You are on page 1of 15

Fraktur Mahkota Gigi dan

Kegoyangan pada Gigi Terdekat


Fraktur mahkota pada gigi dengan
karies luas atau restorasi yang besar
merupakan komplikasi yang sering
terjadi selama prosedur ekstraksi,
sedangkan kegoyangan atau
dislokasi pada gigi terdekat terjadi
ketika digunakan tekanan yang besar
pada saat melakukan luksasi,
khususnya ketika gigi terdekat
digunakan sebagai titik tumpuan.

Komplikasi yang sama juga dapat


terjadi ketika kurangnya perhatian
pada saat ekstraksi gigi molar
sulung. Dalam kasus ini, tang yang
digunakan untuk mencabut molar
sulung dapat mencengkeram
mahkota dari gigi premolar
permanen secara bersamaan
sehingga premolar permanen ikut
terluksasi.

Perawatan
Ketika gigi terdekat mengalami
kegoyangan atau avulsi sebagian, dapat
dilakukan stabilisasi selama 40-60 hari.
Apabila perkusi masih terasa sakit setelah
dilakukan stabilitas, maka perwatan
endodontik harus dilakukan.
Apabila terjadi dislokasi pada gigi
terdekat, maka harus dilakukan reposisi
terlebih dahulu kemudian stabilisasi
dilakukan selama 3-4 minggu.

Fraktur Tulang Alveolar


Komplikasi ini dapat terjadi ketika pergerakan
pada saat ekstrakasi kasar dan kaku, atau ketika
terdapat ankylosis gigi pada tulang alveolar,
sehingga bagian cortical plate labial, buccal,
palatal atau lingual akan terambil bersama
dengan gigi yang diekstraksi.
Fraktur tulang alveolar sering terjadi pada saat
ekstraksi gigi caninus, khususnya apabila tulang
pada regio gigi tersebut lemah karena adanya
trauma atau bekas pencabutan insisif lateral atau
premolar pertama sebelumnya sedangkan fraktur
yang terjadi pada lingual cortical plate, dapat
menyebabkan trauma pada nervus lingualis.

Perawatan
Ketika bagian dari tulang alveolar yang fraktur
kecil dan sudah terlihat dari periosteum, maka
bagian yang fraktur diambil dengan forcep
dan bagian tajam dari tulang yang tertinggal
akan dihaluskan. Setelah itu, daerah tersebut
diirigasi dengan larutan saline dan luka
dijahit.
Apabila bagian fraktur besar maka fiksasi
dilakukan dengan wire SS - 26 G (5-6 minggu),
Lubangi tlg dengan bur yang halus & mukosa
ditutup sempurna.

Gambar 1.
Fraktur lingual plate pada
saat ekstraksi gigi impaksi
molar ketiga rahang bawah

Gambar 2.
Pengambilan bagian kecil dari
fraktur tulang alveolar, yang
terlihat dari periosteum pada saat
ekstraksi gigi anterior rahang atas.

Fraktur Alat
Fraktur alat dalam jaringan terjadi karena
penggunaan tekanan yang berlebihan selama
luksasi pada gigi dan biasanya melibatkan
ujung blade dari berbagai elevator.
Jarum anasthesi atau bur juga dapat patah
ketika melakukan pengambilan tulang
disekitar akar atau gigi impaksi. Kerusakan
terjadi kemungkinan akibat penggunaan
berulang dari alat sehingga terjadi perubahan
komposisi metaliknya (Sebagian besar bur).

Perawatan
Dalam kasus ini, setelah penentuan
lokasi dengan radiografik, patahan
alat diambil dengan cara
pembedahan di waktu yang
bersamaan dengan ekstraksi gigi

Gambar 1.
Patahan blade dari Chompret
elevator, yang terjadi ketika
luksasi akar premolar

Gambar 2.
Patahan round bur dan
dislokasi subperiosteal dari bur
yang terjadi selama ekstraksi
dengan pembedahan

Fraktur Mandibula
Fraktur mandibula merupakan fraktur yang jarang
terjadi, komplikasi ini sebagian besar berhubungan
dengan ekstraksi gigi impaksi molar ketiga rahang
bawah. Hal ini dapat terjadi saat penggunaan tekanan
yang berlebihan pada elevator, ketika tidak adanya
jalan yang adekuat untuk pengambilan gigi impaksi.
Fraktur juga dapat terjadi pada saat ekstraksi gigi
impaksi yang dalam, gigi dengan penjangkaran yang
kuat, atau gigi ankylosis, meskipun tekanan yang
digunakan kecil. Hal ini sangat mudah terjadi ketika
mandibula atropik atau tulang sudah rapuh, contohnya
ketika adanya impaksi gigi lain atau adanya regio
edentulous yang luas dan adanya lesi patologis yang
besar pada area gigi yang akan diekstraksi.

Gambar 1.
Radiografi panoramik menunjukkan
adanya lesi yang luas pada regio
gigi impaksi. Tulang mandibula
yang rapuh memiliki resiko fraktur
yang besar pada saat prosedur
pembedahan.

Gambar 2.
Fraktur pada sudut mandibula
karena penggunaan tekanan
yang berlebihan saat
melakukan luksasi pada gigi
impaksi molar ketiga.

Perawatan
Ketika terjadi fraktur saat ekstraksi,
gigi harus dikeluarkan terlebih
dahulu sebelum dilakukan prosedur
yang lainnya, untuk menghindari
terjadinya infeksi sepanjang garis
fraktur. Setelah itu, tergantung pada
kasus, stabilisasi dilakukan dengan
fiksasi intermaxillary atau fiksasi
internal rigid pada segmen rahang
selama 4-6 minggu dan diberikan

Fraktur Akar
Penyebabnya :
Kurang tepatnya letak beak dari tang
Beak terletak pada daerah enamel tidak
pada daerah cementum
Letak beak tidak sejajar dengan poros
panjang dari akar gigi

Salah memilih tang


Adanya karies yang luas
Gigi yang rapuh, pada gigi yang
nonvital, perawatan saluran akar

Bentuk dari akar gigi


Akar yang bengkok
Hypercementosis
Adanya akar tambahan

Keadaan densitas jaringan sekitar


Condensing osteitis
Gigi yang tinggal sendiri, gigi tetangga telah lama
dicabut

Gerakan pencabutan gigi yang salah


Gerakan tarikan yang mendadak
Gerakan rotasi pada gigi yang tidak indikasi untuk
gerakan rotasi

Fraktur Akar

You might also like