You are on page 1of 28

23.

4 Thermal History of the Mantle


23.5 Cooling History of the Core
Ika Maulita
16/403565/PPA/05082
Dari
persamaan 23.14
= Pemanasan Radiogenik
= Panas yang Hilang ke Permukaan
= Kapasitas Panas = 7,4 x 1027 J/K
Kita membutuhkan suatu keadaan awal, yaitu tentang anggapan suhu notional
mantel 4,5 x 109 tahun yang lalu.
Hal yang diketahui tentang kondisi saat
itu:
Terjadinya perubahan suhu yangat cepat sedangkan saat ini tidak banyak
informasi mengenai accretion (proses akresi).
Perhitungan-perhitungan saat ini belum bisa menjelaskan secara pasti proses
yang terjadi.

Asumsinya adalah dengan mempertimbangkan evolusi bumi yang terjadi dari


tahap ketika bumi telah berada pada titik keseimbangan yang cukup untuk proses
pendinginan yang terkontrol oleh arus konveksi pada mantel padat, dengan
proses accretion continue yang tidak terlalu signifikan karena hilangnya volatiles
(uap panas) ke ruang (batas) pemisah dengan inti.
Lapisan Pada Mantel
Upper Mantle
Terletak pada zona 400 km diukur dari dasar
kerak bumi. Materialnya kental atau batuan yang
hampir mencair. Keadaan ini diketahui dari kecepatan
gelombang sekunder dan primer yang rendah.
Zona Transisi atau Peralihan
Terletak mulai dari kedalaman 400 km sampai
sekitar 700 km dari dasar kerak bumi. Zona peralihan
ini ditandai dengan peningkatan kecepatan rambat
gelombang-gelombang seismik.
Lower Mantle
Terletak mulai kedalaman 700 km sampai
kealaman 2900 km. Materialnya bersifat padat dan
panas dengan temperatur sekitar 30000 C. Keadaan ini
dapat diketahui dari dapat merambatnya gelombang S
melalui material penyusunnya.
Ada anggapan bahwa awalnya tidak ada batasan panas pada lapisan dasar
mantel diakibatkan oleh lebih besarnya pendinginan yang terjadi di mantel
daripada di inti.
Namun, kita sepakati saja bahwa sejarah termal ini dimulai dari titik yang
sama.
Walaupun anggapan yang berbeda bisa saja terjadi.
Awalnya bumi masih bersifat homogen.

Penyebab suhu bumi meningkat :


Akresi
Kompresi
Disintegrasi
Karena suhunya meningkat, sehingga
akan ada batas termal lapisan antara
mantel dan inti bumi yang ditandai
dengan penurunan kecepatan
gelombang P secara drastis dan
gelombang S yang tidak diteruskan.
Stacey beranggapan bahwa inti bumi memiliki energi lebih besar dari pada
energy accretion , dan lebih panas daripada mantel,sehingga akan muncul
lapisan batas termal yang kuat di dasar mantel. Akan tetapi, perlu diketahui
pada model sejarah termal dimulai pada temperature solidus yakni jika inti bumi
lebih panas pada kedalaman tertentu hingga mantel akan mencair, merujuk hal
itu dimungkinkan karna arus konveksi sehingga panas pada inti yang berlebih
akan terhapus.
Kita bisa menarik kesimpulan dari persamaan (21.14), bahwa penurunan
temperatur di CMB tidak lebih dari 200 K. Karena kita berpendapat bahwa
mantel telah mendingin atau kehilangan panasnya sekitar 1000K, hal ini
merupakan bukti bahwa pendinginan pada CMB berlangsung lambat.
Pada sebuah pertimbangan titik leleh dari mineral mantel, Boehler (2000)
menyimpulkan bahwa Ekstrapolasi Solidus pada mantel bagian bawah
berpotongan pada panas bumi di inti-batas mantel. Ini menujukkan bahwa sama
dengan indentifikasi dari zona ultra kecepatan rendah (ULVZs) di dasar mantel
sebagai kantong- kantong lelehan parsial. Energi eksresi yang sangat besar (table
21.1) memastikan bahwa awalnya bumi panas, tetapi pada tahap cairan akan
kehilangan panas secara cepat, meninggalkan mantel pada temperature solidus.
Jadi, kesimpulan Boehler tersebut mengundang anggapan bahwa CMB belum mendingin
sama sekali.
Mereka mengamati bahwa fase post-perovskit (PPV), untuk perovskit yang diubah di
dasar mantel, mudah menyerap besi dan PPV kaya zat besi memiliki kecepatan akustik
yang kompatibel dengan ulvzs, tanpa menarik untuk pencairan sebagian. Kita
menganggap bahwa heterogenitas dalam mantel, terutama di lapisan D pada
dasarnya, memberikan kisaran suhu solidus dan bahwa nilai kisaran yang lebih baik
untuk mengasumsikan untuk perhitungan titik awal dari mantel pendingin adalah 100 k,
untuk 200 k lebih tinggi dari suhu CMB . Mengambil nilai ini menjadi 3.931 k dan
ekstrapolasi adiabatik untuk p = 0, kita memiliki potensi temperatur awal mantel, t =
2399 k. Ini adalah suhu nosional untuk aplikasi Persamaan (10.27) dan (23,14) ke mantel
secara keseluruhan. Itu juga titik leleh nosional untuk tujuan persamaan ini, yang kita
asumsikan mantel untuk memulai titik leleh. Di persamaan (23.21) kita melihat bahwa
ini bukan asumsi penting karena T muncul dalam konstanta tunggal disesuaikan dengan
parameter rheologi g dan n, yang tidak baik jika dibatasi.
Sedangkan,
Geokimia berargumen bahwa sebagian besar panas muncul dari
radioaktivitas yang teramati dalam meteorit dan pada kerak, peluruhan
eksponensial QR0 20 X 1012 W model pyrolite McDonough dan Sun (1995).
Sedangkan Stacey memperkirakan yang jauh lebih tinggi dari kandungan mantel
isotope radioaktif dikutip dari Turcotte dan Schubert (2002, Tabel 4.2, hal. 137)
29,5 X 1012 W, dengan berbagai pertimbangan Stacey menggunakan nilai tengah,
yakni 24 x 10 12
, sebagai alternatif model yang lebih baik.
Kendala pada nilai QR0, n dan g diilustrasikan pada bab sebelumnya Nilai n

membuat sedikit perbedaan antara QR0 dan g. Untuk n=1 dan n=3, g adalah

dalam kisaran observasi, maka QR0 memiliki nilai yang tinggi, yakni sama dengan

saat kehilangan panas mantel, Q0 =32. 5x 1012 W, membuat laju pendinginan ini
lambat dengan pendinginan awal yang sangat cepat. Nilai-nilai yang lebih kecil
dari g diperlukan jika panas radiogenik datang dalam kisaran perkiraan geokimia.
Tak satu pun dari perkiraan panas radiogenik ditandai pada Gambar. 23.1 dapat
dianggap sebagai aman, yang merupakan alasan untuk mempertimbangkan juga
nilai menengah, 24x1012 W.
GAMBAR 23.2 Fluks panas
bumi untuk tiga nilai panas
radiogenik mantel. Ini adalah
total, dengan kerak dan inti
panas ditambahkan ke flux
mantel panas.Perbedaan
diantara garis untuk nilai-nilai
alternatif dari n tidak terlihat
pada skala ini. Tingkat
kehilangan panas tidak sangat
tergantung pada parameter
dari teori pendinginan untuk
sebagian besar kehidupan di
Bumi. Perbedaan utama
terjadi sangat awal
GAMBAR 23,3 variasi
suhu Mantle sebagai
fungsi waktu untuk
tiga nilai panas
radiogenik.
Pendinginan pada
masa awal yang
cepat adalah fitur
dari semua model,
lebih lagi dengan
pemanasan
radioaktif kuat.
Tabel 23.2 Urutan nilai sejarah termal dengan 20x10 12W pada panas radiogenic mantel
Cooling History of the Core

Pendinginan di dalam inti bumi dikendalikan oleh sifat-sifat mantel dan


karateristik dari lapisan batas termal (D)
D mengacu pada daerah paling bawah mantel sekitar 200 km dan diberi
nama tersebut oleh Bullen pada tahun 1953.
Proses termal pada inti merupakan suatu konsekuensi, bukan penyebab dari
kehilangan panas.
Panas dipindahkan dari inti dengan proses konvektif, bahan dengan viskositas
rendah yang mengalir cepat di dalam mantel. Tapi semua proses konvektif
diperlambat oleh pendinginan dari mantel.
Pendinginan relatif lebih cepat terjadi pada mantel dari inti, yang membuat
kenaikan suhu di seluruh lapisan batas, menyebabkan peningkatan fluks panas
ke dalamnya.
Fluks panas bersifat stabil dan tidak ada perubahan suhu yang signifikan.
Pada bab 21 dibedakan beberapa kontribusi untuk energi inti yang bervariasi
berbeda terhadap waktu. Kita mengabaikan sesaat kontribusi panas dari
radioaktivitas.
Dari bab sebelumnya kita tahu untuk panas bersih yang hilang oleh mantel
hampir 20% adalah energi gravitasi.
Sehingga menimbulkan panas laten dan pemisahan komposisi, sehingga
berpengaruh pada tingkat proporsional dV/dt dimana V adalah volume inti
dalam. dV/dt dan dT/dt adalah berhubungan seperti pada persamaan (22.41).
Karena , kita bisa menulis kembali
Bisa kita integrasikan dari V = 0 pada saat T = T0 ke V pada saat temperatur
T.
Dengan mensubstitusikan, kita mendapatkan
( (23.24)

Dengan mendiferensialkan bergantung waktu dari V dan T,


(23.25)
Kita mengidentifikasi V/Vp dengan fraksi pelepasan panas Q2, sehingga total
laju pelepasan panas pada setiap tahap yaitu
Dari nilai Q1 dan Q2, keadaan Q2 berkontribusi dari 0 sampai 0.508 pada
pertumbuhan inti dalam dari bukan apa-apa sampai ukuran saat ini. Apabila
seperti yang kita kira, kontrol mantel menjaga Q mendekati konstan, maka
dT/dt menurun dengan faktor 2 selama pertumbuhan inti.
Sebagian besar perkiraan lain fluks panas dari inti-mantel lebih tinggi, biasanya 10
Tw. Bahkan dengan 1-2 Tw panas radiogenik, seperti yang telah diasumsikan, berarti
inti mengalami pendinginan lebih cepat dari pendinginan mantel untuk semua model
.

Stacey memperkenalkan panas radiogenik sebagai sebuah argumen, kita memiliki


panas yang lebih awal (lebih dulu), tetapi jika Q dibatasi oleh kontrol mantel, panas
yang ditambahkan hanya memperlambat laju pendinginan awal dengan mengganti
sumber panas efisiensi termodinamika bahkan lebih rendah. Tidak penting pada
saat ini dan hanya akan menjadi kontribusi kecil, bahkan di awal kehidupan bumi.

Sekarang kita lihat pada persamaan (23.24) dan (23.26), untuk melihat
bagaimana drastisnya kita harus mengubah asumsi Misalkan 50% dari panas
(Q1 + Q2) yang digunakan seperti yang kita asumsikan menjadi kasus 2 milyar
tahun yanglalu, nilai-nilai V dan T diperoleh dari
Kesimpulan dari persamaan (23.27) adalah bahwa istilah Q1 dominan di awal
pengembangan inti tetapi untuk paruh kedua dari perkembangannya, mungkin
dua miliar tahun lalu, kontribusi rasio Q1 dan Q2 bervariasi sehingga terlalu
sedikit yang mempertanyakan asumsi Q konstan.
Sumita dan Yoshida (2003), bahwa inti awalnya stabil, bahwa inti dibentuk oleh
besi cair yang tenggelam melalui proto-mantel, dengan zat terlarut dalam
kesetimbangan kimia dengan mineral mantel. Kelarutan oksigen dalam besi
meningkat dan menjadi cair dengan adanya tekanan, sehingga terakumulasi
bagian dalam awal inti akan memiliki oksigen kurang dari bagian akhir karena
tersaring melalui mantel pada tekanan rendah.
Kita melihat bahwa, dengan konduktivitas inti yang kita asumsikan, sedikit
mungkin untuk menghindari kebutuhan untuk menganggap panas radiogenik di
inti. Dalam pandangan ketidakpastian, kita harus mempertimbangkan kasus
untuk radioaktivitas dalam inti untuk tetap terbuka sebagai bahan diskusi. Ini
bukanlah satu-satunya keraguan.
Terima Kasih

You might also like