You are on page 1of 40

APPENDISITIS

Pembimbing
dr. Munthadar Sp.B, Sp.BA
Dr. Dian Adi S Sp.BA

PENDAHULUAN
Appendicitis merupakan sebagian besar kasus kondisi
akut pada abdomen dan sangat sering didiagnose.
Di AS > 70 000 anak di diagnosis dengan Appendicitis
setiap tahunnya 1 per 1000 anak dalam 1 tahun

SEJARAH
Amyand yang pertama sukses melakukan appendectomy ,
dengan abses scrotum dan membuang appendicitis
perforasi dengan insisi di scrotum tahun 1735
Marton appdendectomy perforasi dengan baik di AS
tahun 1887
Mc burney pada tahun 1889. melaporkan terapi
appendicitis dengan appendectomy sebelum terjadi ruptur
dan dijelaskan kondisi nyeri yang sangat hebat.

EMBRIOLOGY DAN
ANATOMY

appendik pertama sekali ada pada minggu ke 8 gestasi


dan berlanjut ke ujung inferior caecum

Ukuran appendiks rata-rata 8 cm, dengan diameter ratarata 5-10 mm.


Perdarahan dari : a. Appendix cabang dari a. Iliocolica

GAMBARAN PENYAKIT
Resiko : 9 % pada LK dan 7 % pada PR
Istilah yang digunakan untuk menjelaskan variasi
stage appendicitis meliputi :
Appendicitis acute
Appendicitis suppuratif
Appendicitis ganggrenosa
Appendicitis perforasi

Secara umum appendicitis bisa berkembang dari


inflamasi sederhana perforasi.
Terjadi setelah 24 36 jam dengan gejala yang
diikuti dengan abses dan setelah 2-3 hari

Etiologi :
Obstruksi ( fecalit, hiperplasia limfoid)

PATOFISIOLOGI

obstruksi vena,
Peradangan
mengenai
edema peritoneum
bertambah, setempat
dan bakteri akan menembus dindin
Sekresi
Tekanan
Apendisitis
mukus
terus
berlanjut
supuratif
meningkat
akut

infark
aliran

apendisitis
Dinding pecah
Apendisitis
perforasi

Gejala awal sebelum nyeri gangguan pencernaan


ringan :
kurang nafsu makan
gangguan pencernaan
perubahan BAB
Anoreksia gejala sangat membantu pada anak
Beberapa symptom GIT sebelum onset Nyeri ,
menunjukan diferential diagnosa
Tipical nyeri awal bersifat non spesificik di regio
periumbilical

Nyeri awal sifatnya ringan dan tidak dalam, nyeri


tumpul di dermatome TH X
Distensi yang terus menerus dari dinding appendik
meliputi symptom mual dan muntah dengan tipikal
yang diikuti oleh onset nyeri dalam beberapa jam
Obtruksi appendik menjadi tempat berkembang biak
bakteri.
terjadi peningkatan tekanan intra lumen
penyumbatan drainage limphatic berlanjut ; udema
dan sweeling obtruksi vena iskemia infark
ganggren

Demam, takikardi, dan lekositosis merupakan


gambaran kondisi iskemia jaringan
Nyeri mc burney inflamasi dari dinding appendik
kontak dengan peritonium parietal nyeri terlokalisir
Tanda perforasi bisa terjadi dalam waktu 48 jam :
- Temperature > 38,6 C
- Leukosit > 14.000 mm
- Tanda-tanda peritonitis umum

DIAGNOSA
Secara klinis :
- Anak kurang bergerak dan selalu terbaring
- Menggeliat kesakitan

Pemeriksaa Fisik
I : tanpa kelainan
A : peristaltik menurun /menghilang
P: Menekan dengan satu jari
Nyeri titik mc burneys
Rovsing sign

Laboratorium
- Leukosit dan neutrofil ; akurat
Leukosit 52-96 % akurasi
- Neutrofil left shift ; 39-96 %
- C reactive protein 100 % akurat

- 8 faktor klinis yang menjadi dasar diagnosis :


- 1. nyeri kuadran kanan bawah
- 2. leukositosis
- 3. pain migration
- 4. demam
- 5. nausea
- 6. vomiting
- 7. anoreksis
- 8. peritoneal irritation

RADILOLOGY
Kontras barium enema
USG
CT scan

Semua pemeriksaan diatas , bukan suatu yang subtansi


untuk menegaakkan diagnosis

DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS

DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS

THERAPI
appendectomy

Antibiotik
Pemberian antibiotik untuk pengobatan sangat
bermanfaat
Bedah anak :
Pemberian antibiotik sangat beragam :
- Selama 10 hari pemberian IV ; ampicilin, gentamicin,
clindamicin atau metronidazole adalah gold standar
Appendicitis dengan komplikasi

Terapi AB kombinasi
- Cefotaxim dan clindamisin
- Cefoxitin alone
- Clindamisyn + Amikasin
- Clindamisin + aztreonam
- Cefepime + metronidazole
- Ticarcillin + clavulanat
- piperacillin + tazobactam

KOMPLIKASI
Infeksi luka operasi
Abses intra abdomen
Obsrtuksi intestinal post operasi
Enterocutaneus fistula

TEHKNIK OPERASI APPENDICITIS


Posisi terlentang, dalam general anestesi.
Aseptik dan antiseptik seluruh abdomen dan dada
bagian bawah
kemudian lapangan operasi dipersempit dengan kain
steril.

Insisi transversal di kuadran kanan bawah


Diperdalam kutis, subkutis,aponeurosis MOE
(Muskulus Oblikus Eksternus)Dibuka sedikit dengan
skalpel searah dengan seratnya, kemudian diperlebar
ke lateral dan ke medial dengan pertolongan pinset
anatomi.

Di bawah MOE tampak MOI (Muskulus Oblikus


Internus) buka secara tumpul dengan gunting atau
klem arteri searah dengan seratnya sampai tampak
lemak peritoneum
Dengan haak LangenBack otot dipisahkan Haak
dipasang di bawah muskulus tranversus abdominis.

Peritoneum dibuka 2 klem dan dibuka dengan


gunting

Kemudian Wound Haak diletakkan di bawah peritoneum


Identifikasi sekum (yang berwarna lebih putih, memiliki
tanea koli dan haustra) dicari dan diluksir.
Apendiks yang basisnya terletak pada pertemuan tiga
taenia mempunyai bermacam-macam posisi
Antesekal, retrosekal, anteileal, retroileal, dan pelvinal
setelah ditemukan, sekum dipegang dengan darm pinset
dan ditarik keluar, dengan kassa basah sekum dikeluarkan
kearah mediokaudal sekum yang telah keluar dipegang
oleh asisten dengan ibu jari berada di atas.

Kemudian Wound Haak diletakkan di bawah


peritoneum
Identifikasi sekum (yang berwarna lebih putih,
memiliki tanea koli dan haustra) dicari dan diluksir.
Apendiks yang basisnya terletak pada pertemuan tiga
taenia mempunyai bermacam-macam posisi

Mesenterium dengan ujung apendiks di pegang


dengan klem Kocher mesoapendiks dipotong dan
diligasi sampai pada basis apendiks dengan silk 3/0.
Pangkal apendiks di crush dengan klem kocher
bekas crush diikat dengan silk 3/0.
Dibuat jahitan pursestring pada serosa sekitar pangkal
appendiks dengan silk 3/0.

Bagian distal dari ikatan pada pangkal apendiks


diklem dengan Kocher dan diantara klem kocher dan
ikatan tersebut apendiks dipotong dengan pisau yang
telah diolesi providone iodine

Sisa apendiks ditanam di dalam dinding sekum


dengan pertolongan pinset anatomis didorong ke
dalam dan jahitan pursestring dieratkan.
Tabbaac sac
Sekum dimasukkan keembali ke dalam cavum
abdomen

Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis sbb:


Peritoneum jelujur dengan PGA 3/0.
MOI dan M. Transversus Abdominis jelujur dengan
PGA 3/0.
MOE beserta aponeurosisnya jelujur dengan PGA
3/0.
Kulit subtikuler dengan nylon 3/0

You might also like