You are on page 1of 30

AFASIA

Oleh :
Fadhil M Farreyra, S.Ked
Pembimbing :
dr. Budiman Juniwijaya, Sp.S

Outline

Pendahulu
an

Tinjauan
Pustaka

Kesimpula
n

Pendahuluan
Bahasa merupakan sesuatu yang paling kompleks dari perilaku
yang ditunjukkan oleh manusia, karena bahasa melibatkan
memori, belajar, keterampilan penerimaan pesan, proses, dan
Bahasa ekspresi

Menurut data dari National Stroke Association terdapat 80.000


kasus baru afasia tiap tahunnya di Amerika Serikat.
Morbidit Penelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit di Makasar
menunjukkan bahwa 12-15 % penderita stroke mengalami afasia
as
Tipe afasia dan penyebab afasia serta lokasi lesi merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap prognosis dari afasia. Untuk itu
Pentingn penting bagi dokter umum untuk mengetahui jenis afasia dan
gejalanya dari masing- masing afasia serta lokasi lesi di otak.
ya

ANATOMI DAN FISIOLOGI


OTAK

Area Broadmann

Pemahaman Bahasa

Aspek Motorik dalam


Berbahasa

Fisiologi Berbicara

Afasia
Afasia adalah suatu gangguan berbahasa
(formulasi dan komprehensi atau
pengulangan) yang diakibatkan oleh
disfungsi otak.
Afasia harus dibedakan dari mutisme,
gangguan volume, dan artikulasi bicara
(disartria), gangguan irama dan infleksi
bicara (disprosodi), serta gangguan
pikiran dengan keluaran verbal yang tidak
normal.

Epidemiologi Afasia
Di Indonesia, data epidemiologi penduduk yang
menderita afasia tidak diketahui.
Penelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit di
Makasar menunjukkan bahwa 12-15 % penderita
stroke mengalami afasia.
Di Amerika Serikat, Stroke merupakan penyebab
tersering dari afasia. Dikatakan dari 20% pasien
stroke terdapat pula afasia
Penyebab tersering kedua dari afasia ialah penyakit
degeneratif seperti alzeimer atau demensia dengan
prevalensi alzeimer per tahun di Amerika ialah
5.000.000 kasus.

Etiologi Afasia
Afasia dapat timbul akibat cedera otak atau proses patologik
pada area lobus frontal, temporal atau parietal yang mengatur
kemampuan berbahasa, yaitu Area Broca, Area Wernicke, dan
jalur yang menghubungkan antara keduanya
Kedua area ini biasanya terletak di hemisfer kiri otak dan pada
kebanyakan orang, bagian hemisfer kiri merupakan tempat
kemampuan berbahasa diatur. Hal ini juga dikarenakan
hemisfer kiri merupakan hemisfer dominan pada kebanyakkan
orang sehingga pusat bahasa diatur di sana
Pada dasarnya kerusakan otak yang menimbulkan afasia
disebabkan oleh stroke, cedera otak traumatik, perdarahan
otak akut dan sebagainya. Afasia dapat muncul perlahanlahan seperti pada kasus tumor otak.

Klasifikasi dan Manifestasi


Klinis
Tipe Afasia

Pembicaraan

Broca

Komprehensia

Repetisi

Gejala yang
berkaitan

Lokasi lesi

Tidak lancar, butuh Tetap baik


banyak usaha dalam
berbicara, kurangnya
suku kata, kurangnya
output namun dapat
mencetuskan ide

Terganggu

Kelemahan pada
tangan dan wajah
bagian kanan

Frontal suprasylvian

Wernicke

Lancar, fasih
berbicara, artikulasi
baik, tapi tanpa arti

Sangat terganggu

Tidak dapat
dilakukan

Hemi- atau
quadrantanopia,
tidak ada paresis

Temporal,
infrasylvian
termasuk girus
angular dan
supramarginal

Konduksi

Lancar

Baik

Tidak dapat
dilakukan

Biasanya tidak dapat Supramarginal gyrus


dilakukan
atau insula

Global

Sedikit, tidak lancar Sangat terganggu

Tidak dapat
dilakukan

Hemiplegia

Sebagian besar
perisylvian atau lesi
terpisah pada frontal
dan temporal

Transkortikal
motorik

Tidak lancar

Sangat baik

Bervariasi

Anterior atau
superior area Broca

Baik

Klasifikasi dan Manifestasi


Klinis
Tipe Afasia

Pembicaraan

Komprehensia

Repetisi

Gejala yang
berkaitan

Lokasi lesi

Transkortikal sensori Lancar

Tidak dapat
dilakukan seperti
halnya pada
Wernicke

Sangat baik

Bervariasi

Area di sekitar
Wernicke

Tuli kata murni

Sedikit parafasik
atau normal

Terganggu

Terganggu

Quadrantanopia atau Bilateral (atau bagian


tidak ada sama sekali kiri saja) bagian
tengah superior
temporal gyrus

Buta kata murni


(aleksia tanpa
agrafia)

Normal tapi tidak


Normal
dapat bersuara keras

Normal

Hemianopia kanan; Girus kalkarina dan


tidak dapat membaca girus angularis
tulisan tangan sendiri

Mutisme kata
(afemia)

Tak bersuara tapi


mampu menulis

Normal

Tidak ada

Tidak ada

Sebagian dari area


Broca

Anomic afasia

Kesulitan mencari
kata-kata

Normal

Normal

Bervariasi

Lobus temporalis
bagian dalam

Patofisiologi
Afasia

Kerusakan pada
area pengaturan
bahasa di otak

Area Broca atau


area 44 dan 45
Broadmann

Area Wernicke
atau area 22
Broadmann

bertanggung
jawab atas
pelaksanaan
motorik berbicara.
mengakibatkan
kersulitan dalam
artikulasi tetapi
penderita bisa
memahami bahasa
dan tulisan

area sensorik
penerima untuk
impuls
pendengaran dan
penglihatan
mengakibatkan
penurunan hebat
kemampuan
memahami serta
mengerti suatu
bahasa

akibat stroke,
cedera kepala,
tumor otak, atau
penyakit
degeneratif
lesi pada area
disekitarnya
juga dapat
menyebabkan
afasia
transkortikal.
Afasia juga
dapat muncul
akibat lesi
pada
fasikulus
arkuatus

Penegakan Diagnosis
Dalam melakukan pendekatan
diagnosis dari afasia ada beberapa hal
seperti bahasa keseharian pasien,
tangan dominan, dan riwayat
pendidikan pasien tersebut.

Pemeriksaan Penunjang

Komplikasi
1. Depression
2. Catastrophic reaction
. Ansietas
. aggresi
. tertawa atau menangis tak
terkontrol
. berteriak

Tatalaksana
Penatalaksanaan gangguan bahasa
terlebih
dahulu
didasarkan
mengatasi
penyebabnya
seperti
stroke, perdarahan akut, tumor otak
dan sebagainya. Penanganan yang
paling
efektif
adalah
dengan
rehabilitasi berupa terapi bicara.

Tujuan dari rehabilitasi ini adalah untuk melatih


sel-sel yang tidak rusak menggantikan sel-sel
yang telah rusak. Salah satu rehabilitasi untuk
mengatasi gangguan berbicara dan berbahasa
adalah dengan speech therapy merupakan
penyediaan pelayanan yang diberikan oleh
health care profesional untuk membantu
seseorang dalam memperbaiki komunikasi.
Didalamnya meliputi bagaimana membuat
suara dan bahasa, termasuk pengertian dan
pemilihan kata yang digunakan.

Menurut hsdc (2006), terapi ini


dimulai dari 24 jam pasien stroke
masuk rumah sakit (bila kondisi
fisiknya telah memungkinkan), dan
kemudian
dilakukan
secara
berkelanjutan sampai 1 2 tahun
post stroke. Rehabilitasi secara dini
akan
mempercepat
proses
penyembuhan, rehabilitasi ini harus
rutin sehingga otak mampu untuk

Tatalaksana
Impairment based therapies
bertujuan untuk meningkatkan fungsi
bahasa yang terdiri dari prosedur
dimana dokter langsung merangsang
penderita afasia dengan mendengar
sesuatu, berbicara, membaca dan
menulis.
Contstraint-induced therapy (CIT)
Melodic Intonation Therapy (MIT):

Tatalaksana
Specific Communication Based
Therapies
Terapi PACE (Promoting Aphasics'
Communicative Effectiveness)
Conversional Coaching:
Supported Conversation

Prognosis
Prognosis pemulihan kemampuan
berbahasa pada pasien afasia
bervariasi. Pemulihan pada pasien
yang berusia muda lebih cepat dan
baik dibandingkan dengan pasien yang
berusia tua. Pasien afasia akibat stroke
berat dengan lesi yang luas akan lebih
lama pulih dibanding pasien dengan
stroke ringan dan lesi yang sedikit.

Jenis afasia dan tingkat


keparahannya mempengaruhi
pemulihan kemampuan bicara dan
berbahasa. Pasien dengan afasia
global atau afasia Wernicke/ Broca
berat mengalami pemulihan yang
lebih lama dibandingkan dengan
pasien afasia Broca minimal

Kesimpulan
Afasia ialah gangguan berbahasa yang
disebabkan oleh kelainan otak. Adanya
kerusakan otak akibat stroke, cedera kepala,
tumor atau penyakit degeneratif pada daerah
pengaturan bahasa dan bicara
mengakibatkan terganggunya kemampuan
berbahasa seseorang
Klasifikasi afasia sangat beragam, diantaranya
ada yang mendasarkan kepada manifestasi
klinis dan distribusi anatomi dari lesi yang
bertanggung jawab bagi defek.

Kesimpulan
Tatalaksana afasia bergantung pada
penyebab yang mendasarinya
Terapi wicara dan bahasa merupakan
terapi suportif untuk mengembalikan
kemampuan berbahasa dan bicara pasien
afasia
Prognosis pemulihan kemampuan
berbahasa pada pasien afasia bervariasi
bergantung pada usia, luas lesi, jenis dan
derajat keparahan afasia

TERIMA KASIH

Apa yang dimaksud dengan afasia


transkortikal?
Afasia apa yang prognosisnya paling
buruk?
Apakah kerusakanya bisa kembali
normal?

Apakah afasia bisa terjadi pada


bukan pasien stroke?
Apakah hanya lesi di korteks yang
dapat menyebabkan afasia?
Bagaimana cara melakukan
pemeriksaa

You might also like