You are on page 1of 16

KASUS 3

Dengan keluhan batuk yang tidak kunjung


sembuh mas Citro (33 th, TB 165 cm, BB
51 kg) pergi ke Puskesmas, demam
selama 3 minggu ini, kadang menggigil,
berkeringat malam hari, agak sesak napas
jika bekerja, mudah lelah dan BB menurun
5 kg sekitar sebulan ini. Pekerjaan kuli
bangunan di Surabaya yang berasal
sebuah kota di TTS. Sudah minum obat
batuk dari toko obat. Dahak kekuningan.
Merokok sehari 4-5 kali, tidak minum

HR = 94 x/menit; RR = 24x/menit; T = 38,3C


Suara nafas bronchial di lobus kanan atas
Radiografi : Infiltrat di lobus kanan atas
Laboratorium
WBC : 13.200/L (4.500 11.000)
- PMN : 72% (36 73 )
- bands : 3% (0 12,0)
- Limfosit : 12% (15,0 45,0)
- Monosit : 13% (0 10,0)
Hb :11,2 g/dL (13,5 18,0)
Hct : 34% (40 50)

Pertanyaan:
a)

b)
c)

d)

e)
f)

g)
h)

Apa saja seyogyanya dilakukan dan apa yang dapat saudara


simpulkan dari keadaan mas Citro di depan? Alasan?
Apa saja kemungkinan terjadi peningkatan untuk TB?
Bilamana terbukti terdapat TB aktif pada mas Citro,
bagaimana rencana menolongnya? Jelaskan yang saudara
ketahui?
Bagaimana cara memantau keberhasilan terapi serta
menurunkan kemungkinan terjadi intoksikasi?
Apabila di sebuah panti wreda terjadi suatu kasus TB?
Bagaimana penanganan TB dengan MDR? Kemungkinan
penyebabnya, jelaskan?
MDR kapan dilakukan, jelaskan!
Bagaimana kalau pasien TB yang mendapat terapi obat
mengeluh terjadi efek samping obat?

a) Apa saja seyogyanya dilakukan dan apa yang


dapat saudara simpulkan dari keadaan mas
Citro di depan? Alasan?
Seyogyanya dilakukan pemeriksaan dahak mikroskopis
pada pasien. Pemeriksaan dahak dilakukan secara SPS
(sewaktu-pagi-sewaktu) ditetapkan sbg pasien TB bila :
min 1 hasil tes menunjukkan BTA (+)
Dari keadaan klinis pasien, yaitu :

Batuk tidak kunjung sembuh

Demam 3 minggu ini, kadang menggigil

Berkeringat di malam hari

Agak sesak napas pada saat bekerja

Mudah lelah

BB 5 kg dlm 1 bulan
Dari keadaan klinis diatas kami menduga Tn.C mengalami
infeksi Tuberkulosis.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan fisik


didapatkan suara napas bronkial di lobus
kanan atas (apex paru kanan)
hasil
pemeriksaan
radiologi
Tn.C
menunjukkan adanya infiltrate di apex
paru kanan pasien. Hal ini menunjukkan
adanya lesi TB aktif pada pasien.

b.) Apa saja kemungkinan


peningkatan untuk TB?

terjadi

c.) Bilamana terbukti terdapat TB aktif pada


mas Citro, bagaimana rencana
menolongnya? Jelaskan yang saudara
ketahui?
Tahap awal
: pengobatan tiap hari.
Tujuannya untuk secara efektif jumlah
kuman & meminimalisir pengaruh
Tahap lanjutan : untuk membunuh sisa
kuman, dan mencegah terjadinya
kekambuhan

d.) Bagaimana cara memantau


keberhasilan terapi serta menurunkan
kemungkinan terjadi intoksikasi?

Pemantauan
keberhasilan
terapi
dilakukan dengan pemeriksaan ulang
dahak secara mikroskopis pada bulan
ke-5.
Bila hasil BTA (-) pengobatan
dilanjutkan
hingga
seluruh
dosis
pengobatan
selesai
dan
dilakukan
pemeriksaan ulang dahak pada akhir
pengobatan

e.) Apabila di sebuah panti wreda terjadi


suatu kasus TB?

f.) Bagaimana penanganan TB dengan


MDR? Kemungkinan penyebabnya,
jelaskan?
Penanganan TB dengan MDR
Prinsip pengobatan mengacu pada DOTS

Faktor-faktor yg Mempengaruhi terjadinya


TB-MDR
1. Faktor mikrobiologik
2. Faktor Klinik
a)
Penyelenggara kesehatan
b)
Obat
c)
Pasien
3. Faktor program
4. Faktor HIV/AIDS
5. Faktor kuman

g.) MDR kapan dilakukan, jelaskan!

MDR dilakukan apabila

h.) Bagaimana kalau pasien TB yang


mendapat terapi obat mengeluh terjadi efek
samping obat?

Apabila pasien mengeluh terjadi efek


samping
obat
dilakukan
pendekatan
berdasarkan gejala.
Pada umumnya, pasien yg mengalami efek
samping
ringan
sebaiknya
tetap
melanjutkan pengobatan TB dan diberikan
pengobatan simpomatis
Bila terjadi efek samping berat, OAT dapat
dihentikan sementara dan segera rujuk
guna penatalaksanaan lebih lanjut.

Sumber: Kemenkes RI Ditjen


PP&PL, 2014

* Apabila pasien mengeluh gatal tanpa rash dan tidak ada penyebab lain,
dianjurkan untuk
memberikan pengobatan simtomatis dengan antihistamin serta pelembab
kulit. Pengobatan TB tetap dapat dilanjutkan dengan pengawasan ketat.
* Apabila kemudian terjadi rash, semua OAT harus dihentikan dan segera
rujuk kepada dokter atau fasyankes rujukan.
Sumber: Kemenkes RI Ditjen
PP&PL, 2014

You might also like