PATOLOGI

SALURAN CERNA
dr. Ika K Oktaviyanti M.Kes, SpPA

1
 PENYAKIT RONGGA MULUT
Leukoplakia
Bercak putih yang dibentuk oleh
hiperkeratinisasi epitel ganas
Lokasi : bibir, mukosa pipi, permukaan lidah,
dasar mulut, dan palatum
Faktor risiko:radang gigi, iritasi pipa rokok iritasi
mental, kurang vit A, hormonal
Mak : mukosa menebal putih tambah keras
Mik : epitel gepeng berlapis, hiperplastik,
hiperkeratosis.

2
Tumor Lidah

Biasanya diawali dengan

leukoplak
Keganasan : jenis karsinoma
Insidensi : pria umur 50-60 th

3
 Radang pada mulut

Moniliasis
- etiologi : candida albican
- insidensi : bayi, dewasa dengan DM
- Patg : perawatan kurang baik susu,
pakaian dan tempat tidur;
Ibu terkena vaginitis moniliasis
- Klinik : bercak putih
4
 Tumor pada Rahang

A. Tumor Odontogenik
berasal dari jaringan ikat pembentuk gigi
Adamantinoma (Ameloblastoma)
- tumor jinak, lokal invasif, destruktif
- lokasi mandibula, usia 30-40 th
- asal : epitel enamel, kista radikuler/folikul
- Mik : jaringan ikat, pulau-pulau
epitel di bagian tengahnya tampak
struktur stellate enamel
5
B. Tumor Non odontogenik
a. Jinak :
- Fibrous dysplasia
- Fibrous osteoma
- Ossifyng fibroma
- Cementifyng fibroma
- Osteoblastoma
- Osteoma

6
b. Ganas
- Sarkoma osteogenik
- Sarkoma Ewing
- Multipel myeloma

7
 Tumor/lesi Mirip tumor
A. Epulis
- lesi hanya pd ginggiva, batas tegas
bulat, kenyal, merah/ abu-abu
- biasanya karena trauma
- tidak agresif atau invasif
B. Fibroma
- tumor jaringan ikat.
- lokasi : mukosa pipi, bibir, ginggiva,
lidah
8
C. Epulis kongenital
- epulis pd bayi
- tumor jinak, derivat hamartoma
embryonal dari tunas gigi, fibroblas
mukosa mulut, folikel gigi, neuron.
D. Papiloma
E. Hemangioma
F. Lymphangioma

9
G. Keganasan
a. Karsinoma
- Mak : tonjolan dasar indurasi ulkus
- Mik : berup karsinoma epidermoid,
dan adenokarsinoma
- lokasi : bibir bawah, mukosa pipi,
ginggiva, lidah
b. Fibrosarkoma

10
 Kelenjar Ludah
A. Parotitis akut
- pembesaran dan nyeri pd kelj. trismus
- akibat sumbatan lubang saluran kelj.
- Mik : infiltr lekosit, retensi kelj.
B. Sialodenitis
- Penyakit radang kelj ludah mayor,
akibat virus, bakteri maupun autoimun
- Self limited disease
- Bisa timbulkan xerostomia

11
C. Mukokele
- Mak : kista kecil pd sub mukosa,
kebiruan
- akibat pecahnya saluran ludah
cairan mukus masuk ke jaringan
sekitar, disertai reaksi radang.
D. Ranula
- kista akibat sumbatan saluran ludah
dasar mulut
12
E. Tumor kelj ludah
a. Pleimorfik adenoma (mixed tumor)
- muncul lambat, nyeri, massa bulat
- lokasi paling sering : kelj parotis
- Mik : komponen epitelial, jaringan
ikat (mesoderm) tulang rawan, mukus
- merupakan tumor jinak
- kalau besar : telinga terangkat,
paralisis otot muka

13
b. Tumor Wartin/ Adenolimfoma
- jarang, biasanya parotis bag bawah
- Mik : tumor bentuk kistik atau kelj
dilapisi epitel kolumner, rongga berisi
cairan pekat. Stroma : jar limfoid
c. Cylindroma
- tumor ganas campuran kelj ludah
- lokasi : kelj ludah palatum, parotis
- destruksi lokal, metast limfogen.

14
ESOFAGUS

1. Kelainan Kongenital
- Agenesis / Atresia
2. Disfungsi Neuro muskuler
a. Cardiospasmus (achalasia)
- dilatasi progresif, berkelok
- gangguan inervasi
- Etiologi : degenarasi, destruksi,
ganglion myentericus tidak ada.
15
b. Hernia hiatus
kelainan pada batas gastro-esofageal
- Sliding hernia
akibat kontraksi otot esofagus
- Rolling hernia
cacat pada hiatus diafragmatika
Refluks isi lambung esofagitis

16
3. Gangguan Vaskuler (varises)
- akibat kenaikan tekanan vena
porta
- lokasi : 1/3 distal
mukosa normal/ erosi/ menonjol
- Gejala : -, ruptur
hematemesis

17
4. Barrets esofagus
- komplikasi refluks esofagus
- mukosa esofagus diganti gaster
- 30-40 x adenokarsinoma
5. Tumor :
- jinak
- ganas : karsinoma, sarkoma

18
Karsinoma sel skuamosa esofagus

19
 GASTER
1. Kelainan Kongenital
a. atresia
b. Stenosis pylorus (hipertrofi pylorus)
- bayi baru lahir, banyak laki-laki
- batuk-batuk proyektil saat minum
mulai tampak setelah minggu ke3
- pylorus tebal, membesar, spasme
- etiol : tdk diket ggn neuromuskuler

20
 GASTER
2. Radang :
a. Gastritis akut
- etiol : iritasi mukosa (zat kimia, obat,
makan, asam lambung); staphilococus
- Mik : mukosa edema, hiperemik, erosi
hemoragik, sebukan sel radang
- Klinik : tergantung morfologi

21
Gastritis akut

22
 GASTER
b. Gastritis kronik :
- atrofik
mukosa lambung atrofik dan irreversibel
Etiol : faktor genetik, reaksi autoimun
Mik : kelj mukosa atrofik, mukosa tipis,
infiltrasi sel radang, vaskularisasi
submukosa bertambah

23
Gaster
b. hipertrofican
- gastritis akut yg sering kambuh
- Mik : dinding menebal, lipatan
lebih menonjol papil ; folk
limfoid kelompok limfosit >>

24
Gaster

3. Ulkus peptikum
a. akut
- Etiol : iritasi kimia, steroid,
tumor hipofisa, perdarahan otak
- patg : erosi mukosa
- Mak : ulkus 1 atau lebih, kecil
- Mik : ulkus pd epitel permukaan
atau mukosa, sebukan radang.
25
Ulkus peptikum akuta

26
Ulkus peptikum akuta

27
 Gaster
b. Ulkus peptik kronik
- Insiden : 35-45 th, wanita >>
- Lokasi : duodenum, lambung, esofag
divertikel Meckel, jejenum
- Patg : asam lambung, kerusakan
mukosa
- Mak : ulkus bulat, basis kasar,lunak
- Mik : basis brp jar granulasi, otot
diganti jar ikat, Sel radang kronik

28
 Gaster

- Akibat Ulkus peptik :

- penyembuhan : 15%
- penetrasi ke jaringan di dekatnya
- perforasi : 1%
- perdarahan hematemesis, melena
- stenosis
- keganasan
29
Gaster

4. Tumor :
a. jinak : jar ikat, epitel
b. ganas : adenokarsinoma
- Insiden : 60-70 th, pria>>
- FR : ulkus peptikum, gastritis,
makanan/ minuman merangsang,
tumor jinak

30
 Gaster

- Lokasi : 50% pd pylorus

- Mak : bentuk polipoid, ulseratif, difus
(linitis plastika), ulkus kanker, koloid
mukoid.
- Mik : adenokarsinoma, papilifer, signet
ring, campuran
- Penyebaran langsung, limfogen,
hematogen transcoelomic krukenberg
31
Adenokarsinoma gaster

32
Adenokarsinoma gaster

33
Adenokarsinoma gaster

34
 USUS

1. Cacat bawaan
a. Malrotasi
b. Reduplikasi kista enterogenous
c. Megacolon (penyakit Hirschprung)
d. Anus imperforata
e. Divertikel : dilatasi usus lokal
f. Sisa pankreas intramural
g. Endometriosis
h. Fistula rectum genital
35
Usus besar

36
Usus halus

37
divertikel

38
divertikolitis

39
divertikel

40
divertikulosis

41
 Usus

2. Kelainan Mekanik
a. Hernia
- Akibat kelemahan dinding kavum
peritonii, tek intra peritoneal.
kantong hernia
- Macam : reponibel, inkarserata
42
 Usus

b. Intussusepsi (invaginasi)
usus proksimal masuk ke usus distal
lokasi : ileocaecal
timbulkan obstruksi, ggn sirk darah
c. Volvulus
berputarnya bag usus dg poros
mesenterium obstruksi
43
 Usus

3. Kelainan Vaskuler
a. Infark
Etiol : emboli pembuluh darah
b. Hemorroid
- Etiol : dilatasi plexus venosus,
naiknya tekanan plex hemoroid
- Macam : eksterna, interna
44
Akut infark

45
hemoroid

46
hemoroid

47
 Typhus abdominalis

Penyebab : Salmonella
Patg : kuman makanan jar limfoid
usus pemb darah/ limfe (mgg I) seth
hr ke 10 kuman dlm hati dan kandung
empedu ke usus >>
Mak : nekrosis, ulserasi (reinfeksi)
Mik : infilt limfosit, sel plasma, makrofag,
48
salmonelosis

49
salmonelosis

50
Ulserasi pd typhoid

51
Makrofag pd typhoid

52
perforasi

53
 Amubiasis
Etiol : Entamuba histolytica
Patg : parasit enz proteolitik rusak
mukosa sub mukosa
Mak : ulkus mukosa bentuk botol, basis
mengandung eksudat, tidak menembus
laps muskularis
Mik : sub mukosa edem, nekrosis >>,
sebukan sel radang, parasit +.
Klinik : diare >> dehidrasi; abses hati

54
Kolitis amuba

55
Ulkus amuba

56
amubiasis

57
amubiasis

58
amuba

59
amuba

60
 Disentri basiler
Etiol : Shigella shigae
Patg : lesi mulai pd plaque peyeri
peradangan mukosa
pseudomembran luas nekrosis dan
ulserasi (irreguler, tepi tajam) ; lama
/kumat-kumatan polip, jar fibrotik
kekakuan usus ; supurasi hati
61
Mak : perdarahan kecil pd mukosa
abses mengelupas ulkus
Mik : mukosa edema, kongesti,
diliputi masa fibrin, sebukan sel
radang akut, kuman batang
Gejala : diare dehidrasi

62
disentri

63
 Colitis ulcerativa
Etiol : belum diketahui
Morfl : mukosa perdarahan abses
ulkus sampai ke submukosa ulkus
bersatu luas, dasar dangkal,
membentuk pseudopolip (granulasi)
fibrosis hebat ddg kaku, sempit
Mik : ulkus dg radang tak khas pd basis &
tepi. Epitel tepi ulkus metaplasia.
Klinik : diare mengandung mukus
64
Colitis ulserativa

65
Colitis ulcerativa

66
Colitis ulcerativa

67
Kolitis ulseratif berat

68
Inflamatori pseudopolip

69
Kolitis ulserativ awal

70
Colitis ulcerative

71
Colitis ulcerativa

72
Keganasan pd kolitis ulserativ

73
Karsinoma intra mukosa pd kolitis
ulserativ

74
 Tbc Usus
Etiol : kuman mycobacterium Tbc
sputum tertelan usus
Mak : ulkus tak teratur, tepi bergaung,
dasar brp jar granulasi ditutupi masa
nekrotik kaseosa perforasi. Di daerah
serosa tampak tuberkel; Pembesaran jar
limfoid daerah illeum.
Koplikasi : fibrosis lumen sempit
75
Tbc usus

76
Tbc usus

77
Tbc usus

78
Tbc usus

79
Tukak tbc usus

80
Tumor Usus

a. Jinak
- Polip
- Adenoma tubuler
- Adenoma villosum
- Adenoma tubo-villosum
- Polipus Adenomatosus Coli

81
Polip adenomatosus kolon

82
Adenoma tubuler

83
Adenoma tubuler

84
Adenoma vilosum

85
Adenoma vilosum

86
B. Ganas
A. Karsinoma
Insidensi : diatas usia 55 th
Lokasi : sigmoid, caecum, ileocaecal, fleksura Faktor
predisposisi : polipus adenomatosus coli, colitis
ulcerativa, bahan karsinogen
Mak :
spt kancing baju perforasi spt jamur menyumbat
Musin >> infiltrasi jar sekitar
konsistensi keras penyempitan lumen

87
Adenokarsinoma kolon

88
Adenokarsinoma

89
Adenokarsinoma

90
Adenokarsinoma kolon

91
b. Ganas jenis lain :
- Limfoma malignum
- Leiomyosarkoma
- Karsinoid
- Tumor ganas anus

92
Limfoma kolon

93
 APPENDIKS
1. Radang Appendiks
a. Appendisitis akuta
- Patg : lesi primer cepatabses
perforasi
- Mak : dinding bengkak, kongesti
- Mik : lumen berisi eksudat, mukosa
nekrotik, sebukan sel radang akut
94
Appendisitis akuta

95
Appendisitis akuta

96
Appendisitis flegmonosa

97
 APPENDIKS
b. Appendisitis Gangrenosa
- Etiol : tombosis vena pd App akuta,
sumbatan oleh fekal.
- Mak : dinding menebal, nekrosis >>,
c. Appendisitis kronik
- kelelanjutan radang akut

98
Appendisitis kronika

99
2. Tumor Appendiks
a. Argentaffinoma (karsinoid)
-paling sering
-asal dari sel cromaffin
-sindroma karsinoid
b. Karsinoma

100
Karsinoid

101
Karsinoid

102
 PERITONEUM
1. Kista Mesenterial
2. Radang
a. Peritonitis steril - darah ok pecahnya folk ovarium,
limpa
KET, perforasi ulkus peptikum
- empedu ok pecah/perforasi sistem sal empedu
peritonitis
- enzim pankreas : pankreatitis akut hemoragik
kebocoran enzim (proteolitik & lipolitik)

103
Peritoneum

b.Peritonitis bakterialis
Sekunder akibat perluasan bakteri.
3. Ascites
Yaitu pengumpulan cairan di dalam
rongga perut.
Macam : - transudat
- eksudat

104
 HATI
SALURAN EMPEDU
DAN PANKREAS

dr.Ika K Oktaviyanti,M.Kes,SpPA

105
Trauma

Terjadi saat : kelahiran, terpukul,

kecelakaan
Akibatnya :
- Hematoma sub kapsularis
pecah : hemoperitoneum,
kematian
- Robekan empedu keluar
peritonitis empedu
106
Patologi Ikterus

Ikterus : gejala kuning akibat pigmen

empedu, yang terlihat pada plasma, kulit,
selaput lendir.

Terdeteksi : kadar bilirubin serum lebih

dari 3 mg%
Berhubungan dengan metabolisme
bilirubin

107
Pembentukan bilirubin

A. Teori Klasik
Hb hematin protoporfirin
biliverdin bilirubin
B. Teori Lemberg
Hb choleglobin biliverdin
bilirubin.

108
Sirkulasi enterohepatik
SRE Hati Usus
Hb Bil I Bil II Urobilinogen

dlm sal empedu

darah

ginjal

urobilinogen stercobilinogen

109
Perbedaan bilirubin direk
dan indirek
Indirek Direk
Afinitas thd otak Tidak
Tidak Mewarnai jaringan
Tidak Larut dalam air
Hijmans-Bergh Postf tanpa alkohol
postf dg alkohol

110
Klasifikasi Ikterus
1. Akibat kenaikan produksi bilirubin
a. Ikterus hemolitik
b. Diseritropoetik hiperbilirubinemia
2. Akibat gangguan penangkapan oleh sel
hati peny Gilbert
3. Gangguan konjugasi dalam sel hati
- fisiologik
- kelainan herediter

111
4. Gangguan eksresi oleh sel hati
a. intra hepatik herediter :
sindr. Dubin Johnson
b. intra hepatik didapat : obat
c. ekstra hepatik : batu, tumor,
kelainan kongenital salr empedu

112
Kelainan degenerasi, regresi, dan
metabolisme
1. Atrofi Coklat
2. Degenerasi bengkak keruh
3. Degenerasi hidrofik
4. Degenerasi lemak
5. Degenerasi amiloid
6. hemosiderosis
7. Penimbunan glikogen
8. Penimbunan lipid

113
Degenerasi lemak

114
Gangguan sirkulasi

1. Anemi : hati pucat

2. Kongesti hati : hati pala
3. Infark
4. Sumbatan pada vena hepatika
sindr Budd-Chiari (ascites mendadak
hipertensi portal, hepatomagali progresif)
5. Sumbatan vena porta hipertensi portal
6. Syok hipovolemik nekrosis sel hati

115
Hati pala (nut meg liver)

116
Hati pala (nut meg liver)

117
Kelainan kongenital hati

1. Kelainan morfologis :
a. Agenesis
b. Aplasia dan hipoplasia
2. Gangguan metabolisme :
- sindr Dubin Johnson dan Rotor
- sindr Crigler-Najjar
- sindr Gilbert

118
Radang Hati

1. Hepatitis non virus

a. hepatitis amoebiasis
- komplikasi amuba usus
- mak : lesi berkapsul jar ikat
- mik : lesi multipel pd sinusoid,
abses tropikel (E.histolitica pd
dinding atau masa nekrotik)

119
E. Histolitika

120
b. Aktinomikosis hati
- Etiol : actinomycosis israeli
- Patg : aktinomikosis pada apendik
aliran portal hati
- mik : abses multipel jar fibrotik
gambaran sarang lebah
abses : nanah kuning abu-abu,
granula belerang
121
Actinomycosis

122
Actinomycosis

123
c. Syphilis
- Etiol : Spirochaeta
- 2 bentuk :
* Kongenital
morf : fibrosis difus atrofik
sel hepar iskemik
* Didapat
stad II : hepatitis difus
stad III : gumma hati (bulat, multipel
>10cm, nekrosis, tepi fibrosis)
sembuh : hepar lobatum

124
d. tuberkulosis hati
e. hepatitis parasit
f. Leptospirosis
g. Malaria
h. Kala-Azar
i. Parasit Metazoa
j. Penyakit Hydatid
k. Clonorchiasis dan Fasciolasis
125
Radang Hati
2. Hepatitis virus
Etiol : virus hepatitis A, B, C, E
a. Hept virus A
- penyebaran fekal-oral
- masa inkubasi pendek
- epidemi : hepatitis infeksiosa
- tak ada status karier
- sakit ringan sembuh sempurna
- kerusakan hepar : efek sitopatik

126
b. Hepatitis B
- Hepatitis serum, penyakit kelamin
- HBsAg positif, Ag e : aktif
- masa inkubasi relatif lama
- kerusakan hepar akibat reaksi imun anti viral
- terdapat karier
- Klinik : sakit serius, ikterus hepatitis kronis
sirosis, kematian
- Hati : ground glass pd sitopl berisi virus
karsinoma sel hepar

127
Hepatitis virus B

128
c. Hepatitis C
- menyebar lewat darah, produk
darah
- masa inkubasi relatif pendek
- biokimia hepar berfluktuasi
- asimptomatik kronis sirosis

129
Hepatitis virus C

130
d. Hepatitis E
- menyebar lewat air
- timbulkan wabah
- jarang kronis sembuh sempurna

131
Histologik hepatitis virus :
- sitoplasma sel hepar bengkak
kolestasis
- nekrosis apoptotik (councilman
bodies) menyatu : gagal hepar
- infiltrasi sel radang pd traktus
portal, edema hepatomegali

132
 SIROSIS HEPATIS
Definisi : yaitu suatu keadaan yang
melibatkan bagian hati, tjd perubahan
sebagian besar parenkim dalam beberapa
nodulus, yang dipisahkan jaringan ikat
irreversibel
Bukan penyakit spesifik, melainkan hasil
akhir berbagai penyakit yang
menyebabkan cedera sel hepar kronik
133
Klasifikasi Sirosis

1. Berdasar morfologi :
a. Sirosis mikronoduler
b. Sirosis makronoduler
c. Campuran
2. Berdasarkan etiologik

134
Sirosis

135
Sirosis makronoduler

136
2. Berdasar etiologik :
a. akuisita :
- sirosis alkohol
pria 40-70 th
mik : perubahan lemak
tidak terjadi perbaikan
137
- sirosis post hepatitis
* hati lebih kecil
* mak : makronoduler
* mik : bangunan normal tidak semua
hilang, nodulus dengan jar fibrotik tebal
tidak teratur
* prog : jelek hipertensi portal, gagal
sel hati karsinoma sel hepar

138
Sirosis hepatis

139
- sirosis biliaris :
akibat cholestasis yang menetap dan
berlangsung lama kompensasi
proliferasi jar ikat lobus hati
terdesak
Penyebab : a. primer
b. sekunder

140
Kolestasis

141
Sirosis biliaris

142
Sirosis biliaris

143
- sirosis kardiak
Akibat kongesti vena pasif kronik
dan berat nekrosis
Bukan sirosis sebenarnya

144
2. b. Kongenital
- Hemokromatosis : metab Fe
- Penyakit Wilson
defisiensi pengikat Cu
- Defisiensi -1 antitripsin

145
Komplikasi sirosis :
- Gagal hepar :
- Hipertensi portal
varises esofagus, hemoroid,
ascites, caput medusa
- Karsinoma sel hepar

146
Varises esofagus

147
Caput medusae

148
 Tumor Hati
1. Jinak :
- Hemangioma
- Hamartoma
- Adenoma sel hati atau saluran empedu
- Jaringan adrenal ektopik
- Fokal nodular hyperplasia

149
2. Ganas :
a. Primer
- Hepato carsinoma
Etiol : aflatoksin, mikotoksin,
virus hepatitis B, sirosis hepar
Pada diff baik : mampu sekresi
empedu
Memproduksi AFP
150
Karsinoma hepatoselular

151
2.a. - Cholangio carcinoma
- Hepatocholangiocarcinma
- sarcoma
b. Sekunder
- paling banyak ditemukan
- deposit multipel, nekrosis
- umumnya dari trakt digestifus,
paru, payudara
152
Kolangiokarsinoma

153
KANDUNG EMPEDU dan SALURAN
EMPEDU
1. Kelainan kongenital
Agenesis, hipoplasia, reduplikasi,
kelainan letak
2. Radang :
a. Cholangitis
b. Cholecystitis : akut, kronik
c. Cholesterolosis (Strawbery gall
bladder)
154
2. d. Hidrops kandung empedu
e. Cholelithiasis :
- batu kolesterol
- batu pigmen (kalsium bilirubin)
- batu kalsium karbonat
Kompl : cholecystitis, perforasi
Ostruksi
duct cystikus : hidrops
duct choledokus : cholangitis
ascenden, ikterus, sirosis bilier

155
Tumor Kandung dan Saluran
empedu
1. Jinak : papiloma, adenoma
2. Ganas : Karsinoma
- merupakan lanjutan tumor jinak
- Pria dekade 6-7
- Predisposisi : batu empedu dan radang
- Mak : bentuk infiltrasi, dan jamur
- Lokasi : 80% pd corpus
- Saluran yg terkena : duct cysticus,
duct hepaticus, daerah ampula vateri
ikterus obstruktiva
156
 Pankreas
PANKREATITIS
1. Pankreatitis akut
- Etiol : obstruksi duktus, syok, alkohol
refluk empedu,dll
- sering timbulkan perdarahan
pankraetitis akut hemorogika
- Melepaskan
* protease rusak dinding pembuluh darah
* amilase (marker dianostik)
* lipolitik nekrosis lemak asam lemak
mengikat kalsium hipokalsemi
- Destruksi >> hiperglikemi

157
2. Pankreatitis kronik
- karena pankreatitis akut berulang
- penyebab tersering : alkohol
- Klin : nyeri abdomen dan
punggung intermiten, BB turun
- Timbulkan mal absorbsi intestinal
karena hilangnya sekresi pankreas
- Mik : fibrosis, atrofi eksokrin

158
TUMOR PANKREAS
- Biasanya jenis adenokarsinoma
- Terpadat hubungan dg merokok dan DM
- Klin : BB menurun, trombosis vena,
keras, biasanya pd caput
menekan duktus biliaris ikterik
Ditemukan pd stad lanjut
Rusak >> DM

159
160