin jika di dalam darah akan berikatan
dengan albumin membentuk bilirubin indirect
(Bilirubin I), mengalami konjugasi di hepar
menjadi bilirubin direct (bilirubin II), dieksresikan
ke empedu sehingga meningkatkan
sterkobilinogen di feses dan urobilinogen di urin.
Manifestasi klinis
Takikardi
Takipnea
Pusing
Lelah
Lemas
Mual
Ikterik
Perubahan warna kulit
Pemeriksaan laboratorium
Sedian hapus darah tepi pada umumnya terlihat eritrosit
normositik normokrom, kecuali diantaranya thalasemia yang
merupakan anemia mikrositik hipokrom.
penurunan Hb >1g/dl dalam 1 minggu
penurunan masa hidup eritrosit <120hari
peningkatan katabolisme heme, biasanya dilihat dari
peningkatan bilirubin serum
hemoglobinemia, terlihat pada plasma yang berwarna merah
terang
hemoglobinuria, jika urin berwarna merah, kecoklatan atau
kehitaman
hemosiderinuria, dengan pemeriksaan pengecatan biru prusia
haptoglobin serum turun
retikulositosis
penatalaksanaan
Obat kortikosteroid : prednison
splenektomi