Professional Documents
Culture Documents
Cuaca yang
panas
Pakaian yang
sempit
imunosupresif
Faktor resiko
Penyakit
Inflamatori
Higiene yang
Buruk
Flora normal
Yang
terganggu
PERUBAHAN FISIOLOGIK
FAKTOR ENDOGEN
1.
2.
3.
4.
5.
UMUR
IMUNOLOGIK (GENETIK)
FAKTOR EKSOGEN
Klasifikasi
Kandidiosis
Selaput lendir
Reaksi Id
Kandidiosis
Kutis
Kandidiosis
Sistemik
A.
*
Kandidiasis intertriginosa
Lesi berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosus, dikelilingi lesi
satelit berupa vesikel, pustul kecil atau bula pecah - erosif. Bentuk yang paling
sering pada orang dewasa
Lokasi lesi :
* Lipatan kulit ketiak
* Lipatan paha
* Intergluteal
* Perianal
* Lipatan payu dara
* Antara jari tangan atau kaki
* Umbilikus
B. Kandidiasis Perianal
Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah dan menimbulkan pruritus
ani
9
C.Kandidiasis generalisata
Kandidiasis popok
* Keluhan gatal dan perih, kulit daerah perianal eritem , edem, papul,
pustul, erosif dan basah serta terdapat skuama kolaret pada tepi
lesi.
Granuloma kandida
* Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan
KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi,
blastospora, atau hifa semu.
* Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksakan ditanam dalam agar dektrosa
glukosa Sabouraud. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau
lemari suhu 370 C, koloni tumbuh setelah 24- 48 jam, berupa yeast
like colony. Identifikasi candida albicans dilakukan dengan
membiakkan tumbuhan tersebut pada com meal agar.
3.
Sistemik :
a.Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran
cerna,obat ini tidak diserap oleh usus.
b. Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik.
c. Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500mg per
vaginam dosis tunggal atau dengan flukonazol 150mg dosis
tunggal.
d. Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis
untuk orang dewasa 2 x 100mg sehari, selama 3 hari.