You are on page 1of 15

RANCANGAN DAN

SELEKSI SISTEM
IRIGASI LAHAN SAWI
KELOMPOK 4

MATA KULIAH IRIGASI DAN


DRAINASE

KELOMPO
K4

Rizki K.P 135040218114007


Mirna Cahyadiati 145040200111100
Irma Ardhi K. 145040200111132
Hisyam Arif A. 145040200111139
Miftahul Jannah 145040200111151
Fikri Hadi R.145040200111153
Ahmad Arif D. 145040200111178
Rodhifan M. F 145040200111179
Inanda Rima P.145040200111139
Kamilia Latifah145040200111182

RESPONDEN

Nama : Bapak Slamet


Alamat : Jl. Saxophone, Ngijo, Malang
Luas Lahan : 10 m x 22 m
Komoditas: Sawi Manis

LATAR
BELAKANG
Tujuan dan Sasaran Irigasi
Tujuan
Untuk mendisribusikan air lewat tanah,
mendukung dan memperbaiki kondisi lingkungan
mikro , agar dapat dimanfaatkan tanaman (sawi
manis).
Sasaran
Tanah yang kering dan menurunnya kuantitas
air yang mengalir ke lahan sehingga
menyebabkan evapotranspirasi yang tinggi.

Bagaiman Petani Menyelesaikan


Masalah Tersebut
Solusi petani dalam menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan mengambil air secara manual dengan gembor

PEMILIHAN SISTEM
IRIGASI
Yang ingin dicapai dalam irigasi
1. Tercukupinya kebutuhan air tanaman
2. Meminimumkan air hilang
3. Penghematan pengunaan air
4. Penghematan biaya
5. Keadaan perekonomian para petani
berangsur membaik.
6. Tercapainya hasil panen yang optimal.

Kondisi dan Kendala pada Lokasi Survey


Kondisi
1. Keadaan lahan
2. Irigasi yang digunakan responden
3. Sumber air irigasi

Kendala
4. Sering mengalami kekeringan pada musim
kemarau

Bahan Pertimbangan Pemilihan Sistem Irigasi


Lingkungan
Sistem budidaya pertanian
Biaya
Nilai ekonomi produk pertanian
Kemampuan dalam menjalankan sistem irigasi
Pemilihan Irigasi yang Sesuai di Lokasi Survey
Irigasi permukaan (furrow)
Irigasi curah (sprinkle)
Irigasi tetes (drip)

Irigasi
Permukaan
Kelebihan
Murah
Sederhana

Kekurangan
Membutuhkan air yang banyak
Perakaran tanaman sawi termasuk

Mudah diaplikasikan petani


Dapat diaplikasikan untuk sistem

pendek
Jika kekurangan air sawi akan layu
Lahan datar

rotasi tanam

Irigasi Curah
Kelebihan

Kekurangan

Mudah

Membutuhkan biaya tinggi di awal

Debit dapat diatur

Komponen tidak bisa diganti

Memungkinkan adanya sumbatan

Memungkinkan terjadi kerusakan pada


komoditas

Irigasi Tetes
Kelebihan
Hemat air
Tepat sasaran ke daerah perakaran
Debit dapat diatur
Tanaman bersih dari tanah

Kekurangan
Membutuhkan biaya tinggi di awal
Instalasi lebih rumit
Memungkinkan adanya sumbatan
Dilakukannya rotasi tanam oleh petani
dengan jarak tanam bebrbeda dengan
komoditas utama

Biaya irigasi
Untuk irigasi permukaan maupun bawah permukaan dalam segi
biaya tergolong murah karena tidak membutuhkan peralatan atau
komponen yang rumit.

Apakah Irigasi Yang Dipilih Merupakan Irigasi Yang


Terbaik
Dengan berbagai pertimbangan mulai dari kondisi tanah,
ketersediaan dan kualitas air irigasi maupun sumberdaya lainnya,
serta jenis komoditas yang ditanam, maka keputusan penetapan
sistem Irigasi Tetes pada lahan budidaya ini merupakan
keputusan yang tepat. Karena air yang diberikan dapat langsung
sampai pada perakaran sehingga efisiensi dari irigasi tetes ini
hampir 100%.
Jika dipertimbangkan dari nilai ekonomis karena komponen sistem
irigasi testes juga cukup banyak dan diperlukan biaya awal yang
tinggi untuk perlengkapan komponennya, namun nilai ini tidak
seberapa jika dibandingkan dengan hasil prodiktivitas dari tiap
tanamn budidaya yang tinggi karena tanaman memperoleh asupan
air yang sesuai atau tepat jumlah.

RANCANGAN SISTEM IRIGASI


Teknologi/cara Mengambil Air dari Sumber Air
1. Untuk mendapat air dari sumber air, dapat digunakan alat
pompa air.
2. Dengan pompa air, maka air akan lebih mudah diambil dari
sumber dan lebih menghemat waktu.
3. Kemudian air tersebut dapat ditampung terlebih dahulu
dalam tandon yang diletakkan pada tempat lebih yang tinggi
atau diletakkan di atas Menara setinggi 2-4 meter yang
dibuat khusus untuk meletakkan tandon.
4. Dari air yang ditampung dalam tandon inilah nantinya yang
akan disalurkan melalui pipa-pipa menuju saluran irigasi.

Teknologi Mengalirkan Air dari Sumber ke Lahan


1. Jaringan irigasi dirancang dengan menggunakan pipa PVC,
dimana pipa utama dan pipa pembagi menggunakan pipa
PVC 1 inci dan membutuhkan pipa lateral Pipe LDPE 13 mm
per meter dan pipa input.
2. Kemudian pipa dihubungkan dengan drum plastik (tandon)
diberi filter dan ditutup rapat dan diberi saluran udara
disalah satu sisinya.
3. Drum air diletakkan diatas menara yang terbuat dari besi
atau kayu setinggi 2 - 4 m untuk memberikan tekanan,
sehingga air akan keluar dengan gaya gravitasi.
4. Masing-masing pipa lateral diberi 8 lubang dengan jarak
antar lubang 40 cm kemudian lubang tersebut digunakan
sebagai tempat meletakkan infus sebagai emitter alternatif.
5. Kebutuhan air tanaman sawi dihitung menggunakan
aplikasi Cropwat sehingga dapat dihitung waktu
penyiraman tanaman pada masing-masing fase
pertumbuhan.

Teknologi/cara Mendistribusikan Air ke Tanaman


Belum ada di materi ?

Cara Mengatur dan Mengukur Aliran Air

KESIMPULAN

You might also like