Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu
Mohammad Agung Ridlo
1.
INSTANSI
DATA (BUKU/DOKUMEN/PETA)
YANG DIBUTUHKAN
KETERANGAN
-RTRW Nasional/Propinsi
-Renstra
-RUTRK Kecamatan
-Kebijakan sektoral
Geologi/geomorfologi pantai
Rawan bencana
- Banjir/rob
- Land Subsiden atau longsoran tanah
- Erosi/abrasi dan sedimentasi/akresi
Penelitian
geolistrik/pemeriksaan air tanah
BAPPEDA
DED Pelabuhan
DED Normalisasi Sungai
Hidrooceanografi
2.
BPS
Hidrooceanografi (gelombang)
3.
DINAS
PERIKANAN
DAN KELAUTAN
4.
BAPPEDA/DINAS
/
DEPARTEMEN
PERIKANAN/
KELAUTAN
5.
6.
DINAS /
DEPARTEMEN
PERHUBUNGAN
LAUT
BPN
Jaringan transportasi
Pola pemanfaatan ruang
6.
BPN
7.
DPU PENGAIRAN
8.
DINAS LINGKUNGAN
HIDUP
Polusi/pencemaran
9.
DINAS PARIWISATA
10.
BAPPEDALDA
11.
DINAS KEHUTANAN
Hidrooceanografi
Polusi/pencemaran
12.
STASIUN
KLIMATOLOGI
Kondisi
(temperatur,
curah hujan)
13.
SYAHBANDAR
PELABUHAN
iklim/cuaca
angin dan
Hidrooceanografi
14.
UNDIP (Program S2
Lingkungan)
JENIS DATA
KETERANGAN
Hidrooceanografi
2.
Ekosistem pesisir
-Mangrove
-Estuary
-Paparan pasir/sandclips
3.
Biota darat
-Vegetasi pantai
-Satwa liar
Biota Perairan
Plankton
1.
4.
Keadaan
prasarana
kelautan/perikanan
dan
sarana
5.
6.
Rawan Bencana
Analisis kebijakan daerah yang didapat dari data hasil proses identifikasi tinjauan regional yang
terdiri dari aspek pengembangan wilayah Kabupaten/Propinsi dan kedudukan wilayah pesisir
terhadap pusat-pusat pengembangan dengan menggunakan metode kualitatif normatif.
Analisis jalur potensi ikan tangkap yang berisi potensi penyebaran ikan serta kemungkinan over
fishing dan penyebaran jalur potensi ikan didapat dari analisis spesies/biota secara kualitatif.
Analisis Kawasan Lindung/Lokal juga didapatkan dari analisis spesies/biota yang dianalisis
secara kualitatif.
Analisis pola pemanfaatan ruang didapatkan dari hasil identifikasi pola pemanfaatan ruang dan
kegiatan di darat yang berpengaruh terhadap kawasan perairan yang dianalisis secara kualitatif
dan menggunakan metode overlay, analisis spasial, analisis pergerakan dan analisis debit air
sungai untuk menghasilkan arahan pemanfaatan ruang.
Analisis kondisi fisik kimia/wilayah ruang pantai didapatkan dari data kondisi wilayah yang
dianalisis dengan menggunakan analisis overlay, komparasi dengan standar baku mutu, serta
analisis kecenderungan (trend) yang menghasilkan deskripsi kondisi fisik wilayah.
Analisis kecenderungan perkembangan ekonomi yang didapatkan dari hasil identifikasi kondisi
perekonomian yang meliputi kegiatan perekonomian masyarakat, kegiatan investasi dunia usaha
dan potensi investasi di sektor kelautan yang dianalisis secara deskriptif dan analisis
perekonomian seperti analisis demand-supply, analisis backward and forward, analisis trend,
analisis LQ, analisis I-O dan growth pole.
Analisis mitigasi bencana darat dan perairan didapatkan dari hasil identifikasi daerah
rawan bencana dan masalah lingkungan dan pencemaran yang terjadi secara
kualitatif dan overlay untuk menghasilkan lokasi, jumlah serta penyebaran wilayah
bencana yang kemudian menjadi masukan sebagai arahan pemanfaatan ruang.
Analisis sosial budaya didapatkan dari identifikasi kondisi sosial budaya yang meliputi
jumlah, kepadatan, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, agama dan
kesehatan serta perilaku dan tradisi masyarakat setempat. Analisis yang digunakan
adalah analisis secara kuantitatif (bunga berganda) dan kualitatif (deskriptif).
Analisis kelembagaan penataan ruang didapatkan dari hasil identifikasi kondisi dan
permasalahan dalam kelembagaan pengembangan sektor kelautan yang dianalisis
secara deskriptif.
Analisis kesesuaian kawasan lindung di wilayah pesisir yang terdiri dari delineasi
kesesuaian lindung lokal dan zonasi kesesuaian kawasan lindung didapatkan dari
hasil analisis kawasan lindung lokal, hasil identifikasi daerah konservasi/perlindungan
dan identifikasi masalah lingkungan dan pencemaran. Analisis yang digunakan secara
kualitatif, metode overlay dan matching.
Analisis kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan budidaya didapatkan dari hasil
analisis kondisi fisik kimia wilayah pesisir, analisis pola pemanfaatan ruang saat ini
dan analisis kesesuaian kawasan lindung di wilayah pesisir.
Analisis kegiatan industri dan kebutuhan industri yang berisi jenis dan kapasitas
industri dan hubungannya dengan kegiatan lain serta implikasi kelanjutannya
serta kebutuhan industri untuk pengembangan potensi kelautan didapatkan dari
analisis kecenderungan perkembangan kegiatan ekonomi. Metode analisis ini
dengan menggunakan analisis SWOT dan Backward and Forward Linkage untuk
menghasilkan arahan pengembangan kegiatan industri.
Analisis ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana kelautan didapatkan
dari hasil identifikasi keadaan sarana dan prasarana kelautan/perikanan yang
dianalisis secara deskriptif untuk menghasilkan arahan kebutuhan PSD
perikanan, arahan pengembangan pariwisata dan pengembangan budidaya
keramba apung.
Analisis kawasan prioritas yang terdiri dari kawasan yang memacu kegiatan
ekonomi, kawasan untuk rehabilitasi kerusakan ekosistem dan sektor-sektor
unggulan didapatkan dari hasil analisis kegiatan industri dan kebutuhan industri
Analisis kelayakan ekonomi didapatkan dari hasil analisis kawasan prioritas dan
analisis kelembagaan penataan ruang.