You are on page 1of 36

1.

Yunus amarie
2. Khusnul hatimah
3. Nurul holisa hadi
4. Rugaya alkaf
5. Musdalifah
6. Dicky hardiansyah
7. Aprilla
8. Nurfajrin hatibie
9. Hanina
10. Istifani A Lawenga
Pembimbing:dr.rossa
SKENARIO 3

SESAK NAPAS DAN BERINGUS


seorang wanita berusia 24 thn datang
dengan keluhan sesak napas dan beringus disertai
bersin. Keadaan seperti ini sudah berulang-ulang
dialaminya sejak berusia 16 thn. Sesak dan
bersin akan dialaminya bila ia membersihkan
rumah dan lebih sering dialaminya pada musim
hujan. Bpda pemeriksaan ditemukan suhu 37,3c,
tapi tak ditemukan kelainan bunyi pernapasan.
Key word
Wanita berusia 24 thn
Sesak napas
Beringus disertai bersin
Kambuhan/keadaan berulang
Tak ada kelainan bunyi pernapasan
Suhu 37,3 c
Dialaminya sejak berusia 16 thn
Di alaminya pada musim hujan dan pada saat
membersihkan rumah
pertanyaan
1. Jelaskan anatomi, histologi dan fisiologi sistem
pernapasan !
2. Sebutkan jenis-jenis alergen !
3. Dalam skenario kasus tersebut termasuk reaksi
sensitifitas type berapa? & jelaskan
patomekanisme type reaksi sensitifitas trsebut !
4. Jelaskan patomekanisme dari sesak napas, bersin
dan beringus !
5. Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan
dalam kasus ini ?
6. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus tersebut?
Peta konsep
Anatomi sistem
pernapasan
ANATOMI
HISTOLOGY OF SYSTEM
RESPIRASI
Cavitas nasi
Epitel respiratory
Laryng

M : Mukosa
C : Sillia
SM : Submukosa
V : Vestibulum
Trachea

Sel goblet
Jaringan
penghubung
Kelenjar serous
Perikondrium
kartilago
Bronchus
bronchiolus

Epitel
Sukrosa
Alveolus
FISIOLOGI SISTEM
RESPIRASI
Fungsi respirasi dapat
dibagi atas 3 kategori :
Ventilasi paru-paru, masuk keluarnya udara
antara atmosfir & alveoli.
Difusi daripada oksigen & karbondioksida
antara alveoli & darah.
Transpor oksigen & karbondioksida dalam
darah dan cairan tubuh ke dan dari sel-sel.
Fungsi lainnya yaitu :

Menyaring bahan-bahan toksik


Metabolisme beberapa bahan
Sebagai reservoar darah
Hipersensitivitas
Hipersensitifitasadalah peningakatan
reaktivitas atau sensitivitas terhadap
antigen yang pernah dipajankan atau
dikenal sebelumnya
Reaksi
hipersensitivitas
Sistem imun yang bekerja tidak normal
memberi respon / reaksi tidak normal
menyebabkan konsekuensi patologi tertentu
pada individu ybs.
Reaksi hipersensitivitas respon
berlebihan reaksi alergi. Dipicu
overproduksi IgE; kompleks IgE-Ag
mengaktifkan sel mast mengalami
degranulasi menghasilkan histamin alergi.
Next
Reaksi hipersensitivitas dikenal ada 4 tipe yaitu
:
Reaksi hipersensitivitas type-I (Reaksi Alergi)
Reaksi hipersensitivitas type-II (Reaksi
Sitotoksik)
Reaksi hipersensitivitas type-III (Imun
Kompleks)
Reaksi hipersensitivitas type-IV (Delayed Type
Hypersensitivity)
Patomekanisme
hypersensitif type 1
Defenisi

Rinitis Alergi

RA adalah gangguan fungsi hidung,terjadi setelah


pajanan alergen melalui inflamasi mukosa hidung
yang diperantarai IgE dengan gejala obstruksi
hidung, hidung gatal, bersin-besin yang dapat
sembuh spontan atau dengan pengobatan.
Rinitis Alergi
Berdasarkan penyebabnya, ada 2 golongan rhinitis:
rhinitis alergi disebabkan oleh adanya alergen yang
terhirup oleh hidung
rhinitis non-alergi disebabkan oleh faktor2 pemicu
tertentu:
Rinitis vasomotor
Berdasarkan waktunya, ada 3 golongan rhinitis alergi :
Seasonal allergic rhinitis (SAR):terjadi pada waktu yang
sama setiap tahunnya=musim bunga, banyak serbuk sari
beterbangan
Perrenial allergic rhinitis (PAR): terjadi setiap saat dalam
setahun =penyebab utama: debu, animal dander, jamur, kecoa
Occupational allergic rhinitis: terkait dengan pekerjaan
Jenis alergen
Patomekanisme
Alergen rhinitis alergi
APC (mukosa) alergen dipecah
peptida MHC II kel.limfe + lien
Orang atopi

TCR (sel Th+ mol CD4)


MHC II + ligand pada APC

TH1 TH2

(IL-2,IFR-) (IL-3,IL-4,IL-5,IL-9)

sel B eosinofil

IgE

sirkulasi, basofil jaringn, sel mast

Ig E pada sel mast dan basofil

(penderita sdah sensitif tersensitasi)


Paparan alergen yang sama
degranulasi sel mast & basofil

Mediator penyebab gejala RA


Gejala & Tanda
Ditandai dgn gejala hidung
beringus, iritasi hidung, besin2 &
hidung tersumbat. Gejala
tambahan berupa gatal, mata
merah & berair atau rasa perih
pada hidug.
Gambaran klinis pada RA
disebabkan oleh terpaparnya
mukosa hidung setelah terhirup
zat elergen dimana individu
tersebut telah tersensitisasi
Patomekanisme Beringus

Paparan Alergen Aktifasi sel


(antigen) Ransangan IgE (sel B)
Produksi IgE (sel mast dan basofil)
Sel mast mengeluarkan mediator
(histamin) Kontraksi otot polos,
Sekresi mukus meningkat, Resistensi
saluran nafas
Bersin
histamin merupakan mediator utama
terjadinya bersin
Bersin merupakan gejala RAFC
Berlangsung selama 1-2 menit pasca
terkena pacuan alergen
Terkadang terjadi pada RAFL
Disebabkan stimulasi reseptor H1
Rinitis Alergi
ANALISI
Sesak Beringus Bersin Keterangan
nafas

Rinitis alergi + + + Disebabkan oleh masuknya alergen


kedalam tubuh
Rinitis + + + Disebabkan oleh ketidak seimbangan
vasomotor vasomotor akibat obat-obatan
Influenza + + + Disebabkan oleh infeksi virus
influenza
Sinusitis + + + Penyakit komplikasi dari rinitis alergi
musiman
Diagnosis
ANAMNESIS :
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat atopi dalam keluarga penting!
Gejala alergi dan non alergi
Onzet, progressi dan beratnya gejala
Durasi
Hubungan dengan musim
Gejala mata, faring dan sistemik
Adanya kelainan sinus dan telinga
Faktor penyebab dan yg memperberat
Pemeriksaan fisik
Rinoskopi anterior dengan memakai lampu
kepala atau dengan endoskop :
Mukosa hiperemis, pucat, livide ( Khas )
Rinore seperti air, serous, mukus
Edema atau hipertropi konka
Dapat ditemukan massa polip
GEJALA LAIN BERUPA :
Mouth breathing
Allergic salute
Nasal crease
Allergic shiners
Frontal headache
Hiposmia
Gejala mata
Pemeriksaan penunjang
IN VIVO :
TES KULIT:Scratch test,
Prick test,,Intra dermal
test Dan SET ( Set
Endpoint Titration )
Nasal Provocation Test
IN VITRO
Nasal cytologi
Kadar Ig E : Total Dan
Spesifik
RADIOLOGI
Foto polos : Waters,Cald
Well dan lateral
CT Scan Sinus paranasalis
posisi coronal

You might also like