Professional Documents
Culture Documents
Identitas Pasien
Nama : An. D
Umur : 9 tahun 10 bulan
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jl. Kramat Sentiong
Jakarta Pusat
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal masuk RS : 01 Desember
2014
No.RM : 447582
Anamnesis
Allo dan autoanamnesis pada
tanggal 2 Desember 2014, pukul
10.00 WIB :
Keluhan utama : Nyeri perut
kanan bawah sejak 4 hari SMRS
Riwayat Penyakit
Sekarang
Nyeri perut kanan bawah
sejak 4 hari SMRS. Awalnya
nyeri dirasakan di bagian
ulu hati, yang kemudian
berpindah ke perut kanan
bawah sejak 2 hari SMRS.
Nyeri dirasakan mendadak
dan terus menerus. Nyeri
diperberat dengan berjalan
dan membaik bila tiduran.
Demam
(+)
disertai
menggigil sejak 4 hari
SMRS, hilang timbul, hilang
bila diberi obat penurun
panas.
Mual (+), muntah (+) 1x
berisi cairan dan sisa
makanan berwarna putih.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
BB : 30 kg, TB : 125 cm.
IMT / U kesan normal
Vital sign
Tekanan Darah : 110 / 60 mmHg
Nadi
: 110 x/menit
Respiration Rate : 20 x/menit
Suhu
: 37,5 0C
Status Generalis
Pemeriksaan kepala
Kepala dan Wajah : Kepala normocephal. Warna rambut
hitam, tidak mudah dicabut, dan terdistribusi merata.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks
pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung : simetris, deviasi septum (-), discharge (-),
deformitas (-) dan napas cuping hidung (-)
Telinga : Discharge (-), deformitas (-)
Mulut : Coated tongue (-), lidah tremor (-), bibir sianosis
(-), mukosa bibir kering (-), labioschisis (-), palatoschisis
(-)
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1 T1
Pemeriksaan leher : Deviasi Trakhea (-), KGB membesar
(-), Nyeri Tekan (-), Pembesaran Tiroid (-), JVP dbn
Pemeriksaan thoraks
Pulmo : dekstra-sinistra
I : Normochest, dinding dada simetris
P : ekspansi dada simetris, vocal fremitus simetris
(kanan-kiri)
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor :
I : Tidak tampak ictus cordis
P : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
P : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan abdomen
I : Perut cembung, warna kulit seperti sekitar.
A : Bising usus (+) normal, 4x/menit
P : Distensi (+), Nyeri tekan (+), nyeri lepas
(+), defans muskular (+) di regio kuadran
kanan bawah. Rovsing sign (+), psoas sign
(+), undulasi (+). Hepar dan lien tidak teraba.
P : redup (+), nyeri ketok (+), shifting dullnes
(+)
Pemeriksaan ekstremitas
Akral hangat, edema tungkai (-/-), sianosis (-),
pitting edema (-), capilary refill < 2 detik
Status Lokalis
Regio a/r RUQ abdomen
I : Perut cembung, warna kulit seperti
sekitar.
A : Bising usus (+) normal, 4x/menit
P : Distensi (+), Nyeri tekan (+), nyeri
lepas (+), defans muskular (+).. Rovsing
sign (+), psoas sign (+), undulasi (+).
Hepar dan lien tidak teraba.
P : redup (+), nyeri ketok (+), shifting
dullnes (+).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
27 November 2014, di Puskesmas
Hematologi
Hasil
Nilai Normal
Hb
10.7
13 16 gr/dL
Leukosit
10.400
Trombosit
260.000
Ht
31
40 48 %
12.6
35
5.0
Nilai Rujukan
13 18 g/dL
40 52%
4.3 6.0
juta/uL
Leukosit
8,500
4,800
10,800 / uL
Trombosit
320,0
00
150,000
400,000/uL
MCV
MCH
MCHC
PT
71
25
36
11.8
80 96 fL
27 32 fL
32 35 fL
10.2 12.2
detik
APTT
40.4
29.0 40.2
detik
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
GDS
Na
K
Cl
32
28
11
< 35 U/L
< 40 U/L
20 50
mg/dL
0.6
0.5 1.5
mg/dL
94 < 140 mg/dL
136
137 147
mmol/L
3.73
3.5 5.0
mmol/L
92
95 105
mmol/L
Ultrasonografi (USG)
Tanggal : 1 Desember 2014
Kesan : Fluid
collection
perihepatik,
perilienalis, dan
paracolica
bilateral serta
rongga pelvis,
sugestif
inflamasi kronis.
Resume
Seorang anak laki-laki, usia 9 tahun dengan
keluhan nyeri kanan bawah sejak 4 hari SMRS.
Awalnya nyeri di ulu hati yang kemudian berpindah
ke kuadran kanan bawah. Nyeri dirasakan
mendadak dan terus menerus. Nyeri diperberat
dengan berjalan dan membaik bila tiduran.
Demam (+) disertai menggigil . Mual (+), muntah
(+) 1x. BAB (+) cair sejak 2 hari SMRS, berwarna
kuning kehijauan, ampas (+), lendir (-), darah (-),
frekuensi 3-4x sehari. Perut dirasakan semakin
lama semakin membesar sejak 4 hari terakhir
disertai nafsu makan menurun.
Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas 4 hari
SMRS, namun keluhan tidak membaik.
Diagnostik Kerja
Apendicitis akut dengan peritonitis
Trauma tumpul abdomen
Planning
Puasa
IVFD KaEN 3B 1700 cc/24 jam
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Farmadol 3 x 100 mg
Diagnostik laparoscopy
Laporan Pembedahan
Hasil Pemeriksaan
Histopatologi
Kesimpulan :
histopatologis
sesuai
appendicitis
kronis
eksaserbasi
akut.
Prognosis
Ad vitam
: Bonam
Ad functionam : Malam
Ad sanationam : Bonam
Follow Up
S : perut kembung (+), nyeri perut
umbilicus (+), mual (+), demam (+).
O : Ku : compos mentis, tampak lemas.
Status lokalis a/r abdomen :
I : cembung (+)
A : BU (+) 4x/menit
P : supel, nyeri tekan umbilicus (+), undulasi (+)
P : redup (+), shifting dullnes (+).
A : post appendiktomi
P : USG ulang, pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan urine.
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 08 Desember 2014
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Hematologi
74 L
80 96 fL
MCH
25 L
27 32 pg
34
32 36 g/dL
14.70
11.5 14.5 %
SGOT (AST)
30
< 35 U/L
SGPT (ALT)
18
< 40 U/L
Albumin
2.3 L
Amilase
26
< 65 U/L
Lipase
22
3 32 U/L
semi
24
< 6 mg/L
101
MCHC
Hematologi Lengkap
Hemoglobin
11.0 L
13 18 g/dL
Hematokrit
32 L
40 52 %
Eritrosit
4.4
Leukosit
8360
4,800 10,800 /L
136.000 L
150,000 400,000
Trombosit
MCV
/L
Hitung jenis :
RDW
Kimia Klinik
Basofil
01%
Eosinofil
13%
Batang
26%
Segmen
65
50 70 %
kuantitatif
Limfosit
18 L
20 40 %
Glukosa darah
Monosit
10 H
28%
CRP
sewaktu
Hasil
Nilai Rujukan
Hematologi
Urinalisis
Urine Lengkap
Hematologi Rutin
Warna
Kuning
Kuning
Jernih
Jernih
7.0
4.6 8.0
1.020
1.010 1.030
Hemoglobin
9.4 L
13 18 g/dL
Kejernihan
Hematokrit
27 L
40 52 %
pH
Eritrosit
3.9 L
Berat jenis
Leukosit
8,300
4,800 10,800 /L
Protein
- / Negatif
Negatif
Trombosit
275,000
150,000
Glukosa
- / Negatif
Negatif
400,000 /L
Bilirubin
- / Negatif
Negatif
MCV
71 L
80 96 fL
Nitrit
- / Negatif
Negatif
MCH
24 L
27 32 pg
Keton
- / Negatif
Negatif
MCHC
35
32 36 g/dL
Urobilinogen
- / Negatif
Negatif Positif 1
Eritrosit
121
< 2 / LBP
Leukosit
323
< 5 / LBP
Silinder
- / Negatif
Negatif / LPK
Kristal
- / Negatif
Negatif
Epitel
+ / Positif 1
Positif
Lain - lain
- / Negatif
Negatif
Kimia Klinik
Albumin
3.1 L
CRP Semi
24
< 6 mg/L
Kuantitatif
Tanggal : 11 Desember
2014
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Hemoglobin
9.3 L
13 18 g/dL
Hematokrit
27 L
40 52 %
Eritrosit
3.8 L
Leukosit
10,600
4,800 10,800 /L
Trombosit
323,000
150,000 400,000 /L
MCV
71 L
80 96 fL
MCH
25 L
27 32 pg
34
32 36 g/dL
PT
11.7
APTT
34.2
31 47 detik
Hematologi
Hematologi Rutin
MCHC
Pemeriksaan Ultrasonografi
(USG)
Tanggal : 11 Desember 2014
KESAN:
Hepatosplen
omegali
Ascites
TINJAUAN PUSTAKA
Appendisitis
Epidemiologi
a. Faktor host
Umur : anak > dewasa
Jenis kelamin : laki-laki : wanita = 1 : 1,
pada pubertas 2 : 1, setelahnya sama lagi.
b. Faktor agent
E. Coli dan Streptokokus
E. histolytica.
c. Faktor Environment
makanan rendah serat yang
Etiologi
1. Obstruksi (80%) :
Sumbatan pada lumen, jenisnya : fecalith,
corpus allenum (biji-bijian : biji cabe), parasit
(cacing, terutama askaris), mengerasnya bubur
barium dalam lumen pada bekas pemeriksaan
Ba in loop.
Bengkokan atau tekkukan appendiks (kingking),
karena meso-appendiks yang pendek dan
adhesi sekitarnya.
Hipertrofi jaringan limfoid di tunika mukosa
2. Infeksi hematogen 10 20 % kasus,
penyebaran secara hematogen dari tempat lain.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Anamnesa
Nyeri di epigastrium atau
umbilikus
yang
terkadang disertai mual,
muntah dan anoreksia.
Nyeri
kemudian
berpindah
ke
perut
daerah kanan bawah di
titik Mc Burney yang
dirasakan lebih tajam
dan jelas yaitu nyeri
tekan, nyeri lepas dan
nyeri ketok.
Konstipasi
Demam
(biasanya
subfebris, yaitu antara
37,5-38,5 C).
Leukositas
Pemeriksaan Fisik
Tampak
kesakitan,
membungkuk,
memegang perut kanan
bawah
Demam
Manifestasi Klinis
Status
lokalis
Abdomen
kuadran kanan bawah :
Mc Burney : nyeri tekan
(+), nyeri lepas (+), nyeri
ketok (+)
Defans muskuler (+)
Rovsing sign (+)
Psoas sign (+)
Obrurator sign (+)
Peritonitis
umum
(perforasi)
:
nyeri
di
seluruh abdomen, pekak
hati menghilang, bising
usus menghilang.
Rectal Touche : nyeri tekan
pada jam 9-12.
Pemeriksaan penunjang
lekositosis
LED meningkat
USG : bagian
memanjang pada
tempat yang terjadi
inflamasi pada
appendiks,
CT-scan : bagian yang
menyilang dengan
fekalith dan perluasan
dari appendiks yang
mengalami inflamasi
serta adanya pelebaran
sekum.
Penatalaksanaan
Apendektomi dapat dilakukan secara
terbuka maupun dengan cara
laparoskopi
Komplikasi :
perforasi apendiks yang dapat
berkembang menjadi peritonitis atau
abses
Peritonitis
Peritonitis adalah suatu radang pada
tongga peritoneum. Peritoneum
merupakan lapisan serosa yang melapisi
rongga perut.
Peritonitis
biasanya
terjadi
akibat
penyebaran infeksi dari organ abdomen,
perforasi saluran pencernaan, atau dari
luka tembus abdomen.
Peritonitis
Kelainan peritoneum :
1. perdarahan
2. Ascites
3. adhesi
4. radang
Klasifikasi
Ada 2 :
Peritonitis primer : sumber infeksi berasal
dari luar perut dan tumbuh di ruang
peritoneum lewat hematogen atau limfogen.
Peritonitis sekunder : infeksi yang
disebabkan karena kerusakan organ-organ
abdomen atau fokusnya berada dalam
rongga abdomen.
Selain itu :
Peritonitis kimia
Peritonitis septik
Manifestasi klinis
Demam
Mual, muntah
Nyeri perut
Kembung
Tidak adanya BAB / flatus karena
adanya radang paralitik usus
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi :
Gambaran fascies hippocrates
(tulang pipi tampak menonjol
dengan pipi yang cekung, mata
cekung)
Beslah lidah (lidah yang tertutup
kerak putih, kadang putih
kecoklatan)
Pernapasan cepat dan dangkal
Perut distensi
Palpasi :
Nyeri tekan difus
Nyeri lepas
Defans muskuler
Perkusi :
Nyeri ketok
Hipertimpani
Pekak hati yang menghilang
Auskultasi :
BU menurun sampai
menghilang
Manifestasi klinis
Rectal toucher :
Tonus sphincter ani
menurun
Ampula recti berisi udara
Nyeri semua arah
Pemeriksaan laboratorium
Leukositosis
Shift to the left
Asidosis metabolik
dengan alkalosis
respiratorik
Penatalaksaan
Koreksi cairan, elektrolit, dan asam
basa
Antibiotik
Laparatomi explorasi
Terima kasih