You are on page 1of 38

Modul 5.

3
Gangguan Sistem Digestif
Pleno Kasus 2
Kelompok 4

Nama kelompok:

Andi amalia
Hafiza fajrin
Jihadah sidrani
Nadia annisa ratu
Novita wahyu juwita
Reni oktavia
Suhendra
Mega amelia

Skenario 2
AKUT ABDOMEN
Seorang perempuan 29tahun, dibawa keluarganya ke
puskesmas dengan keluhan nyeri perut hebat pada seluruh
perut sejak 6jam yang lalu. Menurut keluarga, pasien juga
demam naik turun terutama malam hari sjak 14 hari yang
lalu. Sejak 4 hari yang lalu, keadaan pasien makin melemah
dan hanya bisa berbaring. Pada pemeriksaan fisik, keadaan
umum tampak lemah, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi
105x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 38,5C.
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan distensi abdomen,
suara usus menghilang, defans muskular(+). Dokter
kemudian memberikan penanganan awal dan menjelaskan
bahwa pasien harus segera dirujuk untuk operasi dan
pemeriksaan lenih lanjut.

Step I
1. Distensi abdomen : Keadaan meningkatnya
tekanan abdominal yang dapat disebabkan adanya
zat (gas/cairan) menumpuk didalam perut
sehingga menyebabkan dinding abdomen
menggembung melebihi batas normal,
2. Defans Muscular : Adanya tahanan pada otot
dinding abdomen akibat rangsangan peritoneum
parietal pada saat palpasi
3. Akut Abdomen : Keadaan nyeri perut hebat yang
terjadi secara tiba tiba tanpa sebab yang jelas,
biasanya disebabkan oleh kasus emergensi <24
jam.

4. Suara usus : suara yang menggelembung


akibat perubahan permukaan air dan udara
dengan adanya gelombang kontraksi otot
polos. Normal : 5-34x/menit atau 5-10detik
sekali.
5. Surat Rujukan : surat pengantar tenaga
medis,yang ditujukan kepada dokter, secara
tertulis yang bertujuan sebagai advice
(petunjuk pengobatan) secara lebih lanjut
kepada tenaga medis yang lebih kompeten
pada bidangnya.

Keyword
Perempuan, 29th
KU : Nyeri perut hebat, 6 jam yang lalu
RPS : Demam naik turun 14 hari yang lalu
(malam hari)
PF : - KU = tampak lemah
- VS : TD 130/90 mmHg (hipertensi)
Nadi 105x/ Menit (takikardi)
Suhu 38,5 C
- Inspeksi : Ditensi Abdomen
- Auskultasi : Suara usus menghilang
- Palpasi : Defans Muscular (+)
Penatalaksanaan awal & lanjutan (rujuk)

Step II
1.
2.
3.
4.

Mengapa demam hanya dirasakan malam hari ?


Apa yang menyebabkan nyeri hebat pada seluruh perut?
Penyakit apa saja yang termasuk akut abdomen?
Kenapa keadaan pasien semakin melemah dan hanya bisa
berbaring?
5. Apakah ada hubungan nyeri dengan demam?
6. Apa saja gejala yang berhubungan dengan akut abdomen?
7. Mengapa pada pemeriksaan fisik didapatkan seperti pada
kasus?
8. Apa penanganan awal yang harus dilakukan pada kasus?
9. Apa diagnosis pada kasus?
10.Apa penyebab dari kasus?
11.Apa jenis operasi yang akan dilakukan pada pasien?
12.Apa saja karakter nyeri pada akut abdomen?
13.Apa keriteria rujukan pada kasus tersebut?

Step IV

Definisi

Akut
abdomen

berdasarkan
4 kuadran
Jenis jenis

Berdasarka
n Nyeri

etiologi
Ileus
Paraliti
k

Kriteria rujukan
Peritonitis

prognosis

definisi

komplikasi

epidemiolo
gi
Faktor
risiko

penatalaksanaa
n

etiologi
Patogenesis
dan
patofisiologi

DD
Kriteria
diagnosis
Manifestasi
klinis

Step V
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahi tentang
Definisi akut abdomen
Jenis-jenis akut abdomen berdasarkan:
4 kuadran
Nyeri
Definisi peritonitis
Etiologi peritonitis
Patogenesis dan patofisiologi peritonitis
Kriteria diagnosis peritonitis
Diagnosis banding peritonitis
Penatalaksanaan peritonitis
Komplikasi dan prognosis peritonitis
Kriteria rujukan

DEFINISI
Akut abdomen kondisi akut
intraabdominal yang onsetnya
mendadak biasanya berhubungan
dengan nyeri hebat akibat
peradangan, perforasi, obstruksi,
infark/ruptur organ abdomen &
umumnya membutuhkan intervensi
pembedahan.

Ref: kamus dorlan

Etiologi akut abdomen


sering

Kurang sering

jarang

Apendisitis
Kolik bilier
Kolisistisis
Divertikulitis
Obstruksi usus
Perforasi
Viskus
Pankreatitis
Peritonitis
Salpingitis
Adenitis mesenterika
Kolik renal

Kolangitis
Infrak mesenterika
Pieloneftritis
Torsi kista ovarium
Testis, omentum
Ruptur kista ovarium
Kehamilan ektopik
Aneurisma aorta
Polaps diskus
Abses
Ekstraserbasi ulkus
peptikum
Ileitis: crohns,
yersinia spp

Nekrosis hepatoma
Infark lien
Pneumonia
Infark miokard
Ketoasidosis
Diabetikum
Inflamasi aneurisma
Volvulus sigmoid
Caecum, lambung
Herpes zoster

Ref: IPD edisi VI

LOKASI NYERI ABDOMEN DAN


KEMUNGKINAN PENYEBAB NYERI
Lokasi nyeri abdomen

Penyebab nyeri

Epigastrium

Pankreatitis, ulkus duodenum,


ulkus gaster, kolesistitis, kanker
pankreas, hepatitis, obstruksi
intestinal, apendisitis (gejala
awal), abses subprenikus,
pneumonia,

Hipokondrium kanan

Hipokondrium kiri

periumbilikalis

emboli paru, infark miokard.


Kolesistitis,kolangitis, hepatitis,
pankreatitis, abses subprenikus,
pneumonia, nyeri miokard.
Nyeri limpa karena linpoma,
infeksi virus, abses suprenikus,
ulkus gaster, pneumonia, emboli
paru, nyeri miokard.
Pankreatitis, kanker pankreas,

Lumbal

Batu ginajl, pielonefritis, abses


perinefrik, ca colon.

Inguinal dan suprapubik

Penyakit daerah colon, apendisitis


pada inguinal kanan, penyakit
divertikulosis sisi kiri, salpingitis,
sistitis, kista ovarium, kehamilan
ektopik.

Ref: IPD edisi VI

Penyebab akut abdomen


berdasarkan sistem organ
Sistem organ

penyakit

gastrointestinal

Apendisitis, ulkus peptikum


perforasi, obstruksi usus,
perforasi usus, iskemia usus,
divertikulitis kolon, divertikulitis
meckel, inflammatory bowel
disease.

Hepatobilier,pankreas dan lien

Pankreatitis akut, kolesistitis akut,


kolangitis akut, hepatitis akut,
abses hati, ruptur atau hemoragik
tumor hepar, ruptur lien

urologi

Batu ureter, pielonefritis

retroperitoneal

Aneurisma aorta, perdarahan


retroperitonial

ginekologi

Ruptur kista ovarium, torsi


ovarium, KET terganggu,
salpingitis akut, endometritis,
Ref: IPD edisi VI

Ref: calgary guid

Jenis berdasarkan nyeri


1. Nyeri Viseral
2.Nyeri Somatik

Ref: buku ajar ilmu bedah de jo

embrional

Organ-organ yg termasuk

foregut

Pharynx, esofagus, gaster, 2/3


pars cranialis duodenum, hepar,
lien ,dan pankreas.

midgut

Duodenum 1/3 distal, jejenum,


ilium, caecum, appendix, colon
ascendens, colon transversum
2/3 proximal.

hindgut

Colon transversum 1/3 distal,


colon descendens, colon sigmoid,
rectum.

Ref: Gastroenterologi &

Jenis berdasarkan 4 kuadran

Ref: Gastroenterologi &

definisi
Peritonitis suatu peradangan dari
membran serosa yang melapisi
rongga perut dan organ-organ yang
terkandung di dalamnya. (Medscape)
Peritonitis sebagai akibat infeksi
dan peradangan,yang
memungkinkan gas,bahan fekal,dan
bakteri masuk cavitas peritonealis.
(Keith L Moore Arthur F.Dalley)

epidemiologi
Survey WHO kasus peritonitis di dunia
5,9 juta kasus.
Peritonitis dapat mengenai semua umur
dan terjadi pada pria & wanita. Jumlah
kasus peritonitis laki-laki > perempuan.
Tipe peritonitis berdasarkan klasifikasi
menurut etiologi yang terbanyak
peritonitis sekunder.
Penyebab peritonitis sekunder yang
bersifat akut tersering pada anak-anak
perforasi apendiks, orangtua komplikasi
divertikulits /perforasi ulkus peptikum. Ref: who

Ref: medscap

Etiologi

Ref: medscape

Resiko
infeksi

GFR menurun

Merangs
ang
n.vagus
Menstimul
i pusat
muntah di
MO
muntah

Patofisiologi

Gangguan Peritoneal

Edema
eksudasi
deposisi fibrin

Stimulasi adrenal

Vasokont
riksi
perifer

Aldosteran
meningkat

Ileus meningkat,
cairan usus distensi

Volume ECF menurun

Keluaran urin
menurun

Renjatan hipovolemik
Ref: Intisari
prinsip-prinsip
ilmu bedah

Atelektasis
ketidakseimbanga
n V/Q

Curah
jantung
turun

Pasokan O2
jaringan
turun

Asidosis metabolik

kematian

Keadaan umum :
tampak sakit
Suhu : >38 C
Takikardi
Hipotensi (5-14%)
Inspeksi : distensi
abdomen
Auskultasi :
peristaltik menurun
Perkusi : Nyeri ketok
(+),
Palpasi : Nyeri tekan
(+), Nyeri Lepas (+),
defans muscular.

KU : Nyeri perut hebat


RPS : -demam dan
menggigil (80%)
- Sakit perut atau
ketidaknyamanan
(70%)
- Mual dan Muntah
- Distensi abdomen
RPD : -punya penyakit
infeksi sebelumnya
-riwayat operasi
-riwayat peritonitis

Ref: medscape

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

Ref: medscap

Diagnosis banding
Peritonitis

Ileus paralitik

Ileus obstruksi

Etiologi:primer, sekunder, tersier

Etiologi : pasca operasi,


penyakit sistemik.

Etiologi :adhesi , hernia inkaserata

Manifestasi klinis:
Mual, muntah dan demam
serta menggigil
Nyeri abdomen

Manifestasi klinis:
Kembung, anoreksia
Mual dan obstipasi

Manifestasi klinis:
mual
Muntah ;
Usus halus : kehijauan
Usus besar: onset lama
Konstipasi
Nyeri abdomen

Pf:

Pf:
Inspeksi; Distensi
abdomen,
auskultasi; bising usus
lemah
perkusi; tympani
Palpasi; perasaan tidak
enak pada perut.
nyeri tekan (-)/minimal.

Pf:
Inspeksi; tanda dehidrasi (+) kulit,
mulut, lidah kering.
auskultasi; bising usus meningkat
(metalic sound)
perkusi; hypertympani
Palpasi; nyeri tekan (+)

Pp:
Hematokrit meningkat
Leukositosis
Radiologi:
-Pada foto polos abdomen
ditemukan distensi
lambung usus halus dan
usus besar.

Pp:
Hemoglobin meningkat
Leukosit (+/-)
Radiologi:
-air fluid level pola stepleader
(bertingkat/tdk beraturan)

Inspeksi : distensi
abdomen
Auskultasi : peristaltik
menurun
Perkusi : Nyeri ketok (+),
Palpasi : Nyeri tekan (+),
Nyeri Lepas (+), defans
muscular.

Pp:
Leukositosis

Asidosis Metabolik(ktidak
seimbangan asam basa)

Radiologi:
Terdapat udara bebas pada
usus

Ref: medscape, IPD ed.VI,de jong

Ileus obstruksi
-preperitoneal
fluid normal
-psoas line
normal
-Tampak udara
berlebih di
ujung usus
atau distribusi
dalam usu
normal.
-tampak
dilatasi usus
halus.
Tampak
multiple
airfuild level
yang
membentuk
gambaran
stepleader
-tampak

air fluid level pola


stepleader
(bertingkat/tdk
beraturan)

ILEUS PARALITIK

Gambaran khas
untuk ileus
paralitik adalah
gambaran air fluid
level yang
panjang-panjang
dan sejajar.

Penatalaksanaan akut
abdomen

Awal:
Periksa tanda vital nilai perfusi perifer
Periksa abdomen cari kemungkinan aneurisma aorta atau tanda abdomen
akut
RT(rectal toucher) pemeriksaan keadaan fese dan darah
Anamnesis secara beriring
Stabilisasi:
Resusitasi segera jika hemodinamik tidak stabil
Beri oksigen
Pasang jalur intravena, untuk stabilisasi jika di perlukan dapat diberikan
cairan kristaloid. pada keadaan ektrem ruptur aneurisma aorta, ruptur
hepar, pankreatitis hemoragic dapat di berikan tranfusi darah atau produk
darah. PRC diberikan untuk perdarahan atau anemia berat. Platelet atau
faktor pembekuan dipertimbangkan pada kelainan :hati, limpa, atau
perdarahan masif.
Monitoring irama jantung dan saturasi oksigen
USG
Konsultasi bedah untuk laparotomy segera jika pasien tetap syok walaupun
telah di lakukan resusitasi, ditemukan hipotensi tanpa perdarahan
gastrointestinal, aneurisma atau perut papan.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan awal :
1. Volume/resusitasi:
dengan
larutan
saline
isotonik.
Pengembalian volume intravaskular memperbaiki perfusi
jaringan dan pengantaran oksigen, nutrisi, dan mekanisme
pertahanan. Keluaran urin dan tekanan pengisian jantung
harus dipantau.
2. Antibiotik : antibiotik berspektrum luas merupakan tambahan
bagi drainase bedah. Harus tersedia dosis yang cukup pada
saat pembedahan, karena bakteremia akan berkembang
selama operasi.
3. Oksigen
dan dukungan ventilasi : sepsis yang sedang
berlangsung membawa ke hipoksemia yang disebabkan oleh
pintas dan splinting dinding dada. Penghantaran oksigen
yang cukup adalah penting.

Ref: intisari prinsip ilmu bedah schwartz ed

KOMPLIKASI

Hipovolemia
Sepsis
Abses abdominal

Ref: medscap

Prognosis

Angka kematian pritonitis spontan bakteri

Ref : Medscape

Kriteria rujukan
Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder
yang memiliki Dokter Specialis bedah.

Ref: peraturan MenKes RI 05


2014

Terimakasih

1. Apakah harus menunggu hasil kultur


untuk memberikan antibiotik pada
pasien?
2. Apakah tidak boleh memberikan
obat anti nyeri pada akut abdomen?
3. Proses iritasi lambung menjadi
peritonitis?
4. Ciri khas dari DD Peritonitis , ileus
paralitik dan ileus obtruksi agar
dapat membedakannya ?

You might also like