You are on page 1of 8

Penyusunan Fakta dan Analisis

Tata Ruang Pantai

Dosen Pengampu
Mohammad Agung Ridlo

MAGISTER MANAJEMEN SUMBERDAYA


PANTAI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2006

Data yang dibutuhkan dalam penyusunan RTR Kawasan Pesisir


NO

1.

INSTANSI

DATA (BUKU/DOKUMEN/PETA)
YANG DIBUTUHKAN

KETERANGAN

-RTRW Nasional/Propinsi
-Renstra
-RUTRK Kecamatan
-Kebijakan sektoral

- Pengembangan kebijaksanaan kabupaten


- Kedudukan wilayah pesisir terhadap pengembangan wilayah
- Kawasan lindung nasional/kawasan konservasi yang sudah
ditetapkan secara nasional (taman nasional, taman laut, cagar
alam, suaka alam laut)
- Kawasan konservasi yang sudah diusulkan daerah

Geologi/geomorfologi pantai

- Struktur & jenis tanah serta Topografi/Bathimetri.

Rawan bencana

- Banjir/rob
- Land Subsiden atau longsoran tanah
- Erosi/abrasi dan sedimentasi/akresi

Peta land use

- Kawasan pantai ke arah darat (sempadan pantai dan


sempadan sungai, zona penyangga)
- Kawasan budidayaperikanan budidaya, perikanan tangkap,
pertanian dan peruntukan lain

Penelitian
geolistrik/pemeriksaan air tanah

Intrusi air laut/asin

Potensi investasi di sektor


kelautan

- Pariwisata air, komoditas perikanan, pengolahan hasil


perikanan

BAPPEDA

DED Pelabuhan
DED Normalisasi Sungai

Hidrooceanografi

2.

BPS

Data Kabupaten dalam angka

Kondisi iklim/cuaca (temperatur, angin dan curah hujan)


Kegiatan perekonomian masyarakat

Hidrooceanografi (gelombang)

3.

DINAS
PERIKANAN
DAN KELAUTAN

Permasalahan lingkungan dan


pencemaran (kerusakan hutan
mangrove)
Sistem transportasi (darat dan laut)

Prasarana dan sarana perikanan


Jaringan transportasi
Potensi investasi sektor kelautan

4.

BAPPEDA/DINAS
/
DEPARTEMEN
PERIKANAN/
KELAUTAN

Biota perairan (echinodermata, mollusca, biota karang, rumput


laut, ikan/crustecean)
Studi penelitian yang sudah pernah
dilakukan

Masalah lingkungan dan pencemaran (kerusakan terumbu


karang)
Kawasan perlindungan laut (lokal)
Pola pemanfaatan ruang (kawasan tertentu)
Prasarana dan sarana wisata

5.

6.

DINAS /
DEPARTEMEN
PERHUBUNGAN
LAUT
BPN

Sistem transportasi (darat dan laut)


Studi Regional Transportasi darat &
laut

Jaringan transportasi
Pola pemanfaatan ruang

Peta land use

-Kawasan pantai ke arah darat (sempadan pantai dan


sempadan sungai, zona penyangga)
-Kawasan budidayaperikanan budidaya, perikanan tangkap,
pertanian dan peruntukan lain

-Kawasan pantai ke arah darat (sempadan


pantai dan sempadan sungai, zona penyangga)
-Kawasan budidayaperikanan budidaya,
perikanan tangkap, pertanian dan peruntukan
lain

6.

BPN

Peta land use

7.

DPU PENGAIRAN

8.

DINAS LINGKUNGAN
HIDUP

Polusi/pencemaran

9.

DINAS PARIWISATA

Keadaan prasarana dan


sarana kelautan/perikanan

10.

BAPPEDALDA

11.

DINAS KEHUTANAN

Hidrooceanografi

Rawan bencana (banjir/rob)

Prasarana dan sarana wisata

Polusi/pencemaran

Kerusakan hutan mangrove

12.

STASIUN
KLIMATOLOGI

Kondisi
(temperatur,
curah hujan)

13.

SYAHBANDAR
PELABUHAN

Arus pasang surut

iklim/cuaca
angin dan

Hidrooceanografi
14.

UNDIP (Program S2
Lingkungan)

Peta lingkungan laut


kawasan pesisir
Ekosistem pesisir

Kebutuhan dan Sumber Instansi Data Primer


NO

JENIS DATA

KETERANGAN

Hidrooceanografi

-Salinitas (kadar garam)


-Temperatur air laut
-Jenis material tanah (sampling/pemeriksaan lab)

2.

Ekosistem pesisir

-Mangrove
-Estuary
-Paparan pasir/sandclips

3.

Biota darat

-Vegetasi pantai
-Satwa liar

Biota Perairan

Plankton

1.

4.

Keadaan
prasarana
kelautan/perikanan

dan

sarana

5.

Kegiatan di darat yang bepengaruh terhadap


kawasan perairan

6.

Rawan Bencana

Prasarana dan sarana perikanan


Erosi/abrasi dan sedimentasi/akresi

Analisis Kualitatif dan kuantitatif


dalam penyusunan RTR Kawasan Pesisir

Analisis kebijakan daerah yang didapat dari data hasil proses identifikasi tinjauan regional yang
terdiri dari aspek pengembangan wilayah Kabupaten/Propinsi dan kedudukan wilayah pesisir
terhadap pusat-pusat pengembangan dengan menggunakan metode kualitatif normatif.
Analisis jalur potensi ikan tangkap yang berisi potensi penyebaran ikan serta kemungkinan over
fishing dan penyebaran jalur potensi ikan didapat dari analisis spesies/biota secara kualitatif.
Analisis Kawasan Lindung/Lokal juga didapatkan dari analisis spesies/biota yang dianalisis
secara kualitatif.
Analisis pola pemanfaatan ruang didapatkan dari hasil identifikasi pola pemanfaatan ruang dan
kegiatan di darat yang berpengaruh terhadap kawasan perairan yang dianalisis secara kualitatif
dan menggunakan metode overlay, analisis spasial, analisis pergerakan dan analisis debit air
sungai untuk menghasilkan arahan pemanfaatan ruang.
Analisis kondisi fisik kimia/wilayah ruang pantai didapatkan dari data kondisi wilayah yang
dianalisis dengan menggunakan analisis overlay, komparasi dengan standar baku mutu, serta
analisis kecenderungan (trend) yang menghasilkan deskripsi kondisi fisik wilayah.
Analisis kecenderungan perkembangan ekonomi yang didapatkan dari hasil identifikasi kondisi
perekonomian yang meliputi kegiatan perekonomian masyarakat, kegiatan investasi dunia usaha
dan potensi investasi di sektor kelautan yang dianalisis secara deskriptif dan analisis
perekonomian seperti analisis demand-supply, analisis backward and forward, analisis trend,
analisis LQ, analisis I-O dan growth pole.

Analisis Kualitatif dan kuantitatif


dalam penyusunan RTR Kawasan Pesisir

Analisis mitigasi bencana darat dan perairan didapatkan dari hasil identifikasi daerah
rawan bencana dan masalah lingkungan dan pencemaran yang terjadi secara
kualitatif dan overlay untuk menghasilkan lokasi, jumlah serta penyebaran wilayah
bencana yang kemudian menjadi masukan sebagai arahan pemanfaatan ruang.
Analisis sosial budaya didapatkan dari identifikasi kondisi sosial budaya yang meliputi
jumlah, kepadatan, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, agama dan
kesehatan serta perilaku dan tradisi masyarakat setempat. Analisis yang digunakan
adalah analisis secara kuantitatif (bunga berganda) dan kualitatif (deskriptif).
Analisis kelembagaan penataan ruang didapatkan dari hasil identifikasi kondisi dan
permasalahan dalam kelembagaan pengembangan sektor kelautan yang dianalisis
secara deskriptif.
Analisis kesesuaian kawasan lindung di wilayah pesisir yang terdiri dari delineasi
kesesuaian lindung lokal dan zonasi kesesuaian kawasan lindung didapatkan dari
hasil analisis kawasan lindung lokal, hasil identifikasi daerah konservasi/perlindungan
dan identifikasi masalah lingkungan dan pencemaran. Analisis yang digunakan secara
kualitatif, metode overlay dan matching.
Analisis kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan budidaya didapatkan dari hasil
analisis kondisi fisik kimia wilayah pesisir, analisis pola pemanfaatan ruang saat ini
dan analisis kesesuaian kawasan lindung di wilayah pesisir.

Analisis Kualitatif dan kuantitatif


dalam penyusunan RTR Kawasan Pesisir

Analisis kegiatan industri dan kebutuhan industri yang berisi jenis dan kapasitas
industri dan hubungannya dengan kegiatan lain serta implikasi kelanjutannya
serta kebutuhan industri untuk pengembangan potensi kelautan didapatkan dari
analisis kecenderungan perkembangan kegiatan ekonomi. Metode analisis ini
dengan menggunakan analisis SWOT dan Backward and Forward Linkage untuk
menghasilkan arahan pengembangan kegiatan industri.
Analisis ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana kelautan didapatkan
dari hasil identifikasi keadaan sarana dan prasarana kelautan/perikanan yang
dianalisis secara deskriptif untuk menghasilkan arahan kebutuhan PSD
perikanan, arahan pengembangan pariwisata dan pengembangan budidaya
keramba apung.
Analisis kawasan prioritas yang terdiri dari kawasan yang memacu kegiatan
ekonomi, kawasan untuk rehabilitasi kerusakan ekosistem dan sektor-sektor
unggulan didapatkan dari hasil analisis kegiatan industri dan kebutuhan industri
Analisis kelayakan ekonomi didapatkan dari hasil analisis kawasan prioritas dan
analisis kelembagaan penataan ruang.

You might also like