You are on page 1of 16

PELAKSANAAN OTONOMI KHUSUS DALAM

BIDANG PENANGANAN DAN PELAYANAN


KESEHATAN DI ACEH
Disusun
Oleh:
Sri Maulizar
1303101010154

I.

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan Otonomi Khusus Di Indonesia,


Dilakukan Melalui Asas Desentralisasi Yakni Penyerahan
Kewenangan Dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah
Daerah Untuk Mengurusi Urusan Rumah Tangganya Sendiri
Berdasarkan Prakarsa Dan Aspirasi Dari Rakyatnya Dalam
Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah Satu
Provinsi Di Indonesia Yang Memiliki Otonomi Khusus Adalah
Provinsi Aceh.

Lanjutan..
Salah Satu Tantangan Yang Dihadapi Aceh Dengan
Adanya
Otonomi
Khusus
Adalah
Bagaimana
Memaksimalkan Tingkat Kesehatan. Karena Tingkat
Kesehatan Akan Menjadi Gambaran Bagi Masyarakat
Terutama Berkaitan Dengan Usia Harapan Hidup.
Harapan Hidup Akan Menjadi Lebih Baik Apabila
Terdapat Pola Hidup Sehat. Berdasarkan Pasal 16 (1)
Huruf E Undang-undang No. 11 Tahun 2006 Tentang
Pemerintahan Aceh, Salah Satu Urusan Wajib Yang
Menjadi Kewenangan Aceh Adalah Penyelenggaraan Di
Bidang Penanganan Dan Pelayanan Kesehatan.

Lanjutan..
Menurut Prof. Dr Abubakar Karim MS Melalui Wawancaranya
Dengan Tabloid Tabangun Aceh Edisi 49 Pada 9 Agustus 2015, Sejak
Tahun 2008 Sampai Dengan Tahun 2015 Pemerintah Aceh Telah Menerima
Dana Otonomi Khusus Dari Pemerintah Pusat Mencapai Rp. 41,256
Triliun. Adapun Salah Satu Hal Yang Tengah Dijalankan Hingga Saat Ini
Dari Dana Otonomi Khusus Yang Didapatkan Oleh Provinsi Aceh Adalah
Penanganan Di Bidang Kesehatan. Penanganan Di Bidang Kesehatan
Secara Khusus Di Aceh Dimulai Dengan Terbentuknya Jaminan Kesehatan
Aceh Atau JKA Pada Tahun 2010.
Pemerintah Aceh Melalui APBA 2010, Mengalokasikan Dana Sekitar
Rp. 425 Miliar Untuk Program JKA. Program JKA Mencakup 3,8 Juta
Penduduk Dari 4,3 Juta Warga Aceh. Pada Saat Itu Aceh Dikenal Sebagai
Provinsi Yang Lebih Dulu Memberikan Jaminan Kesehatan Terhadap
Penduduknya Untuk Pelayanan Kesehatan Gratis Tingkat III.

Selanjutnya..
Dari target diatas yang diprioritaskan masih terdapat 1,2
sampai 2 juta warga yang sampai kini belum mendapat
jaminan kesehatan dari Askes, Jamkesmas dan asuransi
kesehatan lainnya. Kebijakan Jaminan Kesehatan Aceh
salah satu bagian yang terpenting untuk menciptakan
masyarakat Aceh yang terlepas dari belenggunya
ketidakberdayaan, dimana akses kesehatan yang sangat
sulit terkadang membuat masyarakat rela dalam kesakitan,
kesehatan telah menjadikan masalah tersendiri dalam
masyarakat yang telah lama berusaha untuk dihilangkan.

II. PERMASALAHAN

Adapun yang menjadi rumusan permasalahannya adalah :


1. Apa dasar hukum dijalankan otonomi khusus dibidang
penanganan kesehatan?
2. Apakah penyelenggaraan otonomi khusus dalam bidang
kesehatan di Aceh telah berjalan dengan maksimal?
3. Berapa besar dana otonomi khusus pertahunnya yang
digunakan terhadap penanganan kesehatan?
4. Apakah dengan Implementasi Otonomi khusus akan mampu
meningkatkan proses pelayanan di bidang kesehatan ?

III. Pembahasan
a.

Pengertian dan sejarah lahirnya otonomi khusus


Otonomi khusus adalah kewenangan khusus yang diberikan
kepada daerah 'tertentu' untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri tetapi sesuai dengan hak
dan aspirasi masyarakat di daerah tersebut.
Hadirnya peraturan perundang-undangan tentang otonomi khusus
diawali oleh lahirnya Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2000 tentang
Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
Ketetapan ini telah merekomendasikan agar segera di bentuk UndangUndang Otonomi Khusus bagi Daerah Istimewa Aceh yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 Otonomi Khusus
bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam.

Selanjutnya Sebagai kompensasi bagi tercapainya kesepakatan


damai untuk Aceh, Pemerintah RI memberikan dana khusus untuk
Aceh. Dana yang dikenal dengan Dana Otonomi Khusus (Otsus)
diberikan selama jangka waktu 20 tahun dengan tujuan
mempercepat laju pembangunan Aceh yang sempat vakum selama
puluhan tahun akibat konflik bersenjata.
Dana Otsus untuk Aceh mulai dikucurkan sejak tahun 2008
dan akan berakhir pada 2027. Dana Otsus ini bersumber dari Dana
Alokasi Umum (DAU) Nasional. Jumlahnya bervariasi: 15 tahun
pertama 2% dari DAU-N dan lima tahun terakhir sebesar 1% dari
DAU-N. Dari alokasi Dana Otsus yang sudah diterima sejak 2008
sampai 2015, angka setiap tahunnya berkisar antara Rp 3,5 triliun
sampai 7,02 triliun.

b. Dasar hukum lahirnya otonomi khusus di bidang kesehatan


Berdasarkan pasal 16(1) huruf e undang-undang No.11
tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh atau disingkat dengan
UUPA, pemerintah Aceh mempunyai beberapa kewenangan
wajib dalam hal menjalankan otonomi khusus, salah satunya
yaitu dalam bidang penanganan kesehatan. kesehatan sendiri
merupakan salah satu aspek yang sangat harus dijalankan
dengan baik, hal ini dikarenakan kesehatan merupakan salah
satu aspek yang akan menjamin kesejahteraan hidup masyarakat
aceh. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial, dan ekonomis.

Lanjutan..
Didalam pasal 183(1) UUPA, Dana Otonomi Khusus yang diterima
Pemerintah Aceh ditujukan untuk membiayai pembangunan terutama
pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi
rakyat, pengentasan kemiskinan, serta pendanaan pendidikan, sosial, dan
kesehatan.
c. Pengertian penanganan dan pelayanan kesehatan
Menurut Partricia Ann Dempsey, pelayanan kesehatan adalah sebuah
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan,
keluarga, kelompok, ataupun masyarakat.

d. Jumlah dana otonomi khusus yang digunakan untuk


penanganan kesehatan
Sejak tahun 2008 sampai 2015 (8 tahun )Provinsi Aceh sudah
menerima dana Otsus lebih kurang berjumlah Rp 42,2 triliun.
Berikut tabel dana otonomi khusus yang didapatkan provinsi
Aceh pada tahun 2008 s/d 2015
2008 dana otonomi Khusus
Jumlah

Berdasarkan Qanun No. 2/2013 tentang perubahan atas Qanun


No.2/2008 Tentang tata cara pengalokasian tambahan dana bagi
hasil minyak dan gas bumi dan penggunaan dana otonomi Khusus
hak kelola Dana Otsus 60% dikelola provinsi dan 40% dikelola
kabupaten/kota. Hak kelola Dana Otsus sesuai versi Qanun Nomor
2/2013 mulai berlaku sejak tahun 2014.
Dari dana Otonomi khusus sebagaimana yang disebutkan diatas
setiap tahunnya di bidang penanganan dan pelayanan kesehatan
mendapatkan dana yang cukup besar yakni berdasarkan Pasal 6 (1)
Qanun aceh No.4 tahun 2010 tentang kesehatan menjelaskan
pemerintah Aceh wajib mengalokasikan anggaran minimal 10% dari
anggaran pendapatan belanja Aceh(APBA) untuk sektor kesehatan,
begitu pula pemerintah Kabupaten/kota juga wajib mengalokasikan
dana sebesar 10% dari APBK. Dari jumlah dana yang begitu besar
sudah seharusnya bidang kesehatan harus berjalan dengan
maksimal.

e.

Penanganan dan pelayanan Kesehatan


undangan dan kenyataan yang terjadi

berdasarkan

perundang-

Berdasarkan pasal 8(1) Qanun Aceh No.4 tahun 2010 tentang kesehatan
pemerintah Aceh wajib menyediakan dan memelihara fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi seluruh rakyat aceh. Namun
dalam kenyataannya dengan jumlah dana yang begitu besar, tingkat
penanganan dan pelayanan kesehatan di aceh masih banyak kekurangan di
segala bidang. Misalnya saja di desa terpencil masih sangat susah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
tidak hanya itu saja jumlah tenaga ahli medis yang dipunyai juga sangat
kurang, di daerah kabupaten/kota banyak kekurangan tenaga ahli medis dan
juga perlengakapan alat medis juga belum sepenuhnya terpenuhi sehingga
menyebabkan banyak Rumah sakit di daerah kab/kota yang tidak mampu
merawat pasiennya dengan baik dan harus merujuknya ke provinsi, sehingga
menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri bagi pasien dengan masalah
lainnya yang berkembang, seperti kekurangan kamar rawat inap dan lain
sebagainya.

f.

Dampak perubahan jaminan Kesehatan Aceh Menjadi Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS )
Pada mulanya dalam mewujudkan peranan otonomi khusus dalam
bidang kesehatan pemerintah membentuk jaminan kesehatan aceh
(JKA)yang dapat mempermudah akses masyarakat dalam menangani
masalah kesehatan, JKA dianggap mampu untuk mengakomodir
permasalahan masyarakat yang tidak mampu untuk melakukan
perobatan, namun pada 1 januari 2014 Program Jaminan Kesehatan
Aceh (JKA) yang diselenggarakan pemerintah Aceh akhirnya secara
resmi diintegrasikan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan. Dengan diintegrasikannya Jaminan kesehatan Aceh
menjadi BPJS mengakibatkan penanganan sistem kesehatan di Aceh
yang semulanya dianggap oleh masyarakat lebih mudah dipahami
oleh masyarakat menjadi lebih rumit, hal ini dikarenakan terjadi
perubahan yang signifikan terhadap sistem yang diterapkan, sehingga
mempersulit masyarakat dalam melakukan perobatan atau

IV. SUMBER
Buku-buku:
Huda, Nimatul. Hukum tata negara indonesia. Yogyakarta. PT.Raja Grafindo
persada. 2005.
Jamin, Muhammad. Peradilan adat pergeseran politik hukum, perspektif
undang-undang otonomi khusus papua. Yogyakarta. Graha ilmu. 2014.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
Qanun Aceh No.4 tahun 2010 tentang kesehatan
Qanun Aceh No.2 Tahun 2013 tentang perubahan atas Qanun No.2 Tahun 2008
Tentang tata cara pengalokasian tambahan dana bagi hasil
minyak dan gas
bumi dan penggunaan dana otonomi Khusus

Internet
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/11/05873483
0/dana-otonomi-khusus-melimpah-aceh-masih-tergol
ong-daerah-termiskin
. Diakses pada 25 Desember 2016
http://www.beritasatu.com/kesra/156865-jaminan-kes
ehatan-aceh-resmi-diintegrasikan-ke-bpjs.html
. Diakses pada 26 Desember 2016
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/11/05873483
0/dana-otonomi-khusus-melimpah-aceh-masih-tergol
ong-daerah-termiskin
. Diakses pada 27 Desember 2016
http://www.tifafoundation.org/menakar-otonomi-khu

You might also like

  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Pertanggungjawaban Presiden
    Pertanggungjawaban Presiden
    Document12 pages
    Pertanggungjawaban Presiden
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Lampiran II
    Lampiran II
    Document1 page
    Lampiran II
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Tata Cara Melangsungkan Perkawinan
    Tata Cara Melangsungkan Perkawinan
    Document5 pages
    Tata Cara Melangsungkan Perkawinan
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Usulan Rancangan Penelitian Untuk
    Usulan Rancangan Penelitian Untuk
    Document14 pages
    Usulan Rancangan Penelitian Untuk
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Document2 pages
    Surat Kuasa
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Hatah
    Hatah
    Document6 pages
    Hatah
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Praktek Perdata
    Praktek Perdata
    Document3 pages
    Praktek Perdata
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • PUTUSAN
    PUTUSAN
    Document10 pages
    PUTUSAN
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Kuesioner Untuk Penelitian
    Kuesioner Untuk Penelitian
    Document2 pages
    Kuesioner Untuk Penelitian
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Nota Pembelaan
    Nota Pembelaan
    Document4 pages
    Nota Pembelaan
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Nota Pembelaan
    Nota Pembelaan
    Document4 pages
    Nota Pembelaan
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • PUTUSAN
    PUTUSAN
    Document10 pages
    PUTUSAN
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Kewenangan Legislasi DPR
    Kewenangan Legislasi DPR
    Document1 page
    Kewenangan Legislasi DPR
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document1 page
    Daftar Pustaka
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • PUTUSAN
    PUTUSAN
    Document10 pages
    PUTUSAN
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Hukum Lingkungan
    Hukum Lingkungan
    Document1 page
    Hukum Lingkungan
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document13 pages
    Bab I
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Praktek Perdata
    Praktek Perdata
    Document4 pages
    Praktek Perdata
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Dak Waan
    Dak Waan
    Document2 pages
    Dak Waan
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Surat Perjanjian Kontrak
    Surat Perjanjian Kontrak
    Document8 pages
    Surat Perjanjian Kontrak
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document16 pages
    Bab I
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document11 pages
    Bab I
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Surat Pernyataan Belum Menikah
    Surat Pernyataan Belum Menikah
    Document1 page
    Surat Pernyataan Belum Menikah
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Dak Waan
    Dak Waan
    Document2 pages
    Dak Waan
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Chapter II
    Chapter II
    Document23 pages
    Chapter II
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet
  • Hukum
    Hukum
    Document8 pages
    Hukum
    Sri Saranghae CiebieberMaurerloverholic
    No ratings yet