You are on page 1of 28

LAPORAN KASUS

FRAKTUR FEMUR

Oleh :
Hilman Suhaili (01.211.6410)
PEMBIMBING KLINIK :
DR. H. M. NASIR ZUBAIDI, SP.OT

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama
: Tn. AP
Umur
: 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status
: Menikah
Alamat
: Dusun Gendingan Rt 006/
RW 11, Depok, Taroh
No. RM
: 000417090
Tgl. Masuk RS : 03/12/2016
Tgl. Px.
: 03/12/2016
Tgl. Keluar RS : 06/12/2016

Anamnesis

Keluhan Utama

Bengkak, nyeri pada paha kanan


dan tidak bisa digerakkan

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli ortopedi pada tanggal 3 desember 2016


dengan keluhan kaki kanan bagian atas terasa nyeri, bengkak
dan sulit digerakkan. Keluhan ini sudah dirasakan oleh pasien
sejak 2,5 bulan yang lalu. Pasien mengatakan bahwa pada
sekitar 2,5 bulan yang lalu pasien sempat mengalami
kecelakan yaitu jatuh dari sepeda motor. Kecelakaan terjadi
ketika pasien hendak turun dari sepeda motornya dan kaki
pasien terinjak cagak sepeda motor, spontan pasien kaget dan
menarik gas motor yang masih menyala, akhirnya motor dan
pasien terpental menabrak pagar. Pada saat terjatuh bagian
belakang sepeda motor menimpa kaki pasien. Setelah
kejadian itu pasien pergi ke pengobatan altenatif untuk
mendapatkan pengobatan, kemudian kaki pasien diikat
selama 1 bulan. Karena setelah hampir 2 bulan tidak kunjung
membaik akhirnya pasien memeriksakan diri ke dokter.

Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi : disangkal
DM
: disangkal

Anamnesis

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak ada yang menderita


penyakit kelainan darah, hipertensi maupun
DM.

Anamnesis

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien bekerja sebagai pegawai di salah satu pabrik.


Pasien menggunakan BPJS Kelas II untuk berobat.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak lemah
Status Kesadaran : E4V5M6, Composmentis
Keadaan Jiwa : Baik
Tanda vital
:
TD
: 130/97 mmHg
N
: 97 kali/menit
RR
: 22 kali/menit
S
: 37oC
SpO2
: 99%
VAS
: 5-6

Status Generalis
Kepala : Mesocepal, hematom (-), laserasi (-)
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), injeksi konjungtiva (-/-),
sklera ikterik (-/-), RCL (+/+), RCTL (+/+)
Hidung : Deformitas (-), septum deviasi (-), epistaksis (-),
hipertrofi konka (-/-)
Mulut
: Sianosis (-), lidah kotor (-), fraktur dental (-),
laserasi (-)
Tenggorok : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Telinga : Normotia, deformitas (-), sekret (-/-), otorhea
(-/-), membran timpani intake
Leher
: Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)
Thorax : Simetris S=D, sonor (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Cor
: Ictus cordis tidak terlihat, S3 Gallop (-), S1-2
normal.
Abdomen
: Supel, hematom (-), Peristaltik (+) normal,
Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas superior : Edema (-/-), akral dingin (-/-),
hematom (-/-), gerak (+/+), kekuatan (5/5)
Ekstremitas Inferior
: Edema (+/-), akral dingin (-/-),
hematom (+/-), gerak (Sulit dinilai/+), kekuatan (Sulit dinilai/
+)

Status Lokalis
Regio femur dextra
Look
:Pemendekan (+), edema (+), deformitas (+),
krepitasi (-), luka robek (-).
Feel
: Nyeri tekan (+)
Movement :Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+),
ROM sulit dinilai.

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Hb
:15.1g/dl
Leukosit
:9000/L
Ht
: 35,4 %
CT
: 335 menit (2 6)
BT
: 104 menit (1 6)
GDS
: 103 mg/dL (74 110)
Foto Rontgen
Kesan
: Fraktur simpel 1/3 medial Os.
femur sinistra

Foto Rontgen

Foto Rontgen Femur Sinistra AP - Lateral

Diagnosa

Fraktur tertutup 1/3 proksimal


femur dekstra

Penatalaksanaan

Konservatif
IVFD RL 20 tpm
Pasang spalak
Inj. Cefotaxim IV/12jam
Inj. Ketorolac IV/12jam
Inj. Ranitidin IV/12jam
Operatif
Konsul bedah ortopedi untuk dilakukan
ORIF.

Prognosis

Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad sanam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationem : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Femur

Os Femur Sinistra

Anatomi dan Fisiologi Femur

Tulang adalah jaringan yang terstruktur


dengan baik dan mempunyai lima fungsi
utama, yaitu :
1. Membentuk rangka badan.
2. Sebagai pengumpil dan tempat melekat
otot.
3. Sebagai bagian dari tubuh untuk
melindungi dan mempertahankan alat-alat
dalam, seperti otak, sumsum tulang
belakang, jantung, dan paru-paru.
4. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor,
magnesium, dan garam.
5. Sebagai organ yang berfungsi sebagai
jaringan hemapoetik untuk memproduksi
sel-sel darah merah , sel-sel darah putih,
dan trombosit.

FRAKTUR FEMUR

Definisi

Fraktur adalah pemecahan suatu bagian, terutama pada


tulang atau terputusnya kontinuitas tulang atau tulang
rawan. Sedangkan pada fraktur femur adalah rusaknya
kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan
oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi
tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis.

FRAKTUR FEMUR

Klasifikasi

Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga


fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan
tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan
menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap
atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila
seluruh tulang patah, sedangkan fraktur tidak
lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang.
Ada beberapa istilah yang dipakai untuk menjelaskan
fraktur :
Sudut patah
1. Fraktur Multipel pada satu tulang
2. Fraktur Impaksi
3. Fraktur Patologik
4. Fraktur Beban
5. Fraktur Greenstick
6. Fraktur Avulsi
7. Fraktur Sendi

FRAKTUR FEMUR

Klasifikasi

Angulasi dan oposisi adalah dua istilah yang sering


dipakai untuk menjelaskan fraktur tulang panjang.
Derajat dan arah angulasi dari posisi normal suatu
tulang panjang dapat menunjukkan derajat keparahan
fraktur dan tipe penatalaksanaan yang harus diberikan.
Oposisi menunjukkan tingkat pergeseran fraktur dari
permukaan asalnya dan dipakai untuk menjelaskan
beberapa proporsi satu fragmen tulang patah yang
menyentuh permukaan frakmen tulang lainnya.
Tertutup dan terbuka adalah istilah yang sering
dipakai untuk menjelaskan fraktur. Fraktur tertutup atau
simpel adalah fraktur dengan kulit yang tidak ditembus
oleh fragmen tulang sehingga tempat fraktur tidak
tercemar oleh lingkungan sedangkan fraktur terbuka
adalah fraktur dengan kulit ekstremitas yang terlibat
telah ditembus.

FRAKTUR FEMUR

Gejala Klinis

Fraktur batang femur pada bayi tidak jarang terjadi


akibat trauma persalinan. Secara klinis, bayi yang
bersangkutan tidak mau menggerakkan tungkai yang
patah sehingga kadang dianggap lumpuh. Pada fraktur
batang femur dewasa, patah tulang diafisis femur
biasanya perdarahan dalam cukup luas sehingga dapat
menimbulkan syok. Secara klinis penderita tidak dapat
bangun, bukan saja karena nyeri tetapi juga
ketidakstabilan fraktur. Biasanya seluruh tungkai bawah
terotasi ke luar, terlihat lebih pendek, dan bengkak pada
bagian proksimal sebagai akibat perdarahan dalam
jaringan lunak.

FRAKTUR FEMUR

Diagnosis

Pemeriksaan yang dilakukan dalam menegakkan


diagnosis:
1. Riwayat penderita
Menggali gejala/keluhan yang membuat pasien
datang untuk diperiksa seperti riwayat trauma;
waktu, cara, lokasi terjadinya trauma. Sifat nyerinya,
riwayat penyakit lainnya serta latar belakang
sosialnya.
2. Pemeriksaan fisik
Status generalis dan status lokalis; inspeksi (look),
palpasi (feel), kekuatan otot, gerak sendi (move).
3. Pemeriksaan radiologis
Foto rontgen, ct-scan, MRI.
4. Pemeriksaan laboratorium
Darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, GDS, CT/BT.

FRAKTUR FEMUR

Penatalaksanaan

Penanganan yang dapat diberikan pada fraktur batang femur :


1. Terapi konservatif
a. Traksi kulit merupakan pengobatan sementara sebelum
dilakukan terapi definitif untuk mengurangi spasme
otot.
b. Traksi tulang berimbang dengan bagian Pearson pada
sendi lutut. Indikasi traksi terutama fraktur yang
bersifat komunitif dan segmental.
c. Menggunakan cast bracing yang dipasang setelah
terjadi union fraktur secara klinis.
2. Terapi operatif
a. Pemasangan plate dan screw terutama pada fraktur
proksimal dan distal femur.
b. Mempergunakan k-nail, AO-nail, atau jenis-jenis lain
baik dengan operasi tertutup ataupun terbuka.
c. Fiksasi eksterna terutama pada fraktur segmental,
fraktur komunitif. Infected pseudoartrosis atau fraktur
terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yang hebat.

FRAKTUR FEMUR

Komplikasi

1. Komplikasi dini :
a. Syok; dapat terjadi perdarahan sebanyak 1-2 liter
walaupun fraktur bersifat tertutup.
b. Trauma pembuluh darah besar
c. Trauma saraf
d. Infeksi
2. Komplikasi lanjut :
a. Delayed union
b. Nonunion
c. Malunion
d. Kaku sendi lutut
e. Refraktur

PEMBAHASAN
Pasien diantar ke IGD RSUD dr. R. Soedjati - Purwodadi
dengan keluhan bengkak dan nyeri pada paha kiri serta
tidak bisa digerakkan yang sudah dialaminya 2 jam yang
lalu setelah mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda
motor. Kaki kiri pasien tertindih sepeda motor. Hal pertama
yang terpikirkan adalah kemungkinan adanya trauma yang
mengakibatkan fraktur pada Os. femur sinistra. Tidak
ditemukan juga gangguan kesadaran. Riwayat demam
tidak ada, muntah tidak ada, mual tidak ada, keluhan lain
tidak ada untuk menyingkirkan kemungkinan ada tidaknya
infeksi sekunder akibat trauma.
Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas
normal, kesadaran composmentis. Pemeriksaan status
lokasi memperlihatkan adanya edema/bengkak pada regio
femur sinistra disertai nyeri tekan serta gerakan sangat
terbatas.

PEMBAHASAN
Penilaian kekuatan otot dilakukan menurut Medical Research
Council dimana kekuatan otot dibagi dalam grade 0-5, yaitu:
a. Grade 0
Tidak ditemukan adanya kontraksi otot.
b. Grade 1
Kontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus
oto yang dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat
menggerakkan sendi.
c. Grade 2
Otot
hanya
mampu
menggerakkan
persendian
tetapi
kekuatannya tidak dapat melwan gravitasi.
d. Grade 3
Disamping dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan
pengaruh gravitasi tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang
diberikan oleh pemeriksa.
e. Grade 4
Kekuatan otot seperti pada grade 3 disertai dengan kemampuan
otot terhadap tahanan yang ringan.
f. Grade 5
Kekuatan otot normal.

PEMBAHASAN
Adanya edema manandakan kemungkinan perdarahan
yang diakibatkan oleh fraktur pada tulang femur. Untuk
memastikan hal ini dilakukan pemeriksaan rontgen femur
sinistra posisi AP/Lateral. Dari hasil pemeriksaan memberikan
kesan adanya fraktur simpel 1/3 medial femur sinistra. Oleh
karena tidak ditemukannya luka yang terbuka, maka diagnosis
pada pasien ini adalah fraktur tertutup 1/3 medial femur
sinistra.
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini meliputi
maintenence cairan dengan RL, immobilisasi sementara
dengan pemasangan spalak serta pemberian antibiotik dan
analgetik. Antibiotik yang dipilih adalah cefotaksim golongan
sefalosporin karena bersifat spektrum luas sedangkan untuk
analgetiknya dipilih ketorolac.
Terapi operatif yang disarankan pada pasien ini adalah
Open reduction internal fixation (ORIF) dan dilakukan oleh ahli
ortopedi.

TERIMA KASIH

You might also like