You are on page 1of 13

ACTIO PAULIANA

by

Parulian P Aritonang SH LLM MPP


Hukum Kepailitan FHUI
2014

Definisi
Actio Pauliana adalah hak yang
diberikan kepada seorang kreditur
untuk memajukan dibatalkannya
segala perbuatan yang tidak
diwajibkan untuk dilakukan oleh
debitur tersebut, sedangkan debitur
tersebut mengetahui bahwa dengan
perbuatannya itu kreditur dirugikan

Tujuan
Melindungi hak kreditur
Membatasi perbuatan hukum debitur

pailit
Melindungi harta-harta debitur pailit
untuk tidak disalahgunakan oleh
debitur atau pihak ketiga

Pengaturan dalam BW
Pasal 1131 BW

Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak


maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada
maupun yang baru akan ada dikemudian hari, menjadi
tanggungan untuk segala perikatan perseorangan.

Pasal 1341 BW
, tiap orang berpiutang boleh mengajukan batalnya
segala perbuatan yang tidak diwajibkan yang
dilakukan oleh si berutang dengan nama apapun juga,
yang merugikan orang orang berpiutang, asal
dibuktikan, ketika perbuatan dilakukan, baik
siberutang maupun orang dengan atau untuk siapa si
berutang itu berbuat,mengetahui bahwa perbuatan itu
membawa akibat yang merugikan orang yang berpiutang

Syarat Actio Paulina


Syarat
- Kepentingan harta pailit
- Perbuatan hukum debitur yang
merugikan kreditur
- Dimintakan pembatalan
- Perbuatan yang dilakukan sebelum
penetapan pailit
- Harus dapat dibuktikan bahwa perbutan hukum
tersebut mangakibatkan kerugian bagi kreditur
- Pengecualian terhadap perbuatan hukum yang
wajib dilakukanya berdasarkan perjanjian atau
karena
undang-undang

Perbuatan hukum yang dianggap


harus diketahui
Jangka waktu perbuatan yang dilakukan
dalam 1 tahun sebelum putusan
Dalam
waktu
Dalam
tahun

Faillissementsverordering jangka
40 hari
UU No.37 Tahun 2004 jangka waktu 1
sejak putusan pengadilan.

Perikatan yang melebihi kewajiban debitur

Pembayaran atau pemberian jaminan untuk


utang yang belum jatuh tempo dan belum
dapat ditagih

Perbuatan Hukum yang


dilarang
Debitur perorangan dengan

individu
Debitur Badan Hukum terhadap
individu
Debitur Badan Hukum terhadap
Badan hukum lain

Debitur Perorangan
terhadap individu
Dilakukan oleh debitur perorangan
terhadap anggota keluarga atau

Terhadap badan hukum yang

sahamnya dimiliki oleh debitur


atau keluarganya > 50%

Debitur Badan Hukum terhadap


Individu
Terhadap Anggota Direksi atau pengurus
atau keluarga anggota direksi atau
pengurus sampai derajat ketiga
Perorangan atau bersama sama langsung
atau tidak langsung yang memiliki
kepemilikan saham >50%
Perorangan atau keluarga yang memiliki
saham dengan modal disetor >50%

Debitur Badan Hukum


terhadap Badan Hukum
Perorangan anggota direksi yang sama
dalam kedua badan hukum tersebut
Salah Satu Keluarga yang merupakan
anggota direksi atau pengurus dari
Badan hukum lain
Salah satu Keluarga yang memiliki
saham dalam modal disetor dalamBadan
Hukum lainnya

Pelarangan Hibah
Hibah dapat dimintakan

pembatalan
Kurator harus membuktikan bahwa
perbuatan hukum tersebut
mengakibatkan kerugian kreditur
Penerima hibah tidak harus
mengetahui adanya perbuatan
hukum yang dilarang

Konsekuensi terhadap pihak


ketiga
Kreditur dapat mengajukan bantahan terhadap
penerimaan penerimaan yang di lakukan oleh
debitur kepada pihak lain
Pihak ketiga wajib mengembalikan harta yang
telah didapatkannya atau di oper-alihkan
Apabila harta tersebut tidak dapat
dikembalikan maka pihak ketiga wajib
memberikan ganti rugi.
Pihak ketiga yang beritikad baik dilindungi
oleh undang undang

Kekayaan yang tidak


termasuk Harta Pailit
Ranjang dan Pakaian
Peralatan yang digunakan seorang

pekerja dalam perusahaannya


Uang atau gaji tahunan yang tidak
dapat disita oleh pewaris atau
penjamin
Hak cipta
Upah, honorarium atau pensiun (sejauh
ditentukan oleh hakim
Biaya anak debitur pailit

You might also like