You are on page 1of 21

KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU
KELOMPOK A2
APRIANI KUDDI

102011224

REINHAR RUSLI

102013027

RAYKA CHRISTIN NADEAK

102013057

ZANETA FAJAR SEPTININGTIAS GINTING 102013129


DETI NURDIANTO
FILEMON NYO RAPE

102013243
102013299

SAMUEL LIONARDI

102013365

STEFI TAURAN

102013397

SITI HAJAR SUFFIAN

102013489

SKENARIO 1

Seorang perempuan berusia 24 tahun diantar suaminya ke unit gawat darurat RS


dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang dirasakan sejak 2 jam yang lalu.

RUMUSAN MASALAH
Seorang perempuan berusia 24 tahun dengan keluhan nyeri pada perut
kanan bawah sejak 2 jam lalu.

MIND MAP

Kompl
ikasi
Pence
gahan
Progn
osis

Anam
nesis
PF &
PP

RM
Manif
estasi
klinis
Tatala
ksana

Etiolo
gi
epide
miolo
gi
patof
siologi

WD &
DD

ANAMNESIS
Identitas
pasien

Nyeri dirasakan sejak 2 jam lalu, mulai dari daerah perut kanan
bawah dan menjalar hingga ke area epigastrium, nyeri makin
lama makin hebat seperti tertusuk-tusuk

Keluhan
utama

Keluhan disertai lemas dan seperti mulai kehilangan kesadaran

RPS & RPD


Riwayat
kehamilan &
perkawinan
Riwayat
keluarga &
sosial

Demam, mual-muntah, gangguan BAB (-)


Pasien mengaku sebelumnya haid teratur namun sudah
beberapa bulan tidak haid
Hpht: 14 maret 2016, tgl pemeriksaan saat pbl 23 mei 2016 =
hamil 10 minggu
Terdapat flek berwarna merah kecoklatan pada celana
dalamnya
Pasien sudah menikah 1 tahun dan belum pernah hamil
sebelumnya

PEMERIKSAAN FISIK

KU: sakit berat, kesadaran: CM menuju somnolen

TTV: TD 100/60 mmHg, N 116x/menit, R 24x/menit pendek dan cepat, 37,6C

Kepala & leher: konj anemis, (-) sklera

Toraks: nyeri pada daerah diafragma saat menarik nafas

Abdomen: abdomen rata, (-) bekas luka op, (+) nyeri tekan pada perut kanan bawah yang
menjalar ke seluruh lapang perut, (+) nyeri lepas, (+) defense muscular, perkusi redup, auskultasi
suara usus menurun

Ekstremitas: anemis dan akral dingin

Pem dalam: genitalia luar dbn, cervix tertutup, (+) nyeri goyang cervix, fundus uterus teraba
setinggi symphysis pubis, (-) massa atau benjolan pada uterus, (-) adnexa, (+) nyeri tekan pada
daerah adnexa kanan, cul de sac penuh, (+) darah pada jari pemeriksa

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pem laboratorium

Tes kehamilan : (+)


Pem HCG

Darah rutin: Hb 9,5 g/dL, Ht 28%, leu 9.200/L,


trombosit 180.000/L
USG Transvaginal/ Transabdominal:

Pem Laparoskopi

Pem USG

Uterus kosong, (-) buah kehamilan


(+) massa kompleks pada daerah adnexa kanan
berukuran 8,0 x 7,0 cm
Kandung telur kiri normal
Kandung telur kanan tidak terlihat

Kuldosintesis

Cairan di cul de sac (+)

WORKING DIAGNOSIS
WD: Kehamilan ektopik terganggu dengan anemia

Kehamilan ektopik adalah


suatu keadaan dimana
hasil konsepsi
berimplantasi, tumbuh dan
berkembang di luar
endometrium kavum uteri.

Kehamilan ektopik
terganggu adalah suatu
kehamilan ektopik yang
mengalami abortus atau
rupture pada dinding tuba.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Apendisitis
apendisitis adalah adanya sumbatan pada saluran apendiks.

Gejala:
Nyeri mula-mula di epigastrium (nyeri viseral) yang beberapa waktu kemudian menjalar ke perut
kanan bawah. Muntah dan mual oleh karena nyeri viseral
Suhu tubuh meningkat dan nadi cepat, Rasa sakit hilang timbul, Diare atau konstipasi, Tungkai kanan
tidak dapat atau terasa sakit jika diluruskan
Perut kembung, badan lemah dan kurang nafsu makan, penderita nampak sakit, menghindarkan
pergerakan.

Torsio kista ovarium


Torsio melibatkan terpelintirnya komponen dari adnexal. Yang paling sering
dijumpai, ovarium dan tuba falopi berputar menjadi satu diantara ligamentum
yang besar

Gejala:
nyeri tajam padam perut bawah, onsetnya mendadak dan semakin memburuk
setelah beberapa jam. Nyeri biasanya terjadi pada bagian yang terkena,
panggul dan paha atas. Peningkatan suhu dapat ditemui jika terjadi nekrosis
adnxal. Mual muntah sering ditemui seiring dengan rasa nyeri

GEJALA KLINIS
Pada minggu-minggu awal, kehamilan ektopik memiliki tanda-tanda seperti
kehamilan pada umumnya, yaitu terlambat haid, mual dan muntah, mudah lelah,
dan perabaan keras pada payudara.
Gejala :
Nyeri, perdarahan, amenorea, sinkope, desidual cast

Tanda:
Ketegangan abdomen, nyeri goyang serviks, massa adneksa, perubahan pada
uterus

ETIOLOGI
1. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
2. Penggunaan kontrasepsi dan pil progesterone
3. Kerusakan dari saluran tuba (lumen dan dinding tuba)

EPIDEMIOLOGI
Frekuensi dari kehamilan ektopik dan kehamilan intrauteri dalam satu konsepsi yang
spontan terjadi dalam 1 dalam 30.000 atau kurang
Angka kehamilan ektopik per 1000 diagnosis konsepsi, kehamilan atau kelahiran hidup
telah dilaporkan berkisar antara 2,7 hingga 12,9
Angka kejadian kehamilan ektopik dari tahun ke tahun cenderung meningkat
Diantara faktor-faktor yang terlibat adalah meningkatnya pemakaian alat kontrasepsi
dalam rahim, penyakit radang panggul, usia ibu yang lanjut, pembedahan pada tuba,
dan pengobatan infertilitas dengan terapi induksi superovulasi
Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20-40 tahun
dengan umur rata-rata 30 tahun.

PATOFISIOLOGI
implantasi = kavum uteri
Ovum yang telah dibuahi di tuba bernidasi secara kolumner dan interkolumner
Nidasi secara kolumner :
hasil konsepsi berimplantasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. Perkembangan
hasil konsepsi selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya hasil
konsepsi mati secara dini dan kemudian direabsorbsi
Nidasi secara interkolumner :
hasil konsepsi bernidasi antar 2 jonjot endosalping. Setelah tempat nidasi tertutup maka
hasil konsepsi dipisahkan dari lumen tuba oleh lapisan jaringan yang menyerupai
desidua dan dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba tidak
sempurna, dengan mudah vili korialis menembus endosalping dan masuk ke dalam
lapisan otot-otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah.

Pengaruh estrogen dan progesterone


Uterus membesar dan lembek
Endometrium berubah menjadi desidua
Sel epitel membesar, inti hiperkromatik, lobuler, bentuk tidak beraturan,
kadang ada mitosis
Fenomena Arias-Stella

Sebagian besar kehamilan tuba mengalami gangguan pada umur


kehamilan 6-10 minggu.

Berakhirnya kehamilan tuba ada 2 cara:


1. Abortus ke lumen tuba
2. Ruptur dinding tuba

TATALAKSANA

MEDIKA MENTOSA

PEMBEDAHAN

Metotrexat

Syarat pemberian metotrexat:

Tidak ada kehamilan intrauterin

Belum terjadi ruptur

Ukuran massa adneksa lebih kecil dari 4cm

Kadar beta-hCG lebih kecil dari 10.000 mIU/ml

Laparoskopi
Salpingostomi
Salpingotomi
Salpingektomi

PENCEGAHAN

Berhubung
an seksual
secara
aman
Berhenti
merokok

PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari jumlah darah yang keluar, kecepatan
menetapkan diagnosis, dan tindakan yang tepat. Kematian karena
kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini
dan persediaan darah yang cukup. Prognosis juga tergantung dari
cepatnya pertolongan, jika pertolongan terlambat, angka kematian
dapat tinggi.

KESIMPULAN
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
Kehamilan ektopik dapat mengalami aborus atau rupture pada dinding
tuba peristiwa ini disebut dengan kehamilan ektopik
terganggu.sebagian besar kehamilan ektopik terganggu berlokasi di
tuba terutama di ampula dan isthmus. Sangat jarang terjadi di
ovarium, rongga abdomen, maupun uterus.

You might also like