You are on page 1of 22

PENDEKATAN GEOGRAFI

(Geography Approach)
Dosen Pengampu
Mohammad Agung Ridlo

MAGISTER MANAJEMEN SUMBERDAYA


PANTAI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

RUANG (SPACE)
ADALAH SELURUH PERMUKAAN
BUMI YANG MERUPAKAN LAPISAN
BIOSFERA, TEMPAT HIDUP
TUMBUH-TUMBUHAN, HEWAN DAN
MANUSIA.

PENAMPANG
3 DIMENSI BUMI

PENAMPANG 3 DIMENSI
LAPISAN BUMI

Lempeng tektonik meliputi kerak dan bagian atas selubung bumi

Orientation Topic

Physical
Topic

Tectonics (tektonik/lempeng)
Weathering (pelapukan),
Slopes (lereng),
Mass movement (gerakan
massa/longsor),
Hydrology (hidrologi),
Rivers (sungai),
Arid environment (lingkungan kering),
Coasts (pantai),
Weather and climate (cuaca dan iklim),
Soil (tanah),
Ecosystems (ekosistem).

Non Physical
Topic

Population
Settlement
Agriculture
Industry
Energy
Transport
Regional problems
Development
Tourism
Environment issues

Pendekatan Geografi
(Geography Approach)
Tiga pendekatan dalam
Geografi:
Pendekatan Keruangan (Spatial
Approach)
Pendekatan Ekologi (Ecologycal
Approach).
Pendekatan Kompleks Wilayah
(Regional Complex Approach).

Permasalahan yang dianalisis


dengan pendekatan yang
berbeda menghasilkan output
berbeda.

Pendekatan Keruangan
(Spatial Approach)
Mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat
penting.
Memperhatikan kondisi eksisting
Penyebaran penggunaan ruang (permukiman,
pertanian, hutan, dan sebagainya)
Penyediaan ruang dalam rencana kegiatan (RDTR,
Masterplan/RTBL dan sebagainya)
Memperhatikan hukum sebab-akibat pemencaran,
penyebaran, penjalaran (Teori Difusi )
Penyebaran penduduk (karena perang, bencana
alam, wabah penyakit)
Penyebaran air tanah (Up stream to down strem)

Pendekatan Ekologi
(Ecologycal Approach)

PEMANFAATAN KWS YG TDK SESUAI DGN PERUNTUKAN,


Contoh: KWS PERMUKIMANBLM MEMENUHI BCR 30:60 DAN
RTH 30 %

MENURUNNYA KUALITAS LINGKUNGAN


AKIBAT PENC AIR, UDARA & TANAH

BELUM OPTIMALNYA FUNGSI KWS LINDUNG

PERMASALAHAN
DAYA DUKUNG
&
DAYA TAMPUNG
LINGKUNGAN

BERKURANGNYA DAERAH RESAPAN AIR

PENINGKATAN ANCAMAN KEPUNAHAN


TERHADAP KELESTARIAN SUMBERDAYA HAYATI

RENDAHNYA PEMAHAMAN MASYARAKAT


THD UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN.
MEMILIKI LOKASI YG RAWAN BENCANA
(LONGSOR, BANJIR, ABRASI)

Pendekatan Kompleks Wilayah


(Regional Complex Approach)
dalam Penataan Ruang

Multisektor

Multifungsional
Perlu ditangani secara
terpadu oleh Lembaga/
Instansi yang memiliki
tupoksi koordinatif.

MELALUI

KOORDINASI
DIPERLUKAN

Multidimensional

Model Kerjasama Urbanized Participatory & Partnership


Menggunakan Pendekatan Management by Sharing
dengan Koordinasi Vertikal-Horisontal
Pemerintah
Provinsi

WILAYAH
KOTA

WILAYAH
KABUPATEN
BADAN
KOORDINASI
LINTAS
KABUPATEN
DAN KOTA

Instansi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat

Model Kerjasama Urbanized Participatory & Partnership


Menggunakan Pendekatan Management by Sharing
dengan Koordinasi Vertikal-Horisontal
Dimensi keterlibatan manajemen puncak atau tingkat atas, akan
dilakukan oleh kedua belah pihak pemerintah kota-kabupaten.
Dimensi alokasi dana, sarana dan prasarana, dialokasikan oleh
kedua wilayah sesuai dengan permasalahan yang timbul dan
dihadapi masing-masing, khususnya di kawasan perbatasan.
Dimensi waktu keputusan stratejik, dilakukan bersama.
Dimensi orientasi masa depan, dilakukan dengan perencanaan
bersama.
Konsekuensi isu stratejik yang multifaset, akan dihadapi
bersama.
Dimensi lingkungan eksternal, dipertimbangkan bersama untuk
kepentingan bersama

Tahap-Tahap yang Perlu Dilakukan Pada


Management by Sharing
1.
2.

Perumusan misi organisasi-institusi yang menangani bersama.


Penentuan profil masing-masing institusi yang terlibat di masing-masing
wilayah dalam skala kawasan
3. Analisis dan pilihan stratejik yang diinginkan bersama.
4. Penetapan sasaran jangka panjang.
5. Penentuan stratejik induk, utamanya di kawasan perbatasan, dilakukan
bersama.
6. Penentuan stratejik operasional, yang akan dilakukan oleh masingmasing wilayah.
7. Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan, yang juga
akan dilakukan oleh masing-masing wilayah.
8. Pelembagaan strategi.
9. Penciptaan sistem pengawasan bersama, dan masing-masing wilayah.
10. Penciptaan sistem penilaian.
11. Penciptaan sistem umpan balik

Pendekatan keruangan memanfaatkan


foto udara pankromatik HP

Model Perancangan (desain):


Desain Kota
Desain Ruang Terbuka Hijau, Biru
Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan

Penyusunan
Model
Perancangan

Model Peletakan Tapak


Perkantoran dan
permukiman

Model Perencanaan
Tata Ruang
Kawasan Pantai,
Waterfront

Perencanaan
Bangunan
Bersejarah

Perencanaan Tata
Ruang Perkotaan

Perkembangan IPTek mempengaruhi


cara pendekatan Geografi
Pendekatan dalam Analisa Geografi Mempertimbangkan:

Perkembangan Penginderaan Jauh (Remote Sensing)


Pengumpulan data lebih cepat
Analisa lebih akurat

You might also like