Professional Documents
Culture Documents
HERNIA
OLEH: MUGI HARTOYO, MN
HERNIA
Kongenital:
ETIOLOGI
2. Hernia didapat:
Batuk kronik
KLASIFIKASI HERNIA
KLASIFIKASI HERNIA
TINGKATAN KEPARAHAN
1. Reducible (Reponible): hernia yang belum parah dimana organ viscus
yang mengalami protusi masih dapat kembali ke posisi normal.
2. Irreducible (Irreponible): hernia yang sudah parah dimana organ
viscus yang mengalami protusi tidak dapat kembali ke posisi normal.
3. Incarcerata (terkurung): hernia yang lebih parah dimana organ viscus
yang mengalami protusi benar-benar tidak dapat kembali lagi karena
pintu tempat organ protusi sudah menyempit dan isi di kantung hernia
sudah mengalami adhesi dengan kantung hernia.
4. Strangulata (terjepit): hernia yang paling parah karena telah
mengalami kompresi vasa yang disebabkan oleh adanya
penyempitan lubang tempat protusi organ viscus.
KOMPONEN HERNIA
Hernia terdiri dari:
PENATALAKSANAAN
1. Tidak diapa-apakan: biasanya dilakukan pada hernia reponibilis yaitu dapat
kembali lagi pada posisi normal.
2. Operasi:
a. Pre operasi
: diusahakan mengkontrol dan menghindari factor yang
memperparah (presipitasi)
b. Operasi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Periode pre-operasi:
Nyeri akut
Periode post-operatif:
KANKER KOLON
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Gejala ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi segmen usus
tempat kanker berlokasi.
Lesi kanan: Nyeri dangkal abdomen dan melena (feses hitam, seperti ter).
Lesi sebelah kiri: adanya obstruksi (nyeri abdomen dan kram, penipisan
feses, konstipasi dan distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses.
Lesi rektal adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi,
konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah.
KLASIFIKASI
Klasifikai kanker kolon ditentukan dengan sistem TNM (T = tumor, N =
Nodul/ kelenjar getah bening regional, M =jarak metastese).
T = Tumor primer :
TO
TI
T2
T3
N = Nodul/Kelenjar limfa :
N0
N1
N2
N3
M = Metastase jauh
MO
MI
PENATALAKSANAAN
Pembedahan.
PENATALAKSANAAN
Prosedur pembedahan pilihan adalah sebagai berikut.
dan
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Pre Operasi
b. Post Operasi
1.
2.
3.
DEFINISI
Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus melainkan akibat
dari berbagai penyakit primer, tindakan (operasi) yang berhubungan
dengan rongga perut, toksin dan obat-obatan yang dapat
mempengaruhi kontraksi otot polos usus.
ETIOLOGI
Neurologik
Metabolik
Obat-obatan
Infeksi
Iskemia usus
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko yang dapat meningkatkan resiko terjadinya ileus
paralitik adalah
Batu empedu
Trauma
DM (Diabetes Mellitus)
Obat-obat spasmolitik
Pancreatitis akut
Pnemonia
MANIFESTASI KLINIS
Obstruksi usus halus awalnya berupa nyeri abdomen bagian tengah seperti
kram yang cenderung bertambah berat sejalan dengan beratnya obstruksi
dan bersifat hilang timbul.
Pasien dapat mengeluarkan darah dan mucus, tetapi bukan materi fekal dan
tidak terdapat flatus.
Apabila obstruksi terjadi pada ileum maka dapat terjadi muntah fekal .
Jika berlanjut terus dan tidak diatasi maka akan terjadi syok hipovolemia
akibat dehdrasi dan kehilangan volume plasma.
MANIFESTASI KLINIS
Obstruksi usus besar nyeri perut bersifat kolik dalam kualitas yang sama
dengan obstruksi pada usus halus tetapi intensitasnya lebih rendah.
Akhirnya abdomen mengalami distensi, loop dari usus besar dapat dilihat dari
luar melalui dinding abdomen, dan pasien menderita kram akibat nyeri
abdomen bawah.
MANIFESTASI KLINIS
Tidak ditemukan adanya reaksi peritoneal (nyeri tekan dan nyeri lepas
negatif).
MANIFESTASI KLINIS
Apabila penyakit primernya peritonitis, manifestasi klinis
yang ditemukan adalah gambaran peritonitis seperti:
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan dan Terapi Medis
d. Bedrest
2. Konservatif
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
tubuh
KOLELITIASIS
ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO
Kegemukan (obesitas).
Faktor keturunan
Aktivitas fisik
Hiperlipidemia
Penyakit lain (seperti Fibrosis sistik, Diabetes mellitus, sirosis hati, pankreatitis dan
Kanker kandung empedu) dan penyakit ileus (kekurangan garam empedu)
Ras/etnik (Insidensinya tinggi pada Indian Amerika, diikuti oleh kulit putih, baru orang
Afrika)
KLASIFIKASI
Gambaran makroskopis dan komposisi kimianya, batu empedu di
golongkankan atas 3 (tiga) golongan:
Batu campuran
MANIFESTASI KLINIS
Gejala ini tidak spesifik karena bisa terjadi pada orang dewasa
dengan atau tanpa kolelitiasis.
Presipitasi / pengendapan
Batu tersebut tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan
operasi