You are on page 1of 46

TATALAKSANA

PNEUMONIA BALITA

Subdit ISPA
DIT. PPML
DITJEN PP & PL

DEFINISI

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN


AKUT (ISPA):
INFEKSI AKUT YANG MENYERANG SALAH SATU
BAGIAN/LEBIH DARI SALURAN NAPAS MULAI
HIDUNG-ALVEOLI TERMASUK ADNEKSANYA
(SINUS, RONGGA TELINGA TENGAH, PLEURA)

PNEUMONIA:
INFEKSI AKUT YANG MENGENAI
JARINGAN PARU-PARU (ALVEOLI).
3

SASARAN
Balita
Batuk dan atau kesukaran

bernapas
Umur:
< 2 bulan
2 bulan-<5 tahun
4

BAGAN TATALAKSANA
1.TANYAKAN
2.LIHAT & DENGARKAN
3.PENENTUAN ADA/
TIDAKNYA TANDA BAHAYA
4.KLASIFIKASI PENYAKIT
5.PENGOBATAN
5

TANYAKAN

Berapa umur anak?


Apakah anak batuk?Berapa lama?
Apakah anak (usia 2 bln-<5 tahun)
tidak bisa minum/menetek?
Apakah bayi usia <2bln kurang
bisa minum?
Apakah anak demam/panas?
Apakah anak kejang?
6

LIHAT & DENGARKAN

Anak harus tenang

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hitung napas dalam 1 menit


Adakah TDDK/ TDDK kuat ?
Adakah terdengar stridor?
Adakah terdengar wheezing?
Lihat apakah kesadaran anak menurun?
Raba apakah ada demam atau dingin
Periksa apakah ada tanda-tanda gizi
buruk
7

LIHAT & DENGARKAN


1. HITUNG NAPAS DALAM SATU MENIT (60 detik)
Syarat : anak harus tenang
Cara:
- ARI Sound timer
- Jam tangan dgn jarum detik

Umur

Dianggap napas cepat bila:

< 2 Bln

60 kali/ mnt atau lebih

2 Bln - < 12 Bln

50 kali/ mnt atau lebih

12 Bln - < 5 Thn

40 kali/ mnt atau lebih

MENGHITUNG NAPAS BAYI


UMUR < 2 BLN
<60X/MENIT

BUKAN NAPAS CEPAT

HITUNG
NAPAS
BAYI
< 2 BULAN

<60X/MENIT
>60X/MENIT

ULANG
HITUNG
NAPAS
>60X/MENIT

NAPAS
CEPAT

Tarikan dinding dada bagian bawah ke


dalam (TDDK) terlihat ketika anak menarik
napas atau membuang napas?

10

LIHAT & DENGARKAN


2. TARIKAN DINDING DADA BAG.BAWAH KE
DALAM (TDDK)
Syarat : Anak harus tenang

PERNAPASAN NORMAL:
Semua bagian dada (atas & bawah) dan perut bergerak
keluar pada saat menarik napas.
TARIKAN DINDING DADA BAG.BAWAH KE DALAM
(TDDK):
Saat tarik napas, dada bagian atas & perut bergerak keluar
(mengembang), sedangkan dada bagian bawah justru
bergerak ke dalam.
11

DETEKSI PNEUMONIA
WHO

METODE

SENSITIVITAS

SPESIFISITAS

STETOSKOP

53%

59%

HITUNG NAPAS/
TDDK

77%

58%

Demam pada anak batuk bukanlah kriteria


klasifikasi pneumonia. Spesifitas gejala ini & nilai
prediksinya rendah
13

Kelompok umur 2 bulan s.d < 59 bulan


Tanda bahaya

Klasifikasi

Tidak bisa minum


PENYAKIT
Kejang
SANGAT BERAT
Kesadaran menurun/
sukar dibangunkan
Stridor pada waktu
anak tenang
Gizi buruk

TINDAKAN
- Kirim segera ke rumah sakit
- Beri satu dosis antibiotik
- Obati demam, jika ada
- Obati wheezing, jika ada
- Apabila rujukan tidak dapat
dilaksanakan lihat

Anak yang mempunyai


Salah satu tanda bahaya
Harus segera dirujuk
ke sarana kesehatan

Kelompok umur 2 bulan s.d < 59 bulan


(Tabel. 1)

Tanda/Gejala
-

Klasifikasi

Tarikan dinding dada PNEUMONIA


ke dalam (TDDK)
BERAT

Atau

TINDAKAN
- Beri Oksigen maksimal 2-3 liter per menit
- Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
- Rujuk segera ke RS
- Obati wheezing bila ada

- Saturasi oksigen <90


- Napas cepat

PNEUMONIA

- Berikan Amoksisilin oral dosis tinggi 2 kali per hari untuk


3 hari***
- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
- Apabila batuk > 14 hari rujuk
- Apabila wheezing berulang rujuk
- Nasihati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang dalam 3 hari
- Obati wheezing bila ada

- Tidak ada tarikan


dinding dada ke
dalam
- Tidak ada napas cepat

BATUK BUKAN
PNEUMONIA

- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman


- Apabila batuk > 14 hari rujuk
- Apabila wheezing berulang rujuk
- Nasihati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang dalam 5 hari bila tidak ada perbaikan
- Obati wheezing bila ada

Kelompok umur 2 bulan s.d < 59 bulan


Tanda/Gejala

Klasifikasi

(Tabel. 1)

TINDAKAN

- TDDK
Atau
- Saturasi oksigen
<90

PNEUMONIA
BERAT

- Beri Oksigen maksimal 2-3 liter per menit


- Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
- Rujuk segera ke RS
- Obati wheezing bila ada

- Napas cepat

PNEUMONIA

- Berikan Amoksisilin oral dosis tinggi 2 kali per


hari untuk 3 hari***
- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang
aman
- Apabila batuk > 14 hari rujuk
- Apabila wheezing berulang rujuk
- Nasihati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang dalam 3 hari
- Obati wheezing bila ada

- Tidak ada tarikan


dinding dada ke
dalam
- Tidak ada napas
cepat

BATUK
BUKAN
PNEUMONIA

- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang


aman
- Apabila batuk > 14 hari rujuk
- Apabila wheezing berulang rujuk
- Nasihati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang dalam 5 hari bila tidak ada
perbaikan

Kelompok umur < 2 bulan


Tanda bahaya
Ada salah satu tanda berikut:
- napas cepat ( 60
kali/menit), ATAU
- napas lambat ( 30
kali/menit), ATAU
- tarikan dinding dada ke
dalam yang sangat kuat
(TDDK) , ATAU
- kurang mau minum,
- demam,
- kejang
- kesadaran menurun
- sridor
- tangan dan kaki teraba
dingin
- wheezing
- Tanda gizi buruk.

Klasifikasi

TINDAKAN

PENYAKIT
- RUJUK SEGERA
SANGAT BERAT
Tindakan Pra rujukan :
Kirim segera ke RS
Beri 1 dosis antibiotik
Obati demam, jika ada
Obati wheezing, jika
ada
Tetap beri ASI

Anak yang mempunyai


Salah satu tanda bahaya
Harus segera dirujuk
ke sarana kesehatan

TATALAKSANA STANDAR
MENGAJARKAN AGAR TENAGA
KESEHATAN MEMFOKUSKAN
PERHATIAN PADA PERNAPASAN
ANAK & BUKAN PADA
KEPARAHAN BATUK DAN ADA
TIDAKNYA DEMAM.

TARIKAN DINDING DADA KE


DALAM (KUAT) SAAT ANAK
MENARIK NAPAS

18

5
PENGOBATAN

19

DUKUNGAN IDI, IDAI, PDPI

20

PENGOBATAN
PENGOBATAN &
& RUJUKAN
RUJUKAN
Kelompok umur 2 bulan-59 bulan
klasifikasi Pneumonia, bagan warna kuning (rawat jalan)

Diberikan Amoksisilin 2 X sehari selama 3 hari (dosis 50


mg/kgBB/kali)
PNEUMONIA

UMUR / BERAT
BADAN

Dengan nafas 2 12 bulan


cepat
(4 - <10 kg)
12 bulan 59 bulan
(10 19 kg)

DOSIS
AMOKSISILIN
(250mg)
2 x 1 tablet/hr

2 x 2 tablet/hr

DOSIS ERITROMISIN

50mg/kgBB/hr yg dibagi
dalam 3 dosis (sirup)

TERAPI SUPORTIF LAIN

RAWAT JALAN

Edukasi pemberian asupan cairan yang cukup, perhitungkan juga

jika ada demam, small frequent feeding jika ada muntah

ANTIBIOTIK :
- Berikan dosis pertama di fasyankes
- Oral :
a. High HIV infection rate: amoksisilin 40 mg/kg /kali;
2x/hari (5hari)
b. Low HIV infection rate: amoksisilin 40 mg/kg per kali;
2x/hari (3hari)

Hindari pemberian obat yang tidak diperlukan seperti golongan

atropin, obat yang mengandung alkohol, ataupun kodein

RUJUKAN

30

PRA RUJUKAN
Klasifikasi
KlasifikasiPneumonia
Pneumoniaberat
berat (bagan
(baganwarna
warnamerah)
merah)

Tindakan
Tindakan Pra
Prarujukan
rujukan ,,sbb
sbb::
2-59
2-59tahun
tahun
Ampisilin:
Ampisilin:25
25mg
mg//kg
kgBB
BB IM
IM diberikan
diberikanhanya
hanya 11kali
kalisuntikan
suntikan
DAN
DAN
Gentamisin:
Gentamisin: 7,5
7,5mg
mg// kg
kg BB
BBIM
IM diberikan
diberikanhanya
hanya 11kali
kali
suntikan
suntikan
Bayi
Bayimuda
muda(<2
(<2bulan)
bulan) dengan
dengan penyakit
penyakit sangat
sangat berat
berat
Ampisilin:
Ampisilin:25
25mg
mg//kg
kgBB
BB IM
IM diberikan
diberikanhanya
hanya 11kali
kalisuntikan
suntikan
DAN
DAN
Gentamisin:
Gentamisin: 7,5
7,5mg
mg// kg
kg BB
BBIM
IM diberikan
diberikanhanya
hanya 11kali
kali
suntikan
suntikan

PEMANTAUAN
Edukasi untuk datang kontrol dalam 3 hari
atau lebih cepat jika kondisi anak
memburuk
Jika saat datang kontrol gejala klinis
belum membaik (demam, napas
cepat/sesak, kesulitan makan) sebaiknya
pasien dirawat untuk evaluasi lebih lanjut
Jika didapatkan tanda-tanda pneumonia
berat RUJUK

IDENTIFIKASI
FAKTOR RISIKO
Malnutrisi
Defisiensi vitamin A, Zink
Paparan Asap Rokok, polusi udara, polusi
biomass
Imunisasi tidak lengkap
Tidak diberikan ASI eksklusif
Prematuritas, Berat Lahir Rendah
Lingkungan rumah yang padat dan kotor
Komorbid yang menurunkan pertahanan sistem
pernapasan ( Penyakit Jantung Bawaan,
Kelainan neuromuskular, Penyakit Defisiensi
Imun)

PENCEGAHAN
IMUNISASI
DPT- HIB
Pneumokok (PCV)
Campak
MMR
Influenza

PENCEGAHAN
Asupan gizi seimbang
Pemberian ASI eksklusif
Hindari paparan asap rokok
dan polusi udara
Atasi komorbiditas

OKSIGEN

36

PENYEBAB KEMATIAN
PADA PNEUMONIA
HIPOKSEMIA
- Sianosis sentral

PNEUM ONIA

- Saturasi oksigen < 90 %


- sesak napas berat
(merintih, TDDK)

Lower chest wall


indrawing: with
inspiration, the lower
chest wall moves in.

out

in
br eathing

Avoid unnecessar y har m f ul m edications such as r em edies cont aining


atropine, codeine derivatives or alcohol.

PEMERIKSAAN
Lakukan pemeriksaan Lakukan Foto Toraks
saturasi oksigen pada jika memungkinkan
semua pasien yang
dicurigai pneumonia

Oksimetri denyut (Pulse oxymetri)


mengukur saturasi oksigen Hb dalam darah
membandingkan penyerapan cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda
melalui bagian tubuh yang translusen.
metode paling optimal untuk mendeteksi dan
memantau hipoksemia.
harus tersedia di setiap RS dan
puskesmas perawatan

Jenis-jenis oksimeter

Penggunaan Klinis Oksimetri


Denyut
Mengidentifikasi 20 - 30% lebih banyak anak
dengan hipoksemia dibandingkan
menggunakan tanda-tanda klinis saja
Mengurangi penggunaan oksigen yang tidak
perlu.
Memastikan penggunaan oksigen (yang tidak
murah) secara efisien.
Efektif dan lebih murah.
Intervensi yang efektif secara biaya, di RS
yang banyak merawat anak dengan penyakit
pernapasan akut

Keunggulan oksimetri denyut


Lebih sensitif: mendeteksi hipoksemia pada
pasien yang secara klinis tidak tampak hipoksemia
Lebih spesifik: menyingkirkan hipoksemia pada
pasien yang secara klinis tampak hipoksemia

Tanda klinis
Hipoksemia (+)

Tanda klinis
Hipoksemia (-)

Oxygen should be available at all tim es. The t wo m ain sources of oxygen
are cylinders and oxygen concentrators. It is im por tant that all equipm ent is
checked for com patibilit y.
Oxygencylinders andconcentrators
See list of recom m ended equipm ent for use with oxygen cylinders and concentrators and instructions for their use in the WHO m anuals on clinical use
of ox ygen therapy and on oxygen system s.
10. SUPPORTIVE CARE

TERAPI OKSIGEN

Oxygen delivery
Nasal prongs are the preferred
m et ho d o f deliver y in m ost
cir cum s t an ces, as t h ey ar e
saf e, n on - in v asi ve, r eliab le
and do not obstruct the nasal
air way. Nasal or nasophar yngeal catheters m ay be used as
OXYGEN THERAPY
an alternative only when nasal
prongs are not available. The
tape on the cheeks near the nose (see gure). Care should be taken to keep the
use of headboxes is not recnostr ils clear of m ucus, w hich could block the ow of ox ygen.
om m ended. Face m asks w ith
a owtorate
of 12 litres/m in (0.5 litre/m in for young infants) to deliver an
a reser voir atSet
tached
deliver
inspired
concentr ation of up to 40% . Hum idi cation is not required
100% ox ygen
m ay beoxygen
used for
with
nasal
prongs.
resuscitation.
Nasal
catheter:
a 6 ort 8 French gauge catheter that is passed to the back of
Nasal prong
s. These
are shor
xygen therap
y: Nasalequal
prongs
the nasal cavit y. Inser t theO
catheter
at a distance
tocorrectly
that from the side of
tubes inser ted into the nostrils.
positioned
and secured
the nostril to t he inner m argin
of the eyebrow.
Place them just inside the nosSet awith
owarate
of of
12 litres/m in. Humidi cation is not required.
trils, and secure
piece

Berikan oksigen pada anak dengan


SatO2 < 90%
ATAU

Tanda :
-Sianosis sentral
-Kesulitan minum akibat sesak
-Merintih setiap kali bernapas
-Tarikan dinding dada yang berat
-Penurunan kesadaran
-Frekuensi Napas > 70 x/mnt

Nasopharyngeal catheter. A 6 or 8
French gauge catheter is passed to
the phar ynx just below the level of
the uvula. Inser t the catheter at a
distance equal to that from the side
of the nostril to the front of the ear
(see gur e). If it is placed too far
dow n, gagging and vom iting and,
r arely, gastr ic distension can o ccur.

10. SUPPORTIVE CARE

PB2_ch10.indd 313

313

5/06/13 10:09

Set a ow rate of 12 litres/m in to


avoid gastric distension. Hum idi cation is r equired.

Monitoring
Tr ain nur ses to place and secur e
the nasal prongs correctly. Check
regularly that the equipm ent is working properly, and rem ove and clean the
prongs at least t w ice a day.

Pertimbangan Praktis
Diameter cabang distal
sesuai dengan lubang
hidung
(prematur: 1 mm, bayi
baru lahir-10 kg: 2 mm)

Fiksasi di pipi dekat


hidung
Menjaga hidung agar
bersih dari lendir yang
dapat menghalangi
aliran oksigen

Usia

Laju aliran
maksimum

Bayi muda

0,5 L/menit

Bayi

1 L/menit

Anak balita

2 L/menit

Usia
Sekolah

4 L/ menit

SUMBER OKSIGEN

Tabung silinder
Oksigen konsentrator
Oksigen sentral

PEMANTAUAN TERAPI OKSIGEN


Setiap 3 jam perawat menilai apakah:
-

Kondisi anak stabil


Nasal prong terletak pada tempatnya
Tidak ada plak mukus
Koneksi ke sumber oksigen tetap terjaga
(flow rate)
- Saturasi oksigen baik

PENYAPIHAN TERAPI OKSIGEN


Setiap hari oksigen dititrasi secara
bertahap
Dapat dihentikan jika:
- Klinis membaik
-Saturasi oksigen >90 % pada udara ruang

Pastikan saturasi > 90% (dalam 15 menit


saat penghentian) ; pantau 30 menit
berikutnya ; selanjutnya tiap 3 jam pada hari
pertama
Jika stabil oksigen dapat dihentikan

PENANGGULANGAN
PNEUMONIA
PENCEGAHAN (HINDARI/ATASI
FAKTOR RISIKO)
DETEKSI DINI GEJALA PNEUMONIA
TATA LAKSANA YANG TEPAT DAN
CEPAT

Apa manfaat
tatalaksana standar
pneumonia Balita?

49

MANFAAT
TATALAKSANA STANDAR
1. Dapat mencegah 40% dari kematian pneumonia Balita di
sarana kesehatan dasar.
2. Antibiotika terbukti efektif mengobati pneumonia (Saat ini,
44,5% kasus pneumonia tidak diberikan antibiotika dan 29,5%
kasus bukan pneumonia diberikan antibiotika- SURVEI
MORBIDITAS ISPA,2004)
3. Deteksi kasus dan pengobatan sedini mungkin, mengurangi
kasus yang harus dirujuk, menghemat waktu dan biaya
keluarga, mengurangi beban rumah sakit.
4. Dengan penggunaan antibiotika yang tepat dan rasional,
antibiotika dapat dihemat dan resistensi dapat dikurangi.
50

TANTANGAN

51

KARENA ANDA MAU & PEDULI

52
52

You might also like