You are on page 1of 52

HIDROSEFALUS

OBSTRUKTIF

Pembimbing :
Letnan Kolonel dr. Agus Yunianto, Sp. BS
Disusun Oleh :
Atya Shabrina Monika

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSPAD GATOT SOEBROTO
PERIODE 10 AGUSTUS 17 OKTOBER 2015

Identitas Pasien
Nama
: An. A
Tanggal lahir/ Umur
: 31 Agustus 2009 / 6 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Dusun Pangkalan Makmur RT 002/001, Sungai
Pangkalan Bangkalan , Kalimantan Barat
Pekerjaan
: Belum Bekerja
Agama : Budha
Status perkawinan : Belum Menikah
Tanggal Masuk
: 18 Agustus 2015
No. RM : 811960

ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada orangtua pasien pada


tanggal 20 Agustus 2015 di bangsal anak RSPAD Gatot Soebroto Jakarta

Keluhan Utama :Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang


memberat 2 bulan SMRS.
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang memberat sejak 2 bulan SMRS.
Sakit kepala dirasa semakin memberat terutama pada malam hari dan tidak
membaik dengan perubahan posisi. Sakit dirasakan di seluruh bagian kepala. Sakit
kepala juga disertai dengan mual dan muntah berisi makanan. Muntah tidak
disertai darah. Muntah tidak menyemprot. Demam disangkal. Penurunan kesadaran
disangkal. Selama 2 bulan perjalanan penyakitnya, pasien sudah pernah berobat ke
beberapa rumah sakit di Pontianak dan didiagnosa memiliki tumor di kepala dan
hidrosefalus. Pasien kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto. Sebelumnya pada
tahun 2013, pasien didiagnosa terkena retinoblastoma pada mata kanannya.
Awalnya orangtua pasien melihat terdapat pantulan dan bintik bintik putih pada
bola mata kanan pasien. Setelah dibawa ke RS Antonius Pontianak dan dilakukan
pemeriksaan lanjutan pasien didiagnosa memiliki retinoblastoma. Pasien kemudian
melakukan kemoterapi sebanyak 8x sebelum akhirnya dilakukan operasi
pengangkatan bola mata pada Januari 2015.

Riwayat Perjalanan Penyakit

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Operasi : Ya, Diagnosa : Retinoblastoma
Dekstra pada Januari 2015
Riwayat Penggunaan Obat-obatan : Paracetamol
Riwayat Kehamilan : Tidak ada infeksi yang berat
selama kehamilan dan ANC dilakukan secara teratur
Riwayat Persalinan: Persalinan normal dibantu bidan,
berat lahir 2.9 kg
Riwayat ASI : Pemberian ASI eksklusif selama 1.5 tahun

Riwayat Penyakit Keluarga


Keganasan : Tidak ada

PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4 V5 M6
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,5 oC
Nadi
: 80x/menit
Pernapasan
: 20x/menit

Kepala
: Normocephal, terdapat bekas jahitan pasca operasi VP
shunt yang tertutup dengan kassa kering, venektasi ( - )
Wajah
: Simetris
Mata
: Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil -/+,

sunset sign ( - ), papil edema (-)


Leher
: Tidak ada perbesaran KGB dan tiroid
Jantung : BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru: Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan (-), terdapat
bekas jahitan pasca operasi VP shunt yang tertutup dengan kassa
kering
Ekstremitas
: Edema (-), akral hangat (+/+)

Status Lokalis Regio Kepala

Inspeksi
kepala (-)

Palpasi
sempurna

Perkusi

: Venektasi ( - ), Peningkatan ukuran lingkar


: Ubun ubun sudah tertutup secara
: Macewen Sign ( + )

Status Neurologik
Kepala

Bentuk
: Normocephal
Nyeri tekan : (-)
Simetris
: Simetris
Pulsasi
: (+)

Leher
Sikap
Pergerakan

: Tidak dapat dinilai


: tidak dapat dinilai

Pemeriksaan Nervus Cranialis


N. I
Subjektif
Dengan bahan

N. II
Tajam penglihatan
Lapangan penglihatan
Melihat warna
Fundus okuli

Kanan
Kiri
tidak menglami gangguan penciuman
tidak dilakukan tidak dilakukan
Kanan
-

Kiri
visus 6/6
normal
normal
tidak dilakukan
tidak dilakukan

N. III

KananKiri

Kelopak mata

tertutup

terbuka

Pergerakan mata
Superior

(-)

normal

Inferior

(-)

normal

Medial

(-)

normal

Strabismus (-)

(-)

Nistagmus (-)

(-)

Exophtalmus

(-)

Endoftalmus

(-)

Diameter Pupil

(-)

Posisi pupil (-)

tengah

Bentuk

bulat

(-)

(-)
(-)

3 mm

Refleks cahaya langsung (-)


Refleks cahaya tidak langsung

(+)
(-)

(+)

N.IV kanan kiri


Gerak mata ke lateral bawah

normal normal

Penglihatan ganda/ diplopia (-)

(-)

N.V

kanan kiri

Membuka mulut

normal normal

Mengunyah

normal normal

Menggigit

normal normal

Refleks kornea

tidak dilakukan

Sensibilitas wajah

baik

baik

N.VI kanan kiri


Pergerakan mata ke lateral

(-)

Melihat kembar

(-)

(-)

normal

N.VII
kanan kiri
Mengerutkan dahi (+)simetris
(+)simetris
Menutup mata
(-)
baik
Memperlihatkan gigi
normal simetris
Menggembungkan pipi
tidak dilakukan
Bersiul
tidak dilakukan
Perasaan lidah 2/3 anterior
tidak dilakukan

N.VIII
kanan kiri
Suara berbisik
normalnormal
Sikap badan berdiri tidak dilakukan
tidak dilakukan
Tes schwabach
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Tes rinne
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Tes weber tidak dilakukan
tidak dilakukan

N.XI

kanan

Mengangkat bahu

tidak dapat dinilai

kiri

Memalingkan kepala

tidak dapat dinilai

N.XII

kanan

kiri

Pergerakan lidah

normal

normal

Papil atrof

(-)

(-)

Tremor lidah

(-)

(-)

Julur lidah

normal

normal

Artikulasi (R)
normal

normal

BADAN DAN ANGGOTA GERAK


Badan
Motorik
Columna Vertebralis
Bentuk
Pergerakan

: Hipolordotik
: tidak dapat dinilai

Sensibilitas

Kanan

Kiri

:(+)
: (+)
:

(+)
(+)

Taktil
Nyeri
Suhu

Tidak dilakukan

Anggota Gerak Atas


Motorik
Kanan

Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Atrof

Sensibilitas
Taktil
Nyeri
Suhu

Kiri

: (+)

(+)

: 3
: (+)
: (-)

3
(+)
(-)

Kanan

Kiri

: (+)
(+)
: (+)
(+)
:
tidak dilakukan

Refleks

Biceps
Triceps
Tromner
Hoffman

Kanan
+
+

kiri
+
+

Anggota Gerak
Motorik
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Atrof
Sensibilitas
Taktil
Nyeri
Suhu

Bawah
Kanan
Kiri
: (+)
(+)
: 4
4
: (+)
(+)
: (-)
(-)
Kanan
Kiri
: (+)
(+)
: (+)
(+)
:
Tidak dilakukan

Refleks

Kanan

Patella
Achilles
Gonda
Gordon
Schaefer
Oppenheim
Babinski
Chaddock
Rosolimo

:
:
:
:
:

(+)
(+)
(-)
(-)
(-)

Kiri

(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
: (-)

: (-)

(-)
(-)

: (-)
: (-)

(-)
(-)

Koordinasi, gait, dan keseimbangan


Tes Romberg
: tidak dapat dinilai

Tes Hell-to-toe walking


Disdiadokokinesia

: tidak dapat dinilai


: tidak dapat dinilai

Dismetria
Rebound phenomenon
Arm bounce

: tidak dapat dinilai


: tidak dapat dinilai
: tidak dapat dinilai

Gerakan-gerakan abnormal
Tremor
: (-)
Khorea

: (-)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah 19 Agustus 2015
Jenis Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Pemeriksaan

Batas Normal

Kadar Hemoglobin Hb

14.9

13 18 g/dl

Kadar Hematokrit Ht

44

40 - 52%

Kadar Eritrosit

5.4

4.3 6.0

Kadar Leukosit

11130

4.800 10.800

Kadar Trombosit

252000

150.000 400.000

Mean Corpuscular Volume (MCV)

81

80 96

Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)

28

27 - 32

Mean Corpuscular Hemoglobin


Concentration (MCHC)

34

32 36

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah 19 Agustus 2015
Jenis Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Pemeriksaan

Batas Normal

Kadar Ureum

43

20 50 mg/dl

Kadar Kreatinin

0.5

0.5 1.5 mg/dl

Kadar Glukosa Darah Sewaktu

106

<140 mg/dl

Kadar Na2+

151

135 147 mmol/L

Kadar K+

3.9

3.5 5.0 mmol/L

Kadar Cl-

114

95 105 mmol/L

SGOT (AST)

31

<35 U/L

SGPT (ALT)

26

<40 U/L

10

Prototrombin Time ( PT )

9.8

9.3 11.8 detik

11

aPTT

36.9

31 47 detik

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah 20 Agustus 2015
Jenis Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Pemeriksaan

Batas Normal

Kadar Hemoglobin Hb

14.2

13 18 g/dl

Kadar Hematokrit Ht

40

40 - 52%

Kadar Eritrosit

5.1

4.3 6.0

Kadar Leukosit

12860*

4.800 10.800

Kadar Trombosit

189000

150.000 400.000

Mean Corpuscular Volume (MCV)

80

80 96

Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)

28

27 - 32

Mean Corpuscular Hemoglobin


Concentration (MCHC)

36

32 36

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah 20 Agustus 2015
Jenis Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Pemeriksaan

Batas Normal

Kadar LDH

14.2

13 18 g/dl

Kadar Total Protein

40

40 - 52%

Kadar Glukosa

5.1

4.3 6.0

Analisa Cairan Otak


4

Warna

189000

150.000 400.000

Jumlah Sel

80

80 96

pH

28

27 - 32

Reaksi None

Negatif

Reaksi Pandy

Negatif

Pemeriksaan Penunjang CT Scan Kepala


190821015

Pemeriksaan Penunjang CT Scan Kepala


19082015
Interpretasi :
Massa dengan komponen
kistik dan perdarahan
menyangat heterogen pasca
pemberian kontras
berukuran sekitar 6.19 x 4.0
x 3.5 cm, melibatkan
ventrikel III, sella dan
aprasella, meluas hingga ke
region frontal dan temporal
kanan, curiga meluas ke
nervus optikus kanan
melalui orbita superior.
Mastoiditis bilateral

DIAGNOSA KERJA
HYDROCEPHALUS OBSTRUKTIF E.C. METASTASE TUMOR
SELLA

PLANNING :
Ventriculo Peritoneal
Shunt
( VP Shunt )

CT Scan Post VP Shunt 29082015

CT Scan Post VP Shunt 29082015


Interpretasi :
Massa dengan komponen kistik,
padat

dan

bercak

pendarahan

yang memperlihatkan ventrikel III,


sella, parasella,dinding posterior
orbita
optikus

kanan

hingga

kanan,

nervus

ukuran

dan

eksistesi relatiq stqa.


VP shunt dengan insersi dari os
parietal
distal

kanan
pada

dengan

ventrikel

kanan cornu anterio

ujung
lateralis

Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam
: dubia
Ad sanationam
: dubia

Resume

Anatomi & Sirkulasi

Cairan Serebrospinal
Normal berwarna jernih, tidak berwarna
Mengandung hanya beberapa sel ( hingga 4 u/L )
Volume CSF yang bersirkulasi antara 130 150 mL, produksi 24 jam
400 500 mL
Absorbsi LCS sebagian besar terjadi di villi villi arachnoid. LCS
diabsorbsi secara pasif dari ruang subarakhnoid ke pembuluh vena
kranial karena perbedaan gradien tekanan
Fungsi : shock absorber untuk SSP dari trauma, menyuplai kebutuhan
nutrien untuk SSP, dan membuang sisa sisa metabolism SSP

Defnisi Hidrosefalus

Suatu gangguan pembentukan, aliran atau reabsorbsi


cairan serebrospinal yang berakhir dalam peningkatan
jumlah cairan pada sistem saraf pusat.

Sumber : Krishnamurty,S. and Li J., 2014, New Concepts in The Pathogenesis of Hydrocephalus. Transl
Pediatr 2014;3(3):185-194

Patogenesis & Epidemiologi

Sumber :Baehr,M. and Frotscher,M., 2010, Diagnosis Topik Neurologis DUUS : Anatomi, Fisiologi, Tanda,
Gejala, EGC, Indonesia, hal 366 370
Nelson, S.L. 2014. Hydrocephalus. http://emedicine.medscape.com/article/1135286-overview#showall diakses
pada 06 September 2015

Klasifkasi
1. Berdasarkan etiologi & pathogenesis obstruksi,
hipersekretroris
2. Berdasarkan dinamis aktif terkompensasi / tidak
terkontrol
3. Normal Pressure Hydrocephalus ataksia, demensia
& inkontinensia urin

Sumber :Baehr,M. and Frotscher,M., 2010, Diagnosis Topik Neurologis DUUS : Anatomi, Fisiologi, Tanda,
Gejala, EGC, Indonesia, hal 366 370

Manifestasi Klinis

Manifestasi Klinis

Diagnosis Anamnesis
Pada bayi riwayat persalinan, riwayat persalinan,
riwayat kehamilan ( terutama infeksi & obat obatan
karena terkait dengan kelainan kongenital ), keluhan
utama disesuaikan dengan manifestasi klinis
Pada anak anak keluhan utama biasanya berbeda
pada bayi yang lebih dikeluhkan karena sakit kepala
hebat
Pada orang dewasa riwayat trauma?

Diagnosis Pemeriksaan Fisik &


Pencitraan
Pada bayi & anak anak kelainan kongenital lain?
Pada region kepala venektasi? Macewen sign?
Sunsetting sign? Pembesaran lingkar kepala?
Pemeriksaan Neurologis?
CT Scan & MRI Mickey Mouse sign? Ventrikulomegali?
Jika pasien hidrosefalus disertai kejang EEG
Pasca pemasangan shunt foto polos thoraks u/
melihat insersi shunt

Diagnosa Kerja pada Pasien


Anamnesis

ANAK ANAK
Pertumbuhan kapasitas mental
yang lambat
Sakit kepala
Nyeri pada leher
Pandangan kabur
Pandangan ganda
Obesitas dan gangguan
pubertas
Kesulitan berjalan
Mudah mengantuk

Diagnosa Kerja pada Pasien


Pemeriksaan Fisik sunset sign
venektasi (-)

(-), Macewen sign (+),

*Sunset sign : yaitu penekanan pada N.II sehingga

membuat bola mata selalu menghadap ke arah bawah,


dan dapat pula ditemukan edema papil.
*Macewen sign : yaitu pemeriksaan perkusi pada
kepala yang menimbulkan bunyi resonansi yang lebih
kuat atau dikenal sebagai cracked pot sign
dilakukan pada frontal, temporal, dan parietal junction.

Diagnosa Kerja pada Pasien

MICKEY MOUSE SIGN

Diagnosa Kerja pada Pasien

VENTRICULOMEGALY

Tatalaksana
1. Non operative penggunaan acetazolamide ,
isosorbide
2. Operative Pemasangan shunt
Endoscopic Third Ventriculostomy ( ETV )
Tipe shunt :
Ventriculoperitoneal shunt*
Ventriculoatrial shunt
Lumboperitoneal shunt
Torkildsen shunt ventrikel ke ruang cisternal
Ventriculopleural shunt

Ventriculoperitoneal Shunt

Sumber : https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003019.htm

Komplikasi & Prognosis


Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien hidrosefalus
pasca pemasangan shunt adalah adanya infeksi,
obstruksi dan over drainase dari shunt tersebut.
Pada kasus hidrosefalus yang tidak ditatalaksana,
komplikasi terburuk dapat berujung dengan kematian
karena herniasi tonsilar yang diakibatkan oleh
peningkatan tekanan intrakranial dengan kompresi
pada batang otak dan membuat henti napas.2

Sumber : Nelson, S.L. 2014. Hydrocephalus. http://emedicine.medscape.com/article/1135286-overview#showall diakse


pada 06 September 2015

Daftar Pustaka

Baehr,M. and Frotscher,M., 2010, Diagnosis Topik Neurologis DUUS : Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala,
EGC, Indonesia, hal 366 370
Nelson, S.L. 2014. Hydrocephalus. http://emedicine.medscape.com/article/1135286-overview#showall
diakses pada 06 September 2015
Krishnamurty,S. and Li J., 2014, New Concepts in The Pathogenesis of Hydrocephalus. Transl Pediatr
2014;3(3):185-194
Garne E, Loane M, Addor MC, Boyd PA, Barisic I, Dolk H. Congenital hydrocephalus - prevalence, prenatal
diagnosis and outcome of pregnancy in four European regions. Eur J Paediatr Neurol. 2009 Apr 30.
Hydrocephalus. http://neurosurgery.ucla.edu/body.cfm?id=164 diakses pada 08 September 2015
Hydrocephalus in Children. http://web.b.ebscohost.com/dynamed/detail?vid=2&sid=6a28ebdc-5e50-4fe7b16cc9a18d88b6c8%40sessionmgr110&hid=105&bdata=JnNpdGU9ZHluYW1lZC1saXZlJnNjb3BlPXNpdGU
%3d#AN=474411&db=dme diakses pada 08 September 2015
Kartal, M L. and Algin O, 2014, Evaluation of hydrocephalus and other cerebrospinal fluid disorders with
MRI : An update. Insights Imaging (2014) 5:531541. DOI 10.1007/s13244-014-0333-5
Yadav, Y. R., Parihar, V., Pande, S., Namdev, H., & Agarwal, M. (2012). Endoscopic third
ventriculostomy. Journal of Neurosciences in Rural Practice,3(2), 163173. http://doi.org/10.4103/09763147.98222
El-Ghandour, NM. 2011. Endoscopic third ventriculostomy versus ventriculoperitoneal shunt in the
treatment of obstructive hydrocephalus due to posterior fossa tumors in children. 2011 Jan;27(1):117-26.
doi: 10.1007/s00381-010-1263-2. Epub 2010 Aug 25.

You might also like