Professional Documents
Culture Documents
OS ENTROPION
PALPEBRA INFERIOR ,
ODS KATARAK IMATUR
DAN ODS PRESBIOPIA
Dokter Pembimbing :
dr. Hari Trilunggono, Sp.M
dr. Dwidjo Pratiknjo, Sp.M
Oleh:
Mesiwisani
1420221124
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
RST dr. Soedjono Tingkat II Magelang
2016
IDENTITAS PASIEN
Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Pekerjaan
Status Menikah
Nomer RM
Tn. S
73 Tahun
Candimulyo
: Petani
: Sudah Menikah
: 00xxxx
ANAMNESA
Keluhan Utama
Mata kiri bawah terasa
mengganjal dan perih
PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum
Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 81 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,50
Status Generalis
Kepala : dalam batas normal
Status Ophthalmicus
Oculus
Dexter
Kekeruhan
lensa
sebagian
Oculus
Sinister
Kekeruhan
lensa
sebagian
Kelopak mata
melipat ke arah
dalam
No.
Pemeriksaan
1. Visus
2. Lapang Pandang
3. Bulbus Okuli
- Gerak bola mata
- Strabismus
- Eksoftalmus
- Endoftalmus
4. Supracilia
- Kedudukan
- Jaringan parut
5. Palpebral Superior
- Edema
- Hematoma/Brill
hematoma
- Trikiasis
- Blefarospasme
- Ektropion
- Entropion
6. Palpebral Inferior
- Edema
- Hematoma/Brill
hematoma
- Madarosis
- Blefarospasme
- Ektropion
- Entropion
OD
OS
4/60 NC
6/30 NC
add S+3 J2
Normal
Normal
Segala arah
Segala arah
Simetris
Simetris
Tidak ditemukan
Tidak
ditemukan
+
+
Tidak ditemukan
+
7.
Konjungtiva
Edema
Injeksi konjungtiva
Injeksi siliaris
Sekret
Folikel
Ekstravasasi darah
8.
Sklera
Warna
Laserasi
Kornea
Kejernihan
Edema
Infiltrat
Ulkus
Sikatrik
Putih
Jernih
Tidak ditemukan
-
COA
Kedalaman
Hifema
Hipopion
Iris
Warna
Sinekia
Seklusio
Tidak dangkal
Coklat
-
9.
10.
11.
Tidak
ditemukan
Tidak
ditemukan
Putih
Jernih
Tidak
ditemukan
Tidak
ditemukan
Tidak
ditemukan
Tidak
ditemukan
Tidak dangkal
Coklat
-
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Pupil
Letak
Bentuk
Reflex L&TL
Diameter
Pupil isokor
Lensa
Kejernihan
Iris shadow
Dislokasi lensa
Corpus Viterum
Kejernihan
Hemoftalmus
Fundus reflex
Funduskopi :
Fokus
Papil N. II
Vasa
Macula
Retina
TIO (palpasi)
Sentral
Bulat
+/+
2mm
Sentral
Bulat
+/+
2mm
isokor
Keruh sebagian
+
Jernih
+ agak suram
Keruh sebagian
+
Jernih
+ agak suram
0
Batas tegas, warna
jingga, ekskavasasi (-)
CDR 0,3, edema (-),
fundus tigroid (-)
AVR 2:3, medialisasi (-),
mikroaneurisma (-),
Crossing sign (-)
Fovea reflek (+)
Perdarahan (-), cotton
wool patch (-)
Tidak meningkat
0
Batas tegas, warna
jingga, ekskavasasi (-)
CDR 0,3, edema (-),
fundus tigroid (-)
AVR 2:3, medialisasi
(-), mikroaneurisma (-)
Crossing sign (-)
Fovea reflek (+)
Perdarahan (-), cotton
wool patch (-)
Tidak meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pasien ini tidak diperlukan pemeriksaan
penunjang
DIAGNOSA DIFFERENSIAL
OS ENTROPION PALPEBRA INFERIOR
OS Entropion Palpebra Inferior
Dipertahankan, karena pada pasien didapatkan keluhan pedas, merah,
nerocos, bulu mata masuk ke dalam mata. Dari pemeriksaan didapatkan
entropion. Hal tersebut merupakan gejala dan tanda dari entropion.
OS Distikiasis
Disingkirkan karena pada pasien kelainanya bukan bersifat kongenital,
tidak terdapat duplikasi bulu mata di daerah tempat keluarnya saluran
meibom dimana hal-hal tersebut merupakan gejala dan tanda distikiasis.
ODS PRESBIOPIA
ODS Presbiopia
Dipertahankan, karena dari anamnesa pasien saat
usia 45 tahun mengaku mata sering lelah, mata
cepat berair, dan pengelihatan kabur saat melihat
dekat seperti saat membaca Al-Quran dan lebih
nyaman membacanya saat dijauhkan. Hal tersebut
merupakan gejala dan tanda dari presbiopia.
ODS Hipermetropia
Disingkirkan, karena pada pasien hanya melihat
kabur saat melihat dekat. Pada hipermetropia
gejalanya adalah melihat jauh kabur dan melihat
dekat lebih kabur lagi.
DIAGNOSA KERJA
OS Entropion Palpebra Inferior
ODS Katarak Imatur
ODS Presbiopia
PENATALAKSAAN
OS ENTROPION PALPEBRA INFERIOR
Medikamentosa
Topical
Tetracain 2 dd gtt 1 OS (Pre Operatif)
Tetracain 1 dd gtt 1 OD (Pre operatif)
Oral
Tidak ada
Parenteral
Tidak ada
Operatif
Koreksi OS entropion
Laporan operasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nonmedikamentosa
Epilasi
Terapi kontak lensa
untuk melindungi
kornea.
Nonmedikame
ntosa
Tidak ada
ODS PRESBIOPIA
Medikamentosa
Topikal
Tidak ada
Oral
Tidak ada
Parenteral
Tidak ada
Operatif
Tidak ada
Nonmedikamentosa
Kaca Mata : S +3,00
PROGNOSIS
Quo ad visam
Quo ad sanam
Quo ad
fungsionam
Quo ad
kosmetikam
Quo ad vitam
OD
OS
Dubia Ad
bonam
Ad bonam
Dubia Ad
Bonam
ad bonam
Ad bonam
ad bonam
Ad bonam
Dubia ad
bonam
Ad bonam
Ad bonam
KOMPLIKASI
Entropion
Konjungtivitis iritatif
Keratitis
Ulkus kornea
Katarak imatur
Glaukoma sekunder sudut tertutup
Presbiopia
Tidak ada
EDUKASI
OS ENTROPION PALPEBRA SUPERIOR
Memberitahu kepada pasien bahwa keluhan mata merah, pedas,
nerocos disebabkan karena bulu mata yang masuk ke arah dalam
mata yang diakibatkan kelopak mata bagian bawahnya melipat
kearah dalam.
Menjelaskan kepada pasien bahwa melipatnya kelopak mata pasien
kearah dalam ini diakibatkan karena berkurangnya jaringan elastis
pada kelopak mata bawah pasien yang terjadi seiring bertambahnya
usia. Maka dari itu keluhan ini juga bisa terjadi pada mata kanannya.
Menjelaskan kepada pasien bahwa karena penyebab keluhannya
adalah melipatnya kelopak mata pada bagian bawah kearah dalam,
maka terapi cabut bulu mata saja tidak dapat menghilangkan
keluhannya dan harus dilakukan operasi pada kelopak mata bawah
kiri untuk menghilangkan keluhannya, namun akan terdapat bekas
operasi pada kelopak bawah mata pasien.
ODS PRESBIOPIA
Menjelaskan bahwa penurunan tajam pengelihatan mata yang
dialami disebabkan oleh melemahnya otot mata karena
penuaan dan hal ini normal terjadi pada usia diatas 40 tahun,
dan bukan merupakan suatu penyakit dan keadaan ini tidak
dapat dihilangkan atau mata tidak dapat menjadi normal
kembali.
Menjelaskan bahwa saat usia tua mata membutuhkan bantuan
untuk membaca jarak dekat dengan kaca mata baca.
Menjelaskan bahwa penurunan tajam pengelihatan ini dapat
terjadi terus sehingga pasien harus rutin kontrol dan
menyesuaikan ukuran kaca mata baca pasien dengan
pertambahan usia.
Menjelaskan bahwa setiap pertambahan usia 5 tahun, koreksi
kacamatnya akan ditambah +0,5. Maka dari itu pasien akan
berganti-ganti kacamata sampai usia 60 tahun. Setelah usia
tersebut pasien akan tetap menggunakan kacamata +3,00 dan
tidak diganti lagi.
Mengingatkan pasien untuk memperhatikan sumber
pencahayaan saat membaca, terutama pada malam hari.
RUJUKAN
Dalam kasus ini tidak diperlukan Rujukan ke
Disiplin Ilmu Kedokteran Lainnya.
ENTROPION
Definisi
Entropion adalah suatu keadaan melipatnya
kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra
kearah dalam. Hal ini menyebabkan 'trichiasis'
dimana bulu mata yang biasanya mengarah
keluar kini menggosok pada permukaan mata.
Epidemiologi
sering
ditemukan
pada usia
yang lebih tua
(involusional),
biasanya
pada umur
>60 tahun
tidak ada
perbedaan
gender
Entropion
kelopak mata
bawah lebih
sering terjadi
daripada
entropion
kelopak mata
atas.
Etiologi
Involusi
akibat dari proses penuaan
degenerasi progresif jaringan fibrous
dan elastik kelopak mata bawah
paling sering ditemukan pada kelopak
bawah dan merupakan akibat
gabungan kelumpuhan otot-otot
retraktor kelopak bawah, migrasi ke
atas muskulus orbikularis preseptal,
dan melipatnya tepi tarsus atas
Etiologi
Sikatrik
jaringan parut di konjungtiva atau
tarsus
paling sering ditemukan pada
penyakit-penyakit radang kronik
seperti trakoma
penyakit autoimun (sikatrik
pemfigoid dan sindrom steven
johnson), inflamasi, infeksi (herpes
zooster, trakoma), tindakan bedah
Etiologi
Kongenital
jarang ditemukan
Entropion kongenital dapat
menyebabkan erosi kornea
kronik dan blefarospasm.
Dapat terjadi trauma pada
kornea yang menyebabkan
terbentuknya ulkus pada bayi.
Etiologi
Gejala klinis
Anamnesa
Px.Fisik
rasa tidak
nyaman seperti
adanya sensasi
benda asing
mata berair
mata merah
gatal
mata kabur
Fotofobia
Entropion kronis
sensitifitas
terhadap cahaya
dan angin
Kerusakan pada
epitel
konjungtiva atau
kornea akibat
trauma
Hiperemia pada
konjungtiva yang
terlokalisasi
Jaringan parut
pada konjungtiva
Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa
Menarik kulit palpebra ke arah pipi
sehingga menjauh dari bola mata
Epilasi (cabut bulu mata)
Terapi kontak lensa (hidrogel, hidrogel
silikon, yang memiliki diameter lebih
besar dari kornea atau sklera) untuk
melindungi kornea
Medikamentosa
Tarsotomi
Hotz
KOMPLIKASI
Konjungtivitis.
Peradangan pada konjungtiva. Akan terlihat lapisan putih yang
transparan pada mata dan garis pada kelopaknya. Entropion dapat
menyebabkan konjungtiva menjadi merah dan meradang, dan
menimbulkan infeksi.
Keratitis
Suatu kondisi dimana kornea meradang. Masuknya bulu mata dan tepi
kelopak ke kornea dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit. Jaringan
parut akan terbentuk dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Ulkus kornea
Ulkus kornea adalah ulkus yang terbentuk di kornea, dan biasanya
disebabkan oleh keratitis. Kondisi ini sangat serius karena dapt
menyebabkan kehilangan penglihatan. Sangat penting utnuk segera
berobat ke dokter jika mata menjadi maerah, mata terasa sakit atau
seperti ada yang mengganjal di dalam mata.
KATARAK
DEFINISI
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi
protein lensa atau akibat keduanya. Biasanya
kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan
progresif ataupun dapat tidak mengalami
perubahan dalam waktu yang lama.
FAKTOR RISIKO
Faktor
individu
Faktor
lingkunga
n
EPIDEMIOLOGI
Katarak senilis terjadi pada usia lanjut, yaitu di
atas 60 tahun. Insidensi katarak di dunia
mencapai 5-10 juta kasus baru tiap tahunnya.
GEJALA KLINIS
Penglihatan tidak jelas/kabur, seperti terdapat
kabut menghalangi objek
Peka terhadap sinar atau cahaya
Lebih nyaman pada malam hari/diruangan
tertutup
Lensa mata berubah menjadi buram
Pengelihatan lebih jelas dari sebelumnya pada
presbiop
KLASIFIKASI
Berdasarkan Usia
Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia
di bawah 1 tahun
Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah usia > 3
bulan tetapi kurang dari 9 tahun
Katarak senil, katarak setelah usia 50 tahun
Bedasarkan Letak
Katarak Nuklear
Katarak Kortikal
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada katarak adalah tindakan
pembedahan. Pengobatan yang diberikan
biasanya hanya memperlambat proses, tetapi
tidak menghentikan proses degenerasi lensa.
Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk
menghambat proses katarak adalah vitamin
Pembedahan
EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular)
Fakoemulsifikasi
SICS
DEFINISI
Makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata
sesuai dengan makin meningkatnya umur.
Kelainan ini terjadi pada mata normal berupa
gangguan perubahan kencembungan lensa yang
dapat berkurang akibat berkurangnya elastisitas
lensa sehingga terjadi gangguan akomodasi
ETIOLOGI
Gangguan akomodasi pada usia lanjut dapat
terjadi akibat :
GEJALA KLINIS
Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien
berusia lebih dari 40 tahun, akan memberikan keluhan
setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair dan
sering terasa pedas.
Karena daya akomodasi berkurang maka titik dekat
mata makin menjauh dan pada awalnya akan
kesulitan pada waktu membaca dekat huruf dengan
cetakan kecil.
Dalam upayanya untuk membaca lebih jelas maka
penderita cenderung menegakkan punggungnya atau
menjauhkan obyek yang dibacanya sehingga
mencapai titik dekatnya dengan demikian obyek dapat
dibaca lebih jelas.
PENATALAKSANAAN
Diberikan penambahan lensa sferis positif sesuai
pedoman umur yaitu umur 40 tahun (umur rata
rata) diberikan tambahan sferis + 1.00 dan setiap
5 tahun diatasnya ditambahkan lagi sferis + 0.50 .
TERIMAKASIH