Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ide pertama kali pembuatan lensa kontak dikemukakan oleh Leonardo Da Vinci
pada tahun 1508.
Lensa kontak kaca pertama kali dipakai pada tahun 1888 oleh Adolf Fick dan
kemudian dipakai untuk mengobati keratokonus oleh Eugene Kalt
Hasil yang didapat masih buruk hingga tahun 1945, saat Kevin Tuohy dari Los
Angeles membuat lensa trakornea plastik dengan diameter 11 mm.
Sejak itu perkembangan teknologi lensa kontak telah mengahasilkan berbagai
jenis lensa yang secara garis besar dibagi dalam dua jenis : lensa kaku dan
lensa lunak.
Diperkirakan jumlah penjualan lensa kontak setiap tahunnya meningkat, dari
hasil riset dan sumber industri lainnya memungkinkan kita untuk mengambil
data secara kuantitatif, setidaknya untuk Amerika Serikat. Pada tahun 2014, the
Vision Councils Vision Watch melaporkan bahwa ada 39.200.000 orang
pemakai lensa kontak di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, 34,3% adalah
laki-laki dan 65,7% adalah perempuan. Distribusi berdasarkan usia dijumpai
48,0% berusia 18 sampai 34 tahun, 22,5% berusia 35 sampai 44 tahun, 16,3%
berusia 45 sampai 54 tahun, dan 13,2% berusia lebih dari 55 tahun
Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa
FK UISU angkatan 2012 yang menggunakan
lensa kontak terhadap dampak negatif lensa
kontak ?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa FK UISU
angkatan 2012 terhadap dampak negatif lensa kontak.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui persentase tingkat pengetahuan mahasiswa FK UISU
angkatan 2012 tentang dampak negatif penggunaan lensa kontak.
2. Mengetahui persentase penggunaan lensa kontak laki-laki dan
perempuan pada mahasiswa FK UISU angkatan 2012.
3. Mengetahui persentase mahasiswa FK UISU berdasarkan jangka
waktu pemakaian lensa kontak.
Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengguna lensa
kontak terhadap dampak negatif lensa kontak pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Angkatan 2012, sekaligus
sebagai bekal pengetahuan saat peneliti terjun ke dunia kerja.
b. Bagi mahasiswa, memberi masukan kepada mahasiswa FK UISU
pengguna lensa kontak untuk memperhatikan dampak negatif yang
mungkin terbentuk dari penggunaan lensa kontak.
c. Bagi fakultas, sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang akan
melakukan penelitian selanjutnya khususnya mahasiswa FK UISU
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan dunia kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Epidemiologi
Tahun 2014, 125 juta orang menggunakan lensa
kontak di seluruh dunia.
Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai
angka 100 persen di Negara seperti Australia,
Canada, Denmark, Iceland, Lithuania, Norway,
Romania, dan Taiwan
Epidemiologi
Berdasarkan Contact Lens Council. "Statistics on Contact Lens Wear in the
U.S." 7 November 2004
Jenis kelamin
Jenis lensa kontak
Wanita
Pria
64%
36%
70%
30%
Indikasi optik
Indikasi terapeutik
Sebagai verban
Indikasi preventif
Indikasi diagnostik
Indikasi operasi
Indikasi kosmetik
Indikasi occupational
Lansia
Infeksi pada mata
Memiliki bakat alergi
Gangguan mental
Orang yang tidak mengerti
artinya steril
Pengetahuan
Merupakan hasil dari tahu, terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba (Notoadmodjo, 2012).
Pengetahuan
Tingkat pengetahuan ada 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Evaluasi (evaluation)
Pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan :
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Sumber informasi
Pengetahuan
Menurut Hadi Pratomo dan Sudarti (2005),
skala pengukuran tingkat pengetahuan dibagi
menjadi 3 tingkatan yaitu :
Baik bila skor atau nilai >75 %.
Sedang bika skor atau nilai 40-75%.
Buruk bila skor atau nilai < 40 %.
Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif dengan metode survei
dimana penulis ingin menggambarkan tingkat
pengetahuan mahasiswa angkatan 2012
terhadap dampak negatif penggunaan lensa
kontak. Pada penelitian deskriptif ini peneliti
hanya melakukan deskripsi terhadap fenomena
yang ditemukan (Sastroasmoro & Ismael,
2014).
Definisi
Alat ukur
Kategori
dengan
kontak
dan
- Sedang : 40-75%
lensa
- Buruk : <40%
Skala
pengukuran
Ordinal
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner (daftar
pertanyaan) yang diperoleh dari skripsi yang ditulis
oleh Lee Mun (2014). Kuesioner terdiri dari 15
pertanyaan, dimana pertanyaan tersebut mencakup
tingkat pengetahuan responden terhadap lensa kontak
dan dampak negatif lensa kontak.
Instrumen Penelitian
Pertanyaan-pertanyaan tersebut (kuesioner)
diberi skor atau nilai jawaban yang masing-masing
sudah ditetapkan penilaiannya dimana skala
pengukuran menurut Hadi Pratomo dan Sudarti,
yaitu:
1. Baik, jika jawaban benar >75% dari total skor.
2. Sedang, jika jawaban benar 40-75% dari total
skor.
3. Buruk, jika jawaban benar <40% dari total skor.
Frekuensi
Persentase (%)
Jenis Kelamin
%
Perempuan
Kuesioner
Data Responden
Nama
:
Kuesioner no :
Usia
: Tahun
Tanggal
:
/ / 2015
Jenis kelamin : Lk / Pr
Jenis lensa kontak yang digunakan :
Saya menggunakan lensa kontak
:
a. Sering (setiap hari)
b. Kadang-kadang (<3x dalam seminggu)
c. Jarang (<3x dalam sebulan )
No
1
2
3
Soal
Lensa kontak bisa mengoreksi gangguan refraksi.
Lensa kontak hanya ada lensa lunak (soft lens) saja.
Setiap jenis lensa kontak ada tanggal kadaluarsanya.
Kita perlu mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai lensa kontak.
10
Olahragawan adalah salah satu pekerjaan yang perlu menggunakan lensa kontak
pada waktu di lapangan.
Pasien yang ada peradangan mata perlu segera menghentikan pemakaian lensa
kontak.
Lensa kontak bisa menyebabkan keratitis.
11
12
Kita perlu berobat ke dokter mata jika ada keluhan mata akibat pemakaian lensa
kontak.
13
Kita hanya bisa membilas lensa kontak dengan cairan saline steril.
8
9
14
15
Jika lensa kontaknya sudah robek sedikit, kita tidak boleh pakai lagi dan harus ganti
baru.
Kita bisa menggunakan cairan tidak steril seperti air keran untuk menyimpan lensa
kontak.
Benar
Salah
Thank You