You are on page 1of 20

Anisa Maulidiya

Emma Maulida
Riska Wahyu Kurniasih
Wicak Aji Pangestu

(15308141041)
(15308141054)
(15308144001)
(15308144009)

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang


kompleks antara organisme dan lingkungannya baik yang hidup
(biotis) maupun yang tidak hidup (abiotis) yang secara bersamasama membentuk suatu sistem ekologi.
Ekosistem buatan ialah suatu ekosistem yang sengaja
dibuat dengan bantuan manusia, segala komponen abiotik dan
biotiknya sebagian merupakan ikut campur dari manusia, sehingga
memiliki keragaman yang terbatas dibanding ekosistem alami.
Waduk merupakan salah satu contoh ekosistem buatan.

Waduk adalah cekungan besar di permukaan bumi yang


digenangi oleh air tawar, dan seluruh cekungan tersebut dikelilingi
oleh daratan. Waduk dibangun dengan tujuan tertentu misalnya
untuk pengairan sawah, pembangkit tenaga listrik, sebagai areal
perikanan darat, sumber air bagi makhluk hidup sekitar waduk,
pengendali banjir serta erosi dan dapat juga menjadi objek wisata.

Komponen abiotik
Komponen abiotik sangat mempengaruhi jenis dan pola
hidup komponen biotik dalam waduk tersebut.
Komponen abiotik waduk yaitu :
1.Tanah
6. Kelembapan dan lain sebagainya.
2.Suhu,
3.Sinar matahari / cahaya
4.Air
5.Udara

Komponen biotik
Komponen biotik waduk yaitu :
1.Tanaman (kangkung air, eceng gondok, lumut dinding serta
tanaman air tawar lainnya)
2.Hewan yang mendiami waduk itu (Ikan mas , Ikan Sepat , Ikan
Nila, Ikan gabus, dan lain sebagianya)
3.Beberapa hewan di luar ekosistem waduk ikut mempengaruhi
keseimbangan ekosistem tersebut, antara lain keong mas, belalang,
capung, bebek, burung kuntul, dan lain sebagainya)
4.Manusia
5.Mikroba

Rawa ini memiliki luas 198 ha dengan kedalaman


meencapai 4,5 m dan meemiliki daya tampung air 4 juta m3.
Tanggul yang mengelilingi rawa ini sepanjang 7,5 km dengan lebar
tanggul 12 m.
Rawa Jombor berfungsi untuk irigasi, budidaya ikan,
pariwisata dan pada tahun 1996 mulai dimanfaatkan sebagai
tempat warung makan apung..

Arus Energi

Arus energi ialah arus yang menggambarkan perpindahan


energi dari satu tingkatan trofik ke trofik lainnya. Setiap energi
yang berpindah dari satu tingkatan trofik ke trofik lainnya akan
mengeluarkan entropi. Entropi adalah energi yang dikeluarkan
dalam bentuk panas yang sudah tidak dapat digunakan lagi.

Daur Materi

Materi berpindah dari suatu organisme ke organisme lain


akibat proses makan-dimakan, kemudian organisme mati dan
diuraikan oleh dekomposer yang akan menghasilkan bahan mineral
siap pakai yang dapat dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk
berfotosintsesis.

Suhu
Suhu merupakan faktor pembatas utama, karena
organisme akuatik seringkali mempunyai toleransi yang sempit
(stenotermal ). Perubahan suhu menyebabkan pola sirkulasi yang
khas dan stratifikasi, yang amat mempengaruhi kehidupan
akuatik. Daerah perairan yang cukup luas dapat mempengaruhi
iklim daerah daratan di sekitarnya.

Kejernihan
Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat yang
terlarut dalam air, membatasi zona fotosntesis dimana habitat
akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama bila
disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat mengendap,
sering kali menjadi faktor pembatas perkembangan suatu
ekosistem.

Arus dan tekanan air.


Arus air tidak hanya mempengaruhi konsentrasi gas
dalam air, tetapi juga secara langsung sebagai faktor pembatas.
Misal perbedaan organisme sungai dan danau sering disebabkan
oleh arus yang deras pada sungai. Tumbuhan dan binatang di
sungai harus mampu menyesuaikan diri terhadap arus baik
secara morfologis dan fisiologis.

Konsentrasi Gas Pernafasan


Berbeda dengan lingkungan laut, konsentrasi oksigen dan
karbon dioksida sering kali terbatas pada air tawar, faktor
pembatas perkembangan suatu ekosistem.

Faktor Alam
Kerusakan ekosistem bisa terjadi secara alami karena
adanya bencana banjir, aktivitas letusan gunung berapi, gempa
bumi, tsunami dan berbagai bencana lainnya yang tidak terduga
dan dapat menimbulkan terputusnya rantai makanan dalam suatu
ekosistem.

Faktor Perbuatan Manusua


Perbuatan dan aktivitas manusia terbukti sangat kuat
pengaruhnya dalam keseimbangan ekosistem di dunia.
Kerusakan ekosistem akibat ulah manusia didasari dengan sikap
yang ceroboh, tidak bertanggung jawab dan semena-mena
terhadap alam, contohnya pembakaran dan penebangan hutan
secara liar, membuang sampah sembarangan, membangun
pemukiman yang minim system penyerapan airnya dan masih
banyak lagi.

Adapun ciri-ciri waduk antara lain :


Tepian waduk
: curam dan landai
Kedalaman
: 30-100M
Draw-down (water level fluctuation)
: 5-25M
Pinggiran (periphery)
: banyak teluk
Pergantian air (water retention time)
: sering dan penuh
Pasang surutnya dibandingkan dengan danau lebih besar

Pencemaran air waduk dikarenakan ulah manusia


seperti membuang sampah di kawasan waduk.

Input
Proses

Output

: air, cahaya matahari, bibit ikan


: Suhu air sangat berkaitan erat dengan konsentrasi
oksigen terlarut dan laju konsumsi oksigen hewan
air seperti ikan. Suhu tersebut dapat disebabkan
dari sinar matahari.
: ikan (dimanfaatkan sebagai tempat pemancingan),
air (sebagai irigasi).

Keterbatasan : Intensitas cahaya


Keunggulan :
Sebagai tempat budidaya berbagai macam ikan
sehingga memberikan kontribusi yang penting untuk
menyediakan ikan segar bagi masyarakat. Digunakan sebagai
irigasi dan mempunyai keindahan alam sehingga menarik para
wisatawan.

Upaya yang Dilakukan agar Ekosistem


Tetap Stabil
Caranya yaitu dengan memberi kesadaran dalam diri sendiri
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sebaikbaiknya, tidak memperlakukan lingkungan seenaknya dengan
aksi nyata sehingga kerusakan ekosistem yang dipengaruhi oleh
ulah manusia dapat dihindari sebelum terlambat demi
kelangsungan hidup bersama

DAFTAR PUSTAKA

1. Cahyo, S. dan Muhartini. 1998. Ekologi Pertanian. Universitas


Terbuka, Jakarta.
2. http://www.academia.edu/11225400/Dasardasar_Ekologi_Pengenalan_Ekosistem_Waduk
3. http://www.academia.edu/4727366/STRUKTUR_DAN_FUNG
SI_EKOSISTEM
4. http://karyatulisilmiah.com/faktor-pembatas-ekosistemperairan/

You might also like