Professional Documents
Culture Documents
PERITONITIS
- Primer
- Sekunder
- Akut
- Menahun
- Septik
- Aseptik
Bedah
Radang Bakterial yang akut dari peritoneum
akibat kontaminasi.
Peritonitis primer
Radang Peritoneum difus tanpa suatu
sumber intra abdominal yang jelas
-Anak : : = 4:1, Bayi 1:4
2% dari akut abdomen anakanak.
- Pneumococ
85%
- Strep. Hemoliticus 13%
- E.Coli
10%
- Gram Neg.
7%
4 Routes of infection:
- Via Tract. Genitalia keatas
- Hematogen (focus yang jauh)
- Limfe trans diaphragm dari cavum
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Kembung
Parese usus
Cairan bebas
Toxemia
-
Tengah
+
+
+
Lanjut
+
+
+
+
+
+
DD .
- Gejala2 kurang/tidak khas
- Gejala dini dlm pelvis / Daerah terlindung
- Orang tua/ gemuk/ debil
- Peritonitis lanjut obstruksi usus
- Pleuritis
- Perdarahan dalam pelvis
- Hysteri
- Kolik
Obstruksi usus
Neurologi distal (Tabes)
Gambaran radiologi
- Distensi usus seluruh
- Permukaan udara cairan
(air fluid level)
- Udara bebas (free air)
Dibawah diafragma
Dalam rongga peritoneum
- Cairan bebas dlm rongga peritoneum
Terapi : - Konservatif
- Operatif
Tindakan : - Posisi Fowler
- Aspirasi cairan lambung
- Cairan parenteral/ infus
- Antibiotika
- Catheter urin
- Daftar dari vital sign
Pembedahan
- Penutupan lubang perforasi
- Eksteriorisasi
- Kolostomi
- Drainase
Prinsip penanganan:
Peritonitis lokal ditangani sesuai diagnosa
misal : app appendektomi
divertikulitis/salpingitis antiobiotik
Peritonotis generalisata :
Sesudah diagnosa ditegakkan berikan
antibiotik iv.
Laparotomi segera pada peritonitis umum
kecuali : pancreatitis acuta
dengan tujuan : - untuk ketahui kausa
- untuk peritoneal toilet.
Penanganan
Simultan Terapi : Restorasi volume total
cairan tubuh
- Diagnostik : kausa sepsis/peritonitis
Keadaan peritonitis non sirurgik harus
disingkirkan :
- Pnemonia, pleuritis
- Uremia, gastroenteritis, batu ureter,
KET, torsi
kista, ruptur folikel ovarii.
Persiapan pra bedah:
1.Resusitasi cairan
2.Antibiotik
3.Oxygen
4. NGT, catheter, monitor vital sign
Pembedahan
- Incisi laparotomi : tujuan mengatasi sumber
kontaminasi
- Warna dan bau dari pus
- Membersihkan exudat
- Lavage /irigasi dengan NaCl fisiologis >>
Kanamycin
Povidon iodine
- Drain
- Penutupan luka op.
Perawatan paca bedah
- Cairan iv kontinu
- Antibiotik
- Monitor vital sign dan komplikasi.
DEMAM TIFOID
Salmonella typhosa
Parasit dalam tubuh manusia
Ekskresi dalam urin dan feces
Infeksi oleh : makanan mentah dan air minum yg
kontaminasi
lalat
Patologi.
Bakterimulut tonsil/pharynx lambung
usus halus
menembus jaringan limfoid dinding usus kel limf
mesenterium d. thoracic p.darah kel limf
dari lien, paru, sumsum tulang, hepar, tr. biliaris
Perforasi Typhoid
- Diagnosa tak sukar
- Perforasi mgg ke 2-3
- Perforasi 12-18 jam prognosa jelek
- Lokasi 60 cm dari ileocaecal valve.
- Jumlah perforasi 1 atau lebig
- Kadang2 perforasi di appendix,
caecum, vesica felea.
- Mortalitas > 80%.
Tifoid perforasi
Tanda2 : - Free air
- Free fluid
- Rangsangan peritoneum
Laboratorium:
- anemia dan leucopenia
- Feces: occult bleeding
- Isolasi S. typhosa
- Serologis (Widal).
Komplikasi
- Perdarahan usus
- Perforasi
Ruptur spontan dari splenomegali
Cholecystitis
Phlebitis
Cystitis, pyelitis, epididimitis, orchitis.
Parotitis
Artritis
Osteomyelitis.