Professional Documents
Culture Documents
Helicobacter pylori
merupakan salah satu penyebab ulkus duodenum dan gaster, atau
salah satu faktor penyebab keganasan lambung.
PrevalensiHelicobacter pylori di negara berkembang dilaporkan
lebih tinggi dibandingkan negara maju. Pada negara berkembang
dilaporkan prevalensiHelicobacter pylori pada anak berkisar 3080% dan di negara maju diperkirakan sebesar 10%.
TAXONOMI
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Epsilon
Proteobacteria
Order :
Campylobacterales
Family : Helicobacteraceae
Genus :Helicobacter
Species :Helicobacter
pylori
Morfologi
Helicobacter dilihat dengan mikroskop elektron (Marshall, 2002) (kiri), pewarnaan Gram
(kanan)
KULTUR MEDIA
Kultur Helicobacter pylori pada agar darah (kiri) dan Columbia agar darah
(kanan)
Perbandingan karakteristik
pertumbuhan Helicobacter sp
dengan spesies lain
DIAGNOSIS
1. Tes Serologi
2. Tes Antibodi (Saliva dan Urin)
3. Uji C-urea Nafas
METODE IVASIF
1. Pemeriksaan endoskopi
direkomendasi
untuk dikerjakan pada kasus dengan gejala saluran
cerna atas yang dicurigai suatu kelainan organik dan
bila ditemukanHelicobacter pyloripada pemeriksaan
endoskopi, maka pasien harus segera mendapat
terapi. Endoskopi merupakan tindakan penting untuk
mendapatkan jaringan untuk pemeriksaan histologi,
biakan, atau uji urease
PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan infeksiHelicobacter pyloriadalah dengan cara
mencegah transmisinya, yaitu melalui (Sultan, 2010) :
KOMPLIKASI
Komplikasi infeksiHelicobacter pylori(Mayo Foundation for Medical
Education and Research(MFMER), 2011):
PROGNOSIS
Diagnosis infeksiHelicobacter pyloribiasanya mengikuti diagnosis
gastritis atau ulkus. Dengan terapi antibiotik yang adekuat, bakteri
dapat dieradikasi dan resiko komplikasi berkurang.
SetelahHelicobacter pyloritereradikasi dari tubuh, resiko terjadinya
reinfeksi rendah. Namun, setelah infeksi sembuh, perlu dilakukan
modifikasi perilaku untuk mencegah inflamasi lambung karena
penyebab non-infeksi (Wedro, 2008).