You are on page 1of 16

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH
NETA AFRIYANTI
WIWIT FEBRIANI
ANMARIANTI
MONICA P. LESTARI
BESTINA AVIANRI
KHALISMAWATI
NAYLI

P ER EN C A N A A N FU N G SI
P EG O R G A N ISA SIA N
1. Ketentuan jam kerja karywan.

Jam kerja karyawan diatur dalam


pasal 77-85 UU No.13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan :
A. 6 hari kerja= jam kerjanya 7
jam/hari atau 40 jam/minggu.
B. 5 hati kerja = jam kerjanya 8
jam/hari atau 40 jam/minggu

a.

bila karywan bekerja tidak sesuai dengan jam


kerja
Apabila melebihi dari ketentuan waktu kerja maka
waktu kerja bisa dianggap masuk sebagai waktu
kerja lembur sehingga karyawan berhak atas
upah lembur. Jika karyawan jam kerja kurang
karyawan akan dikenakan teguran, peringatan
atau sanksi serta pengurangan upah atau gaji

b. presensi karyawan
Peraturan mengenai program perhitungan absensi
yaitu mengenai:
Izin, cuti, alpa, dan telambat masuk kerja

2. Jam Wajib Bagi Tenaga Pengajar Tetap


Beban tugas pengajar perguruan tinggi dinyatakan
dengan Ekivalensi Waktu Mengajar Penuh
(EWMP) yang setara dengan 38 jam kerja per
minggu.
Ekivalen waktu mengajar penuh seorang tenaga
pegajar perguruan tinggi ditetapkan setara dengan
12 SKS yang tersebar kedalam tugas-tugas
institusional sebagai berikut:
Pendidikan : 2-8 SKS
Penelitian : 2-6 SKS
Pengabdian pada masnyarakat : 1-6 SKS
Pembinaan sivitas akademika : 1-4 SKS
Administrasi dan manajeman : 0-3 SKS (kecuali untuk
jabatan-jabatan tetap yang ekivalen ditentukan
khusus

3. Penanggung Jawab Mata Ajar

Dosen yang dapat diangkat sebagai


penanggung jawb mata kuliah
program diploma dan program
sarjana harus adalah dosen yang
memenuhi syarat :
Sesuai dengan bidang keahliannya
Minimal berpendidikan S2 dengan
jabatan Lektor atau Berpendidikan S3
dengan Jabatan Lektor Kepala

4. Dosen Pembimbing Praktik


Seorang pembimbing praktik
ditentukan sesuai dengan profesinya,
karena seorang pembimbing praktik
harus memenuhi kompetensi, salah
satunya adalah kompetensi
profesional. Yang sudah
menempuh pendidiikan formal,
mengikuti pelatihan tertantu,
dan mempunyai pengalaman
dibidang atau profesinya
tersebut,

5. Alokasi Waktu Dalam


Pencapaian Target
Agar pencapaian target setiap
kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanaka
harus mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan
KD.

6. Rencana kerja dan anggaran


tahunan
Dalam sebuah perguruan tinggi
harus ada rencana kerja dan
anggaran tahuanan. Rencana
kerja dibentuk untuk mendukung
prioritas pengembangan
akademik. Anggaran tahunan
dibentuk untuk menganggarkan
dana yang yang direncanakan
dalam proses pengembangan
akademik yang bersifat
trasnparan dalam pengelolaannya.

ASPEK MANAJERIAL

1. Keberadaan direktur (Prodi)


Keberadaan direktur merupakan
seseorang yang memimpin suatu kinerja
dan mempunyai jabatan yang paling
tinggi. Direktur adalah orang yang
bertanggung jawab secara langsung
untuk memastikan kegiatan dalam
sebuah kinerja yang bersamaam dengan
anggotanya untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.

Status Direktur/KPS
Direktur/ Kap Prodi disini
adalah sebagai pegawai
tetap, namun jabatan
yang dimiliki sebagai kap
prodi dapat di
berhentikan/ digantikan
dengan melihat kinerja
yang tidak sesuai ataupun
purna waktu.
2.

Jenjang
Kependidikan Profesi
Direktur
Dalam jenjang
kependidikannya dan
keprofesiannya
direktur/Kap Prodi harus
mempunyai jenjang
diatas dua tingkat dari
prodi yang dipimpinnya.
Kap Prodi D3 Kebidanan
harus lulusan S2 linier
atau serumpun.

3.

4. Akta Mengajar Yang Dimiliki


AA/ Pekerti (peningkatan
keterampilan dasar teknik
intruksional) adalah program
pelatihan yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka peningkatan
kompetensi profesioanal dosen
dalam memangku jabatan fungsional
terutama dalam peningkatan
pedagogis
(merancang,mengelola,menilai
pembelajaran dan memanfaatkan

5. Pelatihan Keprofesian Direktur/KPS


Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional dan juga UU No
14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Kualitas profesi pendidik perlu diupayakan ,baik
melalui ketentuan kualifikasi pendidiknya maupun
kegiatan in-service training dengan berbagai
bentuknya seperti pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan yang diikuti lebih dari 5
1. seminar-seminar
2. Lokakarya
3. Pelatihan program PEKERTI/AA
4. APN
5. APK,Dll

6. Perangkapan jabatan
Status jabatan direktur/KPS adalah jabatan
rangkap yaitu jabatan fungsional dan
jabatan stuktural. Sesuai dengan
permendiknas No. 67 tahun 2008 tentang
pengangkatan pimpinan PTN pasal 2: dosen
di lingkungan kemendiknas dapat diberi
tugas tambahan dengan cara diangkat
sebagai pimpinan perguruan tinggi
atau pimpinan fakultas.
Dan SE Dirjen no 2705 tentang
pengangkatan pimpinan PTS.

Purna

waktu
direktur atau Kaprodi mempunyai
purna waktu yang ditetapkan oleh
Perguruan tinggi. Purna waktu juga
dapat terjadi karena ketidak
sesuaian kinerja dan jabatan bisa
digantikan oleh dosen lain. Purna
waktu merupakan masa jabatan
yang diberikan perguruan tinggi
kepada direktur/kaprodi. Purna
waktu direktur/kaprodi selama 4
tahun.

TERIMA
KASIH

You might also like