You are on page 1of 19

Pembimbing :

Dr. Dinna devi, M.Ked (DV), Sp.DV


Disusun Oleh
Syifa suciana putri

* Kandidosis adalah penyakit jamur, yang


bersifat akut atau subakut disebabkan
oleh spesies Candida, biasanya oleh
spesies Candida albicans.

* Candidamerupakan jamur yang didapati di semua tempat dan

tidak membahayakan pada kulit dan membrane mukosa


sehingga kelembapan, kepanasan dan keseimbangan
pertahanan local dan sistemik tubuh yang terganggu
menyediakan suatu keadaan yang sesuai untuk pertumbuhan
Candida

Cuaca yang
panas

Pakaian yang
sempit

imunosupresif

Faktor resiko

Penyakit
Inflamatori

Higiene yang
Buruk

Flora normal
Yang
terganggu

PERUBAHAN FISIOLOGIK

FAKTOR ENDOGEN

1.
2.
3.
4.
5.

Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina.


Kegemukan, karena banyak keringat.
Debilitas, karena tidak adanya daya dari tubuh.
latrogenik, karena rusaknya sel sel.
Endokrinopaty, karena adanya gangguan gula
darah pada kulit (diabetes).
6. Penyakit kronik (TB,SLE) karena keadaan umum
yang buruk dan turunnya imunitas.

UMUR

IMUNOLOGIK (GENETIK)

FAKTOR EKSOGEN

1. Iklim, panas, dan kelembaban yang menyebabkan


perspirasi meningkat.
2. Kebersihan kulit
3. Kontak dengan penderita
4. Kebiasaan merendam kaki terlalu lama dalam air
menyebabkan timbulnya maserasi serta mempermudah
masuknya jamur

Klasifikasi

Kandidiosis
Selaput lendir

Reaksi Id

Kandidiosis
Kutis

Kandidiosis
Sistemik

A.Thrush atau stomatitis


* Pada bayi ( terutama )
* Sakit dan panas dimulut
* Mulut bau asam
* Lesi berupa selaput ( pseudomembran) putih, coklat kelabu, bila
selaput diangkat ulkus dangkal, mudah berdarah.
B.Perleche
* Lesi bentuk fisura pada sudut mulut, maserasi, erosi, basah,dasar
eritem.
* Faktor predisposisi : defisiensi riboflavin.
C.Vulvo vaginitis
* Fluor albus, mukopurulen, bau asam, perasaan gatal vagina,
sering pada DM, wanita hamil.
d. Balanitis
* Papul-papul eritem, pustul, vesikel, erosi pada glans penis &
sulkus koronarius.
* Glans penis, sulkus koronarius dan frenulum biasanya hiperemis

A.
*

Kandidiasis intertriginosa
Lesi berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosus, dikelilingi lesi
satelit berupa vesikel, pustul kecil atau bula pecah - erosif. Bentuk yang paling
sering pada orang dewasa
Lokasi lesi :
* Lipatan kulit ketiak
* Lipatan paha
* Intergluteal
* Perianal
* Lipatan payu dara
* Antara jari tangan atau kaki
* Umbilikus
B. Kandidiasis Perianal
Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah dan menimbulkan pruritus
ani
9

C.Kandidiasis generalisata

* Mengenai kulit glabrosa, bisa akibat perluasan kandidiasis

intertriginosa,juga di payudara, intergluteal, dan umbilikus.

* Lesi ekzematoid, vesikel, pustul, mengenai daerah yang luas.


* Terjadi pada bayi yang ibunya menderita vaginitis atau
imunologik

Paronikia & Onikomikosis

* Ditemukan terutama pada wanita yang sering kontak dengan air.


* Paronikia : jaringan pinggir kuku bengkak kemerahan terasa nyeri,
bila ditekan keluar eksudat

* Onikomikosis: menyerang kuku, perubahan warna kuku, kuku


rusak/tidak mengkilap dan menebal

Kandidiasis popok

* Mengenai daerah perianal, perigenital, lipat paha sampai bokong.


* Dapat pula sebagai penyebab sekunder yang menyertai penyebab
primer dermatitis kontak iritan.

* Keluhan gatal dan perih, kulit daerah perianal eritem , edem, papul,
pustul, erosif dan basah serta terdapat skuama kolaret pada tepi
lesi.

Granuloma kandida

* Jarang ditemukan, penderitanya anak-anak, lesi mengenai wajah,


kulit kepala berambut, jari tangan,badan,kaki dan faring. Lesi
berupa papul hiperkeratotik yang ditutupi krusta tebal kuning
kecoklatan ( granuloma)

* Endokarditis sering terjadi pada penderita morfinis dan


sesudah operasi jantung.

* Meningitis gejalanya panas dingin, peningkatan leukosit,


peningkatan jumlah protein.Tejadi kerana penyebaran
hematogen jamur

* Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan
KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi,
blastospora, atau hifa semu.

* Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksakan ditanam dalam agar dektrosa
glukosa Sabouraud. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau
lemari suhu 370 C, koloni tumbuh setelah 24- 48 jam, berupa yeast
like colony. Identifikasi candida albicans dilakukan dengan
membiakkan tumbuhan tersebut pada com meal agar.

1.Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.


2.Topikal:
kulit,

a. larutan ungu gentian -1% untuk selaput lender,1-2% untuk

dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.


b. nistatin: berupa krim,salap,emulsi,
c. amfoterisin B
d. grup azol antara lain :
- Mikonazol 2 % berupa krim atau bedak.
- Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dank rim.
- Tiokonazol,bufonazol,isokonazol
- Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
- Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

3.

Sistemik :
a.Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran
cerna,obat ini tidak diserap oleh usus.
b. Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik.
c. Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500mg per
vaginam dosis tunggal atau dengan flukonazol 150mg dosis
tunggal.
d. Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis
untuk orang dewasa 2 x 100mg sehari, selama 3 hari.

* Rekurens atau infeksi berulang kandida pada


kulit

* Infeksi pada kuku yang mungkin berubah


menjadi bentuk yang aneh dan mungkin
menginfeksi daerah di sekitar kuku

* Disseminated candidiasis yang mungkin terjadi


pada tubuh yang immunocompromised

Keadaan umum dan higienitas yang baik


dapat membantu pencegahan infeksi kandida,
yaitu dengan menjaga kulit selalu bersih dan
kering. Bedak yang kering mungkin membantu
pencegahan infeksi jamur pada orang yang
mudah terkena. Penurunan berat badan dan
kontrol gula yang baik pada penderita diabetes
mungkin membantu pencegahan infeksi tersebut

* Umumnya baik,bergantung pada berat ringannya faktor

predisposisi.Biasanya dapat diobati tetapi sekali-kali sulit


dihilangkan.Infeksi berulang merupakan hal yang umum
terjadi.

You might also like