Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN UMUM
PERKULIAHAN
Mahasiswa mampu dan siap
memanfaatkan /menjalankan
profesi / pekerjaan / praktik kefarmasian
TUJUAN KHUSUS
PERKULIAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
MATERI BAHASAN
1. PROFESI & PEKERJAAN / PRAKTIK
KEFARMASIAN
2. RUANG LINGKUP & ATURAN TERKAIT
PEKERJAAN / PRAKTIK
KEFARMASIAN
3. PEDOMAN DISIPLIN DAN KODE ETIK
APOTEKER
4. PENINGKATAN PROFESIONALITAS
DIULANGI !
Standar Kompetensi
Kode Etik
Standar Pelayanan/ Produksi
Standar Pendidikan
Standar / Pedoman Praktik Apoteker
KomponenStandarProfesi
Etika
Disiplin
Hukum
Kesehatan
Kompetensi
Komunikasi
Norma etika
profesi luhur
(altruism,
lesprit de
corpse)
Batas usia
maksimal
SYSTEM-BASED
PRACTICE
Sikap akuntabel
& hormati HAM
pasien :
Informed
consent, empati,
dll
STR/SIP/SIK
individual,
melekat ,
kemampuan
rata2
Norma sopan
santun /
kesejawatan,
kepemimp.,
kebangsaan
Kriteria laik
Fisik-mental
Kepribadian,
Bebas NAPZA
Performance
Professional
PRIVILEGES
Wawasan
kultural, rujukan
dll
Peer review
saksi ahli,
Asosiasi
Hak & Kewajiban
WN
RelevansiStandarProfesi
MEDAI & MDTK
Etika
Fatwa etis
integritas
Pedoman
/Kode Etik
Etika sosial :
iptek Farmasi,
Kesehatan
Sertifikat,
umur
Uji laik
kesehatan
PN
Kompetensi
Komunikasi
Risk >>> :
Informed
consent
Reasonable
person standard
info adekuat
Evaluasi
Continuing
Professional
Development
Implied consent
Public health
consent
Perdata :
Pasien / klien
membuktikan
Pidana :
Polisi
membuktikan
PERAN APOTEKER
CARE GIVER
TEACHER
DECISION
MAKER
LIFE LONG
LEARNER
RESEARCHER
SEVEN STAR
PHARMACIST
PLUS
MANAGER
COMMUNI
CATOR
LEADER
DIULANGI !
9 Kompetensi Apoteker
Profesional dan
Etik :
a. Menguasai Kode Etik Yang Berlaku Dalam Praktik Profesi
b. Mampu Menerapkan Praktik Kefarmasian Secara Legal dan Profesional
Sesuai Kode Etik Apoteker Indonesia
c. dst
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PRAKTIK / PEKERJAAN
KEFARMASIAN
DIULANGI !
Praktik / Pekerjaan
Pekerjaan :
Sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia untuk
tujuan tertentu yang dilakukan
dengan cara yang baik dan benar
Tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai
imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang
DIULANGI !
PENGGUNAAN
JAGA MUTU
ORGANISASI
HRD
SIM
FINANCING
PENGADAAN
DISTRIBUSI
LEGISLASI, REGULASI & KEBIJAKAN
DIULANGI !
PELAYANAN KEFARMASIAN
RS
ED
PF I
AA
N
PELAYANAN
SDM
KEFARMASIAN
PROFESIONAL
BERMUTU
INFORMASI
KE
TE
KUALITAS
HIDUP
MASY.
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN
KEFARMASIAN
PEKERJAAN KEFARMASIAN
IZIN
PELAKSANAAN
PEK. KEFAR.
PEMBERDAYAAN
PENYEL.
PEK. KEFAR.
AUDIT
STANDAR
STANDAR
Fauzi Kasim
KENDALI
MUTU &
KENDALI
BIAYA
PRODUKSI,
PENYALURAN,
PELAYANAN
PERATURAN PELAKSANAAN PK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
18
Mengapa perlu .
Per-UU-an mengamanatkan, namun belum
semua diatur
Dituntut fair, adil, jujur, berbudi luhur,
Apoteker itu profesi : individu dan kelompok.
Profesi : autoregulasi, kompetensi & perubahan
Individu dan kelompok memerlukan arah / standar
/ pedoman / map, dll
Kontak dgn nakes & masyarakat : ada tanggung
jawab, prtanggung jawaban dan mutu
pelayanan/pekerjaan
Banyak kemungkinan pengambilan keputusan,
apakah itu salah /benar atau konflik
Tujuan
Menjunjung tinggi martabat Profesi.
Menjaga dan memelihara
kesejahteraan anggota.
Meningkatkan pengabdian anggota.
Meningkatkan mutu Profesi.
Meningkatkan layanan kepada
pengguna jasa.
Untuk menentukan standard sendiri.
Fungsi (1)
Fungsi (2)
Merupakan map dalam berpraktik
profesi (terutama bagi yang baru lulus)
Sebagai pedoman setiap anggota dalam
menjalankan profesinya.
Sebagai sarana kontrol bagi masyarakat
atas pelaksanaan profesi tersebut.
Mencegah campur tangan pihak luar
organisasi tentang hubungan etika /
disiplin dan keanggotaan organisasi.
Prinsip yg dipakai(1)
1. Bersikap objektif pada saat adanya
kebebasan memilih atau memutuskan,
karena Apoteker tahu pilihan yang
terbaik.
2. Selalu memenuhi hak klien untuk
memperoleh pemahaman yang baik
terhadap keterangan tentang manfaat
dan risiko yang mungkin timbul dalam
pelayanan yang dilakukan sesuai
kompetensi Apoteker,
Prinsip yg dipakai(2)
3. Selalu melakukan penilaian yang adil
dan etis untuk menjaga rahasia
kefarmasian terkait praktik maupun klien
4. Apoteker selalu berusaha untuk berbuat
yang terbaik dan sekaligus berusaha
menghindari adanya peluang kesalahan
5. Setiap saat loyal, tidak membedakan,
adil dan bersahabat terhadap klien.
6. Selalu memenuhi hak klien untuk
dihargai atau dipenuhi kebutuhannya.
PEDOMAN DISIPLIN
APOTEKER INDONESIA
PEDOMANDISIPLINAPOTEKER
..\MEDAI\BUKU\BukuKEAIdanPDAI2015.docx
KESEHATAN
SEHAT FISIK
& JIWA
11
KOMPETENSI
KOMUNIKASI
PENGETAHUAN, CONCENT;
KETRAMPILAN & EFEKTIF
SIKAP
RUJUK, FAIR,
DLL
1.DIRI SENDIRI
2.TEMAN SEJAWAT
3.PENERIMA JASA
4.PROVIDER / NAKES LAIN
PENINGKATAN
PROFESIONALISME
28
BUKTIKAN !
PEMERINTAH
(REGULATOR/
CONTROLER)
DOKTER
(PRESCREPTOR)
KONSUMEN
(CUSTOMER)
MASYARAKAT
2. DOKTER : AGAR APOTEKER DAPAT
APOTEKER
PAYER
(FINANCING)
LSM/SOCIAL
ADVOCATOR
REPROFESIONALISASI
UNTUK MASA DEPAN ( 1 )
PENINGKATAN HUBUNGAN
APOTEKER PROFESIONAL LAIN
MASYARAKAT
PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF
MESO, TDM, DLL
PENINGKATAN FUNGSI
INFORMATIF
KIE & KONSELING, DLL
REPROFESIONALISASI
UNTUK MASA DEPAN (2)
MENGIKUTI PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
& MENG UP DATE SUMBER INFORMASI
MENYUSUN STANDARD OPERATING
PROCEDURE DI BERBAGAI BIDANG /
SARANA PEKERJAAN KEFARMASIAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DAN
INFORMASI & MEMBANGUN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN & SISTEM
INFORMASI PELAYANAN/PRODUK
REPROFESIONALISASI
UNTUK MASA DEPAN (3)
MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN
MASYARAKAT / PELANGGAN UNTUK
MENYESUAIKAN DENGAN PRODUK &
JASA YANG AKAN DISEDIAKAN
MEMPERTEGAS & MEMBEDAKAN
KEGIATAN FUNGSI DISTRIBUSI DAN
FUNGSI PELAYANAN KEFARMASIAN DI
SARANA PELAYANAN KEFARMASIAN
MEMELIHARA KOMPETENSI
SKA, STRA, SIP/SIK
5 TAHUN
BAGAIMANA
MENGISI 5 TAHUN ?
Practice Improvement
2.
( Practice Improvement )
4.
Apoteker
Standar
Kompetensi
KOMPETENSI
KEMAMPUAN
PENGETAHUAN
SIKAP
KETRAMPILAN
V
A
L
U
E
KEWENANGAN
IJAZAH
SERTIFIKAT
STRA
S I K / SIPA
KOMPONEN SERTIFIKASI
Komponen :
PORTOFOLIO / SKP
Atau
UJI KOMPETENSI atau
OBJECTIVE STRUCTORED
CLINICAL EEXAMINATION
(OSCE)
1.
2.
3.
4.
Rencana C P D P I
DAFTAR
KOMPETENSI
PENILAIAN
PRIBADI
DAFTAR
KEGIATAN
KEGIATAN
SEGERA
KEGIATAN
BERIKUT
KEGIATAN
KEGIATAN
YAD KEGIATAN
YAD
YAD
Rencana C P D P I
DAFTAR
KOMPETENSI
.
.
..
..
..
..
dst
PENILAIAN
PRIBADI
.
.
..
..
..
..
dst
TUJUAN
KEGIATAN
WAKTU
SUMBER
DAYA
SMART
S IMPLE
5THNLAGIDAPAT
M EASURABLE
SERTIFIKATKOMPETENSI
A CHIEVABLE KEMBALI
R EASONABLE
T IMELY
PR HARI INI(9)
A. TIAP MHS : RANGKUMAN KULIAH HARI INI
B. SIAPKAN DIRI UNTUK DISKUSI KELOMPOK UNTUK
PRESENTASI MINGGU DEPAN DGN MATERI TIAP
KELOMPOK :
I.
LAMPIRAN -1
KERTAS KERJA
PENDALAMAN TENTANG CPD & PI
1. KOMPETENSI YANG HARUS DITINGKATKAN :
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
LAMPIRAN -2
PROFESI
PROFESI
diberikan kewenangan untuk
melaksanakan pelayanan kepada klien
maupun tenaga kesehatan lain
Mempunyai pendidikan dan atau
pelatihan khusus untuk memperoleh
pengetahuan, sikap dan ketrampilan,
melaksanakan pelayanan melalui kode
etik dan standar pelayanan yang diakui
masyarakat.
59
PEDOMAN DISIPLIN
APOTEKER INDONESIA
BENTUK PELANGGARAN
DISIPLIN APOTEKER
1.
2.
3.
4.
5.
BENTUK PELANGGARAN
DISIPLIN APOTEKER
6. Tidak membuat dan/ atau tidak melaksanakan Standar
Prosedur Operasional sebagai Pedoman Kerja bagi seluruh
personil di sarana pekerjaan/pelayanan kefarmasian,sesuai
dengan kewenangannya.
7. Memberikan sediaan farmasi yang tidak terjamin
mutu,keamanan,dan khasiat/manfaat kepada pasien.
8. Melakukan pengadaan Obat dan/ atau Bahan baku Obat,
tanpa prosedur yang berlaku,sehingga berpotensi
menimbulkan tidak terjaminnya mutu,khasiat Obat.
9. Tidak menghitung dengan benar dosisobat, sehingga dapat
menimbulkan kerusakan atau kerugiankepada pasien.
10. Melakukan penataan,penyimpanan obat tidak sesuai
standar, sehingga berpotensi menimbulkan penurunan
kualitas obat.
BENTUK PELANGGARAN
DISIPLIN APOTEKER
11. Menjalankan praktik kefarmasian dalam kondisi tingkat
kesehatan fisik ataupun mental yang sedang
terganggusehingga merugikan kualitas pelayanan profesi.
12. Dalam penatalaksanaan praktik kefarmasian, melakukan
yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan
yang seharusnya dilakukan, sesuai dengan tanggung jawab
profesionalnya, tanpa alasan pembenar yang sah, sehingga
dapat membahayakan pasien.
13. Melakukan pemeriksaan atau pengobatan dalam
pelaksanaan praktik pengobatan sendiri ( self medication)
yang tidak sesuai dengan kaidah pelayanan kefarmasian.
14. Memberikan penjelasan yang tidak jujur, dan/ atau tidak
etis, dan/ atau tidak objektifkepadayangmembutuhkan.
15. Menolak atau menghentikan pelayanan kefarmasian
terhadap pasien tanpa alasan yang layak dan sah.
BENTUK PELANGGARAN
DISIPLIN APOTEKER
16. Membuka rahasia kefarmasian kepada yang tidak berhak.
17. Menyalah gunakan kompetensi Apotekernya.
18. Membuat catatan dan/ atau pelaporan sediaan farmasi yang
tidak baik dan tidak benar.
19. Berpraktik dengan menggunakan Surat Tanda Registrasi
Apoteker (STRA) atau Surat Izin Praktik Apoteker
(SIPA/SIK)
20. Mengiklankan kemampuan/pelayanan atau kelebihan
kemampuan/pelayanan yang dimiliki, baik lisan ataupun
tulisan, yang tidak benar atau menyesatkan.
21. Tidak memberikan informasi, dokumen dan alat bukti
lainnya yang diperlukan MEDAI untuk pemeriksaan atas
pengaduan dugaan pelanggaran disiplin
22. Membuat keterangan farmasi yang tidak didasarkan kepada
hasil pekerjaan yang diketahuinya secara benar dan patut.
dan/atau sertifikatkompetensi yang tidak sah.
PENANGANAN PELANGGARAN
DISIPLIN & ETIK APOTEKER
PELANGGARAN PEDOMAN DISIPLIN APOTEKER
PENGADUAN KE MEDAI DAERAH
PENELAHAAN / KONFIRMASI
DUGAAN ADANYA PELANGGARAN
BANDING
REHABILITASI
PERSIDANGAN
TERIMA
PELAKSANAAN SANKSI
SANKSI PELANGGARAN
DISIPLIN
1. Pemberian peringatan tertulis;
2. Rekomendasi pembekuan dan/atau
pencabutan Surat Tanda Registrasi
Apoteker, atau Surat Izin Praktik
Apoteker, atau Surat Izin Kerja
Apoteker; dan/atau
3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau
pelatihan di institusi pendidikan
apoteker.
KEWAJIBAN TERHADAP
DIRI SENDIRI
1. Sumpah Apoteker
2. Kode Etik Apoteker Indonesia
3. Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia
4. Prinsip kemanusiaan
5. Mengikuti perkembangan
6. Menjauhkan diri dari usaha mencari
keuntungan diri
7. Berbudi luhur & contoh yang baik
8. Mengikuti perkembangan peraturan
perundang-undangan
PENANGGUNG JAWAB
SERING BEKERJA SENDIRI
WAJIB MENJAGA RAHASIA KEFARMASIAN
DLL
SUMPAH APOTEKER
PP 20 TAHUN 1962
1. MEMBAKTIKAN HIDUP : KEMANUSIAAN
2. MERAHASIAKAN
3. MELAKSANAKAN TUGAS SEBAIK-BAIKNYA :
MARTABAT & TRADISI LUHUR
4. MENUNAIKAN KEWAJIBAN :
a. BERIKHTIAR SUNGGUH-SUNGGUH
b. TIDAK TERPENGARUH SARA
5. IKRAR SUNGGUH-SUNGGUH & PENUH
KEINSYAFAN
PENANGANAN PELANGGARAN
DISIPLIN & ETIK APOTEKER
PELANGGARAN PEDOMAN DISIPLIN APOTEKER
PENGADUAN KE MEDAI DAERAH
PENELAHAAN / KONFIRMASI
DUGAAN ADANYA PELANGGARAN
BANDING
REHABILITASI
PERSIDANGAN
TERIMA
PELAKSANAAN SANKSI
KRITERIA PELANGGARAN
ETIK
Ignorant ( tidak tahu )
Kelalaian ( Culpa )
Kurang Perhatian
Kurang terampil /
pengetahuan
Sengaja
SANKSI PELANGGARAN
ETIK
Usulan oleh MEDAI untuk :
Pembinaan khusus untuk
penyadaran
Penundaan sementara ijin kerja /
praktik Apoteker
Pencabutan rekokemendasi untuk ijin
kerja/praktik Apoteker