You are on page 1of 103

ADMINISTRASI &

MANAJEMEN PENDIDIKAN
Bahan Ajar D4 Bidan Pendidik UIT
Oleh;
Drs. M. Bachtiar, M.Si
Hp. 081 241 22 339
Email mbachtiar9@gmail.Com
A.Pengertian Administrasi
Kata administrasi asal katanya dari
bhs Latin; ad+ministrare.
ad;intensif.
ministrare;melayani, membantu,
memenuhi.
Tugas utama administrator/manajer;
memberikan pelayanan prima.
Pelayanan prima (zeitham,et.al.
1990)
Nyata (tangible)
Pantas (reliability)
Mudah, kesediaan melayani (responsiveness)
Ahli (Compotence)
Sopan & ramah (courtesy)
Yakin (credibility
Aman (security)
Mudah (acces)
Komunikatif (information)
Empati (understanding)
Administrare; kata kerja
Administratio; kata benda
Administrativus; kata sifat
Administratio diterjemahkan ke bhs
inggeris administration, administratie
bhs belanda, administrasi bhs
indonesia
Administrare; melayani secara
intensif.
Administrasi dlm arti
sempit
Administrare dlm bahasa Belanda
diartikan Ketatausahaan organisasi;
1. Surat menyurat
2. Penyimpanan arsif
3. Pencatatan aktivitas organisasi.
Efisien (daya guna) fokus pada
proses
Efektif (hasil guna) fokus pada hasil
Efektitif dapat dilihat dari 3
persfektif;
1. Individual
2. Kelompok (proses)
3. organisasi
Administrasi dalam arti
luas
Adm; ilmu & seni dalam mengelola
sumber daya
(man,mony,material,machines,methods,
marketing, and minutes+information).
Adm;proses yg meliputi;
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian sumber daya organisasi.
B. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari Bhs
latinkata manus (tangan), agere
(melakukan)
Managere; menangani diterjemahkan
ke bhs inggeris to manage,
management kata benda.
Management diterjemahkan ke bhs
indonesia manajemen atau
pengelolaan.
c. Perbedaan adm &
manajemen
Administrasi dan manajemen
digunakan dalam konteks dengan
beberapa variasi pengertian.
Adm & manajemen dalam beberapa
konteks keduanya mempunyai
kesamaan arti dengan kandungan
makna to control; mengatur dan
mengurus.

Administrasi > organisasi sosial


Manajemen > organisasi kemersial
Manajemen mulai populer sejak publikasi
karya ilmiah Taylor; Shop management,
1903 & principels and methods of
scientific management, 1911
Sejak AS & Inggeris dalam organisasi
kemersialnya mulai menggunakan kata
managemen daripada kata administrasi.
Sutisna (1987); dalam pemakaiannya
secara umum administrasi diartikan sama
dengan manajemen, dan administrator
sama dengan manajer.
Husain usman (2008); administrasi
berbeda dengan manajemen. Administrasi
umumnya digunakan pada lembaga-
lembaga pemerintah, sedangkan
manajemen banyak digunakan dibidang
dunia usaha.
Perbedaan manajer dengan leader
Fokus Manager Fokus Leader
Tujuan (Objective) Visi (Vision)
Banyak mengatakan bagaimana dan kapan? Banyak menawarkan apa dan mengapa?
Berpikir dan bertindak jangka pendek Berpikir dan bertindak jangka panjang
Organisasi dan struktur Manusia
Otoriter Demokrasi
Perintah Membolehkan
Pemeliharaan Pengembangan
Kompromi Penantang
Peniruan Keaslian
Pengadministrasian Inovasi
Pengawasan Pengarahan
Prosedur Kebijakan
Konsistensi Keluwesan
Risiko dihindari Risiko sebagai peluang
Bawahan Atasan
Manajer yang baik : do things right (efisiensi) Leader yang baik : do the right things (keefektifan)
D. Definisi pendidikan
UU RI No.20/2003 tentang sisdiknas, pasal 1
ayat;4
Pendidikan; usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yg diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Peserta didik; anggota masyarakat yg
berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan (Pasal 1 ayat 4).
Potensi otak manusia yg digunakan
untuk berfikir baru 4%, jadi masih 96%
dari otak manusia belum digunakan
untuk berfikir (Sunario,2003).
Teori-teori pendidikan
Naturalistik; kembali kealam,
dipelopori oleh J.J.Rousseau
Fenomenologis; sosio kultural,
dipelopori oleh M.J.Langeveld
Pragmatis-instrumentalistik; pend.alat
kehidupan, dipelopori oleh John Dewey
Behavioristik; pembentukan perilaku
Holistic-humanistik; martabak totalitas
individu
Produktivitas pendidikan
Prestasi;
1. Pemerataan
2. Kuantitas kualitas
3. Relevansi pendidikan
4. Pendapan tamatan
. Proses;
1. Motivasi belajar
2. Motivasi kerja
3. Tingkat kepercayaan
4. Penggunaan tenaga, waktu dan fasilitas.
Pola dasar pendidikan
Pra Kerangka
Kecenderungan Kualitas Landasan Sistem
Kehidupan Manusia Pendidikan
Ketaqwaan kepada PERMASALAHAN DAN
Tuhan YME ORIENTASI KONSEP ILMU
PENDIDIKAN DASAR

Kependudukan TUJUAN DAN KRITERIA


KEBERHASILAN

Sumber Daya Alam 1. STRUKTUR VERTIKAL


PRIBADI Vertikal
Horizontal
Mobilitas
2. BANGSA/Tenaga Kerja
Kebudayaan KURIKULUM
agama Vertikal
Falsafah Horizontal
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
IPTEKS ORGANISASI
HANKAM
Struktur Nilai PRIORITAS PENDIDIKAN
E. Definisi manajemen
pendidikan
Mp; seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
Mp; proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif, efisien
mandiri, akuntabel
F. Tujuan & manfaat manajemen
pendidikan
1. Terwujudnya pembelajaran PAKEMB
2. Terciptanya peserta didik yg aktif mengembangkan
potensi dirinya.
3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompotensi tenaga
kependidikan (kompotensi manajerian tenaga
kependidikan sebagai manajer).
4. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori
tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.
5. Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80%
masalah mutu disebabkan oleh manajemennya.
G. Faktor-faktor yg mempengaruhi
perilaku manajer pendidikan

Manajer Pendidikan

Lingkungan

Organisasi Pendidikan Sistem Pendidikan Nasional


Mp; mempelajari tentang perilaku manusia dalam
kegiatannya sebagai subyek & obyek.
Secara filosopis; perilaku manusia terbentuk oleh
interaksi antar manusia, iklim organisasi (konteks
organisasi), dan sistem yang dianut.
Sisdiknas; keseluruhan komponen pendidikan yg
saling terkait, secara terpadu untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Sisdiknas; merupakan pedoman bagi administrator
pendidikan/manajer pendidikan untuk berperilaku,
baik secara individu maupun secara kelompok dalam
menjaga ketertiban organisasi.
Tujuan
Individu

Tujuan
Sisdiknas Perilaku Ketertiban
Organisasi

Tujuan
Sisdiknas
H. Ruang lingkup manajemen
pendidikan
perencan pengorganis pengaraha pengenda
Fungsi
aan asian n lian
Sumber Daya
Man V V V V
Money V V V V
Methods/media V V V V
Material V V V V
Machines V V V V
Minutes V V V V
Marketing V V V V
Information V V V V
i. Ketrampilan manajerial &
tanggung jawabnya
Keterampilan Manajerial Level Bertanggung
Konseptu Sosial Operasion Manager Jawab
al al
40% 50% 10% Top Manager Atasan langsung
atau pemilik
perusahaan
25% 50% 25% Middle Top Manager
Manager
10% 50% 40% Low Manager Middle Manager
j. Peranan manajer
Peranan manajer muncul karena
adanya pemberian otoritas formal
berupa surat keputusan kepada
seseorang sekaligus dengan
statusnya (Stoner & Freeman, 2000)
Peranan manajer;
1. Peranan interpersonal
2. Peranan informasional
3. Peranan decicional.
1. Peranan interpersonal;
1. Simbol/figure
2. Leader
3. Liaison/penghubung
2. Peranan informasional;
1. Monitor > memantau
2. Disseminator > mendistribusikan
informasi
3. Spokesperson > diplomat
(ibid,2000)
3. Peranan decisional
1. Enterpreneur > kewirausahaan
2. Disturbance hander > penangkal
kesulitan
3. Resources allocator >
pengalokasian sumber daya
4. Negoisator > perundingan
1. Perencanaan
pendidikan ?
Perencanaan; suatu kegiatan untuk
menetapkan aktivitas yg berhubungan
dengan jawaban pertanyaan 5 WIH; apa
(what), mengapa (why), siapa (who), dimana
(where), kapan (when), bagaimana (how)
(H.Engkoswara, 2010)
Perencanaan; suatu proses penentuan tujuan
yg hendak dicapai & menetapkan jalan &
sumber yg diperlukan untuk mencapai tujuan
itu seefisien & seefektif mungkin (Kauffman,
1972)
Perencanaan; kegiatan rasional dari
analisis sistematis proses perkembangan
pendidikan dengan tujuan agar pendidikan
itu lebih efektif dan efisien (Coombs,1982)
Perencanaan; suatu bentuk infestasi
pendidikan yg dapat dijalankan dan
kegiatan-kegiatan pembangunan yg
didasarkan kepada pertimbangan ekonomi
& biaya serta keuntungan sosial, (Albert
W, 1975)
2. Tujuan perencanaan pendidikan?

1. Menjamin agar perubahan/tujuan pendidikan dapat


dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi &
resiko yg kecil.
2. Mendukung kordinasi antar pelaku lembaga
pendidikan.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antar pelaku lembaga, antar lembaga
dan dinas pendidikan, dan antar waktu menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
4. Mengoptimlkan partisipasi warga lembaga
pendidikan & masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan & berkelanjutan
(Diknas, 2006) .
. Perencanaan yg baik dilakukan untuk mencapai;
1. protectife benefits ; menjaga agar tujuan-tujuan,
sumber & teknik/metode relevan dengan tuntutan
kedepan sehingga dapat mengurangi resiko
keputusan.
2. positive benefits ; produktivitas dapat
meningkat sejalan dengan dirumuskannya rencana
yg komprehensif & tepat (H.Engkoswara, 2010)
3. Pendekatan perencanaan
pendidikan

1.Pendekatan tenaga kerja


2.Pendekatan permintaan
sosial
3.Pendekatan nilai balik
4.Pendekatan sistem
4. Prinsip2 perencanaan pendidikan

1. Signifikasi
2. Feasibility
3. Relevansi
4. Kepastian
5. Penghematan
6. Adaptabilitas
7. Waktu
8. Monitoring
9. Subyect matter; tujuan & sasaran, program &
layanan, sdm, sumber daya fisik, financial,
struktur pemerintahan, sosial.
5. Jenis & lingkup perenc.
Pend.
1. Top down planning
2. Bottom up down planning
3. Diagonal horizontal planning
4. Rolling plan
5. Gabungan top-down & bottom-up
planning
6. Perencanaan strategis
7. Perencanaan operasionl
Lingkup
perenc.pendidikan
1. Perencanaan mikro
2. Perencanaan messo
3. Perencanaan makro.
6. Tahapan
perenc.pendidikan
1. Menentukan masalah
2. Analisis masalah
3. Konsep & desain
4. Evaluasi rencana
5. Sfesifikasi/merumuskan rencana
6. Implementasi rencana
7. Balikan pelaksanaan rencana
(Banghart & Trull, 1973)
1. Analisis lingkungan strategis
2. Analisis situasi kekinian
3. Memformulasikan harapan ke depan
4. Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3
5. Menyusun rencana strategis &
operasional
6. Melaksanakan rencana pengembangan
7. Monitoring & evaluasi hasil pendidikan
(Diknas, 2006)
Perenc. Strategik;
II. Organisasi?
pengelompokan orang-orang kedalam aktivitas
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Fayal, dlm H.Engkoswara, 2010).
setiap bentuk-bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yg bekerjasama secara formal terikat dalam rangka
pencapaian tujuan yg telah ditentukan, dalam ikatan
mana terdapat seorang/beberapa orang yg disebut
atasan & seorang/kelompok orang yg disebut bawahan
(S.P. Siagian, 2011)
Suatu unit sosial yg dikordinasikan secara sengaja,terdiri
dari dua org atau lebih yg berfungsi pada suatu basis yg
relatif bersinambung untuk mencapaai tujuan atau
serangkaian tujuan (Stephen P. Robbins, 2003)
Organisasi seb.sistem
LINGKUNGAN

INPUT OUTPUT

PROSES
Organisasi badan usaha
seb.sistem
III. Asas organisasi
1. Asas kordinasi
2. Asas wewenang & tanggung jawab
3. Asas wewenang pokok
4. Asas penugasan kewajiban-
kewajiban (James D. Mooney dan
Alan C Realy, 20011)
1. Tujuan & pembagian fungsi
2. Kontrol & pelimpahan
3. Pengawasan & tanggungjawab (Lous
A.Allen,2010)
1. Asas kordinasi & jenjang
2. Asas penyusunan fungsi
3. Asas staf (Allan C. Realy, 2009).
Perumusan tujuan
organisasi
Pembagian tugas;
1. Sesuai dengan kemampuannya
2. Jelas kewenangannya
3. Dapat dipertanggungjawabkan
koordinasi
1. Menghindari tanggungjawab ganda
2. Menghindari konflik kepentingan
3. Menghindari kelambanan kerja
4. kerjasama TIM
5. Loyalitas kerja TIM
. Pelimpahan wewenang
. Jenjang organisasi
. Fleksibilitas
Desain struktur organisasi
1. Strategi organisasi
2. Lingkungan yg melingkupinya
3. Teknologi yg digunakan
4. Orang-orang yang terlibat dalam
organisasi
Fungsi yg melekat pada struktur
organisasi;
1. Wewenang, kekuasaan,
tanggungjawab
2. Akuntabilitas, komunikasi, rentang
kendali
3. Sentralisasi & desentralisasi
4. Rantai wewenang
5. Kesatuan perintah ( Reksohadiprojo,
1999)
Objek Organisasi
Perilaku organisasi?
Studi tentang apa yg orang pikirkan, rasakan dan
lakukan di dalam dan sekitar organisasi (McShane
dan Von Glinow, 2010)
Suatu studi tentang perilaku manusia dalam
pengaturan organisasi, hubungan antara individu
dengan organisasi, dan organisasi itu sendiri (Tyagi,
2000)
Bidang studi lintas disiplin yg mempelajari tentang
bagaimana memperbaiki sikap & perilaku individu &
kelompok dalam organisasi sehingga dapat
memberikan kontribusi secara efektif dalam
mencapai tujuan organisasi (Wibowo, 2014)
Kepribadian ?
Pola yang relatif bertahan lama tentang
pemikiran, emosi dan perilaku yg
menunjukkan karakteristik orang, sejalan
dengan proses psikologis dibelakang
karakterister sebut (McShane dkk, 2010.
Organisasi dinamis dari sistem psikologis
dalam diri individu yg menentukan
penyusuaian uniknya pada
lingkungannya (Robbin, 2011)
Determinan kepribadian;
1. Heredity (keturunan)
2. Enviromen (lingkungan)
3. Situation
4. Life experience (pengalaman hidup)
Konsep diri ?
Menunjukkan keyakinan diri dan evaluasi
diri individu (McShane & Van Glinow, 2010)
Konsep yg dimiliki individidu tentang dirinya
sebagai mahluk fisik, sosial, spritual, atau
moral (Kreitner dan Kinicki, 2010)
Keyakinan diri individu tentang siapa
dirinya & bagaimana merasa tentang
dirinya sebagai mahluk fisik, sosial &
spritual yg berbeda pada berbagai situasi
(Wibowo, 2014)
Karakteristik konsep diri;
1. Personal identity
2. Social identity
. McShane & Van Glinow, 2010
mendeskrifsikan konsep diri dalam
bentuk;
1. Self-enhancement
2. Self-verifikation,
3. Self-evaluasion
Nilai-nilai ?
Kesadaran, hasrat afektif orang yg
menunjukkan perilaku di dalam &
diluar pekerjaan. Jika serangkaian
nilai-nilai orang adalah penting,
maka akan menunjukkan orang dan
juga mengembangkan perilaku
konsisten untuk semua situasi
(Gibson, 2010)
Tipe nilai-nilai
Terminal values;
keadaan akhir nilai-nilai yg diharapkan
Instrumental values;
Cara perilaku yang disukai atau sarana
bagi seseorang untuk mencapai
terminal values
Schwartz value theory;
nilai-nilai bersifat motivasional
Konflik nilai
1. Intrapersonal value conflict
2. ekstrapersonal value conflict
3. Individual-organization value conflict
Konflik pekerjaan dengan
kehidupan keluarga
Model Konflik Pekerjaan dan Keluarga
Nilai-nilai lintas budaya;
1. Power distance
2. Invidualism versus collectivism
3. Masculinity versus feminity
4. Uncertainty avoidance
5. Long-term versus shortiterm
orientation
Nilai etika & perilaku
1. Utilitarianism
2. Individual rights
3. Distributive justice
Sikap ?
Kecenderungan yg dipelajari untuk merespon
dengan cara menyenangkan atau tidak
menyenangkan secara konsisten berkenaan
dengan obyek tertentu (Kreitner dan
Kinicki,2010)
Kecenderungan pernyataan seseorang, baik
menyenangkan maupun tidak menyenangkan,
yg mencerminkan bagaimana merasa tentang
orang, obyek atau kejadian dalam
lingkungannya (Wibowo, 2014)
Komponen sikap;
Afective component
Cognitive component
Behavioral component;
- beliefs
- feelings
- behavioral intentions
Sikap kerja
1. Job satisfaction; kepuasan kerja
2. Job involvement; keterlibatan kerja
3. Organizational commitment;
- affective commitment
- continuance commitment
- normative commitment
4. Perceived organizational support
5. Employee engagement; individual dgn
kepuasan & antusiasme utk pekerjaan yg
dilakukan.
Persepsi ?
Proses dengan mana individual
mengorganisasi &
menginterprestasikan tanggapan
kesan mereka dengan maksud
memberi makna pada lingkungan
mereka
Proses yang memungkinkan kita
mengorganisir informasi &
menginterpretasikan kesan terhadap
lingkungan sekitarnya (Wibowo,
Faktor yg mempengaruhi persepsi

1. Perceiver
2. Target
3. Situasi
. Perceiver komponennya;
Sikap, motiv, minat, pengalaman, harapan
. Target komponennya;
Baru, gerakan, suara, besaran, latar belakang,
kedekatan, kesamaan.
. Situasi komponennya;
Waktu, pengaturan kerja, pengaturan sosial
Proses persepsi
Teori Atribusi/Kelleys Model
Emosi?
Reaksi yg jelas menyatakan perasaan
tentang kejadian.
Reaksi pada suatu obyek, bukan sifat.
Emosi dapat berubah menjadi moods
ketika kita kehilangan fokus pada
obyek kontekstual. (Robbins, 2003)
Reaksi yg menyatakan perasaan yg
kompleks terhadap orang, obyek atau
kejadian (Wibowo, 2014.
Sifat dasar emosi
1. Emosi selalu mempunyai suatu
obyek
2. Enam kategori emosi; kemarahan,
ketakutan, kesenangan,
cinta,kesedihan & terkejut
3. Ekspresi emosi utama adalah
universal
4. Budaya mempertimbangkan
bagaimana & kapan orang
menyatakaan emosi
Sifat dasar suasana batin
Sumber emosi & moods
1. Personality,
2. Day of week and time of the day
3. Weather, strees,
4. social activities, sleep
5. Exercise
6. Age
7. Gender
Dimensi emosi
Variety
Intensity
Frequency and duration
Kecerdasan emosional ?
Sekumpulan kemampuan untuk merasakan
dan menyatakan emosi, mengasimilasi
emosi dalam berfikir, memahami dan
alasan dengan emosi, dan menghubungkan
emosi dalam diri sendiri dan orang lain
( McShane, 2010)
Kecerdasan emosional diorganisir dalam
empat dimensi;
Self awareness, self management, social
awarenness, relationship management.
Dimensi Kecerdasan
Emosi
Yourself Other People
(personal (social
competence) competence)
Recognition of
Self-Awareness Social Awareness
Emotions

Relationship
Regulation of Eotions Self-Management
Management
Kemampuan ?
Kapasitas individu untuk
mewujudkan berbagai tugas dalam
pekerjaan
Kapasitas mental dan fisik untuk
mewujudkan berbagai tugas
(Robinss, 2003)
Kapabilitas intelektual, emosional
dan fisik untuk melakukan berbagai
aktivitas sehingga menunjukkan apa
yang dapat dilakukan untuk
Dimensi kemampuan intelektual
Dimension Description Job Example
Number aptitute Ability to do speedy and Accountant: Computing
accurate arithmetic the sales tax on a set of
items
Verbal comprehension Ability to understand what Plant manager: Following
read or heard and the corporate polities
relationship of words to
each other
Perceptual speed Ability to identify visual Fire investigator:
similarities and Identifying clues to
differences quickly and support a charge of arson
accurately
Inductive training Ability to identify a logical Market researcher:
sequence in a problem Forecasting demand for a
and the solve the problem product in the next time
period
Deductive training Abiliity to use logic and Supervisor: Choosing
assess the implications of between two different
an argument suggestions offered by
employees
Spatial visualization Ability to imagine how an Imterior decorator:
object would look if its Redecorating an office
position in space were
changed
Kemampuan kognitif ?
Kapabilitas akuisisi & aplikasi
pengetahuan dalam pemecahan
masalah.
Kemampuan kognitif:
1. Verbal ability
2. Quantitative ability
3. Reasoning ability
4. Spatial ability
5. Perceptual ability
Kemampuan fisik
1. Strength
2. Flexibility
3. Coordination
4. Stamina
5. Speed
6. Psychomotor
7. Sensory
8. Balance
Motivasi ?
Keinginan untuk bertindak (Robert
Heller, 1998).

Dorongan untuk bertindak terhadap


serangkaian proses perilaku manusia
dengan mempertimbangkan arah,
intensitas, dan ketekunan pada
pencapaian tujuan (Wibowo, 2014)
Pendorong motivasi
1. Achievement motivation; motivasi
berprestasi
2. Affiliation motivation; dorongan
untuk berhubungan dengan orang
lain atas dasar sosial
3. Power motivation; dorongan untuk
mempengaruhi orang, melakukan
pengawasan dan mengubah situasi.
Faur-Drive theory
Rational decision model
Faktor utama motivasi;
1. Energize;apa yg dilakukan pemimpin ketika memberikan
contoh
- exemplily
- communicate
- challenge
2. Encoourage;apa yg dilakukan pemimpin dlm proses motivasi;
- empower
- coach
- recognize
3. Exhorting; bagaimana menciptakan landasan motivasi;
- sacrifice
- insfire (Baldoni, 2005)
Pendekatan motivasi;
1. Distributive justice; keadilan yg
dirasakan antara rasio hasil individu
dengan pihak lain
2. Procedural justice; keadilan yg
dirasakan secara prosedural
3. Interactional justice; persepsi
individual terhadap perlakuan yg
diterimanya.
Operasional motivasi;
1. Job design; skill variety, task
identity, task significance,
authonomy, feedback,
2. Employee involvement;
parsicipative managemet,
representative participation
3. Reward
Penilaian kinerja ?
1. Perbaikan kinerja
2. Penyesuaian kompensasi
3. Keputusan penempatan
4. Latihan pengembangan
5. Perencanaan pengembangan
6. Proses staffing
7. Keakuratan informasi
8. Desain pekerjaan
9. Kesempatan yang adil
10.Tantangan eksternal
Mempersiapkan penilai;
Halo effect
Tendensi terpusat
Strickness
Leniency
Regency
Metode penilaian masa
lalu
1. Rating scale
2. Checklist
3. Metode peristiwa kritis
4. Metode peninjauan lapangan
5. Tes dan observasi kinerja
6. Metode evaluasi kelompok;
. Ranking
. Grading
. Point allocation
Metode penilaian masa
depan;
1. Penilaian diri
2. Penilaian psychologis
3. Pendekatan manajemen by
obyectives
4. Teknik pusat penilaian
Implikasi penilaian
peserta;
Wawancara evaluasi;
= Tell-and approach
= Tell-and listen approach
= Problem solving approach
Penilai perlu mempertimbangkan;

1. Priode evaluasi
2. Efektivitas review kinerja secara pribadi
3. Review kinerja secara priodik
4. Ajukan kritik spesifik
5. Pusatkan kritik pada kinerja
6. Jangan berdebat dengan orang yg sedang divaluasi
7. Identifikasi kegiatan karyawan
8. Tunjukkan keinginan penilai membantu perbaikan
kinerja karyawan
9. Akhir evaluasi menekankan aspek positif kinerja
karyawan.
Kepuasan kerja ?
Perasaan positif terhadap pekerjaan
sebagai hasil evaluasi dari
karakteristiknya (Robbin cs, 2011)
Evaluasi seseorang atas pekerjaannya dan
konteks pekerjaan ( McShane cs, 2010)
Tingkatan perasaan senang seseorang
sebagai penilaian positif terhadap
kinerjanya dan lingkungan tempat
pekerjaannya (Wibowo, 2014)
Kategori kepuasan kerja
1. Pay satisfaction
2. Promotion satisfaction
3. Supervision satisfaction
4. Cowoker satisfaction
5. Satisfaction with the work itself
6. Altuism
7. Status
8. Enviroment
Mengukur kepuasan kerja
Job characteristics theory;
Pandangan Kreitner &
Kinicki;
Unsur kepuasan kerja;
1. Need fulfilment; pemenuhan
kebutuhan
2. Discrepancies; ketidaksesuaian
3. Value attainment; pencapaian nilai
4. Equity; keadilan
5. Dispositional/genetic compenents;
watak/genetik.
Indikator kepuasan kerja;
1. Pemenuhan nilai, pekerjaan itu sendiri
2. Pemenuhan kebutuhan, ketidaksesuaian
3. pencapaian nilai, keadilan, watak/genetik
4. Kondisi kerja, kesempatan untuk maju
5. Kebebasan berfikir dan bertindak
6. memuji hasil kerja, perasaan
penyelesaian
7. Kualitas supervisi, hubungan teman kerja
8. Peluang promosi, bayaran (pay)
Hubungan kepuasan kerja
1. Job satifaction dengan job performance
2. Job satisfication dengan organizational
commitment
3. Job satifaction dengan customer
satisfaction
4. Job satisfaction dengan absenteeism
5. Job satisfaction dengan turnover
6. Job satisfaction dengan work deviance
7. Job satisfaction dengan life satisfaction
Dampak ketidakpuasan kerja

Active

Exit Voice

Destructive Constructiv
Neglect Loyalty e

Passiv
e
1. Exit; perilaku langsung dengan
meninggalkan organisasi.
2. voice; aktif & kontruktif memperbaiki
kondisi organisasi.
3. Loyality; secara positif, tetapi optimistik
menunggu kondisi organisasi membaik
4. Neglect; pasif memungkinan kondisi
memperburuk dengan meningkatkan
kesalahan.
Etika kepuasan kerja
Kepuasan kerja lebih memperbaiki perilaku
kerja dan kepuasan pelanggang.
Kepuasan kerja > masalah etika > reputasi
organisasi dalam komunitas.
Kepuasan kerja; nilai kebaikan yg
dipertimbangkan sebagai kemauan baik pada
employers.
Kebaikan > Nyata ketika kepuasan kerja rendah.
Pemimpin korporasi cepat memperbaiki situasi .

You might also like