You are on page 1of 18

Islamic Revealed Knowledge

DEATH
(Al Maut, Al Mamaat)
Oleh :
Ahmad Edy Purwoko
Dirwan Suryo Soularto
Tujuan Instruksional
Setelah pemberian materi mahasiswa dapat :

Menjelaskan definisi kematian secara menyeluruh meliputi


moral, syariat, hukum dan biologis.
Menceritakan kembali konsep kematian berdasarkan ayat
Al Quran.
Menentukan sikap dan perilaku saat menghadapi pasien
yang sakit dalam fase terminal atau sakaratul maut.
Menerangkan sebab dan proses kematian secara medis dan
spiritual.
Menyebutkan tanda-tanda kematian.
Membedakan kematian otak dan kematian radiorespirasi.
Definisi mati :
Syariat :
Perpisahan antara roh dgn jasad yang terjadi
manakala jasad tidak mampu lagi menjalankan
perintah roh
Biologi :
Kerusakan irreversible sbg besar organ
Moral/ahlaq
Hukum
Sunatullah Kematian
Kehidupan berawal dari kematian (benda mati)
dan sebaliknya (ikhraaj al hayat minal al mawt;
QS 3:27, 6:95, 10:31)
Terdapat siklus (recycling) yang terus menerus
antara bahan inorganic dan organic serta antara
organic dan kehidupan.
Semua manusia akan mati (hatmiyat al mawt,
shumuliyat al mawt; QS 3:154, 3:168, 3:185, 4:10,
4:78, 21:35, 23:15, 29:57, 39:30, 55:26)
Sunatullah Kematian
Para nabi mengalami kematian
Kematian yang terjadi adalah dengan ijin Allah
(QS 3:145)
Sifat kematian : permanent (mawt) atau sementara
(nawm).
Permament : irreversible sampai hari kebangkitan
Sementara : tidur, hibernasi
Kematian akan menimpa semua mahluk termasuk
benda mati (mawt al ardh)
Sunatullah Kematian
Kematian merupakan akhir kehidupan dunia untuk
dibangkitkan kembali setelah kiamat dan hidup
abadi setelahnya.
Keadaan setelah kematian sangat ditentukan
kehidupann terdahulu.
Mati yang baik adalah dalam keadaan Islam (al
mawt ala al Islam) QS 2:132, 3:102
Kematian yang terbaik adalah saat berjuang di
jalan Allah (al mawt fi sabilillah) QS 4:100, 22:58,
33:23
Sunatullah Kematian
Ada apa setelah mati?
Alam Kubur/barzakh
Hari kebangkitan
Alam akherat
Tidak ada kematian lagi setelah itu (QS 14:17,
20:74, 35:36, 44:56, 87:13)
Kematian merupakan ujian bagi manusia (QS
67:2) untuk selalu mengingatnya dan
mempersiapkan dirinya dgn berbuat kebajikan
(amal ahsan)
Sikap Menghadapi Kematian :
Sangat tergantung pada kenyakinan (keimanan)
Orang beriman kematian sebagai cara menuju
kehiduan yang lebih baik di kemudian hari.
Orang beriman kematian mrpk peristiwa yang
menyenangkan .
Sebagai pengingat utk selalu berbuat yg lebih
baik.
Kekhawatiran terhadapnya mrpk dasar ketakutan
manusia yg tidak disadari.
Kekhawatiran karena meninggalkan orang yang
dicintai.
Sikap Menghadapi Kematian ..

Keinginan utk mati (istijaal al mawt, tamanni al


mawt) dlm keputusasaan dapat mengecilkan hati.
Tindakan bunuh diri (qatl al nafs & intihar)
dilarang dan menempatkan seseorang di luar
lingkup Islam.
Sebuah cobaan (ibtilaa bi al mawt; QS 21:35,
77:2) & bencana (musibah al mawt; QS 5:106).
Cobaan bagi yang meninggal dan yang
ditinggalkan.
Bencana bagi yang ditinggalkan, bukan bagi yang
meninggal.
Proses Kematian
Sel tubuh mengalami proses degeneratif dan
regeneratif dalam waktu bersamaan.
Kematian akan datang saat proses degeneratif
yang terjadi sangat besar.
Faktor penyebab kematian : trauma, infeksi
kerusakan sistem metabolik dan neoplasma.
Manusia dapat tidak mampu memastikan dengan
segera penyebab kematian.
Kematian & peristiwanya adalah kekuasaan Allah.
Proses kematian ..

Taqdir al mawt mina al Allah (QS 2:243, 258;


3:27, 145, 156; 6:95, 162; 7:158; 9:116; 10:31,
56; 15:23; 22:66; 23:30; 25:3; 26:81; 30:19, 40;
39:42; 40:11, 68; 44:8, 45:26; 53:44; 56:60; 57:2;
67:2; 76:28;)
Kematian diawali penyebab yang dapat dipahami
seperti infeksi atau trauma.
Tubuh mengalami kerusakan yang progresif
hingga pada titik yang tidak dapat diperbaiki
(irreversible)
Proses kematian ..

Pada saat tertentu selama proses, malaikat akan


mencabut ruh manusia (qabdh al ruh) hingga
terpisah dari tubuh (al malaika qabdh al arwaah,
malak al mawt) QS 4:97; 6:62; 6:93, 7:37; 8:50;
16:28, 32; 32:11; 47:27.
Proses kematian dalam Quran sakaratul mawt,
(QS 6:93; 33:19; 47:20; 50:19; 56:83-85; 75:26-
30; 79:1), ghasiyat al mawt (QS 33:19; 47:20),
ghamrat al mawt (QS 6:93).
Kriteria Kematian
Kematian secara umum didefinisikan sebagai
kehilangan secara menyeluruh fungsi-fungsi
integrasi organisme yang permanen.
Sampai saat ini belum ada sertifikasi diagnosis
kematian segera baik secara hukum maupun
praktek.
Kriteria kematian dini yang digunakan adalah
adanya henti nafas.
Quran dan sunnah menggambarkan sebagian
besar kematian sebagai kegagalan pernafasan
Kriteria Kematian
Kriteria selanjutnya : tidak adanya sirkulasi atau
pulsus nadi, dan ketidaksadaran (berhubungan
dengan otak).
Perkembangan teknologi mengaburkan batas
antara hidup dan mati.
Pada kematian otak, kehidupan dapat
dipertahankan dengan respirator.
Peningkatan transplantasi mendorong penetapan
kriteria baru tentang kematian.
Committee ad hoc Harvard pada 1968
mendefinisikan ulang kematian sebagai mati otak
Kriteria Kematian

Kriteria kematian otak menimbulkan masalah etik


dan hukum krn pada beberapa kasus kematian
otak beberapa organ dan fungsi-fungsi kehidupan
masih hidup.
Definisi kematian otak sendiri masih menjadi
kontroversi krn adanya anggapan sebagai sebuah
penyakit. Kontroversi yg dimaksud bahwa
kematian otak tsb menyeluruh atau hanya pada
bagian-bagian yang spesifik.
Kriteria Kematian

Penilaian kematian otak : secara klinik,


laboratorium dan elektrik.
Penilaian klinik : reflek pupil negatif, dilatasi
pupil, reflek korne negatif, gerak mat negatif,
nafas spontan negatif, reflek saraf pusat negeatif,
reflek rangsang sakit negatif, reflek batuk negatif,
gag reflek negatif.
Penilaian klinik kurang akurat dibandingkan
pemeriksaan laboratorium.
Kadang terlambat hasilnya sehingga tidak dapat
dilakukan transplantasi.
Kriteria Kematian

Pemeriksaan laboratorium sebagai konfirmasi


dapat digunakan : pemeriksaan
electrocorticogram, electro retinography, analisis
gas darah otak, cerebral angiography untuk
menunjukkan henti aliran darah otak, retinal
fluoroscopy, pemeriksaan respon pendengaran
batang otak dan reflek orbicularis oculli.
Trima Kasih

Wassalammualaikum

You might also like