You are on page 1of 37

Kewaspadaan

02/20/17
Universal
Griya ASA PKBI Kota Sem
arang
1
Kewaspadaan Universal
Salah satu dari upaya pengendalian
infeksi di sarana kesehatan

Upaya pencegahan dasar atau


standar pada semua kondisi, waktu
dan semua pasien
02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 2
arang
Kewaspadaan Universal (UP)
Cuci tangan
Menggunakan alat pelindung
perorangan
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
(Dekontaminasi, Disinfeksi dan
Sterilisasi)
Pengelolaan benda tajam
Pengelolaan limbah dan sanitasi
ruangan
02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 3
arang
Cuci Tangan
Air mengalir
Penggunaan sabun
selama 10 detik atau
Penggunaan Antiseptik
dengan benar
Lap tangan kering atau
sekali pakai

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 4


arang
Terhadap Mikroorganisme
Antiseptik Kerja Keterangan

Gr+ Gr- Tb Jm En Vir

Alkohol Murah, menguap,


+++ +++ ++ ++ - ++ Cepat terbakar
70%

Klorheksedin Mahal, efek


+++ ++ - + - + Cepat persisten, sabun -
2-4%

Heksaklorofen Berulang, alk -,


++ - - + + -- Lambat rebound
3%

Iodin tinctura Murah, iritatif


+++ +++ ++ ++ - ++ Cepat diserap kulit
3%

Povidon Iodin Tidak iritatif,


+++
02/20/17 +++
Griya++ ++ Kota
ASA PKBI - ++
Sem Sedang bukan disinfekstan
5
7,5%
arang
Alat Pelindung Perorangan

Sarung Tangan
Pelindung Muka
Masker
KacaMata/goggle
Gaun/Jubah/Apron
Pelindung Kaki

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 6


arang
Manfaat Alat Pelindung
Alat Pelindung Terhadap pasien Terhadap Tenaga Kesehatan

Sarung tangan Mencegah kontak mikro organisme dari Mencegah kontak tangan tenaga
tangan tenaga kesehatan kepada pasien kesehatan dengan darah dan cairan
tubuh pasien, mukosa, kulit luka atau
alkes/ permukaan yang terkontaminasi

Masker Mencegah kontak droplet dari mulut & Mencegah mukosa nakes (hidung dan
hidung Nakes saat napas, bicara, batuk mulut) kontak dengan percikan darah /
kepada pasien cairan tubuh pasien

Kacamata pelndung Mencegah mukosa tenaga kesehatan


- kontak dengan percikan darah / cairan
tubuh pasien

Tutup kepala Mencegah jatuhya mikro organisme


rambut/ kepala tenaga kesehatan ke -
daerah steril

Jubah & celemek Mencegah kontak mikro organisme dari Mencegah kulit tenage kesehatan kontak
plastik tangan/ tubuh/ pakaian tenaga dengan percikan darah/ cairan tubuh
kesehatan kepada pasien pasien

Sepatu Pelindung Mengurangi terbawanya mikro Mencegah kaki terluka oleh benda tajam
organisme dari ruangan lain yang terkontaminasi atau terjepit benda
berat dan mencegah kontak dengan
02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem
darah / cairan tubuh lainnya 7
arang
02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 8
arang
02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 9
arang
Pemilihan Sarung Tangan

Apakah kontak
dengan darah
atau cairan Tidak TANPA SARUNG
tubuh? TANGAN

Ya

Apakah kontak
dengan pasien? S.T. RUMAH TANGGA
Tidak atau
SARUNG TANGAN
BERSIH
Ya

Apakah kontak SARUNG TANGAN


dengan jaringan BERSIH
di bawah kulit? Tidak
atau
SARUNG TANGAN DTT

Ya

SARUNG TANGAN STERIL


atau
SARUNG TANGAN DTT.

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 10


arang
Pengelolaan Alkes Bekas Pakai
Dekontaminasi

Cuci bersih

Disinfeksi Tingkat
Sterilisasi
Tinggi

Pendinginan & Penyimpanan


Siap pakai

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 11


arang
Pengelolaan Alat Kesehatan
Dekontaminasi
Rendam dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit

Cuci bersih dan tiriskan


Pakai sarung tangan dan pelindung terhadap
objek tajam

Sterilisasi Disinfeksi Tingkat Tinggi

Uap Pemanasan Kimiawi Kimiawi Uap Rebus


Bertekanan Kering Rendam
Tinggi dalam larutan rendam dalam Tutup dalam diamkan
170o C disinfektan 10 larutan uap air mendidih
Autoclaf
selama 60 - 24 jam disinfektan 20 mendidih selama 20
121o C
menit Atau menit selama 20 menit
106 kPa (1
Gas ETO menit
atm)
20 30 menit

Pendinginan & Penyimpanan


Siap pakai

Catatan:
1Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai
satu minggu bila tetap kering
2Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat (tromol)
steril
3Alat yang diolah dengan disinfeksi tingkat tinggi disimpan dalam

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem


wadah terutup yang tidak mudah terbuka atau segera dipakai
12
arang
Dekontaminasi
dengan lar klorin 0,5% - 10

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 13


arang
Alat Disinfeksi Tingkat Tinggi
(DTT)

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 14


arang
Alat Sterilisator Uap Bertekanan
(Autoklaf)

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 15


arang
Pemilihan Cara
Derajat Cara penggunaan Cara
Risiko alat
Risiko tinggi Menembus kulit Sterilisasi, atau
sekali pakai

Risiko Kontak dengan kulit Sterilisasi, disinfeksi


sedang yang tidak utuh atau tingkat tinggi (DTT),
lapisan mukosa disinfeksi kimiawi

Risiko rendah Kontak dengan kulit Cuci bersih dengan


yang utuh air dan sabun

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 16


arang
Disinfektan Pemakaian Keunggulan Kekurangan

Tidak cocok utk


DTM- termometer, tanki permukaan keras,
Kerja cepat, tidak toksik & korosif untuk metal,
Povidon Iodin DTR- permukaan keras tidak iritatif kulit terbakar, tdk tahan
kursi roda, TT, bel bhn organik
meninggalkan bercak

DTM, Antiseptik kulit Konsentrasi , inaktif


Kerja cepat, tanpa residu,
Alkohol Termometer, stetoskop, tidak berbekas
oleh bahan organik,
karet mengeras

DTM, Alat dialisis, tanki, Korosif, inaktif oleh


CPR, dekontaminasi alat Murah, kerja cepat, bahan organik, iritasi,
Klorin dan permukaan, percikan tersedia di pasar tidak stabil pada
darah pengenceran >1:9

Terbatas, dekontaminasi Tahan terhdp bahan Karsinogeni, toksik,


Formaldehid biosafety cab lab, fumigasi organik iritan, bau menyengat

Nonkorosif, tahan bahan Iritasi, cepat inaktif bila


DTT (2%), endoskopi, alat
organik, cocok untuk alat diencerkan, mahal, sulit
Glutaraldehid terapi pernafasan, alat optik, sterilisasi dlm 6- dipantau
anestesi
02/20/17 Griya ASA PKBI
10jamKota Sem konsentrasinya, 17residu
arang
Pengelolaan Alat/Benda Tajam
(Sharp Precautions)

Pisau bedah, jarum suntik,


pecahan kaca, dsb
Segera singkirkan ke dalam
wadah tahan tusukan oleh
pemakai
Wadah limbah tajam di
tempat strategis, anti tumpah
Dilarang menyerahkan alat
tajam secara langsung
Jangan menutup jarum
suntik satu tangan

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 18


arang
Wadah Tahan Tusukan
(Sharp container)

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 19


arang
Pengelolaan Limbah dan Sanitasi
Ruangan
Limbah cair
Sampah medis
Sampah basah
Insinerasi
Penguburan
Disinfeksi permukaan

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 20


arang
Profilaksis Pasca Pajanan

(PPP)
di sarana kesehatan

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 21


arang
Pajanan pada Kecelakaan Kerja

Pajanan Bahan Pajanan


Perlukaan kulit Darah
Pajanan pada Cairan bercampur darah
selaput mukosa Cairan yang potensial
terinfeksi: semen, cairan
Pajanan melalui
vagina, cairan serebrospinal,
kulit yang luka
cairan sinovia, cairan pleura,
Gigitan yang c airan peritoneal, cairan
berdarah perikardial, cairan amnion

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 22


arang
Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 23


arang
Segera
Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun / antiseptik
Pajanan mukosa mulut ludahkan dan kumur
Pajanan mukosa mata irigasi dg air / garam
fisiologis
Pajanan mukosa hidung hembuskan keluar dan
bersihkan dengan air
Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan salah
satu:
- Povidon iodin 2.5% selama 5 menit
- Alkohol 70% selama 3 menit
- Chlorhexidine /cetrimide bekerja melawan HIV tetapi bukan
HBV

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 24


arang
Laporkan
Catat dan laporkan
Atasan langsung
Agar secepat mungkin diberi PPP
Perlakukan sebagai keadaan darurat Obat PPP
harus diberikan sesegera mungkin bila diperlukan
(dalam 1-2 jam)
PPP setelah 72 jam tidak efektif
Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi meski
hingga satu minggu setelahnya (maksimal)
Pantau sesuai dengan protokol pengobatan ART
Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 25


arang
Infeksi HIV
Kelenjar Limfe
Viremia
Penyebaran ke
organ lain
Otak
Limpa
Usus
dalam
beberapa hari

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem


Walker et al 199826
arang
Profilaksis Pasca Pajanan
(PPP)
Didasarkan
Derajat pajanan
Status infeksi dari sumber
pajanan
Ketersediaan obat PPP
Konseling
Tindak lanjut dan evaluasi

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 27


arang
Menentukan Kategori
Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi menularkan
infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar dari salah satu bahan tersebut?

Tidak
Ya
OPIM Darah atau cairan berdarah
Tak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi

Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus

Volume? Tak perlu PPP Seberapa berat?

Sedikit Banyak Tidak berat Lebih berat


(mis. satu tetes, dalam (mis. Beberapa tetes, percikan (mis. Jarum solid atau (mis. Jarum besar bersaluran,
waktu singkat) darah darah banyak dan/atau dalam goresan superfisial) tusukan dalam, darah terlihat,
waktu lama) jarum bekas pasien)

KP 1 02/20/17 Griya
KP 2 ASA PKBI Kota Sem
KP 2 KP 3 28
arang
Menentukan Kategori/Status HIV
sumber pajanan (KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?

HIV (-) HIV (+) Tak diketahui Tak diketahui


sumbernya

Tak perlu PPP

KS HIV
Pajanan dengan titer Pajanan dengan titer tinggi, mis. tidak tahu
rendah, mis. Asimtomatik AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
dan CD4 tinggi yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah
Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
KS HIV 1 KS HIV 2 kasus per kasus

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 29


arang
Kategori Kategori Sumber Rekomendasi Pengobatan
Pajanan (KP) pajanan (KS HIV)

1 1 (rendah) Obat tidak dianjurkan


Risiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi HIV

1 2 (tinggi) Pertimbangkan AZT + 3TC


Pajanan memiliki risiko yang perlu
dipertimbangkan

2 1 (rendah) Dianjurkan AZT + 3TC


Kebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini

2 2
3 1 atau 2 Dianjurkan AZT + 3TC + efavirenz atau Lop/r

Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:


AZT: 2 kali sehari @ 300mg atau d4T atau TDF
3TC: 2 kali sehari @ 150mg
Efavirenz 1X600 mg atau Lop/r
02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 30
arang
Tatalaksana PPP
Konseling pra tes untuk petugas kesehatan
yang terpajan
Lakukan pemeriksaan awal
HIV
Hep B and C
Beri konseling untuk tidak menjadi donor
darah, harus berperilaku seksual dan suntikan
yang aman sampai hasil diketahui
Konseling pasca tes dan berikan hasil tes awal
secepat mungkin kepada terpajan

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 31


arang
CATAT
Tanggal dan jam kejadian (pajanan)
Uraian kejadian lebih rinci
Sumber pajanan bila diketahui
Pengobatan PPP secara rinci bila
mendapatkannya
Tindak lanjut
Hasil pengobatam
Simpan semua data pajanan

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 32


arang
Informasi kepada
orang yang terpajan
Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah =
0.3% jika sumber pasien adalah HIV positif
Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan
PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan
status HIV dari sumber pasien
PPP tidak 100% efektif
Minum ARV dapat menimbulkan efek samping
Hindari hubungan seks yang tak aman sampai
konfirmasi setelah 3 bulan
02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 33
arang
INGAT!
HIV dan virus-virus lebih cenderung
ditularkan melalui
HUBUNGAN SEKSUAL YANG TAK AMAN
atau
TRANSFUSI DARAH ATAU PENGGUNAAN
JARUM SUNTIK yang terkontaminasi
Kemungkinan tertular sebagai akibat
pajanan pada kecelakaan kerja lebih kecil

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 34


arang
Risiko Penularan di Sarana
Pelayanan Kesehatan
Agen Cara pajanan Resiko infeksi
HBV Perkutaneus 30 %
HCV Perkutaneus 3%
HIV Perkutaneus 0.3 %
HIV Mukokutaneus 0.03 %

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 35


arang
Pemantauan klinis
Amati tanda-tanda yang menunjukan
serokonversi HIV (dalam 50-70%)
dalam waktu 3 sampai 6 minggu
Demam,
Limfadenopati,
Erupsi kulit,
Tonsilo-faringitis,
Gejala-gejala flu non-spesifik

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 36


arang
Infeksi HIV primer
(Serokonversi)

02/20/17 Griya ASA PKBI Kota Sem 37


arang

You might also like