You are on page 1of 34

Laporan Kasus

Appendisitis Akut
M. Riyan Saputra
07310146
Pembimbing
dr. Asep Hermana, Sp. B
dr. Irwan Adenin, Sp. B

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. Angga
Umur: 11 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan terakhir
: SD
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Ancaran
Tanggal masuk : 5 Januari 2014

Anamnesa
Keluhan utama :

Nyeri perut kanan bawah


Riwayat penyakit sekarang :
Os datang ke IGD RSUD 45 Kuningan dengan keluhan
nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS. Nyeri
dirasakan seperti tertusuk. Nyeri juga dirasakan
menjalar ke pinggang kanan. Nyeri terasa memberat
pada saat os berjalan atau beraktifitas, dan nyeri agak
berkurang pada saat os berbaring. Awalnya nyeri
dirasakan os dibagian ulu hati sejak 4 hari yang lalu
kemudian nyeri tersebut pindah ke perut kanan bawah
Os mengeluhkan demam sejak 1 hari yang lalu.
Demam timbul bersamaan dengan nyeri perut kanan
bawah, dan dirasakan terus menerus.

Continue....
Os mengeluhkan mual, dan muntah sejak 4

hari yang lalu. Muntah 3x dalam sehari,


muntah
air
dan
makanan.
Os
juga
mengeluhkan nafsu makannya berkurang.
Os mengeluhkan tidak bisa buang air besar
sejak 2 hari ini, buang angin (+). Os
menyangkal pernah terjatuh atau terbentur di
daerah perut. Os juga menyangkal adanya
riwayat sulit BAK, adanya darah, batu atau
pasir di air seninya. Os juga menyangkal
riwayat nyeri pada saat BAK. Os menyangkal
pernah terjatuh atau terbentur di daerah perut.

Riwayat penyakit dahulu :

Os mengatakan keluhan seperti ini baru


pertama kali dirasakan os.
Riwayat pengobatan :
Os sudah pernah berobat ke dokter
umum 3 hari SMRS di beri 3 obat, akan
tetapi ibu Os lupa nama obat nya.

PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran

: Compos mentis (E4 V5 M6)


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Vital sign
:
T
: N
: 124 x/menit
R
: 36 x/menit
S
: 38,6 0c

Status Generalis
Kepala : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen : (status lokalis)
Ekstremitas

: Dalam Batas Normal

Status Lokalis
At regio abdomen
Inspeksi
: asites (-), luka bekas operasi
(-), simetris
Auskultasi
: Bising usus (+)
Palpasi
: Defans muskuler (-), nyeri
tekan perut kanan bawah (+), tidak
teraba massa, rovsing sign (-), Blumberg
sign (+), nyeri ketok CVA kanan (+)
Perkusi
: Timpani seluruh kuadran
abdomen

Continue....
Pemeriksaan Khusus
Psoas sign (+), Obturator sign (+)
Rectal Toucher
Tonus spinkter ani : Normal
Ampulla reckti
: Normal
Nyeri
: (+) arah jam 10
Massa
: (-)
Handscoen
: darah (-), feses (-)

Pemeriksaan Penunjang
USULAN PEMERIKSAAN

Laboratorium darah Rutin : (Hb, Ht, jumlah


leukosit, jumlah trombosit)
Hematologi Rutin
Darah rutin

Hasil

Hb

13,7 g/dl

Leukosit

16.300/mm3

Ht

39,2 %

Trombosit

345.000/mm3

Resume
Gejala
Nyeri Pindah

Anoreksia

Mual, Muntah

Pemeriksaan Fisik
Nyeri Tekan di Regio Kanan Bawah

Nyeri Lepas

Peningkatan Suhu Tubuh ( > 37,5 C)

Laboratorium
Peningkatan Leukosit ( > 10.000 /mm3)
Pergeseran ke Kiri (Polomorfonuklear Leukosit)
Alvarado Score : 9

Continue...
BAB (-) sejak 2 hari , BAK normal, riwayat

kencing pasir/batu (-), riwayat kencing


keruh (-), flatus (+).Tanda-tanda vital, nadi
124x/menit, pernafasan 36x/menit dan
suhu 38.6o C.
Pada pemeriksaan abdomen di dapatkan,
Abdomen tampak datar, auskultasi bising
usus (+), Palpasi Defans muskuler (-), nyeri
tekan perut kanan bawah (+), rovsing sign
(-), psoas sign (+), obturator sign (+),
Perkusi Timpani seluruh kuadran abdomen.

DIAGNOSIS
Akut abdomen et causa Appendisitis Akut
PENATALAKSANAAN
Puasa
IVFD Ringer Laktat 20gtt/menit
Cefotaxime inject 2x1gr/hari
Rujuk Dokter Spesialis Bedah
Appendektomi Cito

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungtionam
: dubia ad bonam

Laporan Operasi

Didapatkan jaringan appendix dengan ukuran

4 x 2 cm, jaringan rapuh, mudah berdarah,


letak
retrosecal,
terdapat
perlengketan
dengan omentum, dan ada pus.

Anatomi

Apedik adalah organ yang bersatu dengan

sekum.
Panjang
apendik
pada
orang
dewasa
bervariasi
6-9 cm walaupun ada yang

Vaskularisasi

Continue....

Letak Appendix

Definisi

Appendisitis

adalah peradangan pada


lapisan apendik veriformis yang dapat
menyebar kebagian lainya.

Insidensi
Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di

indonesia, apendisitis akut merupakan salah satu


penyebab dari akut abdomen dan beberapa indikasi
untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen.
Insidens apendiksitis di Indonesia menempati urutan
tertinggi di antara kasus kegawatan abdomen lainya.
Berdasarkan
pemeriksaan
histopatologi
pada
Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Cipto
Mangunkusumo antara tahun 2003-2007 dari total 782
kasus apendisitis, didapatkan pasien yang didiagnosis
apendisitis akut sebesar 74,7%, usia 0-10 tahun
sebesar 11,1% dan usia 11-20 tahun sebesar 27,4%.

Sejarah

Sejarah modern apendicitis dimulai dari tulisan klasik

Charles McBurney tahun 1889, yang dipublikasikan


dalam New York Surgical Society on Nov 13,1889.
Charles Mc Burney yg seorang profesor bedah dari
universitas Columbia menemukan titik nyeri tekan
maksimal dengan melakukan penekanan pada satu jari

Etiologi
Disebabkan

karena adanya obstruktif


pada lumen appendix sehingga terjadi
kongesti vaskuler, iskemik dan akhirnya
terjadi infeksi.
Obstruksi yang paling sering adalah
fecalith. Penyebab lain yang dapat
menyebabkan obstruktif adalah :
1. Hipertrofi jaringan limfoid
2. Sayur-sayuran/ biji buah
3. Parasit -> E.istolytica

Obstruksi
1. Hiperplasi kelenjar getah bening (60%)
2. Fecolith (35%), masa feces yang
membatu
3. Corpus alienum (4%), biji bijian
Infeksi
Biasanya secara hematogen dari tempat
lain, misal : pneumonia, tonsilitis dsb.
Antara lain jenis kuman : E. Coli,
Streptococcus

Patofisiologi

Lumen apendiks kecil dalam kaitannya dengan kapasitas

hanya 0,1 ml dan produksi mucus sekitar 0,5 ml/ 24 jam.


Obstruksi lumen appendix kontribusi untuk pertumbuhan
bakteri yang berlebihan , dan sekresi lendir terus
menyebabkan distensi intraluminal dan peningkatan
tekanan dinding. Distensi lumen menghasilkan sensasi
nyeri viseral yang dialami oleh pasien sebagai nyeri
periumbilical.

Manifestasi Klinis

Interpretasi :
Score 1-4 : Sangat mungkin bukan
appendisitis
Score 5-7 : Sangat mungkin appendisitis
Score 8-10 : Pasti appendisitis

Pemeriksaan Fisik

Rovsing Sign

Continue....
Psoas Sign

Obturator sign

Blumberg sign

Disebut juga dengan nyeri lepas.

Rectal Touce

Positif jika adanya nyeri tekan pada jam 9


sampai jam 12

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Leukositosis > 10.000
Pergeseran ke kiri dalm hitung jenis (Left

shift )
Radiografi
USG : Paling sering dilakukan

Management Appendicitis
Medicamentosa : pre OP : Tidak boleh di beri analgetik
Antibiotik :
Tujuan pemeberian antibiotic adalah untuk

menurunkan proses peradangan (sebagai


antimikroba).
Sediaan antibiotic yang dapat digunakan :
Cefotaxime inj 2 x 1 gr/hari
Antasida
Untuk mengurangi mual di perlukan antasida

untuk menetralisir asam lambung. Antacida


dapat dig anti dengan ranitidine atau
omeprazol.

Operatif:

Open Appendiktomy
Laparoscopy appendiktomy

TERIMA KASIH......

You might also like