You are on page 1of 22

HUKUM KEBIJAKAN PUBLIK

Dosen Pengasuh:
Dr.H.IDHAM.,SH.,M.Kn
PROGRAM MAGISTER KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2014

SAP=Satuan Acara Perkuliahan


1. Konsep Dasar Kebijakan Publik
a. Definisi dari Para Akedemisi
b. Enam Kesimpulan dari Pendapat
Akademisi
2. Sejarah Analisis Kebijakan Publik
a. Kode Hammurabi
b. Ahli Nujum
c. Pengetahuan yang terspesialisasi
d. Revolusi Industri
e. Abad Kesembilanbelas
f. Abad keduapuluh
g. Menuju Masyarakat Pasca Industri

3. Kerangka Analisis Kebijakan Publik


a. Arti Analisis Kebijakan
b. Analisis Kebijakan yang Terintegrasi
c. Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan
4. Metode Analisis Kebijakan Publik
a. Merumuskan Masalah-Masalah Kebijakan
b. Meramal masa depan kebijakan
5. Rekomendasi aksi kebijakan
a. Rekomendasi dalam analisis kebijakan
b. Pendekatan untuk rekomendasi
c. Metode untuk rekomendasi

6. Pemantauan hasil kebijakan


a. Pemantauan dalam analisis kebijakan
b. Pendekatan pemantauan
c. Teknik-teknik pemantauan
7. Evaluasi Kinerja Kebijakan Publik
a. Evaluasi dalam Analisis Kebijakan
b. Pendekatan terhadap evaluasi
c. Metode Evaluasi Kebijakan Publik

1. Konsep Dasar Kebijakan Publik


Definisi dari Para Ahli
Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang apa dan bagaimana
Kebijakan Publik (Public Policy), seperti:

Robert Eyestone (1971),


Kebijakan publik adalah hubungan antara unit pemerintahan dengan
lingkungannya

Thomas R. Dye (1995)


Kebijakan publik adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan
dan/atau untuk tidak dikerjakan

Carl J. Friedrich (1963)


Kebijakan publik adalah serangkaian tindakan/kegiatan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok ataupun pejabat pemerintah
dalam suatu lingkungan tertentu di mana terdapat hambatanhambatan
dan
kemungkinan-kemungkinan
(kesempatankesempatan) terhadap pelaksanaan usulan kebijakan tersebut
dalam rangka mencapai tujuan tertentu

James E. Anderson (1979)


Kebijakan publik merupakan serangkaian kegiatan yang
mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh
seorang atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu
masalah

Kesimpulan Pendapat Para Ahli


Berangkat dari sejumlah pendapat di atas,
setidaknya ada enam kesimpulan:
1.

Pada umumnya kebijakan publik menitikberatkan pada tindakan


yang memiliki maksud tertentu, dan bukan tindakan yang acak.

2.

Kebijakan publik pada dasarnya merupakan kegiatan atau pola


kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah yang mempunyai
hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Jadi
antara satu kebijakan dengan kebijakan lain biasanya saling
berkaitan.

3.

Kebijakan publik merupakan apa yang sesungguhnya dikerjakan


oleh pemerintah dalam mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara di segala bidang.

4.

Kebijakan publik bisa berbentuk positif, artinya


pemerintah melakukan serangkaian tindakan untuk
mencapai hasil tertentu. Bisa juga berbentuk negatif,
artinya
pemerintah
memutuskan
untuk
tidak
melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu.

5.

Implementasi kebijakan publik biasanya didasarkan


pada legalitas hukum (peraturan perundangan) dan
merupakan tindakan pemerintah yang otoritatif (dapat
memaksa secara sah).

6.

Kebijakan publik senantiasa harus ditujukan atau


berorientasi kepada kepentingan publik. Artinya benarbenar bertujuan untuk mengatasi masalah dan/atau
memenuhi keinginan, kepentingan dan kebutuhan
publik.

2. Sejarah Analisis Kebijakan Publik


a.

Kode Hammurabi:
Ditulis oleh penguasa Babilonia, abad 18 SM =
Mengekspresikan
keinginan
membentuk
ketertiban publik yang bersatu dan adil.

b.

Ahli Nujum :
Ahli nujum (spesialis simbol) = menjamin dan
bertanggung jawab pada ramalan tentang
akibat kebijakan (contoh: musim panen,
bencana alam, dll)

c.

Pengetahuan yang terspesialisasi


Pendekatan
yang
digunakan
kepada
pemberdayaan orang-orang yang memiliki
spesialisasi (orang terdidik) di bidang
kebijakan untuk membuat keputusan yang
akan dihasilkan oleh pemimpin.

d.

Revolusi Industri
Peranan ilmuwan dan teknokrat menjadi lebih
dominan di kalangan pengambil kebijakan.

e.

f.

Abad Kesembilanbelas
Pendekatan
yang
digunakan
menetapkan
kebijakan
publik
dititikberatkan hasil studi empiris.

dalam
lebih

Abad keduapuluh menuju masyarakat pasca


industri.
Prosedur yang digunakan dalam menetapkan
kebijakan publik menggunakan hasil penelitian
secara empiris, kuantitatif dan hal-hal yang
relevan
dengan
kebijakan
yang
akan
dirumuskan.

3. Kerangka Analisis Kebijakan Publik


a.

Arti Analisis Kebijakan


Suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan
menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan landasan bagi pembuat kebijakan untuk
menghasilkan suatu keputusan.

b.

Analisis Kebijakan yang Terintegrasi


Analisis kebijakan dapat dinilai sebagai suatu proses
pengkajian yang meliputi lima komponen informasi
kebijakan (Policy Informational Component) yang
ditransformasikan dari satu ke lainnya dengan
menggunakan lima prosedur analisi kebijakan.

Analisis Kebijakan yang


Berorientasi pada Masalah

evaluasi

HASIL-HASIL
KEBIJAKAN

KINERJA
KEBIJAKAN

perumusan
masalah

MASALAH
KEBIJAKAN

Peramalan

MASA DEPAN
KEBIJAKAN

perumusan
masalah

Pemantauan

Rekomendasi
AKSI
KEBIJAKAN

b.

Analisis Kebijakan yang Terintegrasi


Analisis kebijakan yang terintegrasi merupakan bentuk analisis yang
mengkombinasikan gaya operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada
penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan
diambil.

c.

Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan


1) Analisis kebijakan prospektif
Berupa produksi dan transformasi informasi sebelum aksi kebijakan
dimulai.
2) Analisis kebijakan retrospektif
Sebagai penciptaan dan transformasi informasi sesudah aksi kebijakan
dilakukan.
3) Analisis Kebijakan terintegrasi
Menggabungkan kedua analisis kebijakan di atas.

4. Metode Analisis Kebijakan Publik


a.

Merumuskan Masalah-Masalah Kebijakan


Rumusan masalah adalah merupakan fase penelitian kebijakan dari
berbagai formulasi masalah yang saling berbeda dan ini merupakan
kegiatan yang paling penting dalam menetapkan sebuah kebijakan

b.

Meramal masa depan kebijakan


Peramalan (forecasting) adalah satu prosedur untuk membuat informasi
faktual tentang situasi sosial masa depan atas dasar informasi yang telah
ada tentang masalah kebijakan.
Formulanya dibagi dalam tiga pendekatan, yaitu:
1) Proyeksi = Ramalan yang didasarkan kecenderungan masa lalu
maupun masa kini ke masa depan.
2) Prediksi = Ramalan yang didasarkan atas asumsi teoretik yang
tegas.
3) Perkiraan = ramalan yang didasarkan pada penilaian yang informatif
atau penilaian pakar tentang situasi masyarakat masa depan.

5. Rekomendasi Aksi-aksi Kebijakan


a.

Rekomendasi dalam analisis kebijakan


Hal penting yang harus diperhatikan adanya informasi
tentang konsekuensi-konsekuensi di masa depan
setelah dilakukannya berbagai alternatif tindakan.

b.

Pendekatan untuk rekomendasi


Pendekatan yang lazim dipergunakan antara lain
adalah pilihan publik vs pilihan swasta, penawaran dan
permintaan, pilihan publik; analisis biaya dan manfaat;
dan analisis biaya-efektifitas.

c.

Metode untuk rekomendasi


Metode yang sering digunakan meliputi:
pemetaan sasaran; klarifikasi nilai; kritik
nilai; perumusan elemen biaya; dan
estimasi biaya.

6. Pemantauan hasil kebijakan


a.

Pemantauan dalam analisis kebijakan


Pemantauan (monitoring) dalam analisis kebijakan memiliki rangkaian
kegiatan yang merujuk kepada : Sumber-sumber informasi; jenis-jenis
hasil kebijakan; dan jenis-jenis tindakan kebijakan.

b.

Pendekatan pemantauan
Pendekatan yang lazim digunakan dalam siklus pemantauan kebijakan
meliputi : akuntansi sistem sosial (suatu pendekatan untuk memantau
perubahan kondisi sosial yang objektif dan subjektif dari waktu kewaktu);
Eksperimentasi sosial; dan pemeriksaan sosial.

c.

Teknik-teknik pemantauan
Untuk memantau kebijakan yang telah dilaksanakan diperlukan alat ukur
tertentu, yang meliputi: sajian dalam bentuk grafik; dan tampilan dalam
bentuk tabel.

7. Evaluasi Kinerja Kebijakan Publik


a.

Evaluasi dalam Analisis Kebijakan


Evaluasi yang dilakukan harus mengarah kepada pemanfaatan dari suatu
kebijakan yang telah dihasilkan. Hasil tersebut harus memberikan sumbangan
kepada tujuan atau sasaran (goals).

b.

Pendekatan terhadap evaluasi


Pendekatan evaluasi ada tiga yaitu:
1) Evaluasi semu = menggunakan metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang valid tentang hasil kebijakan.
2) Evaluasi Formal = menggunakan metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil
kebijakan sebagai tujuan program kegiatan.
3) Evaluasi Keputusan Teoretis = Menggunakan metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil
kebijakan yang secara eksplisit diinginkan oleh berbagai pelaku
kebijakan.

c.

Metode Evaluasi Kebijakan Publik


Metode ini dapat membantu analisis dalam mengevaluasi kinerja
kebijakan publik. Teknik evaluasi kebijakan publik itu, lazimnya
menggunakan tiga teknik pendekatan,
1) Pendekatan evaluasi semu = teknik yang
digunakan berupa: sajian grafik; tampilan tabel;
dan angka indeks.
2) Pendekatan evaluasi formal = teknik yang
digunakan: pemetaan sasara; klarifikasi nilai; kritik
nilai; dan pemetaan hambatan.
3) Pendekatan evaluasi teoretis = teknik yang
digunakan: brainstorming; analisis argumentasi.

Buku/Literatur yang Wajib dan atau layak


menjadi bahan bacaan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

Affan Gaffar, Politik Indonesia, Transisi Menuju Demokrasi,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002
Alice Rivlin, Systematic Thinking for Social Activation,
Washington DC: The Brookings Institution, 1971
Enny Haryati, Modul Kebijakan Publik, Jakarta, Komunitas
Indonesia untuk Demokrasi, 2006.
Harold D. Lasswell, A Preview of Policy Sciences, New York:
American Elsevier Publishing Co., 1971.
Idham, Konsolidasi Tanah Perkotaan, Bandung: Alumni, 2004
Idham, Paradigma Pembentukan Undang-undang, Yogyakarta:
Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, 2005
Idham, Kebijakan Hukum Pertanahan Anti Wong Cilik, Analisis
Peraturan Presiden No. 36/2005, Yogyakarta, Mitra Kebijakan
Tanah Indonesia, 2005.
James E. Anderson, Public Policy Making, New York: Holt,
Rimehart and Winston, 1979

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Jimly Asshiddiqie, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata


Negara, Jakarta: Ind. Hill Co. 1997
Jujun S. Suriasumantri, Filasfat Ilmu, sebuah Pengantar
Populer, Jakarta: Sinar Harapan, 1999.
Lindblom, C. E., The Policy Making Process, New Jersey:
Prentice Hall, 1965.
M. Mafhfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta: LP3ES,
1998.
Solly Lubis, Politik dan Hukum di Era Reformasi, Bandung:
Mandar Maju, 2000.
William N. Dunn, Analisis Kebijakan Publik, Jogjakarta: Gajah
Mada University Press, 2000.
Zaid Zainal Abidin, Kebijakan Publik. Jakarta: Suara Bebas,
2006.
Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik

You might also like