You are on page 1of 32

PERKEMBANGAN

BICARA/BAHASA
Bahasa
Defenisi : penggunaan secara sistematis
sinyal-sinyal yg dikirim secara kelompok
untuk menyampaikan sesuatu
Bahasa reseptif kemampuan

memahami,mengerti apa yg disampaikan


Bahasa ekspresif kemampuan untuk

menghasilkan sesuatu secara simbolis


Bicara
Manifestasi bahasa dg menggunakan
suara vocal
Dihasilkan oleh serangkaian gerakan yg

kompleks , respirasi, laring, faring, oral-


motor
Tahapan perkembangan
1. Refleks vokalisasi :
0-3mgg refleks tanpa disadari, bukan

kehendak, menanggapi apapun rangsangan


dari sekitarnya.
4 mgg tangisan sudah berbeda-beda,

sakit, lapar, basah dsb, (orangtua tahu jenis


tangisan bayi)
2. Babbling
2 bulan
Suara berkumur-kumur, bunyi hurup a, atau

vokal lainnya dg nada dan nyaring berbeda


Selanjutnya konsonan j/p/g/n
Papapajajajaja
Refleks, secara tak sadar bayi melatih otot-

otot artikulasinya
3.Lalling
6-7 bulan, kematangan korteks
Kematangan pendengaran pengulangan

kata-kata apa yang didengar, bukan refleks.


Ba ba ba ma ma ma pengulangan ini senang

melakukakannya.
4.Echolalia
Peniruan & pengulangan bunyi yg terjadi

adalah pengembangan babling


10 bulan pengulangan ini belum berdasarkan

pengertian tentang apa yg dibunyikan


5. True speech
Pada umumnya dicapai usia 18 bulan,
Rangkaian 2-3 kata sudah dimengerti tapi

artikulasi belum jelas


Bahasa ekspresif sudah dimulai 8-10 bulan

dengan ma ma pa pa non spesifik


Bahasa non verbal dengan menunjuk.
Waktu tonggak perkembangan
berbahasa
Tonggak Usia (bulan), rata-rata

Bunyi huruf hidup & bersahut-sahutan 3


Melokalisasi bunyi 4
Mengoceh 6-7
Kata pertama 12
Mengikuti perintah satu tahap dengan isyarat 12
Mengikuti perintah satu tahap tanpa isyarat 17
Mengikuti perintah dua tahap 24
Menggunakan kalimat dua atau tiga kata 24
Menggunakan kata ganti 24
Mengatakan nama, usia, jenis kelamin 36
Dapat melakukan percakapan menggunakan tata bahasa 48
menyerupai orang dewasa dengan kejelasan 100%
Dapat berbicara mengenai waktu lampau, yang akan datang dan 60
kejadian khayalan
Tabel 2. Komunikasi: Terlambat atau
gangguan ?
Terlambat Gangguan
Derajat Keterlambatan ringan pada Keterlambatan nyata
perkembangan atau tidak normal
Urutan Perkembangan lebih lambat, Terputus urutan
perkembangan bicara seperti anak yang secara normal; mungkin
kronologis lebih muda mengalami
perkembangan
normal kemudian
regresi
Adanya gejala Tidak khas Biasanya
neurologis
halus*
Prognosis Biasanya membaik dengan Diperlukan terapi
latihan orang tua dan terapi relatif yang sering dan
singkat intensif, biasanya
bertahun-tahun,
Contoh : kesulitan koordinasi, tonus otot outcome sulit
rendah, riwayat kejang, dan gejala fisik diprediksi
sindrom seperti Down.
Gangguan perkembangan
bicara/bahasa
Sering terjadi usia 3-16 tahun
Sering komorbid (50%) dengan penyakit :

1. Retradasi mental
2. ganggguan pendengaran

3. kelainan bahasa ekspresif


4. deprivasi psikososial

5. autism
6. afasia reseptif

7. palsi serebral
8. dll
. Insidens 1-32 % dari populasi normal
Etiologi

Melibatkan berbagai faktor dan saling


mempengaruhi misal : lingkungan,
kemampuan pendengaran, kognitif, fungsi
saraf, emosi psikologis dsb.
Etiologi (Aram DM 1987)
1. Lingkungan sosial anak
interaksi antar personal dasar semua
komunikasi dan perkembangan bahasa
Lingkungan yg tdk mendukung gangguan
bicara/bahasa
2. Sistem masukan/input
Sistem pendengaran, penglihatan,
integritas taktil & kinestetik
Otitis media , kelainan genetik/metabolik
3. Siatem pusat bicara dan bahasa
Kelainan SSP mempengaruhi pemahaman

interpretasi, formulasi dan perencanaan


bahasa, aktifitas dan kemampuan intelektual
:
Retardasi mental, sindrom down

4. Sistem produksi
Laring,faring, hidung,struktur mulut, dan

mekanisme neuromuskular yg berpengaruh


terhadap pengaturan nafas untuk bicara
Tanda bahaya gangguan
bicara
Anak 18-24 bulan yang berisiko gangguan berbahasa menetap pada 36-48 bulan
Semakin banyak jumlah tanda bahaya yang ditunjukkan seorang anak (terutama
semakin dekat pada usia 3 tahun), semakin besar perlunya penilaian dini.

Tanda tersebut meliputi :


Hanya sedikit mengeluarkan bunyi atau mengoceh saat
bayi, dengan suara konsonan yang terbatas dan,
kemungkinan, distorsi vokal sebagai toddler
Keahlian meniru verbal yang buruk; tergantung pada
contoh langsung dan dorongan
Keahlian bermain imatur; sedikit bermain berpura-pura
Interaksi dengan orang dewasa lebih daripada dengan
seusianya
Tanda bahaya gangguan bicara..

. Sedikit isyarat komunikatif (late bloomer yang


mengejar anak seusianya dalam satu tahun
menggunakan lebih banyak isyarat dibandingkan
anak dengan keterlambatan menetap)
. Keahlian sosial terganggu atau masalah perilaku
. Kosa kata sedikit untuk usianya; sedikit jenis lagu-
lagu
. Keterlambatan menyeluruh pada 6 bulan atau lebih
relatif dibanding usia kronologis
Faktor risiko gangguan bahasa
& bicara:
Riwayat keluarga. risiko jika salah satu orang tua /
saudara kandung mengalami kesulitan bahasa dan
belajar jangka panjang.

Otitis media + efusi gangguan pendengaran


hilang-timbul selama periode perkembangan bicara.
Status sosioekonomi & pendidikan rendah.
Faktor risiko.

Sifat orang tua yang dapat menghambat bicara:


cara orang tua berinteraksi dengan anak.
Kehilangan ledakan bahasa. >> anak :
semburan kosa kata pd usia 18 bulan
late talker : lebih lambat antara 24 dan 30
bulan. Jika anak tidak mengalami semburan
kosa kata pada 30 bulan risiko keterlambatan
berbahasa yang berlanjut.
Gangguan berbicara dan
berbahasa

Gangguan berbahasa : kemampuan reseptif atau


ekspresif, atau kombinasi keduanya.
Kemampuan reseptif : pemahaman kata yang
diucapkan menerima & memproses bunyi pada
pusat penyimpanan bahasa di otak & memisahkan
perbedaan bunyi dalam kata-kata ( cat vs pat).
Kemampuan ekspresif : bagaimana kita belajar
memformulasikan kalimat yang benar secara tata
bahasa & sintaksis.
Specific Language Impairment

Anak dengan gangguan bahasa reseptif atau ekspresif,


atau keduanya, & tidak ada gangguan perkembangan
yang lain gangguan berbahasa spesifik (specific
language impairment, SLI), gangguan berbahasa-
belajar, gangguan perkembangan bahasa, disfasia
perkembangan, atau afasia perkembangan.
Insidens SLI, usia 5 tahun : 7,6%.
Anak dengan SLI biasanya late talker
Specific Language Impairment.

67% - 84% : anak laki-laki.


Pada usia 3 - 4 tahun, >> SLI memiliki kosa
kata terbatas, berbicara dengan kata-kata
singkat bukannya kalimat.
Jika tidak diterapi dampak pada kinerja
sekolah dan pilihan karir jangka panjang.
Penyebab SLI ? diturunkan ?.
Jika seorang anak mengalami SLI, terdapat
peluang 25% anggota keluarga lain juga
terkena.
Gangguan berbicara : gangguan artikulasi & fonologi
(disartria, apraksia, dan gangguan fonologis).

Artikulasi : bunyi cara berbicara individu & bagaimana


diucapkan.
Semua anak, tidak hanya yang dengan gangguan bicara,
salah mengartikulasikan bunyi pada perkembangan bicara
normal
penggantian bunyi seperti bowa untuk bola
menghilangkan bunyi, mengatakan baw untuk ball;
atau
mengubah bunyi sehingga susu menjadi cucu
Kekhawatiran kesalahan-kesalahan tersebut berlanjut
sampai waktu seorang anak normalnya dapat menguasainya.
Perkembangan fonologis : proses bertahap memperoleh
cara bicara orang dewasa.
>> anak memperoleh sebagian besar aturan fonologis
pada usia 5 tahun.
>> anak berhenti menghilangkan konsonan akhir pada
kata-kata ( cuh untuk cup) antara usia 2 dan 3 tahun.

Anak menggantikan konsonan yang dibuat dengan


lidah bergerak menuju belakang mulut, seperti k dan
g, dengan konsonan yang dihasilkan pada bagian
depan mulut:t dan d.
Anak dengan gangguan fonologis membuat
penggantian bunyi secara konsisten, tetapi jika diberi
isyarat bunyi dan visual, dapat meniru bunyi atau kata
yang betul. Biasanya memiliki tonus otot oral yang
normal.
Disartria : sekelompok gangguan bicara motorik
yang disebabkan kerusakan sistem syaraf
kurangnya kekuatan & kontrol otot yang
digunakan untuk fungsi bicara maupun bukan
bicara, seperti tersenyum dan mengunyah.
>> palsi serebral memiliki pola bicara disartria,

slurring words, distorting vowels, dan sering


menghasilkan suara hidung yang lambat dan
sukar.
Banyak yang memiliki kelemahan motorik oral

gangguan makan, lidah menjulur, mulut


terbuka, atau berliur.
Disatria juga dapat disertai gangguan
neurologis lain seperti distrofi otot, miopati,
palsi fasial, atau trauma kepala tertutup.
Anak dengan disartria kesulitan

menghasilkan bunyi bicara yang aktual


cenderung mengubah bunyi konsonan. Hal
ini berbeda dari apraksia, dimana konsonan
dihilangkan.
Apraksia verbal : gangguan bicara motorik
neurologis perencanaan, pelaksanaan &
urutan pergerakan bicara pemecahan
transmisi syaraf dari pesan ke otot-otot rahang,
pipi, lidah dan langit-langit. Tidak ada
kelemahan nyata pada otot-otot tersebut.
Untuk membuat dirinya dimengerti menunjuk,

mendengkur, & mudah marah akibat


ketidakmampuan berkomunikasi.
Kata yang sama dapat diucapkan dalam
empat cara berbeda.
Menghilangkan konsonan akhir pada kata

yang bersuku kata tunggal: Cat come home


Ca co hoe.
Mengubah urutan bunyi dalam satu kata :

elephant, efelant.
Mengerti >> apa yang dikatakan padanya,

tetapi tidak dapat berespon secara tepat.


Memiliki sistem komunikasi isyarat yang luas.
Apraksia : 6% - 10% anak.
Dapat diturunkan dari keluarga
Sering ~ gejala neurologis ringan. hipotoni

kongenital yang tidak berbahaya : tonus otot


batang tubuh lemah, mengenai stabilitas
postural untuk respirasi dan fonasi dan juga
koordinasi motorik.
Masukan/input
Tuli sensori neural ( infeksi intrauterin :
sifilis,
rubella,toksoplasmosis,sitomegalovirus)
Tuli konduksi
Tuli persepsi/afasia sensorik
Tuli psikis skizofrenia, autism
Defisit taktil kinestetik gangguan

artikulasi
Diagnosis
1. Anamnesis
Perkembangan bahasa , laporan ortu
Curiga belum bisa menggunakan kata-

kata berarti 18 bulan, atau frase 2 tahun


2. Instrumen penyaring
Denver II, KPSP, ELMS

3. Pemeriksaan Fisik
Mikrosefal, anomali telinga, otitis media,

celah palatum dll.


Menyuruh anak : PA, TA, PA-TA, PA-TA-KA
4. pengamatan saat bermain.
Mengamati saat anak bermaindengan alat

mainan sesuai umurnya membantu


mengidentifikasi gangguan tingkah laku
5. Pemeriksaan laboratorium
Semua anak harus dilakukan tes

pendengaran. OAE, BERA


CT Scan, MRI

6. Konsultasi
psikolog?/neuropsikiatri
Tatalaksana

Terapi wicara
Psikoterapi
Audiologist
Konseling keluarga

You might also like