Professional Documents
Culture Documents
Hana Rosanna
1306405465
krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat
yang mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai. Istilah ini secara
tradisional telah digunakan untuk sediaan
setengah padat yang mempunyai konsistensi
relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air
dalam minyak atau minyak dalam air.
( FI IV hal 6)
Fisika
evaluasi
Kimia
Biologi
Uji konsistensi
Uji kemampuan
penyebaran/spreadability
Uji organoleptis
Alat: pengamatan visual dengan
panca Indera
Tujuan: Mengetahui apakah sediaan
krim yang dimiliki sesuai
Parameter:
Bau tengik
Warna putih atau kusam
Tekstur lembut atau kasar
Uji Konsistensi
Alat : penetrometer. Yang biasa digunakan
adalah penetrometer kerucut.
Kegunaan : mengetahui konsistensi sediaan
yang berkaitan dengan mudah atau tidaknya
sediaan dikeluarkan dari wadahnya serta
kemudahan sediaan untuk dioleskan di kulit.
Parameter: Apabila sampel yang diuji
menghasilkan konsistensi yang mirip antara
yang satu dengan yang lain (sesuai
monografi)
Uji Konsistensi
Cara Kerja:
Letak meja diatur sehingga
horizontal, yakni gunakan meja
yang datar.
Wadah yang berisi sampel
diletakkan di atas meja
penetrometer dan jarak kerucut
diatur sampai menyentuh
permukaan sampel.
Stopwatch disiapkan, kemudian
klep pendorong ditekan
sehingga kerucut menyentuh
sediaan.
Baca konsistensi di alat setelah
5 detik.
Daya sebar
Tujuan: mengetahui kemampuan penyebaran sediaan
pada kulit
Alat: Extensometer. Salah satu yang sering digunakan
parallel-plate extensometer.
Cara Kerja:
- Sebuah sampel krim dengan volume tertentu diletakkan
di pusat antara dua lempeng gelas, dimana lempeng
sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani
dengan meletakkan anak timbangan diatasnya.
- Permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan
meningkatnya beban, merupakan karakteristika daya
sebarnya ( R. Voigth hal 381-382 )
Parameter
Sumber :
Garg, Alka, et al., 2002, Spreading of Semisolid Formulation: An Update,
Pharmaceutical Technology North America 26.9: 84-105
Uji Stabilitas
Tujuan: Mengetahui nilai kestabilan dengan
melakukan uji stabilitas dipercepat. Untuk
mendapatkan informasi yang diinginkan dalam
waktu sesingkat mungkin dengan cara menyimpan
sediaan sampel pada kondisi yang dirancang untuk
mempercepat terjadinya perubahan yang biasa
terjadi pada kondisi normal.
Parameter: Apabila pada uji dipercepat selama 3
bulan diperoleh hasil yang stabil, maka sediaan
dianggap stabil pada penyimpanan suhu kamar
selama setahun
Cara Kerja
1. Cycling Test
Merupakan uji ini terhadap perubahan suhu setiap tahun atau
bahkan setiap harinya. Uji ini dilakukan pada suhu atau kelembaban
dalam interval waktu tertentu sehingga dapat dilihat variasi
perubahan yang terjadi di produk. Contoh satu siklus misalnya
dengan menyimpan sediaan pada suhu 4C selama 24 jam, lalu
menyimpannya pada suhu 40C selama 24 jam, lalu menyimpannya
lagi pada suhu 40C selama 24 jam, hal ini dilakukan selama 12 hari.
2. Centrifugal test (uji mekanik)
Dilakukan untuk mengetahui adanya pemisahan fase. Sampel
disentrifugasi pada kecepatan 3800 rpm selama 5 jam atau 500010000 rpm selama 30 menit. Hal ini dilakukan karena perlakuan
tersebut sama dengan besarnya pengaruh gravitasi terhadap
penyimpanan sediaan selama setahun.
3. Uji Viskositas
Viskositas sediaan semisolid bervariasi
pada setiap kecepatan gesernya, sehingga
untuk melihat sifat alirnya dilakukan
pengukuran pada beberapa kecepatan
geser. Uji viskositas dapat dilakukan
dengan viskometer brookfield
Cara Kerja
4. Uji Homogenitas
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui keseragaman
pemerataan bahan aktif dalam basis cream
Cara
kerjadan bersihkan
Siapkan
alat
Timbang sediaan krim
0,1 gr
Letakkan dipusat
objek glass tutup
dengan cover glass
ratakan
Amati dibawah
mikroskop ada atau
tidaknya partikel-
Inversi fase
Penetapan pH ( FI IV hal
1039 )
Tujuan: Mengetahui apakah pH sediaan sesuai
untuk pemberian pada kuliat. pH sediaan semi
solid harus disesuaikan dengan pH kulit yaitu 4,5
6,5.
Alat: Uji pH dapat dilakukan menggunakan
indikator universal atau pH meter.
Parameter: Jika terlalu asam, maka akan
menyebabkan iritasi kulit. Jika terlalu basa, maka
akan menyebabkan gatal-gatal dan kulit bersisik.
Inversi Fasa
Tujuan: Mengetahui adanya kemungkinan
terjadinya inversi fase (dari w/o ke o/w atau
sebaliknya)
Dapat dilakukan dengan 2 metode:
Metode conductometry
Sediaan w/o menghantarkan arus listrik
Sediaan o/w tidak menghantarkan arus listrik
Metode pewarna
Sediaan o/w zat warna akan terdispersi (warna rata)
Sediaan w/o zat warna tidak akan terdispersi
(bercak-bercak)
22
Uji Pendahuluan
Untuk melihat terlebih dahulu sifat bakterisid spesimen uji
Prosedur :
1. 1ml dari biakan 10-3 mikroba 24 jam pada enceran pertama spesimen uji
diuji sesuai prosedur penetapan yang akan dilakukan
2. Bila tidak ada pertumbuhan mikroba, dilakukan modifikasi prosedur
dengan a. meningkatkan volume pengencer mikroba; b. menambahkan
zat inaktivator ke pengencer; c. kombinasi a dan b sehingga ada
pertumbuhan mikroba
Penyiapan
Spesimen
Sediaan krim
dibuat suspensi
dengan
penambahan
emulgator steril
(polisorbat),
blender bila perlu
hangatkan dalam
suhu tidak lebih
dari 45oC
Angka Mikroba
Aerob Total
Uji
Staphylococcus
aureus dan
Pseudomonas
aeruginosa
Uji Salmonella
sp
Uji Escherichia
coli
Cara
Kerja