You are on page 1of 42

PRESENTASI KASUS

APPENDICITIS AKUT DENGAN


PERITONITIS
Pembimbing : dr. Irhamni, Sp.BA
Disusun oleh :
Anggitia Nurlathifah Haque

Identitas Pasien

Nama : An. D
Umur : 9 tahun 10 bulan
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jl. Kramat Sentiong
Jakarta Pusat
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal masuk RS : 01 Desember
2014
No.RM : 447582

Anamnesis
Allo dan autoanamnesis pada
tanggal 2 Desember 2014, pukul
10.00 WIB :
Keluhan utama : Nyeri perut
kanan bawah sejak 4 hari SMRS

Riwayat Penyakit
Sekarang
Nyeri perut kanan bawah
sejak 4 hari SMRS. Awalnya
nyeri dirasakan di bagian
ulu hati, yang kemudian
berpindah ke perut kanan
bawah sejak 2 hari SMRS.
Nyeri dirasakan mendadak
dan terus menerus. Nyeri
diperberat dengan berjalan
dan membaik bila tiduran.
Demam
(+)
disertai
menggigil sejak 4 hari
SMRS, hilang timbul, hilang
bila diberi obat penurun
panas.
Mual (+), muntah (+) 1x
berisi cairan dan sisa
makanan berwarna putih.

BAB (+) cair sejak 2 hari


SMRS, berwarna kuning
kehijauan,
ampas
(+),
lendir
(-),
darah
(-),
frekuensi 3-4x sehari.
.Perut dirasakan semakin
lama semakin membesar
sejak 4 hari terakhir
Nafsu makan menurun.
Pusing (-), batuk (-), pilek
(-),
BAK
dalam
batas
normal.
Pasien
sudah
pernah
berobat ke puskesmas 4
hari SMRS, di periksa darah
dan
diberi
antibiotik,
analgetik,
dan
obat
penurun
panas,
namun
keluhan tidak membaik.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat trauma : (+) 1 bulan yang lalu.
Pasien ditendang di bagian perut ulu hati
oleh temannya ketika sedang bermain di
sekolah. Saat itu temannya sedang berlari
dan menendang perut di bagian ulu hati
pasien sehingga membuat pasien
terdorong ke belakang. Terdapat nyeri
perut di daerah tendangan namun keluhan
hilang sendiri.
Riwayat penyakit maag
: (+)
Riwayat batuk lama : Disangkal
Riwayat alergi
: Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga dan Disekitar


Dikeluarga tidak ada yang mengalami
keluhan yang sama.
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas
4 hari SMRS, diberi antibiotik, analgetik,
dan obat penurun panas, namun keluhan
tidak membaik.
Habits
Riwayat makan : Makan teratur 3x sehari.
Pasien jarang memakan sayuran

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
BB : 30 kg, TB : 125 cm.
IMT / U kesan normal
Vital sign
Tekanan Darah : 110 / 60 mmHg
Nadi
: 110 x/menit
Respiration Rate : 20 x/menit
Suhu
: 37,5 0C

Status Generalis
Pemeriksaan kepala
Kepala dan Wajah : Kepala normocephal. Warna rambut
hitam, tidak mudah dicabut, dan terdistribusi merata.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks
pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung : simetris, deviasi septum (-), discharge (-),
deformitas (-) dan napas cuping hidung (-)
Telinga : Discharge (-), deformitas (-)
Mulut : Coated tongue (-), lidah tremor (-), bibir sianosis
(-), mukosa bibir kering (-), labioschisis (-), palatoschisis
(-)
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1 T1
Pemeriksaan leher : Deviasi Trakhea (-), KGB membesar
(-), Nyeri Tekan (-), Pembesaran Tiroid (-), JVP dbn

Pemeriksaan thoraks
Pulmo : dekstra-sinistra
I : Normochest, dinding dada simetris
P : ekspansi dada simetris, vocal fremitus simetris
(kanan-kiri)
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor :
I : Tidak tampak ictus cordis
P : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
P : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra

Batas Kanan atas ICS II linea parasternal


dextra
Batas kiri bawah ICS V antara linea midclavicula dan
axilaris anterior

Batas kanan bawah ICS V linea stemalis dextra


A : S1>S2 reguler, Gallop -/-, Murmur -/-.

Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan abdomen
I : Perut cembung, warna kulit seperti sekitar.
A : Bising usus (+) normal, 4x/menit
P : Distensi (+), Nyeri tekan (+), nyeri lepas
(+), defans muskular (+) di regio kuadran
kanan bawah. Rovsing sign (+), psoas sign
(+), undulasi (+). Hepar dan lien tidak teraba.
P : redup (+), nyeri ketok (+), shifting dullnes
(+)

Pemeriksaan ekstremitas
Akral hangat, edema tungkai (-/-), sianosis (-),
pitting edema (-), capilary refill < 2 detik

Status Lokalis
Regio a/r RUQ abdomen
I : Perut cembung, warna kulit seperti
sekitar.
A : Bising usus (+) normal, 4x/menit
P : Distensi (+), Nyeri tekan (+), nyeri
lepas (+), defans muskular (+).. Rovsing
sign (+), psoas sign (+), undulasi (+).
Hepar dan lien tidak teraba.
P : redup (+), nyeri ketok (+), shifting
dullnes (+).

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
27 November 2014, di Puskesmas
Hematologi

Hasil

Nilai Normal

Hb

10.7

13 16 gr/dL

Leukosit

10.400

4.000 10.000 mm3

Trombosit

260.000

160 450 ribu/l

Ht

31

40 48 %

Tanggal : 1 Desember 2014


Jenis
Hasil
Pemeriksaa
n
Hb
Ht
Eritrosit

12.6
35
5.0

Nilai Rujukan

13 18 g/dL
40 52%
4.3 6.0
juta/uL

Leukosit

8,500

4,800
10,800 / uL

Trombosit

320,0
00

150,000
400,000/uL

MCV
MCH
MCHC
PT

71
25
36
11.8

80 96 fL
27 32 fL
32 35 fL
10.2 12.2
detik

APTT

40.4

29.0 40.2
detik

SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
GDS
Na
K
Cl

32
28
11

< 35 U/L
< 40 U/L
20 50
mg/dL
0.6
0.5 1.5
mg/dL
94 < 140 mg/dL
136
137 147
mmol/L
3.73
3.5 5.0
mmol/L
92
95 105
mmol/L

Ultrasonografi (USG)
Tanggal : 1 Desember 2014
Kesan : Fluid
collection
perihepatik,
perilienalis, dan
paracolica
bilateral serta
rongga pelvis,
sugestif
inflamasi kronis.

Resume
Seorang anak laki-laki, usia 9 tahun dengan
keluhan nyeri kanan bawah sejak 4 hari SMRS.
Awalnya nyeri di ulu hati yang kemudian berpindah
ke kuadran kanan bawah. Nyeri dirasakan
mendadak dan terus menerus. Nyeri diperberat
dengan berjalan dan membaik bila tiduran.
Demam (+) disertai menggigil . Mual (+), muntah
(+) 1x. BAB (+) cair sejak 2 hari SMRS, berwarna
kuning kehijauan, ampas (+), lendir (-), darah (-),
frekuensi 3-4x sehari. Perut dirasakan semakin
lama semakin membesar sejak 4 hari terakhir
disertai nafsu makan menurun.
Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas 4 hari
SMRS, namun keluhan tidak membaik.

Riwayat trauma (+) 1 bulan yang lalu, Riwayat


penyakit maag (+). Riwayat makan : jarang
memakan sayuran
Pada pemeriksaan fisik ditemukan perut
cembung, Distensi (+), Nyeri tekan (+), nyeri
lepas (+), defans muskular (+) di regio
kuadran kanan bawah. Rovsing sign (+), psoas
sign (+), undulasi (+), redup (+), nyeri ketok
(+), shifting dullnes (+).
Pada pemeriksaan USG didapatkan ascites (+)

Diagnostik Kerja
Apendicitis akut dengan peritonitis
Trauma tumpul abdomen

Planning

Puasa
IVFD KaEN 3B 1700 cc/24 jam
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Farmadol 3 x 100 mg
Diagnostik laparoscopy

Laporan Pembedahan

Intruksi Post Operasi


awasi tanda vital
Inf. RL : D5% = 1 : 1
Ceftriaxone 1 x 1 gr
Ketorolac 3 x 10 mg
Ranitidin 2 x amp
Bila BU (+) dan pasien sadar boleh
minum
Hitung jumlah urine 40 cc/jam

Hasil Pemeriksaan
Histopatologi
Kesimpulan :
histopatologis
sesuai
appendicitis
kronis
eksaserbasi
akut.

Prognosis
Ad vitam
: Bonam
Ad functionam : Malam
Ad sanationam : Bonam

Follow Up
S : perut kembung (+), nyeri perut
umbilicus (+), mual (+), demam (+).
O : Ku : compos mentis, tampak lemas.
Status lokalis a/r abdomen :

I : cembung (+)
A : BU (+) 4x/menit
P : supel, nyeri tekan umbilicus (+), undulasi (+)
P : redup (+), shifting dullnes (+).

A : post appendiktomi
P : USG ulang, pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan urine.

Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 08 Desember 2014
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Hematologi

74 L

80 96 fL

MCH

25 L

27 32 pg

34

32 36 g/dL

14.70

11.5 14.5 %

SGOT (AST)

30

< 35 U/L

SGPT (ALT)

18

< 40 U/L

Albumin

2.3 L

3.5 5.0 g/dL

Amilase

26

< 65 U/L

Lipase

22

3 32 U/L

semi

24

< 6 mg/L

101

< 140 mg/dL

MCHC

Hematologi Lengkap
Hemoglobin

11.0 L

13 18 g/dL

Hematokrit

32 L

40 52 %

Eritrosit

4.4

4.3 6.0 juta/L

Leukosit

8360

4,800 10,800 /L

136.000 L

150,000 400,000

Trombosit

MCV

/L
Hitung jenis :

RDW
Kimia Klinik

Basofil

01%

Eosinofil

13%

Batang

26%

Segmen

65

50 70 %

kuantitatif

Limfosit

18 L

20 40 %

Glukosa darah

Monosit

10 H

28%

CRP

sewaktu

Tanggal 10 Desember 2014


Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Hematologi

Urinalisis
Urine Lengkap

Hematologi Rutin

Warna

Kuning

Kuning

Jernih

Jernih

7.0

4.6 8.0

1.020

1.010 1.030

Hemoglobin

9.4 L

13 18 g/dL

Kejernihan

Hematokrit

27 L

40 52 %

pH

Eritrosit

3.9 L

4.3 6.0 juta/L

Berat jenis

Leukosit

8,300

4,800 10,800 /L

Protein

- / Negatif

Negatif

Trombosit

275,000

150,000

Glukosa

- / Negatif

Negatif

400,000 /L

Bilirubin

- / Negatif

Negatif

MCV

71 L

80 96 fL

Nitrit

- / Negatif

Negatif

MCH

24 L

27 32 pg

Keton

- / Negatif

Negatif

MCHC

35

32 36 g/dL

Urobilinogen

- / Negatif

Negatif Positif 1

Eritrosit

121

< 2 / LBP

Leukosit

323

< 5 / LBP

Silinder

- / Negatif

Negatif / LPK

Kristal

- / Negatif

Negatif

Epitel

+ / Positif 1

Positif

Lain - lain

- / Negatif

Negatif

Kimia Klinik
Albumin

3.1 L

3.5 5.0 g/dL

CRP Semi

24

< 6 mg/L

Kuantitatif

Tanggal : 11 Desember
2014
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Hemoglobin

9.3 L

13 18 g/dL

Hematokrit

27 L

40 52 %

Eritrosit

3.8 L

4.3 6.0 juta/L

Leukosit

10,600

4,800 10,800 /L

Trombosit

323,000

150,000 400,000 /L

MCV

71 L

80 96 fL

MCH

25 L

27 32 pg

34

32 36 g/dL

PT

11.7

9.3 11.6 detik

APTT

34.2

31 47 detik

Hematologi
Hematologi Rutin

MCHC

Pemeriksaan Ultrasonografi
(USG)
Tanggal : 11 Desember 2014
KESAN:
Hepatosplen
omegali
Ascites

TINJAUAN PUSTAKA

Appendisitis

Epidemiologi
a. Faktor host
Umur : anak > dewasa
Jenis kelamin : laki-laki : wanita = 1 : 1,
pada pubertas 2 : 1, setelahnya sama lagi.

b. Faktor agent
E. Coli dan Streptokokus
E. histolytica.

c. Faktor Environment
makanan rendah serat yang

Etiologi
1. Obstruksi (80%) :
Sumbatan pada lumen, jenisnya : fecalith,
corpus allenum (biji-bijian : biji cabe), parasit
(cacing, terutama askaris), mengerasnya bubur
barium dalam lumen pada bekas pemeriksaan
Ba in loop.
Bengkokan atau tekkukan appendiks (kingking),
karena meso-appendiks yang pendek dan
adhesi sekitarnya.
Hipertrofi jaringan limfoid di tunika mukosa
2. Infeksi hematogen 10 20 % kasus,
penyebaran secara hematogen dari tempat lain.

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Anamnesa
Nyeri di epigastrium atau
umbilikus
yang
terkadang disertai mual,
muntah dan anoreksia.
Nyeri
kemudian
berpindah
ke
perut
daerah kanan bawah di
titik Mc Burney yang
dirasakan lebih tajam
dan jelas yaitu nyeri
tekan, nyeri lepas dan
nyeri ketok.

Konstipasi
Demam
(biasanya
subfebris, yaitu antara
37,5-38,5 C).
Leukositas

Pemeriksaan Fisik
Tampak
kesakitan,
membungkuk,
memegang perut kanan
bawah
Demam

Manifestasi Klinis
Status
lokalis
Abdomen
kuadran kanan bawah :
Mc Burney : nyeri tekan
(+), nyeri lepas (+), nyeri
ketok (+)
Defans muskuler (+)
Rovsing sign (+)
Psoas sign (+)
Obrurator sign (+)
Peritonitis
umum
(perforasi)
:
nyeri
di
seluruh abdomen, pekak
hati menghilang, bising
usus menghilang.
Rectal Touche : nyeri tekan
pada jam 9-12.

Pemeriksaan penunjang
lekositosis
LED meningkat
USG : bagian
memanjang pada
tempat yang terjadi
inflamasi pada
appendiks,
CT-scan : bagian yang
menyilang dengan
fekalith dan perluasan
dari appendiks yang
mengalami inflamasi
serta adanya pelebaran
sekum.

Penatalaksanaan
Apendektomi dapat dilakukan secara
terbuka maupun dengan cara
laparoskopi
Komplikasi :
perforasi apendiks yang dapat
berkembang menjadi peritonitis atau
abses

Peritonitis
Peritonitis adalah suatu radang pada
tongga peritoneum. Peritoneum
merupakan lapisan serosa yang melapisi
rongga perut.
Peritonitis
biasanya
terjadi
akibat
penyebaran infeksi dari organ abdomen,
perforasi saluran pencernaan, atau dari
luka tembus abdomen.

Organisme yang sering menginfeksi


adalah organisme yang hidup dalam kolon.

Peritonitis
Kelainan peritoneum :
1. perdarahan
2. Ascites
3. adhesi
4. radang

Klasifikasi
Ada 2 :
Peritonitis primer : sumber infeksi berasal
dari luar perut dan tumbuh di ruang
peritoneum lewat hematogen atau limfogen.
Peritonitis sekunder : infeksi yang
disebabkan karena kerusakan organ-organ
abdomen atau fokusnya berada dalam
rongga abdomen.
Selain itu :
Peritonitis kimia
Peritonitis septik

Manifestasi klinis

Demam
Mual, muntah
Nyeri perut
Kembung
Tidak adanya BAB / flatus karena
adanya radang paralitik usus

Pemeriksaan fisik :
Inspeksi :
Gambaran fascies hippocrates
(tulang pipi tampak menonjol
dengan pipi yang cekung, mata
cekung)
Beslah lidah (lidah yang tertutup
kerak putih, kadang putih
kecoklatan)
Pernapasan cepat dan dangkal
Perut distensi

Palpasi :
Nyeri tekan difus
Nyeri lepas
Defans muskuler
Perkusi :
Nyeri ketok
Hipertimpani
Pekak hati yang menghilang
Auskultasi :
BU menurun sampai
menghilang

Manifestasi klinis
Rectal toucher :
Tonus sphincter ani
menurun
Ampula recti berisi udara
Nyeri semua arah
Pemeriksaan laboratorium
Leukositosis
Shift to the left
Asidosis metabolik
dengan alkalosis
respiratorik

Foto polos abdomen :


Peritoneal fat line
kabur
dilatasi usus halus dan
usus besar
Penebalan dinding
usus karena edema
Tampak gambaran
udara bebas dalam
rongga peritoneum

Penatalaksaan
Koreksi cairan, elektrolit, dan asam
basa
Antibiotik
Laparatomi explorasi

Terima kasih

You might also like