You are on page 1of 38

Referat

Apendisitis

Oleh :
Rizky Permata Sari, S.Ked
Fitri Hidayati, S.Ked
Pembimbing:
dr. Efman EU Manawan, Sp. BKD,
M.Kes
DEPARTEMEN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2016

OUTLINE
BAB

PENDAHULUA
N
BAB

TINJAUAN
PUSTAKA

III

BAB

II

STATUS
PASIEN
ANALISIS
KASUS

BAB

PENDAHULUAN

BA
B

II

TINJAUAN
PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi

Apendisitis adalah peradangan pada


apendiks vermiformis.
Apendisitis akut adalah penyebab paling
umum inflamasi akut pada kuadran kanan
bawah rongga abdomen, penyebab paling
umum untuk bedah abdomen darurat.

Paling

tinggi pada usia 20-30 th


jarang pada anak usia <2 th
remaja dan dewasa muda laki-laki :
perempuan = 3 : 2
>25th-30th laki-laki = perempuan

Fecalith

Organisme tersering
pada app akut

Tanda Khas pada Apendisitis

Tanda Rovsing
Pada penekanan perut kiri bawah akan
dirasakan nyeri pada perut kanan bawah
yang disebut tanda Rovsing (Rovsing Sign).

Tanda Blumberg
Apabila tekanan di perut kiri bawah
dilepaskan juga akan terasa nyeri pada
perut kanan bawah yang disebut tanda
Blumberg (Blumberg Sign)

Tanda psoas
mengetahui letak apendiks
vermiformis
Cara : dengan rangsangan otot
psoas melalui hiperekstensi sendi
panggul kanan atau fleksi aktif
sendi panggul kanan, kemudian paha
kanan ditahan nyeri bila apendiks
vermiformis yang meradang
menempel di otot psoas mayor.

Tanda obturator
Untuk melihat bila apendiks
vermiformis yang meradang
bersentuhan dengan otot obturator
internus.
Cara : dilakukan gerakan fleksi dan
endorotasi sendi panggul pada posisi
terlentang nyeri bila apendiks
vermiformis yang meradang
menempel di otot obturator internus.

Rectal Toucher

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap dan C-reactive
proteipemerin (CRP)
Leukositosis ringan (10.000 20.000/uL)
dengan peningkatan jumlah neutrofil.
Leukositosis tinggi (>20.000/uL) didapatkan
apabila sudah terjadi perforasi dan
gangren.
CRP ditemukan jumlah serum yang
meningkat

Urinalisis
Sekitar

10% pasien dengan nyeri perut


memiliki penyakit saluran kemih
Pemeriksaan laboratorium urin dapat
mengkonfirmasi atau menyingkirkan
penyebab urologi yang menyebabkan nyeri
perut.

Radiografi konvensional
Pada foto polos abdomen, meskipun sering

digunakan pada pasien dengan abdomen akut,


jarang membantu dalam mendiagnosis
apendisitis akut.

Ultrasonografi
Apendisitis akut ditandai :
(1) adanya perbedaan densitas pada lapisan apendiks
vermiformis/hilangnya lapisan normal (target sign);
(2) penebalan dinding apendiks vermiformis;
(3) hilangnya kompresibilitas dari apendiks vermiformis
;
(4) peningkatan ekogenitas lemak sekitar
(5) adanya penimbunan cairan.

Apendisitis dengan
perforasi ditandai
dengan :
(1) tebal dinding
apendiks
vermiformis yang
asimetris;
(2) cairan bebas
intraperitonial, dan
(3) abses tunggal
atau multipel

Skor Alvarado

GE

Gangguan

Ileus

Apendisitis Non-Komplikasi
tindakan standar tindakan operasi
(Apendiktomi).

Berdasarkan guideline dari SAGES 2010


(Society of American Gastrointestinal and
Endoscopic Surgeon), indikasi
appendektomi laparoskopi dan open
appendectomy sebagai berikut:
Appendektomi laparoskopi

Appendisitis tanpa komplikasi


Appendisitis pada anak-anak
Appendisitis pada ibu hamil

Open appendektomi
Appendisitis perforasi
Appendisitis pada pasien geriatri
Appendisitis pada pasien obesitas

Apendisitis Komplikasi
Berkaitan dengan perforasi apendisitis yang
berkaitan dengan abses dan phlegmon.

Komplikasi

utama apendisitis adalah


perforasi apendiks yang dapat
berkembang menjadi peritonitis
atau abses.

Insidens

perforasi adalah 10%


sampai 32%. Insidens lebih tinggi
pada anak kecil dan lansia.

Tingkat mortalitas dan morbiditas sangat


kecil dengan diagnosis yang akurat serta
pembedahan.
Tingkat mortalitas keseluruhan berkisar
antara 0,20,8% dan disebabkan oleh
komplikasi penyakit daripada intervensi bedah.
Pada anak, angka ini berkisar antara 0,1-1%,
sedangkan pada pasien diatas 70 tahun angka
ini meningkat diatas 20% terutama karena
keterlambatan diagnosis dan terapi

BA
B

II
I

KESIMPUL

AN

Apendisitis merupakan kasus bedah akut


abdomen paling sering ditemukan, yakni
peradangan pada apendiks vermiformis
pada kuadran kanan bawah rongga
abdomen.

berkembang pada 8,6% laki-laki dan 6,7%


perempuan, insidensi terjadi pada dekade
kedua dan ketiga.

Faktor etiologi apendisitis meliputi faktor


obstruksi dan bakteriologi. Obstruksi lumen
adalah penyebab utama pada apendisitis.

Diagnosis
ditegakkan
anamnesis,
pemeriksaan
pemeriksaan penunjang

Manifestasi klinis yang muncul adalah, nyeri


perut akut terutama pada kuadran kanan
bawah, mual, muntah, nafsu
makan
menurun, diare, dan konstipasi.

pemeriksaan fisik ditemukan tanda khas


yang dapat dijumpai pada tanda rovsing,
tanda psoas, tanda obturator.

Pemeriksaan

penunjang

berdasarkan
fisik,
dan

meliputi

Tindakan yang dapat dilakukan pada kasus


apendisitis adalah dengan open
apendektomi atau laparoskopi
apendektomi.

TERIMA KASIH

You might also like