You are on page 1of 16

MOTIVASI BELAJAR

Kelompok 9 :
Putri Iriani Guchi
Angelita
Maria Margaretha Sianipar
Vijay Eriyandi Ginting

MOTIVASI BELAJAR
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan

dan menjaga tingkah seseorang agar ia terdorong untuk


bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu
Sedangkan pengertian dari motivasi belajar adalah suatu

perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang


ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan (Frederick J.Mc.Donald dalam H Nashar,
2004:39)

MOTIVASI BERPRESTASI
Motivasi untuk berprestasi (achievement motive) adalah

motivasi yang mendorong seseorang untuk mencapai


keberhasilan dalam bersaing dengan suatu
ukuran keunggulan (standard of excellence), baik berasal
dari standar prestasinya sendiri (autonomous standars)
diwaktu lalu ataupun prestasi orang lain (social
comparison standard)

JENIS-JENIS MOTIVASI
1. Motivasi Intrinsik
Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai
contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya
akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik,
sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya.

TEORI-TEORI MOTIVASI
1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)

Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,


orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat
kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan
Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting
setelah kebutuhan dasar terpenuhi
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan aktualisasi diri

2. TEORI MOTIVASI HERZBERG (TEORI DUA FAKTOR)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang

mendorong seseorang untuk berusaha mencapai


kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik).
1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan
antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan
tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

3. TEORI MOTIVASI DOUGLAS MC.GREGOR


Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori
Y(positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam
dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang
dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada
empat teori Y :
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti
istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika
mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

4. TEORI MOTIVASI VROOM (TEORI HARAPAN )


Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of

motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan


melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat
dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya
motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
Ekspektasi (harapan)
Instrumentalis
Valensi

5. TEORI MOTIVASI ACHIEVEMENT MC CLELLAND

(TEORI KEBUTUHAN BERPRESTASI)


Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961),

menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi


kebutuhan manusia, yaitu:
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan
sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
Need for Power (dorongan untuk mengatur).

6. TEORI MOTIVASI CLAYTON ALDERFER (TEORI ERG)


Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada

kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness),


dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow.
Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak
atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang
fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke
situasi.
7. TEORI PENETAPAN TUJUAN (GOAL SETTING THEORY)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki

empat macam mekanisme motivasional yakni :


(a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
(b) tujuan-tujuan mengatur upaya;
(c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi;
(d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

8. TEORI PENGUATAN DAN MODIFIKASI PERILAKU

Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan


hukum pengaruh yang menyatakan bahwa manusia
cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai
konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan
mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang
mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


MOTIVASI BELAJAR
a. Faktor raw input
b. Faktor environmental input (factor lingkungan)
c. Faktor instrumental input, yang didalamnya antara lain terdiri dari
kurikulum, program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas serta
tenaga pengajar (guru).
Motivasi sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi
menimbulkan mendasari, dan menggerakan perbuatan belajar.
Motivasi belajar bisa menurun akibat ambisi orang tua atau sistem
peringkat di sekolah. Motivasi menggerakan individu, mengarahkan
tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna
bagikehidupan idividu. Mempelajari motivasi maka akan ditemukan
mengapa individu berbuat sesuatu karena motivasi individu tidak dapat
diamati secara langsung, sedangkan yang dapat diamati adalah
manifestasi dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


SISWA
Memperjelas Tujuan yang Ingin Dicapai

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah


mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan
pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang
pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.

Membangkitkan Minat Siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka


memiliki minat untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan
minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 2009:29). Salah satu
cara yang logis untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran
adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa
(Djiwandono, 2006:365).

Ciptakan Suasana yang Menyenangkan Dalam Belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala


ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman,
bebas dari takut. Usahakan agar kelas selamanya
dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang.
Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.

Mengguanakan Variasi Metode Penyajian yang Menarik

Guru harus mampu menyajikan informasi dengan


menarik, dan asing bagi siswa- siswa. Sesuatu informasi
yang disampaikan dengan teknik yang baru,
dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa
sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa
sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka
untuk belajar (Yamin, 2009:174).

Berilah Pujian yang Wajar Setiap Keberhasilan Siswa

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa


dihargai. Dalam pembelajaran, pujian dapat
dimanfaatkan sebagai alat motivasi.

Berikan Penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin


memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan
giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi
yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus
dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin
mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan
secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masingmasing (Sanjaya, 2009:31).

Berilah Komentar Terhadap Hasil Pekerjaan Siswa

Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa


dilakukan dengan memberikan komentar
yang positif.
Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas,
sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan
memberikan tulisan bagus atau teruskan pekerjaanmu
dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009:21)

Ciptakan Persaingan dan Kerjasama


Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh

yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.


Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang
terbaik (Sanjaya, 2009:31)

You might also like